Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

OLAHAN NUGGET PEGEL (PEGAGAN DAN LELE) SEBAGAI


VARIASI MENU MAKAN ANAK DAN BALITA YANG KAYA GIZI DAN
TERJANGKAU

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT

Diusulkan oleh:
Anisa Nur Fitri Setiarini (NIM 25010111140294/Angkatan 2011)
Ratna Murpratiwi

(NIM 25010111140281/Angkatan 2011)

Risma Shinta Dewi

(NIM 25010110141049/Angkatan 2010)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1 Judul Kegiatan

2 Bidang Kegiatan
3 Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat dan No.Telp/Hp
f. Alamat Email
4 Anggota Pelaksana
Kegiatan/Penulis
5 Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat dan No.Telp/Hp

: OLAHAN
NUGGET
PEGEL
(PEGAGAN DAN LELE) SEBAGAI
VARIASI MENU MAKAN ANAK DAN
BALITA YANG KAYA GIZI DAN
TERJANGKAU
: ( ) PKM-AI (X) PKM-GT
:
:
:
:
:

Anisa Nur Fitri Setiarini


25010111140294
Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
BUKEPIN II Blok D1 No.08 Rt 03 Rw 06
Kepongpongan, Cirebon / 085224181117
: nisasetiarini@gmail.com

: 3 Orang
: Dra. Sri Yuliawati, M.Kes
: 003076505
: Jalan Teratai No. 15 Boyolali/08122651900

Semarang,
Menyetujui
Pembantu Dekan III
Fakultas Kesehatan Masyarakat

Ketua Pelaksana Kegiatan

( Ir. Suyatno, M.Kes )


NIP. 19680802 199403 1 002

( Anisa Nur Fitri Setiarini )


NIM. 25010111140294

Pembantu Rektor III


Universitas Diponegoro

Dosen Pendamping

( Drs. Warsito, SU )
NIP. 19540202 198103 1 014

( Dra. Sri Yuliawati, M.Kes )


NIDN. 003076505

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobilalamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, karya tulis yang berjudul Olahan
Nugget Pegel (Pegagan dan Lele) Sebagai Variasi Menu Makan Anak dan
Balita yang Kaya Gizi dan Terjangkau ini dapat terselesaikan. Shalawat dan
salam
semoga
senatiasa
terlimpah
kepada
Nabi
Muhammad
Shalallahualaihiwassalam yang mengantarkan umat manusia menuju jalan
hidayah. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sri
Yuliawati, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah berperan besar dalam
terselesainya karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun, sangat penulis harapkan. Semoga karya ini
bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 25 Februari 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................
Halaman Pengesahan .......................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
Daftar Tabel .....................................................................................................
Daftar Gambar ..................................................................................................
Ringkasan .........................................................................................................
PENDAHULUAN
Latar belakang .............................................................................................
Rumusan Masalah .......................................................................................
Tujuan Penulisan .........................................................................................
Manfaat Penulisan .......................................................................................
TELAAH PUSTAKA
Pegagan (Centella asiatica).........................................................................
Ikan Lele (Clarias spp)................................................................................
Pemanfaatan Tanaman Pegagan dan Ikan Lele yang Telah Dilakukan ......
METODE PENULISAN
Sumber dan Jenis Data ................................................................................
Pengumpulan Data ......................................................................................
Analisis dan Sintesis Data ...........................................................................
GAGASAN
Masalah Minimnya Pemanfaatan Tanaman Pegagan Menjadi Pangan
Olahan .........................................................................................................
Inovasi Olahan Nugget Pegel Sebagai Variasi Menu Makan Anak ............
Langkah Strategis Mengenalkan Inovasi Menu Nugget Pegel ...................
PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................................
Saran ............................................................................................................
Daftar Pustaka ..................................................................................................
Lampiran ..........................................................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
1
2
2
2
3
4
5
6
6
6

7
7
8
9
9
10
11

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi Beberapa Ikan Tawar dan Payau ..................................... 5

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pegagan (Centella asiatica) ........................................................... 3
Gambar 2. Clarias batrachus ........................................................................... 4

RINGKASAN
Pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh
menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Pegagan (Centella asiatica) menyukai
tanah yang agak lembab, cukup sinar atau agak terlindung serta dapat ditemukan
di dataran rendah sampai dengan ketinggian 2500 m dpl. Tanaman pegagan belum
banyak dibudidayakan oleh petani, kebanyakan petani hanya mengumpulkan
pegagan yang tumbuh secara liar di alam.
Tanaman pegagan (Centella asiatica) yang sejauh ini hanya dipandang sebagai
rumput liar yang banyak tumbuh di berbagai tempat seperti di pinggir sungai,
ladang, perkebunan maupun di pekarangan, ternyata memiliki potensi dalam
meningkatkan kecerdasan otak. Ketidaktahuan masyarakat akan hal ini
menyebabkan potensi itu tersisih. Meskipun sebagian masyarakat telah
memanfaatkan baik secara langsung maupun dalam bentuk olahan, pegagan tidak
cukup populer dan dapat dinikmati masyarakat di segala usia.
Agar dapat dikonsumsi oleh semua usia, terutama oleh anak dan balita karena
manfaat pegagan yang berperan menambah kecerdasan, yaitu dengan
mengolahnya menjadi jenis makanan yang digemari anak dan balita, salah satu
contohnya menjadi olahan nugget. Tidak hanya anak dan balita, orang dewasa pun
gemar mengonsumsi nugget. Supaya nugget tersebut juga mengandung protein,
ikan lele dapat dijadikan sebagai bahan pendamping tanaman pegagan. Mengingat
ikan lele yang melimpah dengan harga terjangkau, serta yang terpenting adalah
karena daging ikan lele mengandung poli asam lemak tidak jenuh (PUFA) yang
terdiri dari omega-3 dan omega-6 yang juga berperan dalam pertumbuhan otak.
Melalui olah nugget tersebut, anak-anak dapat mengonsumsi sumber protein dari
ikan lele sekaligus tanaman pegagan sebagai sayuran. Gagasan yang kami
tawarkan berupa olahan nugget pegel (pegagan dan lele) sebagai variasi menu
makan anak dan balita yang kaya gizi dan terjangkau yang juga diharapkan
menghasilkan manfaat yang luas.
Inovasi nugget pegel akan mulai disosialisasikan melalui kegiatan masak bersama
antara para kader dan ibu balita yang merupakan alternatif pelaksanaan kegiatan
PMT-pemulihan. Berawal dari hal tersebut, menu olahan dari tanaman pegagan
ini diharapkan dapat dibuat sendiri di rumah, kemudian dinikmati oleh seluruh
anggota keluarga. Dengan kata lain, manfaat pegagan akan dapat dirasakan oleh
masyarakat segala usia.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keunggulan Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis yaitu kaya akan
keanekaragam hayati, baik keanekaragaman jenis tumbuhan maupun berbagai
jenis ikan yang tersedia di perairan Indonesia. Sayangnya, hal tersebut belum
dieksplorasi secara optimal untuk dirasakan kebermanfaatannya guna
meningkatkan taraf kesejahteraan hidup rakyat Indonesia. Hal itu dikarenakan
ketidaktahuan masyarakat akan khasiat dan manfaatnya. Dalam hal ini, yang
menjadi sorotan adalah tanaman pegagan (Centella asiatica) dan ikan lele (Ictarus
punctatus).
Tanaman pegagan (Centella asiatica) yang sejauh ini hanya dipandang sebagai
rumput liar yang banyak tumbuh di berbagai tempat seperti di pinggir sungai,
ladang, perkebunan maupun di pekarangan, ternyata memiliki potensi dalam
meningkatkan kecerdasan otak. Walaupun beberapa masyarakat Jawa Barat telah
memanfaatkan tanaman pegagan (Centella asiatica) dengan menyantapnya
sebagai salah satu jenis lalapan, tetapi hal tersebut berarti bahwa anak-anak,
terutama balita, tidak dapat ikut mengonsumsi tanaman yang dapat meningkatkan
kecerdasan otak tersebut. Hal ini sangat disayangkan mengingat berbagi
kandungan senyawa triterpenoida, salah satunya yaitu Asiaticoside yang berperan
untuk menambah kecerdasan otak, serta masih banyak lagi senyawa yang
terkandung dalam tanaman pegagan (Centella asiatica).
Sama halnya dengan tanaman pegagan (Centella asiatica), ikan lele (Clarias spp.)
juga memiliki berbagai kandungan zat gizi yang penting bagi pertumbuhan otak
anak. Daging ikan lele mengandung poli asam lemak tidak jenuh (PUFA) yang
terdiri dari omega-3 dan omega-6. Protein ikan mengandung semua asam amino
esensial dalam jumlah yang cukup. Protein ikan mengandung lisin dan metionin
yang lebih tinggi dibanding protein susu dan daging. Ikan darat umumnya
mengandung protein dengan kadar metionin dan sistin yang tinggi. Asam-asam
amino tersebut sangat penting dalam pertumbuhan otak anak.
Mengingat segudang kandungan dalam tanaman pegagan (Centella asiatica) dan
ikan lele (Clarias spp.) yang berperan dalam pertumbuhan otak tersebut, sangat
disayangkan apabila tidak dapat dikonsumsi oleh anak dan balita. Padahal, usia
balita merupakan masa emas dalam pertumbuhan otak manusia. Oleh karena itu,
tentu sangat baik apabila tanaman pegagan (Centella asiatica) dapat menjadi
bagian dari menu makan anak-anak, terutama balita.
Agar dapat dikonsumsi oleh anak dan balita, yaitu dengan mengolahnya menjadi
jenis makanan yang digemari anak dan balita, salah satu contohnya menjadi
olahan nugget. Melalui olah nugget tersebut, anak-anak dapat mengonsumsi
sumber protein dari ikan lele sekaligus tanaman pegagan sebagai sayuran.
Gagasan yang kami tawarkan berupa olahan nugget pegel (pegagan dan lele)
sebagai variasi menu makan anak dan balita yang kaya gizi dan terjangkau yang
juga diharapkan menghasilkan manfaat yang luas.

Rumusan Masalah
Apakah olahan nugget pegel (pegagan dan lele) dapat dijadikan sebagai variasi
menu makan anak dan balita yang kaya gizi dan terjangkau untuk meningkatkan
nilai guna tanaman pegagan (Centella asiatica) dan ikan lele (Ictarus punctatus)
dalam masyarakat Indonesia?
Tujuan Penulisan
Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan gagasan baru dalam meningkatkan
variasi nutrisi anak dan balita melalui pemanfaatan tanaman pegagan dan ikan lele
menjadi olahan nugget pegel (pegagan dan lele), sekaligus mengeksplorasi
tanaman pegagan agar dapat menjadi olahan yang kaya gizi dan terjangkau.
Manfaat Penulisan
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Membentuk masyarakat yang sadar akan kekayaan alam sekitar yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi,
2. Menyumbangkan suatu metode baru untuk meningkatkan variasi nutrisi anak
dan balita melalui pemanfaatan tanaman pegagan dan ikan lele menjadi olahan
nugget pegel (pegagan dan lele),
3. Mengeksplorasi tanaman pegagan agar dapat menjadi olahan yang kaya gizi
dan terjangkau.

TELAAH PUSTAKA

Pegagan (Centella asiatica)


Pegagan dengan nama latin Centella asiatica adalah tanaman liar yang banyak
terdapat di pinggir sungai, ladang, perkebunan, tepi jalan, pematang sawah
maupun di pekarangan. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di
Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Cina, Jepang dan
Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa
dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan
: Plantae
Ordo
: Apiales
Famili
: Mackinlayaceae
Genus
: Centella
Spesies
: C. asiatica
Nama binomial : Centella asiatica

Gambar 1. Pegagan (Centella asiatica)


(Sumber: www.bekamherbal.com)

Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga
sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya
sesuai. Pegagan (Centella asiatica) menyukai tanah yang agak lembab, cukup
sinar atau agak terlindung serta dapat ditemukan di dataran rendah sampai dengan
ketinggian 2500 m dpl. Tanaman pegagan belum banyak dibudidayakan oleh
petani, kebanyakan petani hanya mengumpulkan pegagan yang tumbuh secara liar
di alam.
Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau.
Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena
banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering, dan terbuka. Pegagan merah
tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi
mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak
dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh
pegagan hijau yaitu tempat agak lembap dan terbuka atau agak ternaungi. Selain
itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan
kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air. Pegagan berasa manis
dan bersifat mendinginkan. Masyarakat Jawa Barat mengenal tanaman ini sebagai
salah satu tanaman untuk lalapan.
Pegagan (Centella asiatica) memiliki kandungan senyawa triterpenoida yang ada
di dalamnya yaitu Asiatic acid, Madaciatic acid, Asiaticoside, Madecassoside;
dan senyawa-senyawa polyacetylene, kaempferol, quercetin, myo-inositol,
vellarine, asam amino, dan resins. Selain itu juga terkandung B-Karioneta, BKariofilen, B-Elemena, B-Farnesen, B-Sitosterol, thankuniside, isothankuniside,

brahmoside, Asam Elaiodat brahmic acid, brahminoside, meso-inositol,


centelloside, carotenoids, saponin, hydrocotyline, tannin, zat samak, serta garam
mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Kandungan
senyawa Asiaticoside pada pegagan bermanfaat sebagai penambah kecerdasan
otak.
Ikan Lele (Clarias spp.)
Secara ilmiah, ikan lele terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula
apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah, antara lain: ikan
kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan lele atau lindi (Jawa
Tengah) atau ikan keli (Malaysia), dan lain sebagainya.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Siluriformes
Famili
: Clariidae
Genus
: Clarias

Gambar 2. Clarias batrachus


(Sumber: id.wikipedia.org)

Ikan Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang
tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai
dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air.
Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalnya di got-got dan
selokan pembuangan.
Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Lele
dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas
air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena
bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang
kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok ialah
dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk
membersihkannya. Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hamahama yang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempattempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik
nyamuk.
Protein ikan mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup.
Protein ikan mengandung lisin dan metionin yang lebih tinggi dibanding protein
susu dan daging. Ikan darat umumnya mengandung protein dengan kadar
metionin dan sistin yang tinggi.

Jenis ikan
Mas
Bandeng
Tawes
Gabus
Betok
Lele

Protein (%)

Lemak (%)

16
20
9,7
20
17,5
17,7

2,0
1,3
5,1
1,5
5,0
4,8

Mineral
(%)
1,0
1,2
1,5
1,3
2,0
1,2

Air (%)

KH (%)

80
76
82
77
75
76

1,0
1,5
1,7
0,2
0,5
0,3

Tabel 1. Komposisi Beberapa Ikan Tawar dan Payau


(Sumber: www.cybermed.cbn.net.id)

Pemanfaatan Tanaman Pegagan dan Ikan Lele yang Telah Dilakukan


Ikan lele kini telah banyak dikenal dan dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber
pangan protein sekaligus peluang usaha. Berbagai olahan ikan lele dengan bumbu
yang beragam sesuai selera pada setiap wilayah di Indonesia telah dapat dinikmati
masyarakat luas, seperti pecel lele, lele santan pedas, abon lele, keripik tulang lele,
kerupuk lele, dendeng lele, dan sebagainya. Ide-ide untuk menciptakan berbagai
olahan yang berbahan dasar ikan lele tersebut dapat dikatakan telah mengatasi
masalah harga ikan lele yang rendah ketika masa panen lele tiba. Sehingga selain
dimanfaatkan sebagai konsumsi masyarakat, ikan lele juga telah dijadikan peluang
usaha yang cukup menjanjikan.
Telah tersedia olahan tanaman pegagan yang dikemas dalam bentuk kapsul,
masker wajah, ice cream, serta diolah menjadi teh. Akan tetapi, sebagian besar
dimanfaatkan sebagai lalapan, sedangkan hasil olahannya masih belum akrab di
kalangan masyarakat luas dan tidak semua usia dapat menikmatinya.

METODE PENULISAN

Sumber dan Jenis Data


Data-data yang dipergunakan dalam karya tulis ini bersumber dari berbagai
referensi atau literatur yang relevan dengan topik permasalahan yang dibahas.
Validitas dan relevansi referensi yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan.
Jenis data yang diperoleh berupa data sekunder yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif.
Pengumpulan Data
Penulisan karya ilmiah ini digunakan metode studi pustaka yang didasarkan atas
hasil studi terhadap berbagai literatur yang telah teruji validitasnya, berhubungan
satu sama lain, relevan dengan kajian tulisan serta mendukung uraian atau analisis
pembahasan.
Analisis dan Sintesis Data
Setelah data terkumpul, kami melakukan penyusunan data dengan sistematis dan
logis. Gagasan penulis dalam mengembangkan gagasan berupa olahan nugget
pegel (pegagan dan lele) sebagai variasi menu makan anak dan balita yang kaya
gizi dan terjangkau berasal dari pengamatan empiris dan hasil analisis berbagai
rujukan. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dan saran yang dibutuhkan
demi mendukung gagasan yang kami usulkan.

GAGASAN
Masalah Minimnya Pemanfaatan Tanaman Pegagan Menjadi Pangan
Olahan
Indonesia adalah negara terbesar kedua dengan potensi tanaman herbal. Dari
sekitar 300.000 tanaman herbal di Indonesia, baru 30.000 jenis yang diketahui
khasiatnya oleh para peneliti. Hal itu disebabkan minimnya pengetahuan tentang
pemanfaatan tanaman herbal. Walaupun 30.000 jenis tanaman telah diketahui
khasiatnya, pengetahuan tersebut belum sepenuhnya sampai kepada masyarakat.
Sehingga potensinya tersisih karena masyarakat tidak tahu akan khasiat dan
manfaat dari suatu tanaman herbal.
Demikian yang terjadi pada tanaman pegagan yang hanya dikenal sebagai
tanaman liar yang banyak di pinggir sungai, ladang, perkebunan, tepi jalan,
pematang sawah maupun di pekarangan. Sehingga seringkali tanaman disiasiakan dengan mencabut kemudian membuangnya. Di Jawa Barat, pegagan telah
dimanfaatkan meskipun hanya menjadi konsumsi sebagai lalapan. Padahal
tanaman pegagan memiliki potensi sebagai tanaman yang berkhasiat menambah
kecerdasan otak.
Inovasi Olahan Nugget Pegel Sebagai Variasi Menu Makan Anak
Telah ditemukan bahwa dalam tanaman pegagan terdapat senyawa Asiaticosid,
yaitu suatu senyawa yang berperan dalam menambah kecerdasan otak. Otak
mengalami bertumbuhan yang optimal pada usia 2-5 tahun yang disebut masa
balita. Oleh karena itu, akan sangat bermanfaat apabila tanaman pegagan tersebut
dapat dikonsumsi oleh balita. Faktanya, walaupun beberapa masyarakat telah
mampu membuat olahan maupun mengonsumsinya secara langsung, para balita
belum dapat merasakannya. Hal tersebut dikarenakan lalapan tidak disantap oleh
para balita. Begitupula dengan macam olahan tanaman pegagan yang telah
tersedia yang belum memungkinkan para balita untuk ikut mengonsumsinya. Oleh
karena itu, kami menawarkan gagasan berupa olahan nugget yang berbahan dasar
tanaman pegagan dan ikan lele. Ikan lele dipilih sebagai bahan pendamping
tanaman pegagan yang akan dibuat nugget karena ketersediaan ikan lele yang
melimpah dan dapat ditemukan di seluruh wilayah Indonesia, serta terjangkau dan
tentu saja karena kandungan gizinya yang juga sangat baik untuk pertumbuhan
otak.
Alasan mengolah tanaman pegagan menjadi olahan nugget karena dewasa ini
nugget cukup populer dan digemari menjadi lauk makan balita dan anak, atau
sekedar menjadi cemilan mereka. Selain itu, olahan nugget cukup mudah untuk
dibuat sendiri di rumah.
Nugget biasa dibuat dengan beberapa campuran bahan seperti bawang bombai
yang dicincang halus, irisan daun bawang, tepung terigu, putih telur, minyak
wijen serta garam. Sedangkan untuk membuat nugget pegel ini, bahan utama yang

digunakan adalah daging ikan lele dan tanaman pegagan, dalam hal ini bagian
daunnya yang telah ditumbuk halus. Untuk pelapis nugget, digunakan tepung
terigu, telur, dan tepung roti kasar.
Langkah Strategis Mengenalkan Inovasi Menu Nugget Pegel
Sasaran utama konsumen nugget pegel adalah anak-anak dan balita. Oleh karena
itu, nugget pegel dapat dikenalkan sebagai suatu variasi menu Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu. Para kader Posyandu dan ibu balita
diberdayakan untuk membuat jenis olahan tanaman pegagan ini. Langkah tersebut
dirasa cukup strategis dan masuk akal untuk dilaksanakan karena kegiatan masak
antara para kader Posyandu dan ibu balita merupakan salah satu alternatif cara
penyelenggaraan kegiatan PMT-Pemulihan.
Berawal dari kegiatan tersebut, diharapkan para ibu akan memiliki kemampuan
untuk membuat nugget pegel dan dapat mempraktikannya di rumah. Sehingga
nugget pegel dapat dikonsumsi tanpa harus menunggu memperolehnya dari
Posyandu sebagai PMT. Anggota keluarga yang lain juga diharapkan dapat ikut
mengonsumsi dan memperoleh manfaat yang terkandung dalam olahan nugget
pegel ini. Juga tidak menutup kemungkinan untuk menjadikan nugget pegel
sebagai peluang usaha.

PENUTUP
Kesimpulan
Pegagan dengan nama latin Centella asiatica adalah tanaman liar yang banyak di
pinggir sungai, ladang, perkebunan, tepi jalan, pematang sawah maupun di
pekarangan. Walaupun tanaman pegagan dianggap tanaman liar, ternyata
mengandung senyawa Asiaticosid yang memiliki potensi dalam menambah
kecerdasan otak.
Agar potensi Centella asiatica dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
dengan segala usia, terutama oleh anak dan balita, maka salah satu solusinya yaitu
dengan mengolahnya menjadi nugget yang cukup digemari dewasa ini. Supaya
nugget tersebut juga mengandung protein, ikan lele dapat dijadikan sebagai bahan
pendamping utama tanaman pegagan, karena daging ikan lele mengandung poli
asam lemak tidak jenuh (PUFA) yang terdiri dari omega-3 dan omega-6 yang juga
berperan dalam pertumbuhan otak. Sehingga terciptalah variasi menu nugget
pegel (pegagan dan lele).
Langkah yang dirasa strategis dan berpeluang dalam mensosialisasikan nugget
pegel adalah melalui kegiatan masak bersama antara kader Posyandu dan Ibu
balita. Berawal dari hal tersebut, menu olahan dari tanaman pegagan ini
diharapkan dapat dibuat sendiri di rumah, kemudian dinikmati oleh seluruh
anggota keluarga.
Saran
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah patut untuk disadari, diteliti, serta
diekspolarasi agar dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh masyarakat.
Kerjasama oleh seluruh lapisan masyarakat sangat penting karena apabila manfaat
dari suatu sumber daya alam telah diketahui oleh para penelitinya tetapi tidak
tersosialisasi dengan baik, akan berakibat kekurangoptimalan pemanfaatan
sumber daya alam tersebut. Sehingga potensi yang begitu besar tersebut tidak
tersisih hanya karena ketidaktahuan masyarakat. Padahal masyarakat Indonesia
sudah cukup kreatif dalam mengolah suatu sumber daya alam apabila mereka tahu
manfaatnya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2010.
Penelitian
Herbal
Belum
Mendalam.
http://health.kompas.com/read/2010/11/09/08562717/Penelitian.Herbal.Belu
m.Mendalam (diakses 24 Februari 2013)
Anonim. 2013. Lele. http://id.wikipedia.org/wiki/Lele (diakses 24 Februari 2013)
Astawan,
Made.
2008.
Lele
Bantu
Pertumbuhan
Janin.
http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=nutrition&y=cybe
rmed|0|0|6|426 (diakses 24 Februari 2013)
Dalimartha, Setiawan. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran : Trubus
Agriwidya.
Ditjen Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kemenkes RI. 2011. Panduan
Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Bagi Balita
Gizi Kurang. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/PanduanPMT-BOK-2011.pdf (diakses 24 Februari 2013)
Djarijah, Abbas Siregar. 2004. Sale Ikan Lele. Yogyakarta: Kanisius.
Januati, M dan Herry Muhammad. 1992. Warta Tumbuhan Obat Indonesia; Cara
Rudidaya
Pegagan
(Centella
asiatica
L.).
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/wtoi/article/download/2514/1
985 (diakses 24 Februari 2013)
Muhlisah, Fauziah. 1999. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya.
Musyarofah, Neni, dkk. 2007. Respon Tanaman Pegagan (Centella asiatica L.
Urban) Terhadap Pemberian Pupuk Alami di Bawah Naungan.
http://jesl.journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalagronomi/article/viewFile/1335/
434 (diakses 24 Februari 2013)
Tampubolon, Oswald T. 1995. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara.

LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
1. Nama
NIM
Tempat Tanggal Lahir
No. HP
Email
Alamat Rumah

:
:
:
:
:
:

Anisa Nur Fitri Setiarini


25010111140294
Pemalang, 19 Agustus 1993
085224181117
nisaqua@yahoo.com
BUKEPIN II Blok D1 No.08 Rt 03 Rw 06
Kepongpongan, Cirebon
Riwayat Pendidikan : SD Negeri Kalitanjung 2
SMP Negeri 1 Cirebon
SMA Negeri 1 Cirebon
Mahasiswi Semester 4 FKM UNDIP (sekarang)
Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :
Mie Jammet sebagai Solusi Pemanfaatan Daging Buah Jambu Mete yang
Terabaikan
Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kubu Raya Melalui Pendayagunaan
Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Menjadi Produk Kerajinan
Tangan

2. Nama
NIM
Tempat Tanggal Lahir
No. HP
Email
Alamat Rumah
Riwayat Pendidikan

:
:
:
:
:
:
:

3. Nama
NIM
Tempat Tanggal Lahir
No. HP
Email
Alamat Rumah
Riwayat Pendidikan

:
:
:
:
:
:
:

Elva Diana
25010111140301
Indramayu, 20 Mei 1993
085317173559
elvadiana55@yahoo.co.id
Jalan KUD Mina Bahari No. 52, Indramayu
SD Negeri II Eretan Kulon
SMP Negeri 4 Cirebon
SMA Negeri 7 Cirebon
Mahasiswi Semester 4 FKM UNDIP (sekarang)
Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :
Pemanfaatan Limbah Kubis untuk Pengawetan Ikan
Risma Shinta Dewi
25010110141049
Salatiga, 1 Februari 1991
085640737683
atha_shint@ymail.com
Jalan Yudistira II No. 10 Grogol Baru, Salatiga
SD Negeri Dukuh 1 Salatiga
SMP Negeri 1 Salatiga
SMA Negeri 1 Salatiga
UNS FKIP Biologi 2009
Mahasiswi Semester 4 FKM UNDIP (sekarang)

Anda mungkin juga menyukai