SKRIPSI
Oleh
LULU FADILAH
G1D009021
HALAMAN PENGESAHAN
PENGALAMAN MASYARAKATSAAT BENCANA BANJIR DI DESA
SIDAREJA KECAMATAN SIDAREJA KABUPATEN CILACAP
Oleh :
Lulu Fadilah
G1D009021
UntukmemenuhisebagianpersyaratanmenyelesaikanpendidikanSarjanaKeperawata
npadaJurusanKeperawatan
FakultasKedokterandanIlmu-ilmuKesehatan
UniversitasJenderalSoedirman
Purwokerto
SKRIPSI
TelahdisetujuidandisidangkandihadapanPanitiaPengujiSkripsipadatanggal27Agust
us 2013
Penguji I
Atyanti Isworo, M.Kep.,Sp.KMB
NIP. 19820211 2009122004
Pembimbing I
RidlwanKamaluddin, S.Kep.,Ns,M.Kep
NIP. 19820226 200604 1 001
Pembimbing II
ArifZaenudin, S.Kep.Ns
NIP. 19720706 199403 1 006
Mengetahui,
DekanFakultasKedokterandanIlmu-ilmuKesehatan
UniversitasJenderalSoedirman
ii
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana Keperawatan atau
kesarjanaan lain di suatu perguruan tinggi. Sepanjang pengetahuan saya, juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar
pustaka.
Lulu Fadilah
G1D009021
iii
PERSEMBAHAN
iv
MOTTO
Hargai proses maka kita akan mengerti apa yang kita prioritaskan, apa yang kita
cadangkan dan mengerti arti dari hasil yang sesungguhnya
Nama
: Lulu Fadilah
Alamat
Tempat, tanggallahir
: lulufadilah40@yahoo.co.id
Agama
: Islam
Pendidikan
: 1. SD N Kalisabuk 04
2. SMP N 2 Maos
3. SMA N 1 Cilacap
4. Mahasiswa Jurusan Keperawatan, Universitas
Jenderal Soedirman.
Riwayat organisasi
vi
PRAKATA
BENCANA
BANJIR
DI
DESA
SIDAREJA
KECAMATAN
Sumarwati,S.Kp.,MN,
selaku
Ketua
Jurusan
Keperawatan
6. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan
dan doa dalam penyusunan penelitian ini.
7. Teman-teman keperawatan angkatan 2009 yang telah memberikan
dukungan serta bantuan hingga laporan hasil penelitian ini dapat
terselesaikan.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan
moral maupun material dalam penulisan laporan hasil penelitian ini.
9. Almamaterku, Universitas Jenderal Soedirman
Penulis menyadari masih banyak ketidaksempurnaan dalam penyusunan
laporan hasil penelitian ini, oleh karena itu diharapkan kritik maupun saran yang
bersifat membangun demi hasil yang lebih baik. Semoga hasil penelitian ini
mendapat ridho dari Alloh SWT dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......... I
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ..........................
iii
iv
MOTTO ................
vii
ABSTRAK ....
ix
DAFTAR ISI . xi
DAFTAR TABEL.. xiv
DAFTAR GAMBAR.
xv
xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....
D. Manfaat Penelitian .
xi
1. Bencana ...........................................................................
2. Banjir ...............................................................................
12
3. Pengalaman .....................................................................
20
B. Kerangka Teori ..
21
22
23
C. Variabel Penelitian
24
25
E. Instrumen Penelitian ..
25
27
28
29
I. Analisis Data .
30
J. Etika Penelitian ..
32
34
B. Pembahasan..
51
63
B. Saran.
64
xii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
34
36
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
21
31
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Pedoman Wawancara
Lampiran 4.
Data Demografi
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
xvi
DAFTAR SINGKATAN
BPBD
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
pekerjaan, kehilangan dan cacat fisik. Sehingga wajar jika bencana alam
menimbulkan trauma dan pasca trauma. Dalam tinjauan psikologi kondisi
pasca trauma disebut post traumatic stress disorder (PTSD) atau gejala stres
pasca trauma (Sutardjo, 2010).
Salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi di Desa Sidareja
adalah banjir. Banjir didefinisikan sebagai suatu keadaan sungai, dimana
aliran air sungai tidak tertampung oleh palung sungai sehingga terjadi
limpasan atau genangan pada lahan yang semestinya kering. Banjir disebut
pula sebagai suatu keadaan aliran permukaan yang relatif tinggi dan tidak
tertampung lagi oleh alur sungai atau saluran drainase (Mawardi dan
Sulaeman, 2011). Bencana banjir merupakan peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (Mistra,
2007).
Masyarakat Desa Sidareja memiliki pengalaman saat terjadi bencana
banjir. Pengalaman adalah segala sesuatu yang dirasakan atau dialami
seseorang pada masa lalu terhadap suatu hal/objek (Poerwadarminta, 2005)
Provinsi Jawa Tengah terletak di tengah Pulau Jawa dengan
karakteristik fisik bervariasi yang tidak lepas dari proses pembentukannya.
Kondisi iklim tropis Jawa Tengah menjadikan potensi dan ancaman bencana
seperti banjir, kekeringan, kebakaran lahan dan badai angin. Kejadian
bencana alam karena iklim dalam sepuluh tahun terakhir di wilayah Jawa
Ada kerawanan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengkaji
banjir.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik partisipan.
b. Mengkaji lebih dalam perasaan masyarakat akibat banjir.
c. Mengkaji lebih dalam kebutuhan masyarakat akibat banjir.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat
Dari
hasil
penelitian
yang
dilakukan,
masyarakat
akan
E. Keaslian Penelitian
Sejauh penulis ketahui, belum pernah ada penelitian dengan judul
Pengalaman Masyarakat saat Bencana Alam Banjir di Desa Sidareja
Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap. Akan tetapi, ada penelitian sejenis
yang memiliki persamaan yaitu Jurnal Perilaku coping masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bencana
a. Pengertian
Bencana merupakan kejadian yang mendadak atau tidak
diperkirakan yang mengakibatkan rumah sakit dan sarana masyarakat
lainnya mengalami kerusakan serta fungsinya terganggu. Bencana dapat
disebabkan oleh kebakaran, cuaca (misal gempa bumi, angin ribut, dan
tornado), ledakan, aktivitas teoritis, radiasi atau tumpahan zat kimia,
dan epidemik. Bencana dapat terjadi karena kesalahan manusia yang
mencakup kecelakaan lalu lintas, kecelakaan pesawat udara, bangunan
runtuh, atau kejadian serupa lainnya (Oman, 2008).
Peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam atau non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis (UU No. 24 tahun 2007).
diramalkan,
banyak
memakan
korban,
menimbulkan
10
2) Dampak
Dampak meliputi periode selama bencana berlangsung
hingga dimulainya fase pasca dampak, fase ini juga dikenal sebagai
fase penyelamatan. Beberapa pengkajian penting harus dilakukan
yaitu mengevaluasi besarnya kerugian, mengidentifikasi sumber
daya yang ada dan merencanakan penyelamatan korban. Fase ini
bisa berlangsung singkat, kemungkinan hanya berlangsung tidak
sampai 30 detik ( kecelakaan pesawat udara ) atau berlangsung lama
( bencana banjir ).
Awal intervensi psikologi dianjurkan mengikuti bencana
terutama ketika bencana dikaitkan ekstrim dan kerusakan properti,
masalah ekonomi masyarakat yang mengalami dan tingginya
prevalensi trauma dalam bentuk cedera, ancaman hidup dan
hilangnya nyawa (Kar, 2009).
3) Pasca dampak atau fase pemulihan
Selama fase ini, besarnya kerugian sudah dievaluasi,
penyelamatan korban telah selesai dilaksanakan dan kerusakan lebih
lanjut sudah dapat diminimalkan.
d. Masalah-masalah kesehatan masyarakat akibat bencana alam
Menurut
menyebabkan
Effendy
timbulnya
(1998)
dampak
masalah-masalah
bencana
alam
kesehatan.
akan
Masalah
11
1) Peningkatan morbiditas
Tingginya angka kesakitan akibat terjadinya bencana dibagi
dalam 2 kategori yaitu:
a) Kesakitan primer adalah kesakitan yang terjadi sebagai akibat
langsung dari kejadian bencana, kesakitan ini dapat disebabkan
karena trauma fisik, termis, kimiawi, psikis dan sebagainya.
b) Kesakitan sekunder terjadi sebagai akibat sampingan usaha
penyelamatan terhadap korban bencana yang dapat disebabkan
karena sanitasi lingkungan yang buruk, kekurangan makanan
dan sebagainya.
2) Tingginya angka kematian
Kematian akibat terjadinya bencana alam dibagi menjadi 2
kategori:
a) Kematian primer adalah kematian langsung akibat terjadinya
bencana misalnya tertimbun tanah longsor, terbawa arus
gelombang pasang, tertimpa benda keras dan sebagainya.
b) Kematian sekunder adalah kematian yang tidak langsung
disebabkan oleh bencana melainkan dipengaruhi oleh faktorfaktor penyelamatan terhadap penderita cedera berat seperti
kurangnya persediaan darah, obat-obatan, tenaga medis dan
paramedis yang dapat bertindak cepat untuk mengurangi
kematian tersebut.
12
kepadatan
dari
tempat
penampungan
dan
sebagainya.
4) Suplai bahan makanan dan obat-obatan
Menurut Effendy (1998) masalah yang sering terjadi akibat
kurangnya suplai bahan makanan dan obat-obatan bagi korban
bencana antara lain :
a) Kekurangan gizi bagi korban bencana dari berbagai lapisan
umum.
b) Penyakit infeksi dan wabah diantaranya infeksi pencernaan,
infeksi pernapasan akut seperti influenza serta timbulnya
penyakit kulit.
2. Banjir
a. Pengertian
Banjir adalah tergenangnya daratan oleh air yang meluap dari
tempat-tempat penampungan air di bumi. Banyaknya air yang masuk
ke penampungan melebihi kapasitas (daya tampungnya) sehingga air
meluap. Luapan air dari penampungan ternyata juga melebihi daya
serap daratan sehingga air tidak dapat lagi terserap ke dalam tanah.
13
sehingga
merusak
rumah-rumah
penduduk
maupun
14
2) Banjir danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
Meluapnya air danau disebabkan hal berikut.
a) Terjadinya badai atau angin yang sangat kuat dapat
menggerakkan air danau hingga keluar melewati batas
(tanggul) danau.
b) Masuknya air ke dalam danau, baik curah hujan maupun dari
sungai hingga melewati batas daya tampung danau.
3) Banjir laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
Seperti halnya pada banjir danau, badai membawa air laut hingga
ke daratan. Banjir berupa gelombang pasang yang sampai ke
daratan akibat gempa bumi disebut tsunami.
Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda
Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian
bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti.
Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor
alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang
naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan
penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di
daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan,
dan
sebagainya),
pembuangan
sampah
ke
dalam
sungai,
15
2)
3)
4)
5)
6)
vegetasi
dapat
memperbesar
aliran
permukaan
yang
16
dengan waktu yang lama dengan waktu genangan yang lama pula.
Banjir bisa terjadi karena curah hujan yang tinggi, luapan dari sungai,
tanggul sungai yang jebol, luapan air laut pasang, tersumbatnya
saluran drainase atau bendungan yang runtuh. Banjir berkembang
menjadi bencana jika sudah mengganggu kehidupan manusia dan
bahkan mengancam keselamatannya (Mawardi dan Sulaeman, 2011).
Banjir merupakan bencana alam yang tidak mungkin dapat
dicegah oleh manusia. Oleh karena itu, selama ini banjir cenderung
dipandang sebagai takdir. Penduduk yang tinggal di daerah yang sering
terkena banjir juga menganggap bahwa kebanjiran sebagai nasib.
Secara
umum
penyebab
terjadinya
banjir
adalah
rendahnya
17
18
19
dengan
harapan
menemukan
solusi
dari
hasil
20
3. Pengalaman
a. Pengertian
Pengalaman adalah keseluruhan peristiwa yang terjadi pada
manusia dalam interaksinya dengan alam, diri sendiri, lingkungan
social sekitarnya dan dengan seluruh kenyataan. Ada dua macam
pengalaman, yakni pengalaman primer dan pengalaman sekunder.
Pengalaman primer adalah pegalaman langsung akan persentuhan
indrawi dengan benda-benda konkret dan peristiwa yang disaksikan
sendiri. Pengalaman sekunder adalah pengalaman tidak langsung atau
pengalaman reflektif mengenai pengalaman primer (Sudarminta,
2002).
Vardiansyah
(2008)
mengemukakan
bahwa
pengalaman
21
B. Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan teori yang telah disebutkan oleh para ahli
sebelumnya, maka dibentuklah kerangka teori penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1. Oman (2008), Effendy (1998), Samadi (2007), BPBD (2012),
Mawardi dan Sulaeman (2011), Ramotra (2012), Eni (2011), Akudugu
(2012), Buzdar (2012), Khasan dan Widjanarko (2011), Sudarminta (2002),
West dan Turner (2008).
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti
sebagai instrument kunci (Sugiyono, 2011). Penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2009).
Tujuan penelitian dilakukan dengan pendekatan fenomenologi adalah
memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang
berada dalam situasi-situasi tertentu, berusaha masuk ke dalam dunia
konseptual para subjek penelitian yang diteliti sehingga mengerti apa dan
bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka disekitar
peristiwa dalam kehidupannya sehari-hari (Moleong, 2009).
22
23
populasi, karena
penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial
tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi
ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan
dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian
kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau
partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam
penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik tapi sampel teoritis,
karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori
(Sugiyono, 2011).
Purposive Sampling digunakan peneliti untuk memilih sampel pada
penelitian ini. Teknik ini dilakukan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu
seperti waktu, biaya, tenaga sehingga tidak dapat mengambil sampel dalam
jumlah besar dan jauh. Teknik ini lebih baik dari teknik non random yang lain
karena dilakukan berdasarkan pengalaman dari berbagai pihak. (Saryono,
2011).
Besar sampel pada penelitian kualitatif tidak ditentukan oleh
banyaknya partisipan dalam penelitian tetapi ditentukan oleh kejenuhan data.
Apabila penambahan sampel tidak menambah temuan data yang baru dari
partisipan, maka data dianggap sudah jenuh. Jumlah partisipan dalam
penelitian kualitatif biasanya sangat sedikit (Saryono, 2011).
24
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008), dalam penelitian kualitatif gejala suatu
objek bersifat holistik sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan
penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan
situasi sosial yang diteliti yang meliputi tempat, perilaku dan aktivitas yang
berinteraksi
secara
sinergis.
Peneliti
kualitatif
dalam
mempertajam
25
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Saryono (2011) adalah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Sugiyono (2008) juga mengemukakan
yang menjadi instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti
sendiri.
Peneliti sebagai instrumen memiliki fungsi untuk menetapkan fokus
penelitian, memilih partisipan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan
data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat
kesimpulan. Peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi dengan maksud
26
dampak
psikologis
masyarakat
saat
terjadi
bencana
tersebut
(Sugiyono,2008 ).
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode
wawancara. Pada metode ini, pengumpulan data dilakukan dengan tanya
jawab (dialog) langsung antara pewawancara dengan partisipan. Oleh karena
kegiatan dilakukan secara berhadapan langsung, maka faktor internal
pewawancara
sangat
berpengaruh
terhadap
kualitas
hasil.
Untuk
27
proses
penelitian
tersebut.
Peneliti
melakukan
uji
28
G. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilakssanakan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2013.
Pada tahap ini topik penelitian diajukan kepada koordinator penelitian
kemudian dikonfirmasikan kepada pembimbing.
b. Peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mengambil data respoden
di Desa Sidareja yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi,
penelusuran pustaka, penyusunan proposal dan konsultasi proposal
kepada kedua pembimbing. Proposal yang telah disetujui kemudian
diseminarkan.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Setelah mendapatkan ijin penelitian dan mendapatkan data responden,
peneliti menghubungi masing-masing responden untuk memulai
pengambilan data.
b. Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam pada masingmasing partisipan pada hari yang berbeda. Hasil wawancara ini
kemudian didokumentasikan.
3. Tahap Penyelesaian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengolahan data
yang meliputi data collection, dan reduction, data display dan data
conclusion drawing/ verification. Data yang telah dikumpulkan dari
lapangan kemudian dikelompokkan sesuai tujuan. Kemudian dilakukan
29
penulisan ulang hasil dokumentasi tersebut berdasarkan kelompok masingmasing. Data transkrip tersebut kemudian dilakukan pengkodingan yaitu
suatu proses yang kreatif untuk memecah data menjadi unit kecil,
memahami unit tersebut dan kemudian merangkai kembali unit-unit
tersebut dalam bentuk kategori dan hubungan antar kategori.
berdasarkan
respon
partisipan.
Pewawancara
harus
30
I.
Analisa Data
Menurut Patton (1987) dalam Moleong (2009) analisa data merupakan
proses mengolah data, mengordinasikan dalam bentuk suatu pola dan
menyusunnya sesuai kategori tujuan penelitian dan satuan uraian dasar.
Terdapat tiga komponen analisis dalam penelitian ini yaitu reduksi data,
sajian data dan penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk analisis
31
Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif Menurut Milles dan Huberman dalam
Sugiyono (2009)
Keseluruhan data yang diperoleh dari lapangan dikumpulkan
kemudian dibandingkan hasilnya satu sama lain, dilakukan dengan
menggunakan transkip data dengan menuliskan seluruh hasil pengumpulan
data. Transkip ini dikumpulkan secara stimultan antara pertemuan wawancara
yang pertama dengan wawancara selanjutnya. Hal ini dilakukan agar data
yang sudah ada dapat dianalisis dan diketahui apakah sesuai dengan tujuan
atau belum sehingga pada pertemuan selanjutnya , peneliti dapat menentukan
tujuan selanjutnya dalam wawancara (Basrowi dan Suwandi, 2008).
Berdasarkan hasil transkip tersebut, peneliti mencoba memahami
fenomena yang ada dan menentukan keyword yang mewakili informasi dari
partisipan yang kemudian mengelompokannya sesuai dengan tema yang telah
ada yaitu dampak psikologis masyarakat akibat banjir. Hal ini sesuai yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2009) yaitu langkah pertama dalam penelitian
kualitatif adalah mereduksi data yang artinya data dari lapangan dirangkum,
32
J.
Etika Penelitian
Peneliti dalam melakukan teknik pengumpulan data menekankan pada
masalah etik yang meliputi :
1. Lembar persetujuan dan kesediaan menjadi partisipan penelitian dengan
tujuan partisipan mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak
yang diteliti selama penelitian. Jika partisipan yang sesuai dengan kriteria
inklusi bersedia menjadi subyek penelitian maka partisipan tersebut
menandatangani persetujuan menjadi partisipan, jika partisipan menolak
menjadi subjek penelitian maka peneliti tidak akan memaksa.
33
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Desa Sidareja
a. Batas Wilayah Desa Sidareja meliputi sebagai berikut:
No
1.
2.
3.
4.
Batas
Sebelah utara
Sebelah selatan
Sebelah timur
Sebelah barat
Desa/desa
Desa Kunci
Desa Ciklapa
Desa Sidamulya
Desa Tegalsari
Desa Gunungreja
dan
Kecamatan
Sidareja
Kedungreja
Sidareja
Sidareja
Tabel 4.1 Sumber Data Sekunder Profil Desa Sidareja Tahun 2012
b. Topografi wiayah
Sidareja terletak pada ketinggian rata-rata 16 meter di atas
permukaan laut dengan bentuk medan permukaan tanah sebagian
besar (90 %) berupa tanah yang relatif datar dengan kemiringan antara
0-2 % sedangkan yang lainnya bergelombang (kemiringan 2-15 %)
sampai berbukit dengan kemiringan 15-45 %. Sidareja dikelilingi
batas alam berupa sungai di sebelah barat yaitu sungai Ciwera, di
bagian tengah dilalui sungai Cidurian, sungai Citengah dan Cikalong,
di sebelah timur dikelilingi sungai Cibogo dan Ciloning, sedangkan di
sebelah selatan oleh sungai Cibeureum sehingga wilayahnya rawan
mengalami bencana banjir. Selain itu kondisi topografi kota Sidareja
memiliki elevasi rendah (5-10 m di atas permukaan laut) sehingga
pada saat terjadi banjir juga menyebabkan wilayah tersebut rawan
34
35
partisipan.
Sesuai
dengan
penelitian
kualitatif,
proses
36
Alamat
Jenis
kelamin
P
Umur
Pekerjaan
RT 3
21
Wiraswasta
RW 1
tahun
RT 4
L
52
Sopir Bus
RW 1
tahun
RT 4
P
28
Pedagang
RW 1
tahun
RT 3
L
41
Satpam
RW 1
tahun
Puskesmas
RT 1
P
45
Ibu rumah
RW 4
tahun
tangga
RT 1
P
40
Pedagang
RW 1
tahun
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Pendidikan
Agama
SMA
Lama
tinggal
6 bulan
SMP
32 tahun
Islam
SMA
28 tahun
Islam
SMA
41 tahun
Islam
SD
30 tahun
Islam
SD
40 tahun
Islam
Islam
1) Partisipan 1
Partisipan 1 berjenis kelamin perempuan merupakan warga
Desa Sidareja yang bertempat tinggal di RT 3 RW 1. Jumlah
anggota keluarga yang bertempat tinggal di rumah partisipan 1
37
38
39
pendukung
yang
memberikan
informasi
tentang
40
41
42
43
Jadi agak-agak kalo liat air itu suka pusing kepalanya, orang
pernah liat banjir sih. Udah trauma udah aja ini, pikirannya udah
nggak karuan banget deh mba, udah gimana ya kalo liat air itu
rasanya pusing, bentol-bentol badannya. (P1)
Jadi trauma, traumanya saya kalau lihat air, ya sekarang sih
anaknya sudah gede udah bisa renang palah, sekarang sudah nggak
begitu trauma dulu waktu kecil kalau anak-anak keluar ya langsung
dicari kalau airnya gede lebih baik nggak ngapa-ngapain sing penting
ngurusin anak. (P5)
44
45
46
d. Tema IV : Harapan
Pada tema harapan dalam penelitian di desa Sidereja peneliti
hanya menemukan 1 sub tema yaitu harapan (konsep diri) dan
menemukan 2 kategori yaitu harapan internal serta harapan pelayanan
pemerintah. Harapan internal diungkapakan oleh 2 partisipan, berikut
pernyataan partisipan :
47
48
49
50
51
B. Pembahasan
Pembahasan
ini
menjelaskan
tentang
karakteristik
partisipan
keperawatan
dari
penelitian
ini
akan
dibahas
dengan
52
bencana
umumnya
mempunyai
dampak
yang
Ekonomi,
antara
lain
berupa
hilangnya
mata
53
2) Dampak Psikologis
Hasil penelitian di Desa Sidareja menunjukan bahwa
perasaan yang dirasakan partisipan akibat banjir yaitu: panik, sedih,
susah, takut, khawatir, trauma dan sudah biasa. Sedangkan
perasaan yang dirasakan saat tinggal di pengungsian antara lain:
susah tidur, susah, sedih dan senang.
Menurut penelitian yang telah dilakukan, bermacam
macam sebab yang menimbulkan dampak psikologis akibat banjir
di Desa Sidareja Kecamatan Sidareja. Perasaan panik dan kaget
yang dirasakan partisipan disebabkan karena partisipan baru
pertama mengalami banjir. Khawatir disebabkan karena menurut
partisipan saat terjadi banjir banyak kejadian yang tidak terduga.
Trauma karena terdapat partisipan yang melihat langsung pernah
mengalami kecelakaan saat banjir, yaitu tenggelam. Sedih dan
susah karena harus merasakan dampak fisik banjir yaitu tidak dapat
beraktivitas, harus membersihkan rumah dari sisa banjir. Takut dan
was was kalau volume air besar dan tanggul jebol. Terdapat
partisipan yang merasa sudah biasa karena sering mengalami
banjir. Penyebab munculnya dampak psikologis pada partisipan
saat tinggal di pengungsian. Gelisah karena partisipan merasa tidak
bisa tidur. Susah disebabkan partisipan merasa kurang dalam hal
bantuan serta mengeluh banyak nyamuk di tempat pengungsian.
Partisipan juga merasa senang karena bisa kumpul ramai ramai
dengan pengungsi yang lain.
54
yang
ditandai
dengan
perasaan
ketakutan
atau
gangguan
kecemasan,
gejala-gejala
yang
dikeluhkan
55
pengaruh
lingkungan
pergaulan
sosialnya
serta
56
untuk
memahami
kompleksitas
dari
pengiriman
bantuan
kemanusiaan.
Menurut Efendi (2009) setiap orang yang terkena bencana
berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dan
memperoleh ganti rugi akibat bencana yang disebabkan oleh kegagalan
konstruksi. Dalam hal ini, pemerintahlah yang memiliki kewajiban
terhadap hal tersebut sesuai dengan Undang Undang Nomor 27 Tahun
2004 yang berisi kewajiban pemerintah yaitu menjamin pemenuhan hak
masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara adil dan merata
sesuai dengan standar pelayanan minimum.
57
58
a)
b)
c)
d)
e)
f)
d. Tema IV : Harapan
Pada tema harapan dalam penelitian di desa Sidereja peneliti
hanya menemukan 1 sub tema yaitu harapan (konsep diri) dan
menemukan 2 kategori yaitu harapan internal serta harapan pelayanan
pemerintah. Harapan internal yang muncul adalah harapan agar banjir
di Desa Sidareja tidak terulang kembali. Harapan pelayanan pemerintah
yang muncul yaitu harapan agar pelayanan masyarakat tidak datang
terlambat.
Konsep diri merupakan seperangkat harapan serta penilaian
perilaku yang merujuk kepada harapan-harapan tersebut (Mc Candless
dalam Pudjiyogyanti, 1985).
Pernyataan
Aldita
(2004)
dalam
Shofia
(2009)
yang
59
60
61
hasilnya dari keseluruhan meliputi tahapan keselamatan jiwa, barangbarang elektronik, kebutuhan sandang-pangan, dan hewan ternak.
Oleh karena banjir yang terus menerus terjadi, tentunya
masyarakat mempunyai cara atau srategi sendiri untuk mengatasi
bencana banjir. Hal tersebut dikenal dengan nama coping, secara
teoritis coping merupakan upaya seseorang baik secara kognitif ,
afektif, dan perilaku untuk mengelola tuntutan eksternal dan internal
secara spesifik (Croker, dkk, 1999)
g. Tema VII : Upaya pemerintah
Upaya pemerintah Desa Sidareja terhadap banjir antara lain:
pengerukan sungai, program rumah panggung, dan program bedol desa.
Menurut Sunarti (2007) aspek penanggulangan bencana alam
yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2006 hingga 2007:
1) Fase
pra
bencana:
meliputi
perencanaan,
mitigasi,
dan
kesiapsiagaan.
2) Fase saat bencana (tanggap darurat): meliputi preparadness,
organisasi dan kelembagaan, pendanaan, media center, mobilisasi
logistik, mobilisasi pengungsi, dan social capital.
3) Fase pasca bencana: meliputi penanggulangan korban (misalnya
pengungsi), pendanaan, rehabilitasi bangunan, rekonstruksi fisik
dan non fisik, organisasi dan kelembagaan, dan social capital.
Penanggulangan bencana tingkat daerah baik propinsi maupun
kabupaten/kota diamanatkan oleh Undang Undang 24 Tahun 2007
untuk membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
62
penelitian
memperlihatkan
bahwa
masyarakat
yang
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dampak yang muncul akibat banjir di Desa Sidareja meliputi dampak fisik
dan dampak psikologis. Dampak fisik yaitu gatal-gatal, diare, pekerjaan
tertinggal dan perabotan rusak. Dampak psikologis akibat banjir yaitu
panik, sedih, susah, takut, khawatir, trauma dan sudah biasa. Dampak
psikologis saat tinggal di pengungsian antara lain: susah tidur, susah, sedih
dan senang.
2. Pemenuhan kebutuhan masyarakat Desa Sidareja saat terjadi banjir dan
saat tinggal di pengungsian berasal dari bantuan bantuan pemerintah,
lembaga lain seperti LSM, dari toko toko dan perorangan.
3. Penyebab banjir di Desa Sidareja adalah dataran yang rendah, tanggul
jebol, banjir kiriman dan hujan deras.
4. Harapan yang muncul pada masyarakat Desa Sidareja akibat banjir
meliputi harapan internal serta harapan pelayanan pemerintah. Harapan
internal yang muncul adalah harapan agar banjir di Desa Sidareja tidak
terulang kembali. Harapan pelayanan pemerintah yang muncul yaitu
harapan agar pelayanan masyarakat tidak datang terlambat.
5. Peran masyarakat saat banjir di Desa Sidareja dalam dukungan sosial yaitu
menjadi relawan meliputi membantu mendata, membagi dan menyediakan
makanan.
63
64
B. Saran
1. Penelitian ini dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya
dengan memperluas sudut pandang penelitian.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk Dinas Kesehatan
dan lembaga terkait lainnya tentang pengalaman banjir. Hasil ini juga
dapat dijadikan bahan masukan untuk mengetahui dampak apa saja yang
dirasakan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Akudugu, M.A., Bittoh, S., Mahama, E.S. (2012). The implication of climate.
change on flood security and rural livelihoods : experience from Northen
Ghana. Journal Of Environment and Earth Science, Vol 2 No 3
Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: rineka
cipta.
BPBD. (2012). Laporan kejadian bencana tahun 2009 2011. Diakses dari
www.bnpb.go.id tanggal 30 Desember 2012.
Buzdar, M.A., Ali, A. (2011). Sosial economic affects of floods on female
teachers in Jampur (Pakistan). Turkhis Online Journal Of Qualitative
Inquiri.
Croker, Kowalski, ; Graham, Lazarus. (1999). Measurement of Coping Strategies
In Sport. Morgantown, WV: Fitness Information Technology.
Cuervo, R., F. Diaz, et al. (2010). "Humanitarian Crisis: When Supply Chains
Really Matter." Universidad De Los Andes, Departamento De Ingeniera
Industrial.
Davidson, A. L. (2006). "Key Performance Indicators in Humanitarian Logistics."
(Massachusetts: Massachussets Institute of Technology).
Duran, S., Gutierrez, S.A., Keskinocak, P. (2010)."Pre-Positioning of Emergency
Items Worldwide for CARE International."Interfaces (Segera).
Effendy, N. (1998). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat edisi 2.
Jakarta : EGC.
Efendi, F., Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas teori dan
praktek dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Eni, dkk. (2011). Flood and its impact on farmlands in Itigidi, abi local
government area, cross river state Nigeria. International Journal Of
Humanities and Social Science, Vol 1 No 9
Fauzi,
M.R.
(2011).
Geografis
Indonesia.
Diakses
dari
http://myblogrezafauzi.blogspot.com/2011/04/geografis
indonesia.html
tanggal 11 januari 2013.
Diakses
dari
Slamet,
M.
(2009).
Voluntary
Organization.margonoipb.files.wordpress.com/2009/03/8.volunteersm.ppt.
Smet, B. (1994). Psikologi Sosial. Jakarta: PT Grasindo.
Sudarminta, J. (2002). Epistemologi dasar pengantar filsafat pengetahuan.
Yogyakarta: kanisius.
Sugiyono. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
________. (2009). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
________. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sunarti, E. (2007). Evaluasi penanggulangan bencana. Bogor: IPB.
Susetyo, B, D, P. (2007). Psikologi Bencana: Pemetaan Masalah Sosial Dan
Strategi Kebijakan. Jurnal Indonesia Dalam Bencana. Semarang: Fakultas
Psikologi UNIKA Soegijapranata.
Sutardjo, S. (2010). Penanganan bencana, dampak psikologis terhadap korban
bencana alam, penanganan anak-anak di daerah bencana. Diakses dari
http://susansutardjo.blogdetik.com/tag/penangan-anak-anak-di-daerahbencana/ tanggal 10 januari 2013.
Undang- Undang RI No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.
Vardiansyah, D. (2008). Filsafat ilmu komunikasi suatu pengantar. Jakarta:
Indeks.
Wardani, D.S. (2009). Strategi coping orang tua menghadapi anak autis. Skripsi,
Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wardiyatmoko, K. (2006). Geografi. Jakarta: Erlangga.
West, Richard & Turner, Lynn H. (2008).Pengantar Teori Komunikasi Edisi 3.
Jakarta: Salemba Humanika.
Yulaelawati, E. & Syihab, U. (2008). Mencerdasi bencana: banjir, tanah longsor,
tsunami, gempa bumi, gunung api, kebakaran. Jakarta: PT Grasindo.
LAMPIRAN
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Lulu Fadilah
NIM
: G1D009021
Purwokerto,
Juni 2013
Peneliti,
( Lulu Fadilah)
Setelah membaca dan memahami penjelasan serta tujuan dari penelitian ini, saya
yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: ..................................
Umur
: ..................................
Alamat
: ..................................
..................................
Menyatakan bersedia untuk menjadi partisipan dalam penelitian berjudul
Purwokerto,
Juni 2013
Partisipan,
PEDOMAN WAWANCARA
PENGALAMAN MASYARAKAT SAAT BENCANA BANJIRDI DESA SIDAREJA
KECAMATAN SIDAREJA KABUPATEN CILACAP
Kode :
DATA DEMOGRAFI
Identitas Responden
Kode
Tanggal Pengisian
2. Umur
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
kategori
Dataran rendah
Sub tema
Penyebab banjir
Tema
Pengetahuan mengenai
banjir
Dampak fisik
Banjir kiriman
Tanggul jebol
Hujan deras
Gatal - gatal
Diare
Pekerjaan tertinggal
Perabotan rusak
panik
sedih
susah
takut
khawatir
Sudah biasa
trauma
Susah tidur
susah
sedih
senang
Bantuan
Pemenuhan kebutuhan
masyarakat
Harapan internal
Harapan pelayanan
pemerintah
Membantu mendata,
membagi, dan
menyediakan makanan
Harapan
Dukungan sosial
Peran masyarakat
bersosialisasi
Bantuan kesehatan
Mekanisme koping
masyarakat terhadap
dampak banjir
Pihak kesehatan
Normalisasi sungai
Rumah panggung
Bedol desa
Kegiatan
Bulan ke
11
1.
Pengajuan Judul
2.
Survey
12
X
X
Pendahuluan
3.
Penyusunan
Proposal
4.
Seminar
Proposal
5.
Revisi Proposal
5.
Pelaksanaan
Penelitian
6.
Penyusunan
Hasil
7.
Seminar Hasil