Contoh Kasus
Contoh Kasus
Tn
:J
Umur
: 17 tahun
Alamat
Luka pada kaki kanan di alami 3 jam lalu akibat kecelakaan di tabrak oleh taksi,
pingsan (+). Mekanisme kejadian tidak di ketahui keluar darah dari mulut dan
hidung.
Suhu badan
: 37C
Nadi
: 84 x /menit
: 24 x / i
GCS
:E=3
&
= 2 mm
TD
120/60
mmHg
P
V=3
M=6
12
Pupil unisokor = 2,5 mm
Therapy
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1.
Pengkajian primer
A. Airway (jalan nafas) yang bersifat parsial ditandai dengan adanya
sumbatan jalan nafas, keluarnya darah dari hidung dan mulut.
Cara pengkajian :
Look :
E=3
V=3
M=6
&
12
=2
B. Breathing
Respirasi : 24x/ menit
Adanya suara nafas gurgling
C. Circulation
Nadi : 84x menit
TD : 120/ 60 mmHg
D. Disabilitas
Kesadaran : Composmentis ditandai dengan
GCS
2.
E=3
V=3
M=6
12
3.
Pengkajian sekunder
Pengkajian meliputi:
1. Riwayat penyakit sekarang
Luka pada kaki kanan di alami 3 jam lalu akibat kecelakaan di tabrak
oleh taksi, pingsan (+). Keluar darah dari mulut dan hidung.
2. Riwayat penyakit terdahulu (-)
3. Riwayat pengobatan (-)
4. Riwayat keluarga (-)
Tanda-tanda Vital :
T
: 120/60 mmHg
: 84 x/Menit
: 37 C
: 24 x/Menit
Head to toe :
Didapatkan melalui observasi dan palpasi yang tetap berfokus pada :
a. Riwayat penyakit
1.
Keluhan utama
kecelakaan
2.
3.
Lokasi cedera
4.
5.
Q : Nyeri hebat
R : Nyeri terlokalisasi
S : 7 - 10
T :
b. Pengkajian kepala dan wajah meliputi :
Tampak luka 1/3 lateral Temporolateral, pupil edema, luka laserasi pada
bibir superior, deformitas, nyeri tekan dan hematoma.
c. Pengkajian ekstremitas bawah
-
Nyeri
Prioritas Keperawatan :
1.
2.
Atasi nyeri
3.
Atasi perdarahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
b.
c.
2.
Tujuan
Kriteria hasil : TTV stabil, urine output 1 ml/ kgBB/jam, tingkat kesadaran
membaik
Intervensi :
a. Kaji tanda-tanda vital setiap 1 jam
b. Monitor intake dan output cairan
c. Kaji adanya tanda-tanda dehidrasi
d. Kaji perubahan turgor kulit dan membran mukosa
e. Pasang infus IVFD RL 28 tetes/menit
f. Pasang cateter
3.
: Nyeri teratasi
Intervensi :
a. Kaji karakteristik nyeri dengan PQRTS
b. Ajarkan nafas dalam
c. Batasi aktivitas fisik
d. Ajarkan tekhnik relaksasi
e. Kolaborasi pemberian diasepam dan cepotaksin 1 gr/12 jam.