Anda di halaman 1dari 9

Ada beraneka ragam gaya berenang yang bisa Anda praktikkan sbg pemula, salah nya ialah berenang

gaya bebas.
Renang gaya bebas benar-benar ditujukan buat banyak pemula yang pingin belajar berenang tiada terikat oleh tehnik
tehnik spesifik. Butuh kesabaran serta ketekunan agar bisa mahir dalam berenang serta dibawah ini merupakan
anjuran yang bisa Anda aplikasikan buat belajar berenang dengan gaya bebas. Tehnik berenang dengan gaya bebas
sanggup dibagi jadi 3 sisi yakni gerakan kaki, gerakan tangan serta gerakan gabungan tangan, kaki serta mengambil
nafas. Dibawah ini bakal diterangkan tiap-tiap tehnik buat mendalami berenang dengan gaya bebas.
Tehnik buat lakukan berenang dengan gaya bebas

1.

Gerakan kaki. Pelajaran pertama yang perlu dipraktikkan merupakan menggerakkan kaki ke arah atas serta
bawah seperti jalan kaki dengan cara bertukaran. Dalam gerakan ini, kaki serta paha kudu dalam posisi
lurus serta lutut tak bisa ditekuk. Ulangilah gerakan ini dengan cara berulang-ulang sbg basic buat berenang
dengan gaya bebas.

2.

Gerakan tangan. Gerakan pada tangan ini dibagi jadi 5 category. Category pertama yakni posisi awal di
mana posisikan ke dua tangan lurus diatas kepala. Upayakan telapak tangan dalam posisi berdekatan akan
tetapi tak hingga melekat. Sesudah posisi ke dua tangan udah diatas kepala, tarik tangan kiri Anda ke
bawah hingga ke belakang. Lantas, angkat tangan kiri keluar dari permukaan air. Dalam posisi ini, ayunkan
tangan kiri itu ke depan sejauh bisa saja yang Anda dapat. Kala tangan kiri diangkat dari permukaan air,
gerakkan tangan kanan Anda ke bawah hingga belakang maka bakal ada gilirian pada tangan kiri ke atas
serta tangan kanan ke bawah etc.

3.

Jari-jari tangan. Jangan sempat Anda buka jari-jari tangan Anda, dikarenakan hal tersebut bakal kurangi
gaya dorong yang timbul. Yang benar, rapatkanlah kedua-duanya, kala tangan Anda lakukan kayuhan serta
ekstensi. Salah satu kala di mana Anda tak kudu mengerjakannya merupakan kala tangan Anda lakukan
recovery.

4.

Tehnik berenang gaya bebas yang seterusnya merupakan gerakan gabungan tangan, kaki serta mengambil
nafas. Pengambilan nafas ini dilaksanakan kala tangan kiri Anda ayunkan ke depan buat masuk ke dalam
air kembali. Pada waktu ini, tangan kanan naik ke permukaan air. Gerakan itu diikuti dengan gerakan
kepala ke kanan buat mengambil nafas diatas permukaan air. Gerakan pengambilan nafas ini sanggup Anda
kerjakan seperti dengan kenyamanan Anda baik dengan menggerakkan kepala ke kiri atau kanan.

5.

Jalankan kayuhan dimulai dari kala selesainya ekstensi s/d tangan Anda melampaui segi paha Anda. Jangan
sampai sekali-kali keluarkan tangan Anda saat sebelum tangan Anda menyentuh segi paha Anda, walaupun
Anda kelelahan.

Tak hanya tehnik berenang gaya bebas diatas, Anda dapat juga mengaplikasikan sebagian panduan di bawah
ini :

1.

Saat tengah mengambil nafas atau saat tengah lakukan gerakan lain, upayakan kaki Anda untuk selalu
bergerak. Tak hanya kaki yang selalu bergerak, tangan kanan serta kiri juga upayakan untuk selalu bergerak
dengan cara bertukaran.

2.

Lalu, waktu mengambil nafas, gerakkan kepala Anda kembali ke dalam air dengan cara cepat serta tak
perlu menanti gerakan tangan kanan atau kiri hingga usai.

3.

Paling akhir, untuk mempercepat gerakan berenang gaya bebas dianjurkan untuk mengambil nafas sesudah
2 atau 3 kali gerakan tangan

Teknik Renang Gaya Bebas


Renang gaya bebas adalah gaya yang tercepat, efisien, dan mudah dipelajari. Ciri khas gerakan renang gaya bebas
adalah posisi badan dalam satu garis lurus dan saat pemulihan (recovery) gerakan kedua tangan berada di atas
permukaan air. Hal ini memungkinkan sedikit sekali hambatan yang timbul sewaktu akan melakukan gerakan
pemulihan.
Agar dapat melakukan renang gaya bebas dengan baik, silahkan baca dan pelajari teknik renang gaya bebas berikut
ini:
a. Posisi badan
Posisi badan saat berenang gaya bebas harus mendatar (streamline), dan telungkup dengan sikap tubuh rata. Posisi
kepala, punggung, tungkai, harus sedatar mungkin dengan permukaan air dan badan dalam keadaan rileks. anggota
badan lain seperti dahi, bahu, pantat, dan tumit berada dipermukaan air (rata-rata air). Posisi badan yang lurus dan
mendatar akan memperkecil hambatan dan daya laju pada saat berenang.
b. Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada renang merupakan penyumbang daya laju yang terbesar, karena gerakan ini dilakukan tanpa
terputus, sehingga daya dorong yang dihasilkanpun tidak terputus. Untuk melakukan gerakan kaki renang gaya
bebas dengan baik ikuti langkah-langkah berikut:

1. Kedua kaki lurus tetapi tetap rileks, punggung telapak kaki ditegangkan hingga lurus ke belakang.
2. Gerakan pukulan dilakukan kebawah dimulai dari pangkal paha, dilanjutkan tungkai bawah, dan diakhiri
lecutan pergelangan kaki.
3. Kedua lutut dan pergelangan kaki dalam keadaan tetap relaks akan menambah keefektifan pukulan di air
4. Gerakan kaki ke atas tidak melewati permukaan air.
5. Gerakan kaki dalam renang gaya bebas dapat dilakukan dengan cara dua kali pukulan kaki dan dua kali tarikan
tangan, empat kali pukulan kaki dua kali tarikan tangan, dan enam kali pukulan kaki dan dua kali tarikan tangan.
c. Gerakan Tangan
Gerakan tangan dalam renang gaya bebas, yaitu saat lengan masuk ke air, ibu jari tangan masuk terlebih dahulu,
dilanjutkan pergelangan tangan dan lengan atas. Posisi tangan masuk ke dalam air adalah di depan bahu, siku
dibengkokkan ke depan dan ke bawah, jari-jari rapat, dan pergelangan tangan ditekuk sedikit. Gerakan lanjutan
adalah menarik/mengayuh tangan ke arah pusar dengan cara menekuk siku didepan dada, gerakan ini disebut
gerakan menarik ( pull).
setelah tangan melalui pusar, dorong ke belakang dan siku mendekat ke togok/badan. gerakan mendorong ini disebut
mendorong (push), dan dilakukan sampai lengan lurus disamping badan.
Selanjutnya melakukan gerakan di ayun ke luar permukaan air dengan jari-jari yang keluar terlebih dahulu. gerakan
saat lengan melewati paha dan keluar dari air disebut gerak kembali (recovery).
d. Pengambilan nafas
Pengambilan nafas renang gaya bebas yaitu dengan memalingkan/memiringkan kepala ke samping kanan atau kiri.
gerakan ini dilakukan agar mulut keluar dari permukaan air karena pengambilan/menarik nafas melalui mulut
kemudian dikeluarkan sedikit demi sedikit pada saat muka menghadap ke air. gerakan pengambilan nafas dilakukan
berbarengan dengan akhir gerakan tangan.
e. Koordinasi gerakan
Yang dimaksud gerakan koordinasi adalah kesatuan teknik renang gaya bebas dimulai dari lengan masuk, kaki
kanan ke atas, lengan kiri masuk, kaki kiri ke atas. Atau dapat juga dikatakan bahwa koordinasi gerakan adalah
seluruh rangkaian gerakan renang yang dilakukan secara berurutan dan berkesinambungan.

Meluncur
Meluncur dilakukan dengan berdiri bersandar dinding kolam kemudian kaki menolak pada dinding agar
badan memperoleh gaya dorong ke depan sehingga dapat meluncur di air. Saat meluncur lengan lurus ke
depan dan tungkai juga lurus ke belakang.
Latihan meluncur juga bisa dibantu oleh teman, dengan cara siswa disuruh telungkup kemudian temannya
medorong kakinya agar bisa meluncur.
Pembelajaran Renang Gaya Crawl ( gaya bebas)
A. Tungkai
Statis

Siswa disuruh duduk dilantai dengan posisi kedua kaki diluruskan, kemudian kedua kaki diayunkan
keatas secara bergantian.
Kedalaman kaki dibawah permukaan air ketika naik turun berkisar antara 25 30 cm.
Dinamis
Siswa disuruh duduk dipinggir kolam kedua kaki dimasukkan kedalam air kemudian kedua kaki
diayunkan secara bergantian.
Kemudian siswa latihan tungkai dengan bantuan teman, caranya yaitu teman disuruh memegang lengan
sambil menarik, kemudian si perenang disuruh mengayunkan kakinya.
Dengan bantuan alat atau pelampung, siswa disuruh berpegangan pelampung kemudian kakinya
diayunkan.
Dengan luncuran dari dinding, siswa melakukan luncuran dari dinding kemudian kaki diayunkan
diusahakan sampai keseberang kolam.
Lengan
Statis
Posisi awal kedua lengan lurus ke depan. Kemudian tarik tangan kanan ke bawah, terus ditarik sampai ke
belakang. Kemudian angkat tangan kanan keluar dari permukaan air dan ayunkan tangan kanan tersebut
sejauh mungkin ke depan (ketika tangan di atas permukaan air, siku tangan kanan agak ditekuk di dekat
telinga dan kepala disandarkan pada lengan yang lain sehingga pandangan keatas dan badan agak miring).
Kemudian diluruskan kembali dan diayunkan sejauh mungkin ke depan masuk ke permukaan air.
Dinamis
Siswa berjalan di air dengan posisi badan membungkuk dengan mengayunkan kedua lengan seperti
gerakan lengan yang sudah diajarkan diawal.
Setelah siswa berjalan dengan membungkukkan badan, siswa berlatih gerakan lengan ditambah dengan
luncuran dari dinding kolam. Siswa hanya sekali mengayunkan lengan kemudian berjalan kedepan.
Setelah itu siswa melatih gerakan lengan dengan menggunakan pelampung yang diletakkan diantara
kedua paha. Siswa tidak boleh mengayunkan kedua kaki.
Koordinasi (Keseluruhan Gaya Crawl)
Siswa berada di air dengan posisi siap meluncur. Kemudian siswa meluncur dengan lengan lurus ke depan
dan tungkai lurus ke belakang, diikuti dengan gerakan koordinasi lengan dan tungkai gaya crawl. Pertama
lengan kanan ditarik di depan dada kemudian dorong dan taruh tangan di samping pinggang. Saat
melakukan gerakan ini disertai dengan menaikan kepala untuk mengambil nafas. Saat gerakan lengan
seperti ini gerakan tungkai adalah mengibaskan atau mengepakkan kaki. Setelah itu ganti lengan kiri.
Lakukan secara bergantian, kombinasikan dengan pengambilan napas.
Pembelajaran Renang Gaya Dada
Tungkai
Statis

Siswa melakukan gerakan statis di lantai


Siswa berbaring telungkup di lantai dengan tangan menumpu lantai
Tungkai lurus, dan pada hitungan pertama lutut ditekuk
Setelah itu buka paha sedikit sehingga telapak kaki sudah tidak menempel
Kemudian hadapkan telapak kaki keluar
Tendangkan kedua telapak kaki ke belakang dan langsunga lurus
Setelah siswa dapat melakukan gerakan-gerakan di atas secara bertahap, sekarang siswa melakukan
gerakan secara keseluruhan dengan sekali aba-aba

Dinamis
Siswa melakukan gerakan dinamis di air. Gerakan yang dilakukan sama seperti gerakan statis, hanya
perbedaanya adalah gerakan yang dilakukan tidak bertahap melainkan langsung secara keseluruhan.
Lengan
Statis
Siswa melakukan gerakan statis di lantai
Siswa berdiri dilantai dengan badan membungkuk, dan kedua lengan lurus ke depan.
Pertama, kedua telapak tangan dibuka selebar bahu dan tarik kedua lengan ke belakang sampai ke depan
dada, saat melakukan gerakan ini disertai dengan menaikan kepala untuk mengambil nafas.
Kedua, kedua telapak tangan saling bertemu di depan dada dan kepala masuk ke dalam air, kemudian
dorong lengan ke depan sampai lurus.
Setelah melakukan dengan dua kali hitungan sekarang siswa melakukan kedua gerakan tadi hanya dengan
satu hitungan.
Dinamis
Siswa berada di air dengan posisi badan membungkuk, seperti pada gerakan statis. Kemudian siswa
melakukan gerakan lengan seperti pada gerakan statis, namun tidak menggunakan hitungan, dan siswa
melakukan gerakan ini sambil berjalan maju di air. Lakukan gerakan ini sampai ke seberang kolam,
setelah itu siswa melakukan gerakan lengan yang sama tapi dimulai dengan meluncur. Gerakan hanya
pada lengan tanpa disertai gerakan tungkai.
PENGENALAN KOLAM
Anak yang belum pernah berenang, adakalanya untuk mendekat ke kolam saja sudah takut. Diperlukan berbagai
upaya agar anak tersebut menjadi tidak takut mendekat ke kolam. Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah
mengajak anak berjalan-jalan mengelilingi kolam, ketika anak telah mengenal lingkungan tersebut, pasti lama
kelamaan anak anak menjadi tidak takut.
Upaya lain setelah anak mengenal lingkungan kolam adalah mengajak anak masuk air, bisa dimulai dengan

mengajak anak berdiri di tepi kolam dan memasukkan kakinya ke dalam kolam. Bisa pula dicoba anak diberi
percikan air agar anak mengenal suhu air. Selanjutnya anak dicoba turun ke kolam lewat anak tangga, dan satu
tangga lagi, begitu terus hingga seluruh badan anak masuk ke kolam.
Usahakan agar anak didik dipaksakan masuk air, karena trauma akibat dipaksa masuk air, akan berdampak secara
psikologis sehingga anak akan semakin takut masuk air, akibat secara psikologis ini biasanya sulit dihilangkan.
Anak juga bisa diajak berbincang-bincang dan membicarakan tentang nikmatnya berenang, dan hal-hal yang
mengasyikan tentang air. Hal tersebut diharapkan mampu memberikan motivasi secara intrinsik, sehingga anak
dengan secara sukarela ingin mencoba masuk air, dan ingin berlatih renang yang baik dan benar.
Hal lain yang perlu diberikan ketika mengenalkan kolam adalah memberitahukan aturan-aturan yang ada di kolam
misalnya dilarang membuang sampah sembarangan, dilarang meludah dan kencing di kolam, dilarang berlari-lari di
sekitar kolam karena licin, serta kewajiban mengenakan pakaian renang ketika berenang. Hal tersebut tentunya akan
memberikan pengetahuan, sehingga aturan-aturan itu akan selalu diingat dan dilakukan sepanjang anak tersebut
berada di kolam.

PENGENALAN AIR
Anak yang pertama kali berlatih renang, haruslah terlebih dahulu dikenalkan dengan sifat-sifat air. Ketika anak telah
mengetahui sifat-sifat air, tentulah perasaan takut akan air akan hilang dan kepercayaan diri akan tumbuh.
Pengenalan sifat air dapat dilakukan secara sadar, secara tidak sadar, dengan alat maupun tanpa menggunakan alat.
Cara yang paling lazim digunakan adalah dengan permainan, karena dengan permainan kita dapat mengenalkan sifat
air dengan mudah, yaitu dingin, basah, tahanan depan oleh air, tekanan ke atas dan tekanan pada telinga, mata dan
hidung.
Contoh permainan yang bisa digunakan dalam pengenalan air antara lain:
1. Permainan lari
a. Lomba lari dari ujung ke ujung
b. Lomba lari dengan menggendong
c. Lari dengan rintangan
d. Lari beregu dengan atau tanpa rintangan
2. Permainan mengatuk (tikipelen)
a. Kejar mengejar biasa
Mengejar anak dengan ketentuan yang boleh dikatuk kepalanya saja atau punggungnya saja.
b. Menyeberang ke salah satu tepi, pengatuk diletakkan di tengah
c. Permainan kucing tikus
Anak membuat lingkaran, dengan berpegangan tangan, kucing dan tikus berkejaran di dalamnya.
3. Permainan dengan bola
a. Berburu macam
Siswa memburu macam dengan cara menembaknya dengan bola
b. Polo air sederhana
4. Permainan mengadu
Misalnya masing-masing siswa bertanding menjatuhkan rekannya.
5. Permainan menyelam
Misalnya siswa diharuskan menyelam di antara kedua tungkai rekannya.
PEMBELAJARAN RENANG GAYA CRAWL

A. Gerakan Lengan
Gerakan lengan merupakan faktor utama dalam melakukan renang gaya crawl. Gerakan maju perenang gaya crawl,
lebih banyak ditentukan oleh pukulan lengan daripada pukulan kakinya. Karenanya teknik yang benar, akan sangat
membantu perenang dalam bergerak ke depan.
Untuk mengajarkan gerakan lengan, dapat dimulai dengan melakukan demonstrasi di darat, agar murid tahu gerakan
keseluruhan dengan benar. Selanjutnya siswa disuruh menirukan dengan cara membagi-bagi gerakan perfase dengan
hitungan. Bisa dimulai dari hitungan 1-5 selanjutnya dikurangi 1-4, kemudian 1-3 dan 1-2. Selanjutnya setelah
mendapatkan aba-aba, anak-anak melakukan 1 gerakan utuh lewat satu hitungan. Hal ini dilakukan agar anak dapat
meniru gerakan dengan mudah namun gerakan tidak terpatah-patah seperti robot.
Teknik lengan gaya crawl dibagi menjadi tiga fase yaitu:
1. Fase menarik
- Masuknya tangan ke air
- Masuknya ujung jari tangan
Tangan diruncingkan sehingga telapak tangan menghadap ke arah luar diagonal. Jika masuk air, tangan tetap
mendatar dalam posisi horisontal, hal tersebut tidak efisien. Posisi yang tepat telapak tangan membentuk sudut kirakira 450.
- Tarikan di bawah air
Banyak variasi tarikan, namun yang lazim perenang menggunakan pola S (gerakan S di bawah badan).
- Permulaan tarikan lengan
Ketika salah satu lengan dan tangan sama sekali telah berada di bawah air, telapak tangan diputar dari posisi
diagonal dengan putaran lengan ke bawah.
- Lamanya tarikan siku bengkok
Ketika lengan ke belakang, dalam membengkokkan siku sampai mencapai bengkok maksimum dimana tangan repat
di bawah badan dan lengan atas pada sudut 900 dengan badan.
2. Fase mendorong
Dimulai ketika lengan atas pada sudut 900 dengan badan dan tangan di bawah badan, selanjutnya dari titik ini ke
belakang tangan didorong dengan perluasan siku sampai dorongan berakhir dimana siku hampir mencapai perluasan
seluruhnya.
3. Fase istirahat
Dimulai ketika tangan dan lengan masih di bawah air, ketika tangan diangkat, kelingkinglah yang pertama
meninggalkan air, tangan keluar dari air seperti pilau membuat tahan sangat kecil.
Ketika siswa telah tau teknik yang benar, selanjutnya siswa disuruh mempraktekkan di air, bisa menggunakan alat
bantu misalnya pelampung agar tungkai siswa tetap terangkat ke atas. Suruh siswa bolak balik dari sisi kolam satu
ke sisi yang lain.
B. Teknik Pukulan Kaki
Gerakan kaki bertujuan untuk membantu mendorong badan ke depan, disamping juga untuk keseimbangan badan.
Ernest W. Maglischo membantu gerakan pukulan kaki menjadi empat yaitu pukulan kaki menyilang, dua pukulan
kaki lurus, enam pukulan kaki dan empat pukulan kaki.
Untuk mengajarkan teknik ini, siswa disuruh berjajar di tepi kolam lalu melakukan gerakan yang benar, yaitu
tungkai lurus rileks gerakan bersumbu pada ujung tungkai bukan di dengkul/lutut.
Setelah siswa mampu kemudian siswa disuruh mempraktekkannya di kolam dengan bantuan pelampung untuk
menahan badan bagian atas agar tidak turun. Lakukan gerakan bolak balik dari satu sisi kolam ke sisi yang lain.

Lakukan koreksi, pastikan gerakan yang dilakukan siswa benar.


C. Gerakan Keseluruhan
Setelah siswa menguasai gerakan lengan dan tungkai secara benar, langkah selanjutnya adalah mengajarkan gerakan
secara keseluruhan. Disamping juga harus mengajarkan cara menggulingkan badan dan mengambil nafas serta
posisi badan yang benar.
1. Teknik menggulingkan badan
Perenang gaya crawl artinya memutas badannya di sekitar sumbu membujur, 450 untuk tiap sisi mengguling
merupakan reaksi wajar dan merupakan bagian dari gaya.
2. Teknik bernafas
Saat mengeluarkan nafas, pandangan 450 ke depan pada sudut 450 ke dalam kolam. Saat mengambil tindakan
memutar kepala dikoordinasikan dengan mengguling badan. Telinga menyentuh lengan.
3. Posisi badan
Posisi yang tepat adalah streamline (rata-rata air) horisontal yang baik dan dalam garis arah samping.
Siswa disuruh melakukan gerakan keseluruhan berbolak balik, guru mengoreksi apablila ada gerakan yang kurang
tepat dari siswa.
D. Kesalahan Umum Renang Gaya Crawl
1. Ambil nafas terlalu dini
2. Terlambat ambil nafas
3. Kaki perenang kurang rileks
4. Sikap tubuh yang meliuk-liuk
5. Menarik dengan siku terlalu lurus
6. Jalannya istirahat dengan lebar
7. Pernafasan ke belakang
8. Lengan berhenti istirahat/lambat
9. Tahap torongan berhenti terlalu lambat
10. Tahap torongan berhenti terlalu awal
11. Jangkauan berlebihan untuk masuknya jari-jari
12. Tendangan dengan ujung jari kaki.
METODE MENGAJAR RENANG GAYA DADA
Renang gaya dada masih sering dijadikan gaya permulaan. Hal ini dikarenakan gaya ini terasa lebih mudah bila
dibanding renang gaya rimau ataupun gaya kupu-kupu. Renang gaya dada memiliki corak dan selera sendiri, untuk
mengetahui kekhususan gaya dada ini, maka perlu diajarkan kepada siswa gaya tersebut. Berikut urutan langkah
mengajar gaya dada:
- Langkah kesatu : mengajar gerakan meluncur
- Langkah kedua : mengajar gerakan kaki
- Langkah ketiga : mengajar rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki
- Langkah keempat : mengajar gerakan lengan
- Langkah kelima : mengajar rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki dan gerakan lengan
- Langkah keenam : mengajar gerakan pernafasan
- Langkah ketujuh : mengajarkan rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan dan gerakan
pernafasan.
Gerakan ke depan renang gaya dada sangat dipengaruhi oleh benar tidaknya teknik gerakan tungkai. Kesalahan

teknik akan menyebabkan luncuran ke depan tidak lancar atau tidak lacu, hal ini terutama diakibatkan tolakan tidak
menggunakan telapak kaki tetapi punggung kaki.
Urutan langkah-langkah renang gaya dada pada gerakan tungkai biasanya menggunakan enam hitungan, lalu
dikurangi menjadi lima, empat, dan tiga. Dengan enam bilangan (sikap mula tertelungkup, kaki rapat lurus)
- Satu menarik kaki dengan cara menekuk lutut, kedua kaki relatif rapat
- Dua membuka telapak kaki ke arah samping, eforotation tumit tetap rapat
- Tiga membuka betis ke arah samping abductio pada betis, lutut tetap rapat
- Empat membuka paha ke samping (abdution paha)
- Lima meluruskan kedua kaki dengan merapatkan (cepat dan bertenaga)
- Enam kedua kaki tetap rapat dan lurus

Dengan lima bilangan


(sikap permulaan badan tertelungkup, kedua kaki rapat, lurus)
- Satu menarik kedua kaki dengan menekuk lutut, kedua kaki relative rapat
- Dua membuka kedua telapak kaki ke arah samping, exoration, tumit tetap rapat.
- Tiga membuka telapak kaki, yang disusul dengan membuka kedua betis ke arah samping luar
- Empat merapatkan sambil meluruskan kedua kaki (cepat, kuat)
- Lima kedua kaki lurus dan rapat
Dengan empat bilangan
- Satu menarik kaki dengan menekuk lutut, kedua kaki relative rapat
- Dua membuka kedua telapak kaki yang sesuai dengan membuka betis dan disusul membuka paha ke arah
samping
- Tiga merapatkan sambil meluruskan kedua kaki dilakukan dengan cepat dan kuat.
- Empat kedua kaki tetap rapat dan lurus
Dengan tiga bilangan
- Satu menarik kaki dengan menekuk lutut
- Dua membuka telapak kaki dengan membuka betis dan disusul membuka paha ke samping, disusul lagi
meluruskan sambil merapatkan keduabelah kaki dengan cepat dan kuat.
- Tiga kedua kaki rapat dan lurus agar luncuran menjadi lancar.

Anda mungkin juga menyukai