Teori Lock&Key Dan Teori Induced Fit Kelas B
Teori Lock&Key Dan Teori Induced Fit Kelas B
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Pada Mata Kuliah Biokimia I Semester Lima yang Diampu oleh
Ibu Purbowatiningrum Ria, M.Si
Oleh :
Dewanty Septi Femylia
24030112140098
Hillary Maria
24030112130077
24030112140071
24030111140106
Kelas B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................
I.1
Latar Belakang..................................................................
I.3
Manfaat
III.1 Kesimpulan....................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
DAFTAR GAMBAR
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap sel hidup dalam organisme memerlukan tenaga (energi) untuk kelangsungan
hidupnya. Tenaga tersebut diperoleh dari serangkaian reaksi pembongkaran (katabolisme)
bahan-bahan manakan (nutrisi) yang utamanya adalah glukosa (sumber energi utama
hasil konversi energi matahari menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis). Energi
tersebut selanjutnya digunakan untuk melakukan seluruh proses-proses fisiologi dan
biokimia di dalam sel dan system tubuh melalui berbagai reaksi. Seluruh proses dan
reaksi tersebut dilakukan dalam kondisi terjaga, dan memerlukan katalisator yang disebut
Enzim. Cara kerja enzim dijelaskan dalam dua teori, yaitu teori gembok dan kunci ( lock
and key ) dan teori kecocokan terinduksi ( induced fit ).
Teori lock and key adalah teori yang mendasarkan pada kesesuaian bentuk antara
enzim dan substrat sehingga memungkinkan untuk berikatan secara spesifik sebagaimana
antara gembok dan kunci. Menurut teori ini, suatu enzim hanya bekerja untuk satu jenis
substrat saja, dengan berikatan pada sisi aktif.
Teori Induced fit adalah teori yang mendasarkan bahwa struktur enzim pada binding
site nya adalah lentur dan secara spesifik mampu menyesuaikan dengan struktur substrat
yang tepat. Sekali substrat terikat pada binding site enzim rekasi akan dapat berjalan.
Dengan teori ini dapat dijelaskan bahwa reaksi enzimatik umumnya berjalan reversible.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian enzim dengan cara kerja.
b. Untuk mengetahui pengertian teori lock and key.
c. Untuk mengetahui pengertian teori induced fit.
1.3 Manfaat
a. Mengetahui definisi enzim.
b. Mengetahui tentang teori lock and key.
c. Mengetahui tentang teori induced fit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Enzim
Enzim adalah zat yang dihasilkan oleh organisme hidup yang melakukan fungsi
sebagai kalisator pada reaksi-reaksi biokimia. Hampir semua enzim yang dikenali hingga saat
ini berupa protein, dan sedikit yang berupa RNA yang disebut Ribozim. Sebagai protein,
enzim berukuran sangat besar disbanding dengan molekul pada reaksi yang dikatalisis.
Ukuran enzim berkisar 12 -1000 KD.
Enzim dapat berupa untai polipeptida saja/ protein tunggal atau berupa protein yang
mengikat unsur atau gugus tertentu. Enzim yang berupa protein saja dinamakan apoenzim
sedang enzim yang merupakan gabungan antara protein dengan unsure atau gugus non
protein disebut holoenzim. Bagian enzim yang berupa unsure dnamakan ko factor sedang
yang berupa senyawa organic disebut ko enzim. Bagian enzim non protein tersebut berperan
penting dalam reaksi katalisis dan disebut sebagai gugus prostetik. Ko-enzim pada umumnya
berupa senyawa kelopmpok vitamin larut dalam air.
Setelah produk dihasilkan dari reaksi, enzim kemudian dilepaskan. Enzim bebas
untuk membentuk kompleks yang baru dengan substrat yang lain. Kerja enzim dapat
diterangkan dengan dua teori yaitu, teori gembok dan kunci serta teori kecocokan yang
terinduksi. Kedua teori ini menjelaskan spesifitas enzim dengan substratnya.
Berdasarkan bukti dari kristalografi sinar x, analisi kimia sisi aktif enzim bukan
merupakan bentuk yang kaku. Menurut teori kecocokan induksi sisi aktif enzim merupakan
bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif
termodifikasi melingkupinya membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari
kompleks, enzim kembali tidak aktif menjadi bentuk yang lepas, hingga substrat yang lain
kembali bereaksi dengan enzim tersebut.
Gambar 2.2. Teori katalitik enzim. Teori Lock and Key merupakan teori lama yang
tidak dapat menjelaskan adanya sifat reversible reaksi enzimatis. Teori induced fit
merupakan teori yang banyak dianut hingga saat ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia spesifik secara nyata. Enzim
bekerja dengan menurunkan energi aktivasi suatu reaksi. Enzim bekerja dengan mengikat
reaktan (substrat) yang menyebabkan berada pada posisi (orientasi) yang diinginkan dengan
energi yang lebih rendah dari energi aktivasinya. Cara kerja enzim dijelaskan dalam dua teori,
yaitu teori gembok dan kunci ( lock and key ) dan teori kecocokan terinduksi ( induced fit ).
Dimana pada teori lock and key telah dijelaskan adalah teori yang mendasarkan pada
kesesuaian bentuk antara enzim dan substrat sehingga memungkinkan untuk berikatan secara
spesifik sebagaimana antara gembok dan kunci. Sedangkan teori Induced fit adalah teori yang
mendasarkan bahwa struktur enzim pada binding site nya adalah lentur dan secara spesifik
mampu menyesuaikan dengan struktur substrat yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, D. 2006. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta. Erlangga
Kuchel Philip and B. Ralston Gregory. 2006. Biokimia. Jakarta Erlangga.
Meiyanto, Edi. 2011. Konsep Dasar Enzim pada edymei.blog.ugm.ac.id, diakses pada 21
Desember 2014 pukul 21.18