PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri asam asetat merupakan salah satu industri kimia yang berprospek
baik di Indonesia. Kebutuhan asam asetat di dalam negeri terus meningkat
seiring dengan meningkatnya permintaan oleh industri penggunanya. Dalam
beberapa tahun terakhir, sejumlah besar asam asetat dibuat oleh proses sintetis.
Saat ini kebutuhan asam asetat dipenuhi oleh satu-satunya produsen, yaitu PT.
Indo Acidatama Chemical Industry. Dalam memroduksi asam asetat, sebuah
plant juga mempertimbangkan banyak hal terkait bahan konstruksi yang
digunakan, hal ini terkait kondisi operasi, life of equipment, safety, maupun
faktor lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren dalam industri asam asetat telah
beralih penggunaan bahan kontruksi dari tembaga ke stainless steel
dikarenakan lebih tahan lama dalam hal life of equipment. Alumunium juga
menjadi lebih populer untuk membuat dan penanganan asam asetat, terutama
pada suhu tinggi. Oksidasi asetaldehida untuk membentuk asam asetat
dilakukan dalam Heat exchanger alumunium berlapis berfungsi sebagai
kondensor refluks. Uap yang terkondensasi mengandung 20% asetaldehida dan
80% asam asetat. Di mana pemurnian produk dilakukan hingga mencapai kadar
yang diinginkan, peralatan dengan bahan silver sering digunakan karena
sebagian untuk clearence zat berwarna, bahkan jika beberapa kontaminasi oleh
perak tidak terjadi. Zat asam sering disimpan dalam tangki kaca (glasslined
tank). kondenser inconel digunakan untuk kondensasi uap asetat dimana air
laut (air garam) digunakan untuk pendinginan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
plastik,ahidrit
asam
asetat,ester
asetat
organik,dan
asetat
dan
hipertropi
getah
bening,hiperemia
konjungtiva,faringiti
asma
bronkiale dan erosi pada permukaan vestibuler gigi , Pada kasus yang
mengalami aklimatisasi dengan pemaparan berulang tenaga kerja akan
mengeluh sering konstipasi dan pirosis. Kulit tangan yang berkontak dengan
asam asetat secara kronik akan hiperkeratose dan kering dan luka yang terjadi
sulit sembuh.
Upaya yang dapat dilakukan ialah asam asetat harus disimpan jauh dari
percikan api dan oksidator. Gudang harus mempunyai ventilasi baik agar tidak
menimbulkan akumulasi konsentrasi.Kontainer harus dibuat dari stainless steel
atau gelas, Tumpahan asam asetat harus dinetrtralisir dengan larutan
tembaga, Cu, 29
Nomor atom
Dibaca
/kpr/ KOP-r
Jenis unsur
Golongan,
logam transisi
periode,
blok
11, 4, d
3d10
[Ar]
4s1
2, 8, 18, 1
Sifat fisika
Fase
solid
Massa
jenis
(mendekati
kamar)
Massa jenis cairan
pada t.l.
8.02 gcm3
Titik lebur
Titik didih
Kalor peleburan
13.26 kJmol1
Kalor penguapan
300.4 kJmol1
Kapasitas kalor
24.440 Jmol1K1
Tekanan uap
P (Pa)
10
100
1k
10 k
100 k
at T (K)
1509
1661
1850
2089
2404
2834
Sifat atom
Bilangan oksidasi
Elektronegativitas
+1,
+2,
+3,
+4
Energi
(lebih lanjut)
Jari-jari atom
128 pm
Jari-jari kovalen
1324 pm
Jari-jari
van
der
Waals
140 pm
Lain-lain
Struktur kristal
Pembenahan
diamagnetik
magnetik
Keterhambatan
elektris
Konduktivitas
(20 C) 16.78 nm
401 Wm1K1
termal
Ekspansi termal
Kecepatan
face-centered cubic
suara (suhu
(batang ringan)
3810 ms1
Modulus Young
110128 GPa
Modulus Shear
48 GPa
Bulk modulus
140 GPa
kamar)
(annealed)
Rasio Poisson
0.34
Kekerasan Mohs
3.0
Kekerasan Viker
369 MPa
Kekerasan Brinell
874 MPa
Nomor CAS
7440-50-8
Sifat fisika
1) Tembaga merupakan logam yang berwarna kuningan seperti emas kuning
seperti pada gambar dan keras bila tidak murni.
2) Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi
pipa, lembaran tipis dan kawat.
3) Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.
Beberapa Sifat Kimia Tembaga
1) Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap
korosi pada keadaan tertentu. Pada udara yang lembab permukaan tembaga
ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga
karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
2) Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 C tembaga dapat
bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan
pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 C, akan terbentuk tembaga(I) oksida
(Cu2O) yang berwarna merah.
3) Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator
encer seperti HCl encer dan H2SO4 encer. Tetapi asam klorida pekat dan
mendidih menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini
disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl2(aq) yang mendorong
reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk.
4) Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga, sesuai reaksi
Krom
tidak
boleh
kurang
dari
11%.
Beberapa sifat fisik penting dari stainless steel tercantum di bawah ini:
Stainless steel adalah zat keras dan kuat.
Stainless steel bukan konduktor yang baik (panas dan listrik).
Stainless steel memiliki kekuatan ulet tinggi. Ini berarti dapat dengan mudah
dibentuk atau bengkok atau digambar dalam bentuk kabel.
Sebagian varietas dari stainless steel memiliki permeabilitas magnetis.
Mereka sangat tertarik terhadap magnet.
Tahan terhadap korosi.
Tidak bisa teroksidasi dengan mudah.
Stainless steel dapat mempertahankan ujung tombak untuk suatu jangka
waktu yang panjang.
Bahkan pada suhu yang sangat tinggi, stainless steel mampu mempertahankan
kekuatan dan tahanan terhadap oksidasi dan korosi.
Pada temperatur cryogenic, stainless bisa tetap sulit berubah.
Sifat kimia
Stainless steel adalah paduan logam yang lebih disukai untuk membuat
peralatan dapur, karena tidak mempengaruhi rasa makanan. Permukaan
peralatan stainless steel yang mudah dibersihkan. Minimal pemeliharaan dan
daur ulang total peralatan stainless steel juga berkontribusi terhadap popularitas
mereka. Stainless steel adalah nama universal untuk paduan logam, yang terdiri
dari Kromium dan Besi. Sering disebut juga dengan baja tahan karat karena
sangat tahan terhadap noda (berkarat).
Besi murni adalah unsur utama dari stainless steel. Besi murni adalah
rentan terhadap karat dan sangat tidak stabil, seperti yang diekstraksi dari bijih
besi. Karat besi adalah karena reaksi dengan oksigen , di hadapan air. Kromium
membentuk lapisan transparan dan pasif kromium oksida, yang mencegah
kerusakan mekanik dan kimia. Konstituen kecil lainnya dari baja adalah Nikel,
Nitrogen dan Molibdenum. Kandungan kecil Nikel meningkatkan ketahanan
korosi lebih lanjut, dan melindungi stainless steel dari penggunaan kasar dan
kondisi lingkungan yang keras. Pitting atau jaringan parut dihindari dengan
menambahkan Molybdenum untuk baja.
Sifat kimia dan struktur baja stainless ditingkatkan menggunakan paduan
lainnya. Titanium, Vanadium dan Tembaga adalah paduan yang membuat
stainless steel lebih cocok untuk keperluan tertentu. Tidak hanya logam, tetapi
juga non-logam seperti Nitrogen, Karbon dan Silikon yang digunakan untuk
membuat stainless steel.
Sifat kimia bertanggung jawab atas ketahanan korosi dan struktur mekanik
dari baja stainless yang penting untuk memilih nilai sempurna untuk aplikasi
yang diperlukan. Baja stainless memiliki properti dasar perlawanan-korosi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi properti ini adalah komposisi kimia dari
media korosif, komposisi kimia logam yang digunakan, variasi suhu dan
kandungan oksigen dan aerasi medium. Dengan demikian, variasi-variasi kecil
dalam komposisi kimia dapat digunakan untuk membuat berbagai stainless
steel.
karena
berat
jenis
dari
alumunium
hanya
2,7
gr/cm3
Kuat, logam alumunium akan menjadi logam yang kuat apalagi bila dipadukan
dengan logam yang lain.Konduktor panas, alumunium adalah salah satu logam
yang memiliki konduktor panas yang baik. Hal ini sangat baik terlebih bila
digunakan dalam mesin, karena penghantar panas yang baik maka akan lebih
menghemat energi. Konduktor listrik yang baik, setiap satu kilogram
alumunium dapat menghantarkan listrik dua kali lebi banyak dibandingkan
tembaga.
Tahan terhadap korosi hal ini terjadi akibat dari proses pevisasi. Pevisasi
meruapakan proses pebentukan lapiran pelindung aluminium oksida akibat dari
reaksi logam terhadap komponen udara sehingga pevisasi dapat melindungi
logam dari terjadinya korosi. Saat berhubungan dengan udara maka akan
terbentuk lapisan aliminium oksida, lapisan inilah yang mencegah terjadinya
korosi yang lebih parah. Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan
terhadap korosi akibat reaksi galvani dengan paduan tembaga. Mudah dibentuk
dan dirakit karena alumunium mudah berinteraksi dengan logam lain.
memantulkan sinar dengan baik, alumunium mampu memantulkan 95% sinar
yang mengarah kepadanya.
Sifat-sifat Teknis Aluminium:
Sifat Fisik :
Wujud Padat
Massa Jenis
2,375 gram/cm3
Titik Lebur
933,47 K
Titik Didih
2792 K
24,2 J/mol K
28,2 nm
237 W/mK
23,1 m/mK
Modulus Young
70 Gpa
Modulus Geser
26 Gpa
Poisson Ratio
0,36
Tabel 2.1 menunjukkan sifat-sifat fisik Al dan Tabel 2.2 menunjukkan sifat-sifat
mekaniknya. Ketahan korosi berubah menurut kemurnian, pada umumnya untuk
kemurnian 99,0 % atau diatasnya dapat dipergunakan di udara tahan dalam
bertahun-tahun. Hantaran listrik Al, kira-kira 65 % dari hantaran listrik tembaga,
tetapi masa jenisnya kira-kira sepertiganya sehingga memungkinkan untuk
memperluas penampangnya. Oleh karena itu dapat dipergunakan untuk kabel
tenaga dan dalam berbagai bentuk umpamanya sebagai lembaran tipis (foil).
Dalam hal ini dipergunakan Al dengan kemurnian 99,0%. Untuk reflektor yang
memerlukan
reflektifitas
yang
tinggi
juga
untuk kondensor
elektronik
dibentuk
Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi
diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil. E
Elemen ini sangat stabil di udara murni dan air, tetapi langsung ternoda
ketika diekspos pada ozon, hidrogen sulfida atau udara yang mengandung
belerang.
Sifat kimia
Salah satu sifat perak adalah sangat tidak reaktif dan merupakan logam
mulia
2.7 Inconel
Inconel adalah logam paduan nikel (Nickel Alloy) berstruktur
Austenitic (FCC) yg sifat anti corrosion tinggi dan high ductility-nya tak
kalah dgn DSS dan SDSS. Mechanical properties pun sangat rancak, high
tensile dan high ductility (antara 600-830-an MPa). Padanan inconel punya
resistansi terhadap oksidasi dan korosi alasan lainnya, padanan inconel ini
punya rentang temperature yang besar sehingga cocok apabila digunakan di
lingkungan yang mempunyai kadar korosifitas & keasaman yang tinggi
akan tetapi, logam ini juga punya kelemahan yaitu susah untuk dibentuk
sehingga apabila ingin mengelas inconel 625 dibutuhkan welding rod yang
cocok
Karakteristik Inconel
resistensi yang baik terhadap asam, seperti sulfat, fosfat, nitrat, dan klorida
diperlukan
Flare tumpukan pada platform minyak lepas pantai
Turbin gas, motor roket / mesin, dan pesawat ruang angkasa
peralatan kontrol Polusi
Reaktor nuklir
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengapa dalam industri asam asetat bahan stainless steel lebih dipilih
dibandingkan dengan tembaga?
Karena bahan stainless steel memiliki banyak kelebihan dibanding tembaga,
diantaranya :
1. Daya Tahan Korosi
Semua baja stainless mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap
korosi. Angka-angka logam campuran yang rendah menahan korosi
pada kondisi-kondisi ruang hampa, angka-angka campuran logam yang
tinggi dapat menahan korosi pada kebanyakan asam, larutan alkalin,
dan lingkungan-lingkungan yang menghasilkan klorida , bahkan pada
suhu dan tekanan yang dinaikkan.
Tahan terhadap korosi hal ini terjadi akibat dari proses pevisasi. Pevisasi
meruapakan proses pebentukan lapiran pelindung aluminium oksida akibat dari
reaksi logam terhadap komponen udara sehingga pevisasi dapat melindungi logam
dari terjadinya korosi. Saat berhubungan dengan udara maka akan terbentuk
lapisan aliminium oksida, lapisan inilah yang mencegah terjadinya korosi yang
lebih parah.
Untuk reflektor yang memerlukan reflektifitas yang tinggi juga untuk kondensor
elektronik dipergunakan aluminium dengan kemurnian 99,99%.
Padanan inconel punya resistansi terhadap oksidasi dan korosi alasan lainnya,
padanan inconel ini punya rentang temperature yang besar sehingga cocok apabila
digunakan di lingkungan yang mempunyai kadar korosifitas & keasaman yang
tinggi. Serta memiliki karakteristik:
resistensi yang baik terhadap asam, seperti sulfat, fosfat, nitrat, dan klorida
Hampir benar-benar bebas dari klorida diinduksi korosi retak tegang
sifat mekanik sangat baik pada kedua suhu yang sangat rendah dan sangat
tinggi
resistensi yang luar biasa untuk pitting, korosi celah dan korosi
intercrystalline
resistensi tinggi terhadap oksidasi pada suhu tinggi
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan:
Diperlukan banyak pertimbangan dalam pemilihan bahan kontruksi dalam
sebuah pabrik kimia. Pertimbangan itu terkait kelebihan maupun kelemahan
dari masing-masing bahan, sehingga pada akhirnya bahan yang dipilih dapat