Perencanaan Audit
Perencanaan Audit
BAB I
PENDAHULUAN
maraknya
PENGENDALIAN
INTERN
TERHADAP
PERENCANAAN
4. Penelitian
ini
merupakan
kesempatan
untuk
menambah
dan
dan
untuk
mengembangkan
ilmu
ekonomi,
hubungan
antara
manajemen
laba,
good
corporate
untuk
auditor
dalam
menjalankan
tugasnya,
juga
PENDAHULUAN
Pendahuluan dalam skripsi ini mencakup latar belakang,
identifikasi, pembatasan, dan perumusan masalah, ruang
lingkup penelitian, maksud dan tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menguraikan teori-teori yang dijadikan sebagai
pedoman dalam melakukan penelitian dan teori-teori tersebut
tercakup dalam tinjauan pustaka serta dikaitkan dengan
masalah yang akan diteliti, yaitu pengertian manajemen laba,
good corporate governance, struktur pengendalian intern,
perencanaan audit, dan penelitian sebelumnya, dan kerangka
penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan populasi dan sampel penelitian,
jenis
dan
sumber
data,
operasional
variabel,
teknik
BAB IV
BAB V
BAB II
LANDASAN TEORI
untuk
melakukan
perencanaan
audit
awal
sampai
pada
dengan
menggunakan
jam
perencanaan
audit.
Keberhasilan
10
yang
dapat
dipertimbangkan
oleh
auditor
dalam
11
diskusi
dengan
pihak
pemberi
tugas
untuk
sehingga
auditor
dapat
mengantisipasi
dan
12
13
14
1. Praplan
2. Memperoleh latar belakang informasi
3. Memperoleh informasi tentang kewajiban sah/tentang undangundang klien
4. Melaksanakan prosedur menurut penelitian persiapan
5. Materialitas yang diset dan auditor bisa mengambil risiko dan tidak
bisa dipisahkan
6. Memahami struktur pengawasan intern dan menilai risiko kendali
7. Mengembangkan program audit dan rencana audit.
15
16
kesepakatan antara KAP dengan klien, isi dari surat tersebut adalah
menyatakan batasan dari penugasan, batas waktu, bantuan akan
diberikan atau daftar rincian yang perlu disiapkan untuk auditor, serta
honorariuran.
2.1.5. Memperoleh informasi mengenai latar belakang klien
Auditor harus memiliki tentang ciri-ciri lingkungan kegiatan perusahaan
klien yang akan diaudit yang berguna sebagai acuan dalam menentukan
surat penugasan atau perlu tidaknya prosedur-prosedur audit khusus. Hal-hal
yang
memahami latar belakang klien adalah dengan cara : meninjau lokasi pabrik
dan
kantor,
menelaah
kebijakan-kebijakan
penting
perusahaan,
17
18
19
20
Sumber : Arens and Loebbecke, yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf ( 1996:132)
2.2.
Manajemen laba
laba
adalah
tindakan
yang
ditujukan
untuk
21
2. Menurut
Davidson,
Stickney,
dan
Weil
(1987)
,mengartikan
22
23
akrual
antara
lain
adalah
dengan
mempercepat
lebih
awal
dari
waktu
yang
ditetapkan
atau
24
Unsur Penjualan
1. Saat penjualan faktur. Misalnya, penjualan yang sebenarnya untuk
periode yang akan datang, fakturnya dibuat pada periode ini akan
dilaporkan sebagai penjualan periode ini.
2. Pembuatan pesanan atau penjualan fiktif
3. Penurunan produk, misalnya dengan cara mengklasifikasikan
produk yang belum rusak ke dalam kelompok produk rusak dan
selanjutnya dilaporkan telah terjual dengan harga yang lebih
rendah
Unsur Biaya
1. Memecah-mecah faktur, misalnya faktur untuk suatu pembelian
atau pesanan dipecah menjadi beberapa pembelian atau pesanan
dan selanjutnya dibuatkan beberapa faktur dan tanggal yang
berbeda dan kemudian melaporkannya ke dalam beberapa periode
akuntansi yang berbeda
25
kebijakan
terhadap
pembebanan
atau
pengkapitalisasian.
(2000:302) mengemukakan
beberapa
motivasi
terjadinya
26
asimetri
informasi
dianggap
sebagai
penyebab
Adverse Selection
27
Moral Hazard
Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu
pihak yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu
transaksi usaha atau transaksi usaha potensial dapat mengamati
tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksi
mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak.
2.3.
28
bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka
investasikan.
Beberapa ahli mengajukan teori mengenai manajemen laba yaitu :
1. Menurut Shleifer dan Vishny (1997), dijelaskan bahwa :
corporate governance sebagai bagian dari cara atau mekanisme
untuk meyakinkan para pemilik modal dalam memperoleh imbal
hasil
(return)
yang
sesuai
dengan
investasi
yang
telah
ditanamkan.
2. Prowsen (1998) mengatakan bahwa:
corporate governance merupakan alat untuk menjamin direksi
atau manajer bertindak yang terbaik menurut kepentingan investor
luar (kreditor dan investor publik).
3. Dalam Forum of Corporate Governance for Indonesia (FCGI) 2001,
diuraikan bahwa:
corporate governance adalah seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan (dengan kata lain sebagai sistem yang
mengendalikan perusahaan) antara pemegang saham, pengurus
(pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan
serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lainya yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka.
4. Azhar Maksum (2005:2) mengartikan corporate governance sebagai:
29
hendaknya
berusaha
untuk
selalu
30
(pihak), dimana salah satu pihak disebut agent dan pihak yang lain disebut
principal. Principal mendelegasikan pertanggungjawaban atas decision
making kepada agent, hal ini dapat pula dikatakan bahwa principal
memberikan suatu amanah kepada agent untuk melaksanakan tugas tertentu
sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati.
Wewenang dan tanggungjawab agent maupun principal diatur dalam
kontrak kerja atas persetujuan bersama. Cara untuk mengatasi masalah
ketidakselarasan kepentingan adalah melalui pengelolaan perusahaan yang
baik (good corporate governance). Tiga bentuk hubungan keagenan, yaitu
antara pemilik dengan manajemen (bonus plan hypothesis), kreditur dengan
manajemen (debt/equity hypothesis), dan pemerintah dengan manajemen
(political cost hypothesis).
2.4.
31
32
6.
33
digunakan manajemen
(pengawasan).
untuk
melakukan
pengendalian
kegiatan-kegiatan
agar
direncanakan,
pengendalian
sering
ini
sesuai
dengan
dikatakan
lebih
yang
baik
34
2.
3.
b. Pengendalian Detektif
Dimaksudkan untuk menentukan dan mengidentifikasi adanya
kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan aktivitas tertentu,
disamping itu untuk mengurangi frekuensi terjadinya kesalahan.
Keterbatasan pengendalian ini adalah bahwa pengendalian detektif
hanya dapat memberitahukan mengenai masalah yang timbul saja.
c. Pengendalian Korektif
Tujuan pengendalian korektif adalah untuk memberikan informasi
yang
diperlukan
oleh
personil-personil
yang
terlibat
dalam
35
2. Penaksiran Risiko
Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa
dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara
negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah,
meringkas dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi
manajemen dalam laporan keuangan, risiko dapat timbul atau berubah
karena keadaan berikut ini :
a. Perubahan dalam lingkungan operasi
b. Personel baru
c. Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki
36
d. Teknologi baru
e. Lini produk, produk, atau aktivitas baru
f. Restrukturisasi korporasi
g. Operasi luar negeri
h. Standar Akuntansi baru
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Umumnya
aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat
digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
hal-hal berikut ini :
a. Review terhadap kinerja
b. Pengolahan informasi
c. Pengendalian fisik
d. Pemisahan tugas
4. Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang
meliputi sistem akuntansi, terdiri dari metode dan catatan yang dibangun
untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas
(baik peristiwa maupun kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas bagi
aktiva, utang, dan ekuitas yang bersangkutan.
5. Pemantauan
37
pengendalian
intern
suatu
satuan
usaha
lemah,
maka
38
MONITORING
(Ongoing)
RISK ASSESSMENT
CONTROL ACTIVITIES
Infrastructure
INFORMATION AND
COMMUNICATION
CONTROL ENVIRONMENT
(Foundation)
Sumber : Konrath (2002 : 207)
39
Namun
kecil, dokumentasi
dalam
bentuk
baik
buruknya
pengendalian
intern
akan
memberikan
40
dari
bagaimana
bagusnya
desain
dan
operasinya,
41
pengendalian
intern
entitas.
Hal
ini
mencakup
kenyataan
bahwa
dua
orang
atau
lebih
atau
manajemen
mengesampingkan
prinsip
good
corporate
governance
pentingnya
sistem
mengadakan
perusahaan tersebut.
evaluasi
terhadap
struktur
pengendalian
intern
42
Fenomena: Maraknya kasus-kasus penyimpangan yang terjadi dalam dunia usaha, seolah merupakan ajang konspirasi antara
manajemen dan semua pihak yang mempunyai kepentingan dalam perusahaan. Gagal dalam menciptakan kehidupan bisnis
yang sehat, bersih, dan bertanggung jawab dikarenakan perusahaan tersebut menjalankan praktik manajemen laba, dan
mengabaikan konsep good corporate governance. Dalam prinsip good corporate governance pentingnya ditekankan system
pengawasan dan pengendalian yang baik sebuah perusahaan agar efektif dan efisien, harus melibatkan komite audit dan
komisaris independen yang merupakan orang-orang yang bebas dari tekanan dan intervensi manajerial Berdasarkan fenomena
ini, penulis ingin meneliti sejauh mana hubungan manajemen laba, good corporate governance, struktur pengendalian intern
terhadap perencanaan audit..
.
PSAK (2007)
Grand Theory:
Perencanaan Audit
Tabel 2.5
Hubungan antara manajemen laba,
good corporate
governance, dan struktur pengendalian
Kerangka
Pemikiran
intern terhadap perencanaan audit
Variabel dependen
(Y):
Perencanaan audit
Hasil analisis yang diperoleh mengenai pengaruh atau tidak manajemen laba, good corporate
governance, dan struktur pengendalian intern terhadap perencanaan audit
43
Keterangan:
ML
: Manajemen Laba
GCG : Good Corporate Governance
2.6.
SPI
PA
No
1
Nama Peneliti
Bedard
&
Johnstone
Sampel Penelitian
Tidak diketahui
(2004)
2
Tidak diketahui
Tidak diketahui
Dechow et al (1996)
Tidak diketahui
Richardson (1998)
Tidak diketahui
Tidak diketahui
Hasil Penelitian
Perencanaan audit adalah total lamanya
waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melakukan perencanaan audit awal,
sampai pada pengembangan rencana
audit dan program audit menyeluruh.
Auditor meningkatkan upaya perikatan
dengan pengendalian internal secara
signifikan lemah
Manajemen laba dapat dikurangi dengan
adanya campur tangan auditor
Hubungan
positif
antara
kualitas
corporate governance dengan kehandalan
laporan keuangan.
Keberadaan asimetris informasi dianggap
sebagai penyebab manajemen laba.
Manajemen laba tidak berhubungan
44
Ayres (1994)
2.7.
Tidak diketahui
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
46
Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian,
sedangkan tempat dimana variable melekat merupakan subjek penelitian.
Merujuk pada pendapat tersebut maka yang menjadi objek dari penelitian ini
adalah hubungan antara manajemen laba, good corporate governance, dan
struktur pengendalian intern dengan perencanaan audit, untuk itu meneliti
objek tersebut penulis melakukan studi pada beberapa Kantor Akuntan Publik
yang ada di Jakarta yang terdaftar di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Pemilihan objek tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa
manajemen laba, good corporate governance, dan struktur pengendalian
intern adalah faktor penentu bagi suatu KAP untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan
terhadap
perencanaan
audit.
Sedangkan
penulis
memilih
47
diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang telah dipelajari untuk kemudian
ditarik kesimpulan.
Sedangkan penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadiankejadian
relative,
distribusi,
dan
hubungan-hubungan
antar
variable
48
49
50
51
indikator yang
Variabel
Perencanaa
n Audit (Y)
Dimensi
- Perencanaan Awal
Indikator
- Evaluasi alasan klien
untuk diaudit
- Mutu
lingkungan
pekerja sesuai dengan
ditentukan pekerja
- Mutu dan integritas
No.
Pertany
aan
1
Skala
Sumber Data
Likert
Kuesioner
Likert
Kuesioner
Likert
Kuesioner
- - Memperoleh Informasi
mengenai
latar
belakang klien
Memahami
bidang
industri klien untuk
mempekerjakan orang
yang tepat
Likert
Kuesioner
- Memperoleh informasi
mengenai
kewajiban
hukum klien
Memahami
Akte
Pendirian,
Anggaran
dasar
Perusahaan,
meneliti
dokumen
rapat, dan kontrakkontrak
Likert
Kuesioner
-Melaksanakan prosedur
analisis pendahuluan
Pelaksanaan prosedur
analitis dengan baik.
Likert
Kuesioner
-Menentukan materialitas
dan menetapkan risiko
audit
yang
dapat
diterima
Evaluasi
laporan
keuangan
secara
keseluruhan,
memberikan pendapat
sesuai PABU
Penetapan materialitas
dan risiko audit perlu
untuk merencanakan
Likert
Kuesioner
Likert
Kuesioner
52
Manajemen
Laba (X1)
Good
Corporate
Go (x2)
-Mengembangkan
rencana audit dan
program
audit
menyeluruh
(Sumber : Soekrisno
Agus, Auditing)
- Pola manajemen laba
- Motivasi
manajemen
laba
(Sumber
:
H.
Sri
Sulistyanto
:2008,
Manajemen Laba )
- Keadilan (fairness)
Likert
Kuesioner
Taking bath
Minimalisasi laba
Maksimalisasi laba
Perataan laba
10
11
12
13
Likert
Likert
Likert
Likert
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Bonus purposes
Political motivation
Taxation motivation
Pergantian CEO
Initial public offering
(IPO)
14
15
16
17
18
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
terhadap kepentingan
klien, pemakai laporan
keuangan,
kepentingan akuntan
publik
pembagian tugas antar
rekan kerja seprofesi
19
Likert
Kuesioner
20
Likert
Kuesioner
21
Likert
22
Likert
Kuesioner
23
Likert
Kuesioner
24
Likert
Kuesioner
- Transparansi
(transparency)
- Akuntabilitas
(accountability)
Struktur
Pengendalia
n Internal
terhadap informasi
laporan keuangan klien
pembagian fee
Kuesioner
mempertahankan
integritas, objektivitas,
dan independensi
mematuhi prinsip
akuntansi yang berlaku
umum dan
berpedoman pada
SPAP
-Tujuan
Struktur
Pengendalian Intern
Pengendalian Preventif
Pengendalian Detektif
Pengendalian Korektif
25
26
27
Likert
Likert
Likert
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
-Unsur-unsur
Struktur
Pengendalian Intern
Lingkungan
pengendalian
Penaksiran risiko
28
Likert
Kuesioner
29
Likert
Kuesioner
- Pertanggung jawaban
(responsibility)
(Sumber :Prinsip GCG
Organization for
Economic Corporation
and Development
(OECD) dalam Surya
dan Yustiavandana
(2006:68)
Penyusunan rencana
dan program audit
dengan baik
53
Boynton, Johnson)
(2001) alih bahasa Paul
A. Rajoe et al. (2003)
Dan SPAP
(2001) (x4
Aktivitas pengendalian
Informasi dan
komunikasi
Pemantauan
30
31
Likert
Likert
Kuesioner
Kuesioner
32
Likert
Kuesioner
54
hasil-hasil
yang
konsisten.
Uji
reliabilitas
untuk mengatasi
55
= a + b1 X1 + b2 X2 + + bn Xn
Dimana :
Y = variabel yang dipengaruhi ; X = variabel yang mempengaruhi
a = konstanta regresi
; b = koefisien regresi
oleh
variabel
independent
secara
bersama-sama
56
57
ketentuan
Ho
diterima
apabila
t hitung
<
ttabel.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
58
dengan
hubungan
antara
manajemen
laba,
good
corporate
59
dan Statistic Package for the Sosial Sciences (SPSS) versi 16.0. Kuesioner
sebagai instrumen penelitian didistribusikan langsung oleh peneliti kepada
semua level auditor pada kantor akuntan publik yaitu senior auditor dan
yunior auditor.
Dalam penelitian ini, terkumpul kuesioner sebanyak 50 kuesioner,
berasal dari kantor akuntan publik. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 55
kuesioner dan dari jumlah tersebut, kuesioner yang kembali berjumlah 50
atau sebanyak 89.5% responden yang mengembalikan. Walaupun tingkat
pengembalian kuesioner tidak 100% tetapi masih mencukupi untuk
pengolahan data menggunakan software SPSS 16.00.
Tabel 4.1
Kalkulasi Perbandingan Kuesioner yang Dikirimkan
No
1.
Organisasi
KAP. ABDUL AZIZ & REKAN
Kirim
Tidak
kembali
Kembali
Tidak
lengkap
Dapat
diolah
10
10
10
60
2.
10
10
10
3.
15
15
15
4.
10
10
10
5.
10
55
50
50
TOTAL
Sumber: diolah sendiri
61
Tabel 4.2.
Dari table jenis kelamin diatas dilihat bahwa total responden adalah
50, dan 46 % perempuan yaitu sebanyak 23, sedangkan sisanya 54 %
laki-laki yaitu sebanyak 27.
2. Data Responden berdasarkan Usia
Berdasarkan usia responden dibagi empat kategori yaitu kurang dari
26 tahun, 26 tahun sampai 35 tahun, 36 tahun sampai 45 tahun, dan
lebih dari 45 tahun. Rincian dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4.3.
Dari tabel usia diatas dapat dillihat bahwa responden yang paling
banyak adalah usia <26 th dengan persentase sebanyak 52% yaitu 26
responden. Kemudian sisanya terdiri dari 38 % usia 26 35 th yaitu
62
63
Tabel 4.5.
Dari
tabel
pendidikan
diatas
dapat
dilihat
bahwa
10
64
Tabel 4.6.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 35
rensponden menjawab setuju, 14 responden menjawab sangat setuju,
dan 1 responden menjawab netral. Jawaban mayoritas adalah setuju
sebesar 70%.
2. Pertanyaan 2
Untuk meningkatkan efisiensi audit dan memenuhi Standar Auditing
yang telah ditetapkan, staf-staf yang ditugaskan di KAP ini, harus yang
familiar dengan bidang usaha klien. Berikut hasil jawaban responden :
Tabel 4.7.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 27
rensponden menjawab setuju, 13 responden menjawab sangat setuju, 9
65
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 40 responden, 23
rensponden menjawab sangat setuju, 11 responden menjawab setuju,
dan 6 responden menjawab netral. Jawaban mayoritas adalah sangat
setuju sebesar 57.5%.
4. Pertanyaan 4
Staf-staf yang ditugaskan di KAP ini, lebih baik yang akrab dengan
bidang usaha klien, oleh karena itu, auditor lebih dahulu harus
memahami bidang usaha klien. Berikut hasil jawaban responden:
66
Tabel 4.9.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 29
rensponden menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju,
10 responden menjawab netral, dan 1 responden menjawab tidak
setuju. Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 58 %.
5. Pertanyaan 5
Akte Pendirian, dan anggaran perusahaan klien, notulen rapat, dan
kontrak-kontrak perusahaan diperhitungkan oleh auditor di KAP ini,
dalam membuat perencanaan audit. Berikut hasil jawaban responden:
Tabel 4.10.
67
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 33
rensponden menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 3
responden menjawab netral, dan 2 responden menjawab tidak setuju
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 66%.
6. Pertanyaan 6
Keseluruhan kegiatan pemeriksaan di KAP ini, harus tergambar dalam
prosedur analitis pendahuluan. Berikut hasil jawaban responden:
Tabel 4.11.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 33
rensponden menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju,
dan 7 responden menjawab netral. Jawaban mayoritas adalah setuju
sebesar 66%.
7. Pertanyaan 7
Dalam menentukan materialitas dan risiko audit, anda sebagai auditor
harus mengevaluasi laporan keuangan secara keseluruhan. Berikut
hasil jawaban responden:
68
Tabel 4.12.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 35
rensponden menjawab setuju, 11 responden menjawab sangat setuju, 2
responden menjawab netral, dan 2 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 70%.
8. Pertanyaan 8
Penetapan materialitas dan risiko audit di KAP ini, perlu dilakukan
untuk
merencanakan
luas
pengujian,
mengevaluasi
hasil
dan
69
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 29
rensponden menjawab setuju, 15 responden menjawab sangat setuju,
dan 6 responden menjawab netral. Jawaban mayoritas adalah setuju
sebesar 58 %.
9. Pertanyaan 9
Penyusunan rencana dan program audit harus dilaksanakan oleh
auditor di KAP ini, agar auditor dapat memahami petunjuk, mengenai
langkah-langkah apa yang harus dilakukan. Berikut hasil jawaban
responden:
Tabel 4.14.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 35
rensponden menjawab setuju, 13 responden menjawab sangat setuju,
dan 2 responden menjawab netral. Jawaban mayoritas adalah setuju
sebesar 70%.
2) Variabel X1 (Manajemen Laba)
Pada kuesioner ini peneliti membagi lima kategori jawaban
berdasarkan pendapat responden, yaitu sangat tidak setuju, tidak
setuju, netral, setuju, dan sangat setuju dengan masing-masing
70
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 33
rensponden menjawab setuju, 13 responden menjawab sangat setuju, 3
responden menjawab netral, dan 1 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 66%.
2. Pertanyaan 11
Pada laporan keuangan klien, auditor di KAP ini, harus dapat melihat
dan menganalisis apakah ada kecendrungan melakukan manajemen
laba. Berikut hasil jawaban responden:
71
Tabel 4.16.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 29
rensponden menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 6
responden menjawab netral, dan 3 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 58%.
3. Pertanyaan 12
Anda sebagai auditor, harus mengetahui apa saja tindakan manajemen
laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Berikut hasil
jawaban responden:
Tabel 4.17.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 34
rensponden menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju,
72
Pertanyaan 13
Anda sebagai Auditor, perlu memahami mengapa laporan laba rugi
mengalami fluktuasi yang sama hampir setiap bulannya. Berikut hasil
jawaban responden:
Tabel 4.18.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 35
rensponden menjawab setuju, 8 responden menjawab netral, 5
responden menjawab sangat setuju, dan 2 responden menjawab tidak
setuju. Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 70%.
5. Pertanyaan 14
Di KAP ini, auditor harus mengetahui apa saja motivasi manajemen
laba yang dilakukan manajer sebagai orang yang mempunyai andil
besar dalam laporan keuangan. Berikut hasil jawaban responden:
73
Tabel 4.19.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 36
rensponden menjawab setuju, 7 responden menjawab sangat setuju, 5
responden menjawab netral, dan 2 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 72%.
6. Pertanyaan 15
Political motivasion menyebabkan perusahaan melakukan manajeman
laba, anda sebagai auditor, mempertimbangkan hal tersebut dalam
keputusan audit. Berikut hasil jawaban responden:
Tabel 4.20.
74
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 34
rensponden menjawab setuju, 8 responden menjawab sangat setuju, 7
responden menjawab netral, dan 1 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah sangat setuju sebesar 68%.
7.
Pertanyaan 16
Penghematan
pajak
menjadi
motivasi
perusahaan
melakukan
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 32
rensponden menjawab setuju, 10 responden menjawab netral, 7
responden menjawab sangat setuju dan 1 responden menjawab tidak
setuju. Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 64%.
8. Pertanyaan 17
Anda sebagai auditor, jika menemui mengapa bonus yang diterima
CEO
75
Tabel 4.22.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 27
rensponden menjawab setuju, 12 responden menjawab netral, 8
responden menjawab sangat setuju. Dan 3 responden menjawab tidak
setuju. Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 54%.
9. Pertanyaan 18
Untuk menaikan harga saham, perusahaan yang akan go public
cenderung melakukan manajeman laba, dalam hal itu anda sebagai
auditor harus melihat apa yang menyebabkan peningkatan laba
tersebut. Berikut hasil jawaban responden:
Tabel 4.23.
76
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 30
rensponden menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju, 9
responden menjawab netral, dan 1 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 60%.
77
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 33
rensponden menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 4
responden menjawab netral, dan 1 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 66%.
2. Pertanyaan 20
Di KAP ini, anda sebagai auditor selama melaksanakan pemeriksaan
harus adil dalam pembagian tugas sesama rekan kerja seprofesi.
Berikut hasil jawaban responden:
Tabel 4.25.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 32
responden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 5
responden menjawab netral dan 4 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 64%.
3. Pertanyaan 21
Sebagai auditor, menurut anda Good corporate governance suatu
perusahaan, harus transparansi terhadap informasi dalam laporan
keuangan yang diaudit. Berikut hasil jawaban responden:
78
Tabel 4.26.
junior auditor.
79
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 26
responden menjawab setuju, 13 responden menjawab netral, 9
responden menjawab sangat setuju dan 2 responden menjawab tidak
setuju. Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 52%.
5. Pertanyaan 23
Menurut Anda, auditor dalam bertugas harus mempertahankan
integritas, objektivitas, dan independensi. Berikut hasil jawaban
responden:
Tabel 4.28
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 27
responden menjawab setuju, 18 responden menjawab sangat setuju, 4
responden menjawab netral dan 1 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 54%.
6. Pertanyaan 24
Di KAP ini, anda sebagai auditor, harus menjalankan peran dan
tanggung jawab dengan baik dalam melaksanakan pemeriksaan.
Berikut hasil jawaban responden:
80
Tabel 4.29
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden,
28 rensponden menjawab setuju, 16 responden menjawab sangat
setuju, 5responden menjawab netral dan 1 responden menjawab tidak
setuju. Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 56%.
7. Pertanyaan 25
Selama menjalankan profesi auditor, anda berpedoman pada PABU &
SPAP, dan SAK, yang harus selalu dipatuhi dalam bertugas. Berikut
hasil jawaban responden:
Tabel 4.30
81
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 31
responden menjawab setuju, 15 responden menjawab sangat setuju, 3
responden menjawab netral dan 1 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 62%.
82
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 35
rensponden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 3
responden menjawab netral 3 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 70%.
2. Pertanyaan 27
Di KAP ini, jika kesalahan terjadi dalam pelaksanaan aktivitas
pemeriksaan, auditor harus membuat pengendalian detektif, yang
tujuannya untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Berikut hasil
jawaban responden:
Tabel 4.32.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 39
responden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 2
responden menjawab netral. Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar
78%.
3. Pertanyaan 28
Informasi yang diperlukan oleh personil-personil dalam penyelidikan
dan perbaikan kesalahan, di KAP ini, auditor harus memahami lebih
dahulu
responden:
83
Tabel 4.33.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 30
responden menjawab setuju, 11 responden menjawab sangat setuju,
dan 8 responden menjawab netral dan 1 responden menjawab tidak
setuju. Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 60%.
4. Pertanyaan 29
Anda sebagai auditor, dalam mengevaluasi struktur pengendalian
intern, harus mengetahui lingkungan pengendalian, karena merupakan
landasan komponen pengendalian lainnya. Berikut hasil jawaban
responden:
Tabel 4.34.
84
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 35
responden menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju, 5
responden menjawab netral. Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar
70%.
5. Pertanyaan 30
Sebagai auditor, menurut anda perhitungan risiko perlu diidentifikasi
sejak awal, untuk mengetahui laporan keuangan telah disajikan secara
wajar atau tidak. Berikut hasil jawaban responden:
Tabel 4.35.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 38
responden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 2
responden menjawab netral dan 1 responden menjawab tidak setuju.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 76%.
6. Pertanyaan 31
Menurut anda, sebagai auditor harus mengetahui apa saja unsur-unsur
struktur pengendalian intern perusahaan tersebut, agar memperoleh
keyakinan, bahwa kebijakan-kebijakan dan prosedur telah dijalankan
dengan baik. Berikut hasil jawaban responden:
85
Tabel 4.36.
Dari output SPSS ini dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 31
responden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 7
responden menjawab tidak setuju, dan 3 responden menjawab netral.
Jawaban mayoritas adalah setuju sebesar 62%.
7. Pertanyaan 32
Di KAP ini, anda sebagai auditor, harus mengadakan pemantauan
terhadap kualitas kinerja dalam struktur pengendalian intern perusahaan
tersebut. Berikut hasil jawaban responden:
Tabel 4.37
86
87
88
table
table
hitung
hitung
hitung
89
r hitung P10 sebesar 0.121 < r table 0.301, kesimpulan tidak valid.
r hitung P11 sebesar 0.389 > r table 0,301, kesimpulan valid.
r hitung P12 sebesar 0.374 > r table 0.301, kesimpulan valid.
r hitung P13 sebesar 0.408 > r table 0.301, kesimpulan valid.
r hitung P14 sebesar 0.279 < r table 0.301, kesimpulan tidak valid.
r hitung P15 sebesar 0.266 < r table 0.301, kesimpulan tidak valid.
r hitung P16 sebesar 0.025 < r table 0.301, kesimpulan tidak valid.
r hitung P17 sebesar 0.333 > r table 0.301, kesimpulan valid.
r hitung P18 sebesar 0.067 < r table 0.301, kesimpulan tidak valid.
hitung
90
table
table
hitung
hitung
91
hitung
table
hitung
table,
92
dari itu di uji lagi 5 indikator pertanyaan yang hasilnya dapat dilihat dibawah
ini :
Tabel 4.43
table
, telah valid.
93
hitung
table
hitung
table,
94
maka dari itu di uji lagi 4 indikator pertanyaan yang hasilnya dapat dilihat
dibawah ini:
Tabel 4.45.
r hitung P26 sebesar 0.281 < r table 0.285, kesimpulan tidak valid.
r hitung P29 sebesar 0.541 > r table 0.285, kesimpulan valid.
r hitung P30 sebesar 0.526 > r table 0.285, kesimpulan valid.
r hitung P32 sebesar 0.326 > r table 0.285, kesimpulan valid.
hitung
table
hitung
table,
maka dari itu di uji lagi 3 indikator pertanyaan yang hasilnya dapat dilihat
dibawah ini:
95
Tabel 4.46.
table
, telah valid.
96
97
98
Dengan rumus:
Y = + 1 X1 + 2 X2 + 3 X3 +
Uji regresi dapat dilakukan setelah mentranformasikan data hasil
kuesioner dengan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan hasil
output spss dapat dilihat dibawah ini
Tabel 4.51.
Dari tabel 4.51 diatas menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang
dikeluarkan (removed) dalam penelitian ini, atau dapat dikatakan bahwa
variabel manajemen laba, good corporate governance, dan struktur
pengendalian intern sebagai variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan
regresi
Tabel 4.52.
99
Analisis pada tabel 4.3.3.3 terlihat uji ANOVA (F test) atau F hitung
sebesar 15,417 dengan tingkat signifikansi 0,000, probabilitas jauh dibawah
0,05, yang berarti bahwa perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
100
perspektif
proses
bisnis
internal
dan
perspektif
pembelajaran
dan
Besarnya
kontribusi
Perspektif
Pembelajaran
dan
101
102
Hasil dari output spss normal p-p plots diatas untuk perspektif
keuangan, perspektif konsumen, perspektif proses bisnis internal dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terhadap kinerja perusahaan
menunjukan bahwa distribusi dari titik-titik data perspektif keuangan,
perspektif konsumen, perspektif proses bisnis internal dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan menyebar disekitar garis diagonal, dan
penyebaran titik searah dengan garis diagonal.
103
berikut:
1. Variabel Perspektif Keuangan memiliki nilai t hitung sebesar
2.962 dengan nilai Sig 0,005 0,05, artinya signifikan.
Signifikan disini berarti Ha1 dierima dan Ho1 ditolak. Artinya,
perspektif keuangan secara parsial berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan.
2. Variabel Perspektif Pelanggan memiliki nilai t hitung sebesar
3.673 dengan nilai Sig 0,001 < 0,05, artinya
signifikan.
104
Ha4
ditolak.
Artinya,
Perspektif
Pembelajaran
dan
perspektik
pembelajaran
adan
pertumbuhan
terhadap
105
kinerja
perusahaan
didukung
oleh
SDM yang
bermutu,
yang
melakukan
pengukuran
keuangan
harus
106
Proses Inovasi
proses
inovasi
dengan
cara
mengidentifikasi
pasar,
107
Proses Operasi
yang
diproduksi,
perusahaan
mengukur
fleksibelitas
dan
108
Kepuasan karyawan
Kepuasan karyawan, dalam hal ini tolak ukurnya adalah tingkat kepuasan
karyawan, tingkat perputaran karyawan, besarnya pendapatan, dan nilai
tambah. Rata-rata dari hasi kuesioner karyawan menjawab puas dengan
perusahaan,
disebabkan
kjarena
perusahaan
memperhatikan
Kemampuan
sistem
informasi
dilihat
dari
segi
komunikasi
yaitu
memberikan
pendapat,
dan
kesempatan
mengambil
109
Strategi Harvert
Keuangan
Penurunan Modal
Kerja
Arus kas
operasional yang
maksimum
Pelanggan
Kepuasan
terhadap atribut
produk/jasa
Proses Bisnis
Internal
Citra Perusahaan
Proses Inovasi
Ketepatan waktu
Quality
relationship
dengan customer
Pembelajaran dan
Perumbuhan
Kepuasan
Karyawan
Kemampuan
system informasi
Motivasi
pembelajaran,
pensejajaran
110
111
Pada
X4(perspektif
pembelajaran
dan
pertumbuhan)
4. Hubungan yang ada dalam pengaruh tersebut dapat dilihat pada tabel
diatas yaitu:
112
internal
terhadap
kinerja
perusahaan.
Peningkatan
Penurunan
Perspektif
terhadap kinerja
Pembelajaran
dan
113
Tabel 4.6
Matriks Penelitian Sebelumnya
No
Hasil Penelitian
Heny Wahyuni
2008
Konsisten
Terdapat pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama antara
perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis
internal dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan
terhadap kinerja perusahaan,
dengan nilai sig.0.000
Konsisten
Terdapat pengaruh (positif) yang
signifikan perspektif keuangan
terhadap
kinerja
perusahaan
dengan nilai sig. 0.005. artinya
peningkatan perspektif keuangan
berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja perusahaan
Elkington (2001)
Mulyadi (2001)
Ratna
(2002)
Herlina (2003)
Safriliana
Menunjukan
perbedaan
antara
pengukuran kinerja tradisional dengan
pengukuran kinerja Balanced Scorecard
Konsisten
Perspektif
pelanggan
memiliki
pengaruh yang positif terhadap
kinerja perusahaan. Dengan nilai
0.253
Tidak Konsisten
Terdapat
pengaruh
(negatif)
perspektif
pembelajaran
dan
pertumbuhan
terhadap
kinerja
perusahaan, dengan nilai beta
-0.117
114
: Hairu Ningsih
Status
115
Alamat
No. Telp
Dalam rangka melakukan penelitian ilmiah ini untuk skripsi (S1) UTIRA-IBEK
Jakarta, saya membutuhkan informasi untuk mendukung penelitian yang sedang
saya lakukan ini. Adapun penelitian ini menganalisa tentang Hubungan antara
Manajemen Laba, Good Corporate Governance,dan Struktur Pengendalian
Intern terhadap Perencanaan Audit. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Narumi
Lapoliwa. MBA. MM. Ak, dan Ibu Riris R. S. SE. Ak.
Sehubungan dengan hal diatas, saya mohon partisipasi bapak/ibu untuk
memberikan informasi melalui kuisioner ini. Mengingat kesibukan dan pentingnya
waktu bapak / ibu, saya berusaha membuat kuisioner ini seefisien mungkin. Semua
informasi yang terkumpul melalui kuisioner ini hanya digunakan untuk kepentingan
akedemis saja dan saya akan jaga kerahasiaannya.
Partisipasi bapak/ibu merupakan kunci keberhasilan penelitian ilmiah ini. Atas
kesediaan bapak/ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner ini, saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
Hairu Ningsih
Penelitian
DATA RESPONDEN
No :
Laki-laki
Perempuan
2. Usia responden
< 26 th
36 45 th
26 35 th
45 th
< 2 th
5 6 th
3. Lama bekerja
116
2 4 th
4. Pendidikan
7 10 th
S3
S2
S1
D3
Responden Yth,
Dimohon untuk membaca pertanyaan pertanyaan secara hati- hati
dan menjawab dengan lengkap. Apabila terdapat salah satu nomor yang
tidak disi maka kuisioner dianggap tidak berlaku. Tidak ada jawaban yang
benar/ Salah dalam pilihan anda.
Contoh Jawaban:
Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan perusahaan ?
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
117
118
Tidak Setuju
Setuju
Netral
9. Untuk meningkatkan efisiensi audit dan memenuhi Standar Auditing
yang telah ditetapkan, staf-staf yang ditugaskan harus yang familiar
dengan bidang usaha klien.
Sangat setuju
Tidak Setuju
Setuju
Netral
10. Agar
tidak
terjadi
salah
pengertian
Auditor
harus
membuat
kesepakatan tertulis antara KAP dengan klien secara jelas, tegas dan
termuat dalam perencanaan audit.
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
11. Staf-staf yang ditugaskan lebih baik yang akrab dengan bidang usaha
klien, oleh karena itu, pertama kali harus memahami bidang usaha
klien.
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
119
12. Akte Pendirian, dan anggaran perusahaan klien, notulen rapat, dan
kontrak-kontrak
perusahaan
diperhitungkan
oleh
auditor
dalam
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
14. Dalam menentukan materialitas dan risiko audit, auditor tidak perlu
mengevaluasi laporan keuangan secara keseluruhan.
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
120
Netral
16. Penyusunan rencana dan program audit yang baik harus dilaksanakan
oleh auditor, agar auditor dapat memahami petunjuk mengenai
langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
18. Pada laporan keuangan klien, auditor harus dapat melihat dan
menganalisis apakah ada kecendrungan melakukan manajemen laba.
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
121
19. Menurut anda, apakah auditor harus dapat mengetahui apa saja
tindakan manajemen laba tersebut. Apabila diketahui mengapa
laporan laba lebih tinggi dari periode sebelumnya.
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
21. Auditor harus mengetahui apa saja motivasi yang dilakukan manajer
sebagai orang yang mempunyai andil besar dalam laporan keuangan.
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
122
23. Penghematan
pajak
menjadi
motivasi
perusahaan
melakukan
manajemen laba, sebagai auditor harus lebih detail lagi melihat buktibukti pendapatan perusahaan.
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
24. Auditor harus dapat mengetahui mengapa bonus yang diterima CEO
meningkat, bersamaan dengan pergantian CEO.
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
123
Sangat setuju
Setuju
Netral
27. Auditor
selama
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
melaksanakan
pemeriksaan
harus
adil
dalam
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
124
31. Sebagai Auditor, anda tidak menjelaskan peran dan tanggung jawab
dalam melaksanakan pemeriksaan.
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
125
34. Jika ada kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan aktivitas auditor
tidak perlu membuat pengendalian detektif yang tujuannya untuk
mengidentifikasi masalah
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
mengetahui
lingkungan
pengendalian,
yang
merupakan
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
126
sebagai
auditor
tidak
perlu
mengetahui
aktivitas
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
127
SURAT PERNYATAAN
: Heny Wahyuni
NIM
: 141.030.184
Program Studi
: Akuntansi
Jakarta,
1 Juli 2008
128
(Heny Wahyuni)
Nama lengkap
: Heny Wahyuni
Tempat/Tgl Lahir
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
Telepon
: 081314333385
Pendidikan Formal:
: SDN 2 KAL-TENG.
: SLTP N 1 KALTENG.
129
: SLTA N 1 KALTENG.
Tahun 2004-sekarang
Heny Wahyuni
130
131
Kuesioner
1) Akuntan publik dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yang diperiksa, harus bersikap independen dan menegakkan
keadilan terhadap kepentinga klien, pemakai laporan keuangan, maupun
terhadap kepentingan akuntan publik itu sendiri.
2) Akuntan publik yang berprofesi sebagai auditor, selama melaksanakan
pemeriksaan hendaknya bersikap adil dalam hal pembagian tugas antar
sesama rekan kerja seprofesi.
3) Akuntan publik hendaknya berusaha untuk selalu transparansi terhadap
informasi laporan keuangan klien yang diaudit.
4) Akuntan publik hendaknya transparansi dalam hal pembagian fee antara
partner, senior auditor dan auditor yunior.
5) Akuntan publik senantiasa menjelaskan peran dan tanggungjawannya
dalam pelaksanaan pemeriksaan dan kedisiplinan dalam melengkapi
pekerjaan, juga pelaporan.
6) Akuntan publik dalam menjalankan tugasnya harus mempertahankan
integritas, objektivitas dan independensi.
7) Akuntan publik selama menjalankan profesinya memastikan dipatuhinya
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan berpedoman pada Standar
Profesi Akuntan Publik (SPAP).
8) Akuntan publik dalam menjalankan profesinya sebagai auditor, harus
mentaati aturan etika profesi.
132