Anda di halaman 1dari 19

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
MIE JAMMET SEBAGAI SOLUSI PEMANFAATAN DAGING BUAH
JAMBU METE YANG TERABAIKAN

BIDANG KEGIATAN:
PKM-K

Diusulkan oleh:
Anisa Nur Fitri Setiarini

NIM 25010111140294, Angkatan 2011

Ervina Fidia Damayanti

NIM 25010111140314, Angkatan 2011

Lutfiyah Rizqulloh

NIM 25010111140319, Angkatan 2011

Ratna Murpratiwi

NIM 25010111140281, Angkatan 2011

Ryan Aprilatama

NIM 25010110141019, Angkatan 2010

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011

HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan

: Mie Jammet Sebagai Solusi Pemanfaatan Daging Buah


Jambu Mete yang Terabaikan

2. Bidang Kegiatan

3. Bidang Ilmu

:(

) PKM-P

( ) PKM-K

) PKM-T

) PKM-M

) Pertanian

: ( ) Kesehatan
(

) MIPA

) Teknologi dan Rekayasa

) Sosial Ekonomi

) Humaniora

) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap

: Lutfiyah Rizqulloh

b. NIM

: 25010111140319

c. Jurusan

: Kesehatan Masyarakat

d. Universitas

: Diponegoro

e. Alamat Rumah

: Jalan Letjen Hartono nomor 18 Kotabumi Utara

f. Alamat email

: balqisassairah@yahoo.co.id

5. Anggota Pelaksana Kegiatan / Penulis: 4 orang


6. Dosen pendamping
a. Nama Lengkap

: Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes

b. NIP

: 199602081992032001

c. Alamat Rumah

: Jalan Kanfer Utara Dalam I Nomor 156 Banyumanik

d. No Telpon/Hp

: 081325691854

7. Biaya Kegiatan Total :


a. Dikti

: Rp 10.000.000,00

b. Sumber lain

: Rp

8. Jangka waktu Pelaksanaan: 3 bulan

Semarang, 11 Oktober 2011


Menyetujui
Pembantu Dekan III FKM Undip

Ir. Suyatno, M.Kes


NIP.19680802 199403 1 002

Pembantu Rektor III

Ketua Pelaksana Kegiatan

Lutfiyah Rizqulloh
NIM. 25010111140319

Dosen Pendamping

Bidang Kemahasiswaan

Drs. Warsito, SU
NIP : 19540202 198103 1 014

Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes


NIP : 19660208 199203 2 001

A. JUDUL
Mie Jammet Sebagai Solusi Pemanfaatan Daging Buah Jambu Mete yang
Terabaikan

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari
Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India 425 tahun
yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti
Bahan, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Srilanka, Thailand,
Malaysia, Philiphina, Indonesia. Diantara sekian banyak negara produsen,
Brazil , Kenya, dan India merupakan negara pemasok utama jambu mete
dunia. Jambu mete tersebar di seluruh nusantara dengan nama berbeda-beda
(di Sumatra Barat : jambu erang atau jambu monye, di Lampung dijuluki
gayu, daerah Jawa Barat dijuluki jambu mede, di Jawa Tengah dan Jawa
Timur diberi nama jambu monyet, di Bali jambu jipang atau jambu dwipa,
dan di Selawesi Utara disebut buah yaki).
Jambu mete keberadaannya saat ini cukup tersebar di seluruh
Indonesia . Akan tetapi, pemanfaatan buah semunya belum dilakukan secara
optimal. Di Indonesia, pemanfaatan buah semu jambu mete masih sangat
terbatas baik dalam jumlah maupun bentuk produksinya. Pada beberapa
daerah tertentu umumnya dikonsumsi dalam bentuk buah segar dan produk
olahan tradisional. Diperkirakan, dari produksi buah jambu mete hanya
sekitar 20 % yang sudah dimanfaatkan secara tradisional, misalnya dibuat
rujak, dibuat abon, dan sebagainya. Sisanya 80 % masih terbuang sebagai
limbah. Padahal khasiat dari jambu mete ini sangat banyak di antaranya
mengandung gizi buah jambu mete sangat bagus, yaitu mengandung
riboflavin (vitamin B2), asam askorbat (vit. C), dan kalsium serta senyawa
aktif yang diketahui dapat mencegah penyakit kanker, dan disinyalir dapat
menyembuhkan tumor. Kandungan vitamin C pada buah mete cukup tinggi
mencapai 180 mg/100 g. Kurangnya pemanfaatan jambu mete ini disebabkan
karena citarasa yang kurang disukai, seperti rasa sepat dan membuat gatal
tenggorokan.

Dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini, kami memiliki


inovasi terbaru dalam pemanfaatan jambu mete yang dijadikan sebagai bahan
campuran pembuatan mie basah (bukan mie instan). Proses pembuatan mie
ini menggunakan daging jambu mete beserta sari buahnya. Sehingga
kandungan jambu mete dapat dirasakan optimal.

C. RUMUSAH MASALAH
Dari latar belakang masalah maka rumusan masalahnya ialah :
1. Apa kandungan yang terdapat di dalam jambu mete?
2. Bagaimana proses pembuatan mie dari bahan jambu mete?
3. Bagaimana manfaat hasil produk dari mie jambu mete?

D. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah:
1. Menumbuhkan kreativitas kewirausahaan dengan penciptaan inovasi
produk dan dapat menjadi peluang usaha.
2. Mengurangi limbah jambu mete yang tidak dimanfaatkan secara optimal
menjadi olahan mie yang bermanfaat bagi kesehatan.

E. LUARAN YANG DIHARAPAKAN


Pada program ini, diharapkan agar masyarakat dapat merasakan manfaat yang
terkandung dalam jambu mete melalui produk mie jammet serta mengurangi
limbah berupa daging buah jambu mete.

F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan program kreativitas mahasiswa ini adalah:
1. Bagi penulis:
a. Sebagai sarana pengembangan kreativitas dan jiwa wirausaha dalam
diri mahasiswa.
b. Membuka peluang usaha baru mahasiswa mengenai pemanfaatan
daging buah jambu mete.

2. Bagi masyarakat:
a. Masyarakat dapat merasakan manfaat kesehatan daging buah jambu
mete melalui produk mie jammet.
b. Meningkatkan nilai ekonomi terhadap daging buah jambu mete yang
selama ini hanya menjadi limbah.
3. Bagi Lingkungan:
Mengurangi penumpukan sampah dari limbah daging buah jambu mete
yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

G. GAMBARAN UMUM SEPUTAR JAMBU METE


G.1. JAMBU METE
Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang
berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis
ke India 425 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan
subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal, Kenya, Madagaskar,
Mozambik, Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Di
antara sekian banyak negara produsen, Brasil, Kenya, dan India
merupakan negara pemasok utama jambu mete dunia. Jambu mete
tersebar di seluruh Nusantara dengan nama berbeda-beda (di Sumatera
Barat: jambu erang/jambu monye, di Lampung dijuluki gayu, di daerah
Jawa Barat dijuluki jambu mede, di Jawa Tengah dan Jawa Timur
diberi nama jambu monyet, di Bali jambu jipang atau jambu dwipa, dan
di Sulawesi Utara disebut buah yaki.
Klasifikasi jambu mete:
Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae
Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Sapindales

Famili

: Anacardiaceae

Genus

: Anacardium

Spesies

: Annacardium occdentale L

G.2. KHASIAT JAMBU METE


Selama ini buah mete masih belum banyak dimanfaatkan,
bahkan tidak dimanfaatkan sama sekali. Hal ini disebabkan karena
citarasa yang kurang disukai seperti rasa sepat dan membuat gatal
tenggorokan. Padahal kandungan gizi buah jambu mete sangat bagus,
yaitu mengandung riboflavin (vitamin B2), asam askorbat (vit. C), dan
kalsium serta senyawa aktif yang diketahui dapat mencegah penyakit
kanker, dan disinyalir dapat menyembuhkan tumor. Kandungan vitamin
C pada buah mete cukup tinggi mencapai 180 mg/100 g.

G.3. KANDUNGAN JAMBU METE


Buah jambu mete merupakan buah semu karena sebenarnya
buah ini merupakan tangkai buah yang membesar. Buah sebenarnya
dari pohon ini banyak mengandung senyawa kimia yang bermanfaat
sebagai antibakteri dan antiseptic, seperti tanim anacardic acid dan
cordol. Selain buahnya bisa dijadikan cemilan, pohon jambu mete juga
sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

G.1. Prospek Mie Jammet


Mie jammet ini memiliki prospek yang sangat baik kedepannya.
Mie yang dikenal pada umumnya mengandung bahan pengawet,
Namun, mie jammet tidak mengandung bahan pengawet sedikitpun.
Produk mie jammet akan dibuat dengan memanfaatkan daging buah
jambu mete. Daging buah jambu mete mengandung riboflavin (vitamin
B2), asam askorbat (vit. C), dan kalsium serta senyawa aktif yang
diketahui dapat mencegah penyakit kanker, dan disinyalir dapat
menyembuhkan tumor. Di samping itu, dengan adanya produk mie
jammet, limbah masyarakat berupa daging buah jambu mete juga dapat
diminimalkan.

G.2. Kapasitas produk


Mie jammet yang akan produk dengan kuantitas skala kecil
terlebih dahulu, sambil mencoba membaca keinginan pasar dan
mengembangkan kualitas produk sesuai dengan permintaan pasar. Oleh
karena itu, pada awal produksi 250 gr daging buah jambu mete
dibutuhkan untuk campuran adonan mie jammet untuk satu porsi.
Setiap harinya akan diproduksi minimal 20 porsi mie jammet yang akan
membutuhkan 5 kg daging buah jambu mete. Perencanaan ini akan
terus berlangsung selama 3 bulan untuk dapat mengetahui keberhasilan
usaha. Apabila permintaan meningkat, maka penyediaan produk juga
meningkat. Untuk pasokan daging bauh jambu mete, dapat dibeli
dengan harga terjangkau dari petani jambu mete yang umumnya
membuang daging jambu mete tersebut karena hanya dimanfaatkan
metenya.
.
G.3. Perencanaan Tempat Penjualan
Tempat sangat mempengaruhi produksi suatu produk karena
tempat dapat mempengaruhi harga, kualitas produk, dan pasar. Setelah
melalui survey di beberapa tempat, penjualan mie jammet akan
bertempat di daerah Ngesrep, Tembalang, Semarang, menggunakan
tenda maupun stand kecil dengan tatanan menarik sekaligus pemberian
informasi mengenai khasiat daging buah jambu mete. Tempat tersebut
dipilih karena merupakan tempat yang paling strategis, terdapat banyak
kost mahasiswa dan selalu ramai didatangi mahasiswa yang hendak
makan. Tempat tersebut juga memiliki prospek pemasaran yang cukup
meyakinkan, sehingga diharapkan dapat melancarkan proses pemasaran
produk kepada masyarakat sekitar, khususnya mahasiswa kurang
selektif dalam memilih makanan Pada tahap selanjutnya, tempat
pemasaran produk akan dikembangkan di wilayah lain yang tentunya
strategis. Hal ini dilakukan untuk memperluas wilayah promosi dan
memperbanyak

pelanggan,

sehingga

memungkinkan

peningkatan demand atau permintaan dari masyarakat

terjadi

G.4. Stategi pemasaran yang akan diterapkan


Ada 4 (empat) metode Pembauran Pemasaran (marketing mix)
untuk lebih mensukseskan penjualan, diantaranya adalah: Product,
Price,

Place,

dan

Promotion.

Keempat

hal

tersebut

sangat

mempengaruhi kesuksesan suatu pemasaran produk. Apabila keempat


hal tersebut diseleksi dengan ketat, maka pemasaran produk akan
berjalan dengan baik.
Produk / Kebijakan produk
Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan
inilah

perusahaan

berusaha

untuk

memenuhi

"kebutuhan

dan

keinginan" dari konsumen, namun keputusan itu tidak berdiri sebab


produk atau jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang
dipilih (Lubis, 2001).
Price
Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga
yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari
besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut
dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penentuan
harga produk merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat
mempengaruhi hidup matinya serta laba dari usaha itu sendiri.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang
dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu
produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada
suatu kombinasi barang / jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta
keuntungan yang memuaskan (Lubis, 2001).
Place
Yang

tidak

boleh

diabaikan

dalam

langkah

kegiatan

memperlancar arus barang atau jasa adalah memilih saluran distribusi


(Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah
masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam
memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran
produk atau jasa dari produsen ke konsumen (Lubis, 2001).

Promotion
Aspek

ini

berhubungan

dengan

berbagai

usaha

untuk

memberikan informasi pada pasar tentang produk atau jasa yang dijual,
tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini,
antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal
selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)
(Lubis, 2001).

Keempat hal tersebut sangat mempengaruhi kesuksesan suatu


pemasaran produk. Apabila keempat hal tersebut diseleksi dengan ketat,
niscaya pemasaran produk akan berjalan dengan baik. Selain itu, harus
ada strategi Diferensiasi dan fokus dengan metode STP, yaitu :
Segmentation, Targeting, dan Positioning yang lebih efektif dalam
menarik konsumen, sehingga pemasaran dapat menjadi bisnis yang
menjanjikan.

G.5. Rencana Kebijakan harga


Setiap bulannya, 150 kg daging buah jambu mete akan diproduksi
menjadi 600 porsi mie jammet. Untuk harga setiap porsi mie jammet
yaitu Rp 7000, ini tentu tidak sebanding dengan khasiat yang
terkandung dalam mie jammet bagi kesehatan.

H. PROSES PENGOLAHAN MIE JAMMET


Peralatan :
1. Pisau
2. Ember plastik
3. Tampah/nyiru
4. Wajan/panci
5. Baskom
6. Pengaduk

Bahan :
Bahan baku Tempat Memperoleh
- Buah semu jambu mete
- Air
- Garam dapur
- Tawas
- Kapur sirih
Sumur /PAM
Pasar tradisional/Toko swalayan
Toko bahan kimia

H.1. Proses pengolahan jambu mete setelah panen


1. Pemilihan buah
Untuk menghasilkan kualitas mie jammet yang baik, perlu pemilihan
buah yang masak dan segar (ditandai dengan kulit daging luar yang
halus).
2. Pencucian.
Pencucian dilakukan agar buah menjadi bersih dari kotoran yang
menempel pada daging buah mete.
3. Pengirisan.
Jambu mete dipotong/di iris dengan tebal 1 cm.
4. Menghilangkan Rasa Sepat

Irisan Buah Jambu mete direndam dalam larutan air garam dapur 4%
(4%= 40g/l) selama 3 jam, kemudian dibilas dengan air bersih, lalu
ditiriskan selama 1 jam.
5. Perendaman Buah
Irisan buah jambu mete yang telah tiris, direndam kembali selama 2
jam dalam air kapur. Untuk perbandingan air kapur adalah 10 Kg
kapur: 1 Liter air.
6. Pencucian Kembali
Langkah berikutnya mencuci kembali irisan buah jambu mete,
kemudian direndam kembali dengan larutan air tawas hangat.
Perbandingan larutan air tawas adalah, 1 gr tawas : 1 Ltr air.
Kemudian dibilas dengan air bersih dan ditiriskan selama 1 jam.
7. Penghalusan tekstur jambu mete
Irisan jambu mete diblender, kemudian dicampur dengan bahan mie.

H.2. Proses Pembuatan Mie Jammet


Bahan Mie :
* 75 gr tepung terigu
* 75 gr tepung tapioka
* 1 sdt garam
* 3 btr telur ayam, kocok lepas
* 250 gr daging jambu mete yang telah dihaluskan
* 2 sdm minyak goreng
* 1 sdm tepung maizena

Cara Membuat Mie :


1. Campur tepung terigu, dan tepung tapioka. Tambahkan jus buah
mete, telur, dan garam, aduk rata.
2. Masukkan minyak goreng sambil diuleni hingga kalis.
3. Giling mie mulai dari ukuran 1 hingga ukuran 5.
4. Potong mie dengan ukuran sedang. Taburi dengan tepung maizena.

5. Didihkan air. Rebus mi hingga terapung, angkat dan perciki dengan


minyak sayur, dan dinginkan.
6. Mie siap diolah lebih lanjut.

I.

METODE PELAKSANAAN PROGRAM


Dalam rangka perealisasian tujuan kegiatan yang telah ditetapkan di atas,
akan dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

I.1. Tahapan Pembuatan Produk


Tahapan awal produksi mie jammet dimulai dari penyortiran buah
semu jambu mete dari petani, pencucian buah, pengirisan buah,
perendaman buah dalam larutan garam dapur selama 3 jam lalu dibilas,
perendaman dalam air kapur selama 2 jam lalu dibilas, perendaman
dalam air tawas selama 1 jam lalu dibilas, penghalusan tekstur buah
dengan blender, pemisahan bubur buah semu jambu mete dengan sari
buahnya melalui penyaringan. Kemudian membuat adonan mie dengan
mencampurkan bubur buah semu jambu mete dengan tepung terigu,
tepung tapioka, telur ayam (kocok lepas), dan garam secukupnya.
Pembuatan adonan mie diawali dengan mencampuran semua
bahan yaitu bahan dasar pembuatan mie dengan campuran bubur buah
semu jambu mete. Kemudian melakukan proses pengadukan,
penggilingan adonan untuk membentuk mie, serta tahap perebusan mie.

I.2. Tahap pemasaran


Membuat tenda promosi di Ngesrep, Tembalang, Semarang. Hal
tersebut dilakukan sebagai wujud riset pasar dengan sasaran konsumen
utama yaitu para remaja atau mahasiswa. Diharapkan target penjualan
perhari minimal dapat mencapai 30 porsi. Produk mie jammet yang
dijual, akan dibuat sebagai masakan mie ayam. Dua hari pertama
penjualan, mie jammet akan dihargai

Bagan alur produksi:


Penyortiran buah dari petani
Pengirisan buah
Perendaman dan pencucian
kembali dalam dalam larutan
garam, kapur sirih, dan tawas

Penghalusan tekstur buah


Pembuatan dan pengolahan
adonan menjadi mie
Perebusan mie
Pemasaran mie jammet

J.

RANCANGAN BIAYA (Bahan produksi selama 1 bulan)

J.1. Uraian Anggaran


JENIS PENGELUARAN

USULAN ANGGARAN

Peralatan Penunjang PKM


Ember plastik 3 buah @Rp10.000,00

Rp30.000,00

Tampah/nyiru

Rp25.000,00

Wajan/panci

Rp170.000,00

baskom

Rp36.000,00

pengaduk

Rp22.000,00

Pisau 4 buah @Rp5000,00

Rp20.000,0

Bahan Baku
52 kg tepung terigu

Rp384.800,00

52 kg tepung tapioka

Rp220.000,00

40 kg telur ayam

Rp560.000,00

2 Liter minyak goreng

Rp25.000,00

35 kg tepung maizena

Rp140.000,00

150 kg buah semu jambu mete

Rp70.000,00

Air
Garam dapur
Rp20.000,00

Tawas
Kapur sirih
Biaya Sewa Tempat
JUMLAH

Rp3.000.000,00
Rp 4.722.800

J.2. Analisis Ekonomi Usaha


I.

Biaya peralatan tak habis pakai

: Rp

303.000,00

II. Perhitungan profit


a. Biaya produksi
i. harga bahan baku habis pakai : Rp 1.439.800,00
ii. promosi

: Rp

240.000,00

iii. sewa tempat

: Rp 3.000.000,00

iv. transportasi

: Rp

Jumlah

: Rp 5.152.800,00

170.000,00

b. Harga pasar
i. Sale 900 porsi @9.000

: Rp 8.100.000,00

c. Profit (penjualan-biaya produksi) : Rp 2.947.200,00

LAMPIRAN

BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK


1. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap

: Lutfiyah Rizqulloh

b. Nomor Induk Mahasiswa

: 25010111140319

c. Fakultas

: Kesehatan Masyarakat

d. Universitas

: Diponegoro

e. Alamat Rumah/HP

: Jalan Letjen Hartono nomor 18 Kotabumi


Utara / 081930087904

f. Alamat email

: balqisassairah@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan

: SDN 2 Wonomarto
SMP Negeri 7 Kotabumi
SMA Negeri 2 Kotabumi
Mahasiswi Semester I FKM UNDIP
(sekarang)

2. Anggota
Anggota 1
a. Nama Lengkap

: Anisa Nur Fitri Setiarini

b. Nomor Induk Mahasiswa

: 25010111140294

c. Fakultas

: Kesehatan Masyarakat

d. Universitas

: Diponegoro

e. Alamat Rumah dan HP

: BUKEPIN II blok D1 no.08 Rt 03 Rw 06


Kepongpongan, Cirebon / 085224181117

f. Alamat email

: nisaqua@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

: SD Negeri Kalitanjung 2
SMP Negeri 1 Cirebon
SMA Negeri 1 Cirebon
Mahasiswi Semester 1 FKM UNDIP
(sekarang)

Anggota 2
a. Nama Lengkap

: Ervina Fidia Damayanti

b. Nomor Induk Mahasiswa

: 25010111140314

c. Fakultas

: Kesehatan Masyarakat

d. Universitas

: Diponegoro

e. Alamat Rumah/ HP

: Jalan A.Yani nomor 49 Jintel Rejoso,


Nganjuk Timur/ 085735395563

f. Alamat email

: vinafidia@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

: SD Negeri Jintel 1 Rejoso


SMP Negeri 1 Rejoso
SMA Negeri 2 Nganjuk
Mahasiswi Semester 1 FKM UNDIP
(sekarang)

Anggota 3
a. Nama Lengkap

: Ratna Murpratiwi

b. Nomor Induk Mahasiswa

: 2501011140281

c. Fakultas

: Kesehatan Masyarakat

d. Universitas

: Diponegoro

e. Alamat Rumah dan HP

: Jalan Sudibyo 10 Tegal Selatan /


085640130739

f. Alamat email

: pratiwiratna24@gmail.com

Riwayat Pendidikan

: SD Negeri Kalinyamat Wetan 1


SMP Negeri 7 Tegal
SMA Negeri 1 Tegal
Mahasiswi Semester 1 FKM UNDIP
(sekarang)

Anggota 4
a. Nama Lengkap

: Ryan Aprilatama

b. Nomor Induk Mahasiswa

: 25010110141019

c. Fakultas

: Kesehatan Masyarakat

d. Universitas

: Diponegoro

e. Alamat Rumah dan HP

: Jalan Lettu Suyitno 92 Mulyoagung,


Bojonegoro / 085655269535

f. Alamat email

: riyanaprilatama@ymail.com

Riwayat Pendidikan

: SD Negeri Mulyoagung 2 Bojonegoro


SMP Plus Ar Rahmat
SMA Negeri 4 bojonegoro
Mahasiswi Semester 3 FKM UNDIP
(sekarang)

Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap

: Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes

b. NIP

:19660208 199203 2 001

c. Pangkat dan Golongan

: Lektor / III D

d. Universitas

: Diponegoro

e. Jabatan Fungsional

: Dosen

f. Alamat lengkap

: Jalan Kanfer Utara Dalam I Nomor 156


Banyumanik

g. Alamat kantor

: Fakultas Kesehatan Masyarakat Jalan


Prof. Soedarto, SH Tembalang

Anda mungkin juga menyukai