disusun oleh
Hasri Ndaru Kusumawati
22030111120005
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................................. 4
1.3
Tujuan Penelitian.............................................................................................. 4
Manfaat........................................................................................................... 4
Landasan teori.................................................................................................. 5
2.2
Kerangka Teori............................................................................................... 10
2.3
Kerangka konsep............................................................................................ 11
2.4
Hipotesis....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
Semakin tinggi pati resisten diduga semakin lambat pelepasan glukosa ke dalam darah
(indeks glikemik rendah). Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan judul Perbedaan
Pengaruh antara Nasi dengan Pengolahan Tradisional dan dengan Magicom
terhadap Kadar Glukosa Darah pada Wanita Pra Diabetes. Hal ini karena penderita
diabetes membutuhkan sumber karbohidrat yang pemecahannya lambat, sehingga
pelepasan glukosa ke dalam darah juga lambat. Salah satu yang mempengaruhi cepat
lambatnya pelepasan glukosa ke dalam darah adalah cara pemasakan nasi.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan pengaruh antara nasi dengan pengolahan tradisional dan
dengan magicom terhadap kadar glukosa darah pada wanita pra diabetes ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan pengaruh antara nasi dengan pengolahan tradisional dan
dengan magicom terhadap kadar glukosa darah pada wanita pra diabetes.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengaruh nasi dengan pengolahan tradisional terhadap kadar
glukosa darah pada wanita pra diabetes.
2. Mengetahui pengaruh nasi dengan pengolahan magicom terhadap kadar
glukosa darah pada wanita pra diabetes.
1.4 Manfaat
1.4.1 Segi teoritis
Mengetahui perbedaan pengaruh antara nasi dengan pengolahan tradisional dan
dengan magicom terhadap kadar glukosa darah pada wanita pra diabetes.
1.4.2 Segi praktis
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengolahan nasi yang
lebih baik antara cara triadisional dan menggunakan magicom untuk penderita
diabetes.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan teori
2.1.1 Glukosa Darah
Glukosa darah adalah glukosa yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari
pemecahan/hidrolisis karbohidrat di saluran pencernaan. Glukosa dalam darah kemudian
akan melalui proses metabolisme di dalam sel untuk menghasilkan energi. Dalam
keadaan normal, kadar glukosa darah dijaga tetap stabil melalui mekanisme homeostasis.
Umumnya, kadar glukosa darah diatur dalam batasan yang sempit. Pada keadaan
pascapenyerapan, kadar glukosa darah dipertahankan antara 4,5-5,5 mmol/L (80-100
mg/dl). Setelah mengonsumsi karbohidrat, kadar tersebut dapat meningkat menjadi 6,57,2 mmol/L (120-130 mg/dl) dan pada kelaparan kadarnya dapat menurun menjadi 3,33,9 mmol/L (60-70 mg/dl)4. Pengaturan kadar glukosa darah ini dilakukan melalui
mekanisme metabolik dan hormonal yang melibatkan hati, jaringan ekstrahepatik dan
beberapa hormon seperti insulin dan glukagon. Apabila kadar glukosa dalam darah
rendah, hormon glukagon akan mengubah glukosa menjadi glikogen. Sebaliknya, apabila
kadar glukosa tinggi di dalam darah, maka insulin akan mengubah glukosa menjadi
glikogen melaui pemasukan glukosa dari darah ke dalam sel oleh GLUT4. Namun, pada
penyakit diabetes, mekanisme tersebut kacau dan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Pra diabetes merupakan kondisi diamana toleransi glukosa terganggu (TGT). Pra
diabetes ditandai oleh kadar glukosa darah tinggi, tetapi belum termasuk dalam batas
klasifikasi diabetes. Berdasarkan PERKENI kadar glukosa darah puasa pra diabetes yaitu
100-125 mg/dl, sedangkan diabetes mellitus 126 mg/dl5. Apabila tidak diatasi, kondisi
pra diabetes dapat berkembang menjadi diabetes mellitus.
Kadar glukosa darah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain6 :
1. Makanan (diet)
2. Aktivitas fisik
3. Penyakit yang sedang dialami
4. Obat-obatan
5. Alkohol
6. Terapi komplementer
7. Stres fisik dan emosional
8. Kehamilan
9. Usia
10. Status gizi
5
penambahan air panas. Suhu gelatinisasi tergantung pada jenis dan konsentrasi pati.
Semakin kental pati, pembengkakan granula pati semakin lambat sehingga suhu
gelatinisasi semakin sulit dicapai akibatnya suhu gelatinisasi lebih tinggi. Suhu
gelatinisasi berbagai varietas beras berbeda-beda yaitu suhu rendah (55-69 0C), medium
(70-740C), dan tinggi (75-770C)7.
2.1.4 Pati resisten
Pati resisten adalah struktur pati yang tidak tercerna di usus halus, tetapi
terfermentasi oleh mikroflora di usus besar. Pati resisten telah dinyatakan memiliki efek
yang positif dalam mencegah kanker kolon, diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.
Terdapat 5 jenis pati resisten :
1. Pati resisten tipe 1, pati yang secara fisik sulit dicerna karena ukuran partikel yang
besar seperti hasil penggilingan yang tidak sempurna, sehingga enzim pencernaa tidak
dapat masuk ke molekul pati.
2. Pati resisten tipe 2, granula pati yang resisten dalam bentuk tidak digelatinisasi,
memiliki kristalinitas tipe B, dan terhidrolisis secara lambat oleh -amilase. Pati
resisten akan berkurang dengan pemasakan dan pengolahan pangan.
3. Pati resisten tipe 3, pati retrogradasi yang terbentuk ketika pati dimasak dan
didinginkan. Tipe ini memiliki kecepatan cerna yang lambat, ketercernaan meningkat
jika dipanaskan berulang. Kadar pati resisten dipengaruhi oleh kondisi proses
pengolahan.
4. Pati resisten tipe 4, pati resisten hasil hasil modifikasi secara kimia seperti esterifikasi,
cross-linking, grafting, dekomposisi asam, dan hidrolisa dengan mneggunakan enzim.
5. Pati resisten tipe 5 yaitu pati resisten dari kompleks amilosa-lipid.
Pati resisten sering dimanfaatkan secara komersial dalam produksi makanan karena
memiliki efek yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Pati resisten memiliki efek
terhadap indeks glikemik dan respon insulin. Hal ini karena proses pencernaan pati
resisten berjalan lambat dimana berlangsung sekitar 5-7 jam setelah konsumsi sehingga
menurunkan glukosa postprandial dan dapat meningkatkan respon insulin.
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi pati resisten
Keberadaan pati resisten dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a. Proses pengolahan.
Pati resisten dapat dipengaruhi oleh cara pengolahan. Pada suatu penelitian
menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna kandungan pati resisten antara
7
beberapa cara pengolahan yang berbeda pada sereal. Selain itu, cara
pemasakan nasi juga memiliki hubungan dengan kandungan pati resisten. Cara
memasak nasi dengan rice cooker memiliki kandungan pati resisten lebih
rendah dari pada memasak dengan sedikit minyak (stir frying). Hal ini
dikarenakan penambahan senyawa lain seperti lemak dan protein dapat
meningkatkan kandungan pati resisten. Kemudiaan proses penyimpanan
dengan suhu 40C juga dapat meningkatkan pati resisten dengan adanya proses
retrogradasi dari amilosa yang terkandung pada nasi. Proses atau keadaan
pengolahan seperti suhu dan waktu pengolahan juga berpengaruh terhadap pati
resisten8.
b. Ukuran partikel.
Ukuran partikel dapat berpengaruh pada pati resisten. Seperti yang telah
diuraikan sebelumnya, pati resisten ada beberapa tipe. Pati resisten tipe 1
memiliki sifat sulit dicerna karena ukuran partikelnya yang besar. Seperti
halnya beras yang digiling tidak sempurna memiliki kandungan serat yang
lebih besar sehingga proses pencernaannya relatif lebih lambat.
c. Kadar amilosa dan amilopektin
Suatu penelitian menunjukkan bahwa kadar amilosa pada bahan berkorelasi
positif dengan kandungan pati resisten. Semakin tinggi kadar amilosa semakin
besar pula pati resisten yang terkandung pada bahan makanan. Hal ini dapat
ditunjukkan oleh suatu analisis pati resisten pada varietas beras Indica dengan
kadar amilosa yang lebih tinggi memiliki kandungan pati resisten yang lebih
tinggi pula dibandingakn varietas japonica. Amilosa memiliki bentuk molekul
yang linier dengan rantai glukosa 1,4. Struktur amilosa ini berpengaruh pada
kecepatan hidrolisis pati dengan meningkatkan stabilitas granula pati sehingga
menurunkan kecepatan pemecahan enzimatik9.
d. Keberadaan Senyawa lain
Kehadiran atau penambahan zat additif seperti minyak, rempah-rempah dan
garam dapat berpengaruh terhadap pati resisten. Selain itu juga dapat
dipengaruhi oleh lemak dan protein dengan adanya interaksi antara amilosa
dan protein serta terbentuknya kompleks amilosa-lipid yang berpengaruh pada
pembentukan pati resisten. Adanya senyawa-senyawa tersebut memungkinkan
pati resisten yang terbentuk lebih tinggi kadarnya.
10
11
Usia
12
dengan(125
pengolahan
magicom (125 g)
Nasi dengan pengolahanNasi
tradisional
g)
Penyakit
Status gizi
2.3 Kerangka
konsep
Aktivitas
fisik
Obat-obatan
Dalam kerangka teori, ada beberapa variabel yang mempengaruhi kadar glukosa
darah yaitu aktivitas fisik, alkohol, stres fisik dan emosional, kehamilan, terapi yang
Kadar glukosa darah
dilakukan, obat-obatan, penyakit, satus gizi, usia dan diet. Namun, dalam penelitian ini
Alkohol
Terapi
tujuannya adalah mengetahui perbedaan pengaruh nasi dengan pengolahan tradisional dan
nasi dengan pengolahan magicom terhadap kadar glukosa darah, maka variabel yang
mempengaruhi kadar glukosa darah adalah diet dan variabel lain tidak diperhatikan.
Diet
VariabelStres
kondisi
kesehatan
(obat-obatan,
terapi,
penyakit
yang
diderita),
usia, dan status
fisik dan emosional
gizi dapat dikendalikan.
Kehamilan
2.4 Hipotesis
Ada perbedaan pengaruh antara pemasakan nasi dengan cara tradisional dan dengan
magicom terhadap kadar glukosa darah pada subjek pra diabetes.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
3.1.1
Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kota Boyolali
3.1.2
Waktu Peenelitian
Terbagi dari beberapa tahap, yaitu
Pembuatan Proposal : November-Desember 2013
3.1.3
Pengambilan Data
: Januari-Februari 2014
Analisis Data
: Februari 2014
Penulisan Laporan
: Februari 2014
KP1
P0
X1
P1
Subjek
KP2
P0
X2
P2
14
Keterangan :
KP1
: Kelompok Perlakuan 1
KP2
: Kelompok perlakuan 2
P0
X1
X2
P1
: Kadar glukosa darah setelah pemberian nasi yang diolah dengan tradisioanl
P2
: Kadar glukosa darah setelah pemberian nasi yang diolah dengan magicom
Populasi
Populasi target yang akan digunakan pada penelitian ini adalah wanita pra
diabetes di kota Boyolali. Sedangkan populasi terjangkau yang akan
digunakan adalah wanita pra diabetes RW XI Kelurahan Siswodipuran
Boyolali.
3.3.2
Sampel
Sampel yang akan digunakan diambil dengan cara consecutive sampling dari
populasi terjangkau yang memenuhi kriteria terntentu.
1. Kriteria Inklusi :
a. Berjenis kelamin wanita
b. Usia 50-75 tahun
c. IMT (Indeks Masa Tubuh ) 18,5-25 kg/m2
d. Tidak dalam kondisi sakit atau dalam perawatan dokter terkait penyakit
kronis
e. Glukosa darah puasa (GDP) 100-125 mg/dl
2. Kriteria drop out :
a. Sampel mengundurkan diri
b. Sampel tidak taat pada prosedur penelitian
15
2 2 ( z z ) 2
n1 n2
( 1 2 ) 2
Besar sampel dihitung menggunakan rumus
(n 1)s
(n2 1) s22
(n1 1) (n2 1)
2
1
(10 1)6,91
(10 1)2,12 2
26,12
(10 1) (10 1)
2
2 x 26,121,96 0,84
107,6 103,25 2
21,64
16
Variabel
a.
b.
c.
variabel terkontrol pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, IMT
(Indeks Masa Tubuh), dan kejadian penyakit.
3.4.2
Variabel
Kadar glukosa darah
Definisi operasional
Hasil ukur
Skala
Rasio
beberapa
waktu
setelah
makan
bisa
menggunakan
glukometer
alat
dengan
darah
kapiler.
17
Nasi
pengolahan
tradisional (125 g)
dicuci
dalam
panci
Nomina
l
dimasukkan
bersama
air
ditutup
dikecilkan.
dan
Nasi
api
yang
waktu
memasak
dengan Nasi
diolah
menggunakan
pengolahan
magicom
dengan
magicom (125 g)
Nomina
l
tekan
tombol
magicom
hingga
18
19
20
Pengukuran kadar glukosa darah , 1, 2 jam post prandial dengan alat glukometer
Pengumpulan Data
21
Data yang dikumpulkan adalah data primer antara lain IMT (dari hasil
pengukuran BB dan TB), umur dan kondisi kesehatan (dari hasil wawancara), serta
kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah , 1, 2 jam post prandial dari
pengukuran dengan alat glukometer.
3.6.2
Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan software nutrition,
dengan uji normalitas dari IMT, usia, kadar glukosa darah puasa, kadar glukosa darah
, 1, dan 2 jam post prandial dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Kemudian biila distribusi data normal dilakukan uji beda dengan menggunakan uji
independent t-test, sedangkan bila distribusi data tidak normal menggunakan uji non
parametrik Mann Whitney.
22
1.
DAFTAR PUSTAKA
Dinata CA, Safrita Y, Sastri S. Artikel Penelitian Gambaran Faktor Risiko dan Tipe
Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok
Selatan Periode 1 Januari 2010 - 31 Juni 2012. jurnal Kesehatan. 2013;2(2):5761.
2.
3.
Jain A, Rao SM, Sethi S, Ramesh A, Tiwari S, Mandal K, et al. Effect of cooking on
amylose content of rice. jurnal eksperimental biologi. 2012;2(2):3858.
4.
Bender, David A and Mayes PA. Biokimia Harper. edisi 27. Maryam NS, editor. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2009. p. 17983.
5.
6.
Ui FIK. Pengaruh Relaksasi Otogenik terhadap Kadar Gula Darah dan Tekanan Darah
pada Klien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Hipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit di Diy dan Jawa Tengah. 2010;
7.
Winarno FG. Kimia Pangan dan Gizi. cetakan ke. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama; 2004. p. 2732.
8.
Vaidya RH, Sheth MK. Processing and storage of Indian cereal and cereal products
alters its resistant starch content. Journal of food science and technology [Internet].
2011 Oct [cited 2013 Dec 2];48(5):6227. Available from:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?
artid=3551124&tool=pmcentrez&rendertype=abstract
9.
Reed M. Development and utilization of resistant starch in cooked rice grains and
breads. food science. 2012;
10.
11.
Lee S-W, Lee J-H, Han S-H, Lee J-W, Rhee C. Effect of Various Processing Methods
on the Physical Properties of Cooked Rice and onin vitro Starch Hydrolysis and Blood
Glucose Response in Rats. Starch - Strke [Internet]. 2005 Nov [cited 2013 Dec
3];57(11):5319. Available from: http://doi.wiley.com/10.1002/star.200400371
23