Oleh
0910312132/
p.1534
Ayu Azlina
1110312059/ p.1545
BAGIAN PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP M. DJAMIL RSJ HB SAANIN
PADANG
Tahun 2015
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. D
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 28 tahun
Agama
: islam
Suku
: minang
Pendidikan Terakhir
: tamat SMP
Pekerjaan
: tidak bekerja
Status Pernikahan
: Cerai
Alamat
Pasien masuk rumah sakit tanggal 25 Februari 2015 diantar oleh keluarga (orang tua)
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Data diperoleh dari:
A. Keluhan Utama
Pasien mengamuk, membanting kursi, dan mengejar orang dengan parang sejak 10 hari
sebelum masuk rumah sakit.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengamuk, membanting kursi, dan mengejar orang dengan parang sejak
pasien mengalami goncangan hebat setelah suami melayangkan cerai via telepon
tenang
Pasien mengatakan adiknya sering mencuri alat kosmetiknya dan saudara ipar
yang melarangnya keluar rumah. Ibu pasien mengatakan pasien sering marahmarah jika dilarang-larang dan membanting barang-barang di rumah, pasien juga
kampung halamannya..
Pasien mengatakan kapanpun ia dapat memanggil ratu tersebut dan masuk
kedalam tubuhnya tapi dia harus pingsan Pasien mengatakan dia dirawat disini
agar saat ratu tersebut masuk dan dia pingsan, dia berada ditempat yang aman,
pasien takut kalau dia pingsan dijalan orang jahat akan memperkosanya.
Pasien pada umur 18 tahun juga mengalami hal serupa, pasien suka pergi keluar
rumah tanpa tujuan dan pulang biasanya dijemput keluarga atas informasi
tetangga, pasien juga saat shalat tidak pernah memakai mukena tapi tidak pernah
ditegur keluarga karena takut pasien marah, pasien juga suka berjoget sendiri.
Keluarga kemudian membawa pasien kedukun dan mengatakan pasien sembuh
dan tidak timbul lagi gejalanya sampai 10 tahun ini.
2
Kehamilan direncanakan, lahir normal, tidak ada cidera lahir, ditolong oleh
dukun, berat badan cukup dan menangis spontan.Kesehatan ibu selama
kehamilan cukup baik.
a. Riwayat pendidikan
1. SD Kampung Piliang Gasan, Tiku, Agam, prestasi biasa
2. SMP 2 Batang Gasan, Tiku, Agam, prestasi biasa
b. Riwayat pekerjaan
Pasien tidak bekerja
c. Riwayat perkawinan
Pasien sudah menikah, tetapi hanya bertahan selama 5 tahun karena
suaminya berselingkuh dan menceraikannya.
d. Riwayat agama
Pasien beragama islam dan dikenal sebagai orang yang taat beragama
e. Riwayat psikoseksual
Pasien tidak pernah mengalami pelecehan maupun kekerasan seksual. Pasien
tidak memiliki deviasi seksual.
f. Aktivitas sosial
Hubungan dengan teman sebaya sejenis dan lawan jenis dilakukan cukup baik
g. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien tdak pernah terlibat kasus pelanggaran hukum
E. Riwayat Keluarga
Kakak perempuan ayah pernah mengamuk-ngamuk tanpa sebab dan lari dari rumah
F. Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien tinggal dengan orang tua, anak dan 4 orang adiknya, sehari- hari dirawat oleh
ibunya. Tinggal di rumah yang merupakan rumah pinjaman saudara ibu, permanen,
listrik ada, air ada, kendaraan bermotor ada.
G. Persepsi Dan Harapan Keluarga
4
Keluarga pasien berharap dengan dirawatnya pasien, pasien dapat diawasi dengan baik
dan mengalami perbaikan.
H. Persepsi Dan Harapan Pasien
Pasien masih menganggap bahwa dirinya tidak sakit
III. STATUS MENTAL
Berdasarkan pemeriksaan tanggal 3 Maret 2015
I. Keadaan Umum.
a. Kesadaran / Sensorium
: komposmentis
Perhatian
: ada
b. Sikap
: kooperatif
inisiatif
: ada
: aktif
d. Ekspresi fasial
: kaya
f. Kontak psikik
: menyempit
2. Gangguan Mood
: Hipertim
2. Hidup emosi
: a. stabilitas
: labil
b. pengendalian
: kurang stabil
c. echt unecht
: echt
d. einfuhlung ( invoelaarhaid )
: inadekuat
e. dalam dangkal
: dangkal
f. skala differensiasi
: sempit
: cepat
: baik
b. daya konsentrasi
: baik
: cukup luas
e. discriminative insight
: terganggu
: rata-rata normal
g. discriminative judgment
: terganggu
h. kemunduran intelek
: tidak ada
: tidak ada
- akustik
- visual
- olfatorik
: tidak ada
- taktil
: tidak ada
- Gustatorik
: tidak ada
: tidak ada
: cepat
b. Sirkumstansial
: tidak ada
a. Inkoherrent
: tidak ada
b. Terhalang ( Sperrung )
: tidak ada
c. terhambat ( hemmung )
: tidak ada
: ada
: tidak ada
3. Isi pikiran
a. Pola sentral dalam fikirannya : tidak ada
b. Fobia
: tidak ada
c. Obsesi
: tidak ada
d. Delusi
e. Konfabulasi
: tidak ada
: tidak ada
h. Banyak / sedikit
: sedikit
i. Perasaan berdosa
: tidak ada
j. Hipokhondria
: tidak ada
k. Lain-lain
: tidak ada
: tidak ada
b. Stupor
: tidak ada
c. Raptus / impulsivitas
: tidak ada
: tidak ada
e. Deviasi seksual
: tidak ada
f. Ekhopraksia
: tidak ada
g. Vagabondage
: tidak ada
h. Piromani
: tidak ada
i. Mannerisme
: tidak ada
j. Lain-lain
: tidak ada
: tidak dilakukan
: tidak dilakukan
: tidak dilakukan
: sedang
* Kesadaran
: baik
* Status Gizi
: baik
* Tanda Vital
Tekanan darah
: 120/70
Nadi
: 92x/menit
Napas
: 20x/menit
* Toraks
: respiratorik:
inspeksi : simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan
dinamis
palpasi : fremitus kiri = kanan
perkusi: sonor kiri = kanan
auskultasi: vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
kardiovaskular:
inspeksi : iktus tidak terlihat
palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
perkusi : batas jantung atas: RIC II kiri, kanan : linea
sternalis dekstra, kiri : 1 jari media LCMS RIC V
auskultasi: bunyi jantung murni, irama reguler, frekuensi
88x/menit, bising tidak ada
* Abdomen
* Ekstremitas
B. Status neurologis
* GCS
: 15
: tidak ada
- Akatisia
: tidak ada
- Bradikinesia
: tidak ada
- Cara berjalan
: tidak ada
- Keseimbangan
: tidak ada
- Rigiditas
: tidak ada
* Motorik
* Sensorik
: kekuatan baik
555
555
555
555
: baik
Selama wawancara pasien duduk dengan tenang dan sikap pasien kooperatif,
pasien tidak menghindari kontak mata. Ditemukan kelainan persepsi berupa halusinasi
visual, akustik dan waham kendali dan kebesaran serta curiga. Ditemukan mood yang
hipertim, pengendalian kurang stabil, dangkal dan sempit, afek menyempit, fungsi
intelek orientasi terganggu, proses pikir meloncat-loncat, isi pikir terdapat waham curiga,
dicriminative insight terganggu dan discriminative judgement terganggu.
VI. FORMULASI DIAGNOSIS
Berdasarkan anamnesis, riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan, pada
pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku, pikiran dan perasaan yang secara
klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distres) dan hendya (disability)
dalam fungsi sosial degan demikian berdasarkan PPDGJ III dapat disimpulkan bahwa
pasien mengalami suatu gangguan jiwa.
Bedasarkan anamnesis riwayat penyakit medis, pasien tidak pernah mengalami
trauma kepala dan penyakit lainnya yang secara fisiologis dapat menimbulkan disfungsi
otak sebelum menunjukkan gangguan jiwa. Oleh karena itu, gangguan mental organik
dapat disingkirkan (F00-09).
Pada pasien tidak ditemukan riwayat pemakaian NAPZA sehingga diagnosis
gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif dapat disingkirkan (F1019).
Pada pasien ditemukan waham kebesaran, kendali, curiga, halusinasi visual dan
akustik, bicara kacau, perilaku yang amat kacau lebih dari 1 bulan, terdapat episode
manik sejalan dengan gejala fase aktif dan ada waham dan halusinasi lebih dari 2
minggu tanpa gejala afektif menonjol. Sehingga berdasarkan kriteria PPDGJ III dapat
disimpulkan pada aksis I dengan working diagnosis gangguan skizoafektif tipe manik (F
25.0).
Dari riwayat kepribadian pasien didapatkan pribadi yang matur tidak ada riwayat
retardasi mental. Karena pasien didagnosa setelah umur 18 tahun, maka pada aksis II
diagnosis belum bisa ditentukan.
Pada pasien ini tidak ditemukan suatu kondisi medis umum yang cukup
bermakna, sehingga aksis III pada pasien ini tidak ada diagnosis.
10
Pada keadaan sosial dan ekonomi pasien ditemukan adanya masalah riwayat
ditinggal suami karena selingkuh sehingga aksis IV diagnosis dengan riwayat ditinggal
oleh suami.
Pada aksis V, hubungan sosial (mengunjungi teman, menghadiri undangan
pernikahan, acara-acara masyarakat lainnya) tidak dapat dilakukan sejak lebih kurang
sebulan yang lalu, mengisi waktu luang (menonton tv, membaca) dapat dilakukan sejak
beberapa minggu yang lalu sehingga berdasarkan penilaian GAF (Global Assessment of
Functional Scale) saat ini pasien berada pada nilai 60-51 dengan gejala sedang,
disabilitas sedang.
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
: GAF 60-51
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad fungsionam
Quo ad sanactionam
: dubia et bonam
: dubia et bonam
: dubia et bonam
11
Risperidone 2 x 1 tab @ 2 mg
Diazepam 1 x 1 tab @ 5 mg (malam)
B. Psikoterapi :
1
Kepada pasien
Psikoterapi supportif
Memberikan kehangatan, empati, da optimistim kepada pasien.
Membantu pasien mengidentifikasi dan mengekspresikan emosinya
serta membantu untuk ventilasi. Mengidentifikasi faktor presipitasi
dan membantu mengoreksinya. membantu memecahkan problem
eksternal secara terarah.
Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak tentang gangguan
yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai kemampua yang
semakin efektif untuk mengenali gejala, mencegah munculnya gejala
F31.2 Gangguan afektif bipolar episode kini manic dengan gejala psikotik
F20.0 Skizofrenia paranoid
12