Anda di halaman 1dari 13

Bed Side Teaching

Rabu/4 Maret 2015

Skizoafektif Tipe Manik

Oleh

: Agusti Nala Sari

0910312132/

p.1534
Ayu Azlina

1110312059/ p.1545

Pembimbing : dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ

BAGIAN PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP M. DJAMIL RSJ HB SAANIN
PADANG
Tahun 2015

I. IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. D

Jenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 28 tahun

Agama

: islam

Suku

: minang

Pendidikan Terakhir

: tamat SMP

Pekerjaan

: tidak bekerja

Status Pernikahan

: Cerai

Alamat

: Piliang Gasan Gadang, Batang Gasan, Padang Pariaman

Pasien masuk rumah sakit tanggal 25 Februari 2015 diantar oleh keluarga (orang tua)
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Data diperoleh dari:

Autoanamnesis pada tanggal 3 Maret 2015


Alloanamnesis dengan :
1. Ny. P, 50 tahun, tinggal serumah, ibu kandung pasien pada tanggal
3 Maret 2015 via telepon.
Catatan Rekam Medik.

A. Keluhan Utama
Pasien mengamuk, membanting kursi, dan mengejar orang dengan parang sejak 10 hari
sebelum masuk rumah sakit.
B. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengamuk, membanting kursi, dan mengejar orang dengan parang sejak

10 hari sebelum masuk rumah sakit.


Pasien mulai berkelakuan kurang wajar setelah pulang kekampung halaman
dengan anaknya. Ibu pasien mengatakan suami pasien selingkuh dan membuat

pasien mengalami goncangan hebat setelah suami melayangkan cerai via telepon

pada Desember 2014.


Awalnya bicara sendiri, bicara ngawur, merasa dirinya dimasuki ratu pantai
cermin dan ratu bunaian sejak 1 bulan yang lalu. Pasien mengatakan ratu-ratu
tersebut menjaganya dari bahaya tapi terkadang karena kekuatan ratu tersebut
yang terlalu besar membuat dirinya tidak mampu menahan sehingga pasien
pernah pergi kelaut atas panggilan ratu pantai itu dan hampir tenggelam. Pasien
merasa dirinya memiliki bakat untuk menerima wahyu dan merasakan makhluk
gaib disekitarnya. Pasien berbahasa inggris ke tetangganya kalau berbicara ketika
dia dimasuki ratu. Pasien kemudian dibawa ke dukun untuk berobat karena tidak
ada dana berobat ke rumah sakit. Keluarga mengatakan pasien sedikit lebih

tenang
Pasien mengatakan adiknya sering mencuri alat kosmetiknya dan saudara ipar
yang melarangnya keluar rumah. Ibu pasien mengatakan pasien sering marahmarah jika dilarang-larang dan membanting barang-barang di rumah, pasien juga

pernah memukul keponakannya tanpa alasan yang jelas.


Sejak 3 minggu yang lalu pasien telah bekerja sebagai tukang cuci piring di
tempat ampera di tepi pantai, pada saat bekerja di ampera tersebut pasien
mengatakan dia memakan bunga-bungaan karena disuruh ratu pantai cermin dan
memakan apapun yang dimakan burung, pasien juga mengatakan ada yang
sembuh setelah meminum ramuan yang ia buat dan ampera tempat ia bekerja
laris karena mantranya. Pasien hanya bertahan seminggu bekerja dan balik ke

kampung halamannya..
Pasien mengatakan kapanpun ia dapat memanggil ratu tersebut dan masuk
kedalam tubuhnya tapi dia harus pingsan Pasien mengatakan dia dirawat disini
agar saat ratu tersebut masuk dan dia pingsan, dia berada ditempat yang aman,

pasien takut kalau dia pingsan dijalan orang jahat akan memperkosanya.
Pasien pada umur 18 tahun juga mengalami hal serupa, pasien suka pergi keluar
rumah tanpa tujuan dan pulang biasanya dijemput keluarga atas informasi
tetangga, pasien juga saat shalat tidak pernah memakai mukena tapi tidak pernah
ditegur keluarga karena takut pasien marah, pasien juga suka berjoget sendiri.
Keluarga kemudian membawa pasien kedukun dan mengatakan pasien sembuh
dan tidak timbul lagi gejalanya sampai 10 tahun ini.
2

C. Riwayat Penyakit Dahulu


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sebelumnya pernah mengalami gejala serupa tahun 2004 tapi tidak pernah
berobat ke fasilitas kesehatan hanya ke dukun dan keluarga mengatakan pasien
sembuh dan tahun 2014 akhir pasien mulai menunjukkan gejala dan dibawa ke
RS HB Saanin untuk dirawat pada Februari 2015.

2. Riwayat Gangguan Medis


Pasien tidak ada riwayat penyakit medis, bedah, trauma yang memerlukan
perawatan, trauma kepala, penyakit neurologis, tumor, kejang, gangguan
kesadaran, HIV dll.
3. Riwayat Penggunaan Alkohol dan Zat adiktif lain
Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan alkohol dan zat adiktif lainnya
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Masa prenatal dan perinatal
-

Kehamilan direncanakan, lahir normal, tidak ada cidera lahir, ditolong oleh
dukun, berat badan cukup dan menangis spontan.Kesehatan ibu selama
kehamilan cukup baik.

2. Masa kanak awal (0-3 tahun)


Anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya.
3. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya, prestasi di sekolah
baik
4. Masa kanak akhir dan remaja
Hubungan dengan teman sebaya sejenis dan lawan jenis dilakukan dengan baik,
prestasi di sekolah baik
5. Masa dewasa
3

a. Riwayat pendidikan
1. SD Kampung Piliang Gasan, Tiku, Agam, prestasi biasa
2. SMP 2 Batang Gasan, Tiku, Agam, prestasi biasa
b. Riwayat pekerjaan
Pasien tidak bekerja
c. Riwayat perkawinan
Pasien sudah menikah, tetapi hanya bertahan selama 5 tahun karena
suaminya berselingkuh dan menceraikannya.
d. Riwayat agama
Pasien beragama islam dan dikenal sebagai orang yang taat beragama
e. Riwayat psikoseksual
Pasien tidak pernah mengalami pelecehan maupun kekerasan seksual. Pasien
tidak memiliki deviasi seksual.
f. Aktivitas sosial
Hubungan dengan teman sebaya sejenis dan lawan jenis dilakukan cukup baik
g. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien tdak pernah terlibat kasus pelanggaran hukum
E. Riwayat Keluarga

Kakak perempuan ayah pernah mengamuk-ngamuk tanpa sebab dan lari dari rumah
F. Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien tinggal dengan orang tua, anak dan 4 orang adiknya, sehari- hari dirawat oleh
ibunya. Tinggal di rumah yang merupakan rumah pinjaman saudara ibu, permanen,
listrik ada, air ada, kendaraan bermotor ada.
G. Persepsi Dan Harapan Keluarga
4

Keluarga pasien berharap dengan dirawatnya pasien, pasien dapat diawasi dengan baik
dan mengalami perbaikan.
H. Persepsi Dan Harapan Pasien
Pasien masih menganggap bahwa dirinya tidak sakit
III. STATUS MENTAL
Berdasarkan pemeriksaan tanggal 3 Maret 2015
I. Keadaan Umum.
a. Kesadaran / Sensorium

: komposmentis

Perhatian

: ada

b. Sikap

: kooperatif

inisiatif

: ada

c. Tingkah laku motorik

: aktif

d. Ekspresi fasial

: kaya

e. Verbalisasi dan cara berbicara

: dapat berbicara lancar dan jelas

f. Kontak psikik

: dapat dilakukan, wajar, lama

II. Keadaan Spesifik


A. Keadaan Alam Perasaan
1. Keadaan afektif

: menyempit

2. Gangguan Mood

: Hipertim

2. Hidup emosi

: a. stabilitas

: labil

b. pengendalian

: kurang stabil

c. echt unecht

: echt

d. einfuhlung ( invoelaarhaid )

: inadekuat

e. dalam dangkal

: dangkal

f. skala differensiasi

: sempit

g. arus emosi ( lambat sepat )

: cepat

B. Keadaan dan fungsi intelek.


a. daya ingat ( amnesia )

: baik

b. daya konsentrasi

: baik

c. orientasi ( waktu, tempat, personal, situasi ) : terganggu (waktu, personal)


d. luas pengetahuan umum dan sekolah

: cukup luas

e. discriminative insight

: terganggu

f. dugaan taraf intelegensia

: rata-rata normal

g. discriminative judgment

: terganggu

h. kemunduran intelek

: tidak ada

C.Kelainan sensasi dan persepsi


a. ilusi
b. halusinasi

: tidak ada
- akustik

: ada, panggilan ratu pantai, ratu


bunaian

- visual

: ada, melihat ratu pantai, ratu


bunaian dan makhluk gaib

- olfatorik

: tidak ada

- taktil

: tidak ada

- Gustatorik

: tidak ada

c. Depersonalisasi dan Derealisasi

: tidak ada

D. Keadaan proses berfikir


1. Kecepatan proses berfikir ( psikomobilitas )

: cepat

2. Mutu proses berfikir


a. jelas dan tajam

: jelas dan tajam

b. Sirkumstansial

: tidak ada

a. Inkoherrent

: tidak ada

b. Terhalang ( Sperrung )

: tidak ada

c. terhambat ( hemmung )

: tidak ada

d. meloncat-loncat ( flight of ideas )

: ada

e. Verbigerasi Persevarative ( Persevaratich )

: tidak ada

3. Isi pikiran
a. Pola sentral dalam fikirannya : tidak ada
b. Fobia

: tidak ada

c. Obsesi

: tidak ada

d. Delusi

: ada, waham dikendalikan, kebesaran, curiga

e. Konfabulasi

: tidak ada

f. Rasa permusuhan / dendam : ada, pada salah satu anggota keluarganya


g. Perasaan Inferior

: tidak ada

h. Banyak / sedikit

: sedikit

i. Perasaan berdosa

: tidak ada

j. Hipokhondria

: tidak ada

k. Lain-lain

: tidak ada

E. Kelainan dorongan instinktual dan perbuatan


a. Abulia

: tidak ada

b. Stupor

: tidak ada

c. Raptus / impulsivitas

: tidak ada

d. Kegaduhan umum / excitement state

: tidak ada

e. Deviasi seksual

: tidak ada

f. Ekhopraksia

: tidak ada

g. Vagabondage

: tidak ada

h. Piromani

: tidak ada

i. Mannerisme

: tidak ada

j. Lain-lain

: tidak ada

F. Anxietas yang terlihat secara overt : tidak ada


G. Hubungan dengan realitas

: terganggu dalam hal pikiran, perilaku, dan


perasaan

Pemeriksaan lain lain


1. Evaluasi sosial oleh Ahli pekerja sosial tanggal

: tidak dilakukan

2. Evaluasi Psikologi oleh Ahli Psikologi tanggal


7

: tidak dilakukan

3. Evaluasi lain tanggal

: tidak dilakukan

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT


A. Status internus
* Keadaan Umum

: sedang

* Kesadaran

: baik

* Status Gizi

: baik

* Tanda Vital

Tekanan darah

: 120/70

Nadi

: 92x/menit

Napas

: 20x/menit

* Mata dan THT

: tidak ada kelainan

* Mulut dan Gigi

: tidak ada kelainan

* Toraks

: respiratorik:
inspeksi : simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan
dinamis
palpasi : fremitus kiri = kanan
perkusi: sonor kiri = kanan
auskultasi: vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
kardiovaskular:
inspeksi : iktus tidak terlihat
palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
perkusi : batas jantung atas: RIC II kiri, kanan : linea
sternalis dekstra, kiri : 1 jari media LCMS RIC V
auskultasi: bunyi jantung murni, irama reguler, frekuensi
88x/menit, bising tidak ada

* Abdomen

: inspeksi : tidak tampak membuncit


Palapasi : hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal

* Ekstremitas

: edema (-), RF (+/+), RP (-/-)


8

B. Status neurologis
* GCS

: 15

* Tanda Rangsang Meningeal

: kaku kuduk tidak ditemukan

* Tanda-tanda efek samping ekstrapiramidal:


- Tremor tangan

: tidak ada

- Akatisia

: tidak ada

- Bradikinesia

: tidak ada

- Cara berjalan

: tidak ada

- Keseimbangan

: tidak ada

- Rigiditas

: tidak ada

* Motorik

* Sensorik

: kekuatan baik
555

555

555

555

: baik

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Telah diperiksa Ny. D, 28 tahun, tamatan SMP, islam, suku minang, dan janda. Pasien
mengamuk, membanting kursi, dan mengejar orang dengan parang sejak 10 hari
sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengalami goncangan hebat setelah suami
berselingkuh dan melayangkan cerai via telepon pada Desember 2014. Awalnya bicara
sendiri, bicara ngawur, merasa dirinya dimasuki ratu pantai cermin dan ratu bunaian
sejak 1 bulan yang lalu, pasien pernah pergi kelaut atas panggilan ratu pantai itu dan
hampir tenggelam. Pasien merasa dirinya memiliki bakat untuk menerima wahyu dan
merasakan makhluk gaib disekitarnya. Pasien mengatakan adiknya sering mencuri alat
kosmetiknya dan saudara ipar yang melarangnya keluar rumah. Sejak 3 minggu yang
lalu pasien memakan bunga-bungaan karena disuruh ratu pantai cermin dan memakan
apapun yang dimakan burung, pasien juga mengatakan ada yang sembuh setelah
meminum ramuan yang ia buat dan ampera tempat ia bekerja laris karena mantranya.
Pasien Dalam keadaan tanpa gangguan pasien dapat melakukan pekerjaan rumah tangga
dengan baik, pasien dapat mencuci baju, dan membersihkan rumah.
9

Selama wawancara pasien duduk dengan tenang dan sikap pasien kooperatif,
pasien tidak menghindari kontak mata. Ditemukan kelainan persepsi berupa halusinasi
visual, akustik dan waham kendali dan kebesaran serta curiga. Ditemukan mood yang
hipertim, pengendalian kurang stabil, dangkal dan sempit, afek menyempit, fungsi
intelek orientasi terganggu, proses pikir meloncat-loncat, isi pikir terdapat waham curiga,
dicriminative insight terganggu dan discriminative judgement terganggu.
VI. FORMULASI DIAGNOSIS
Berdasarkan anamnesis, riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan, pada
pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku, pikiran dan perasaan yang secara
klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distres) dan hendya (disability)
dalam fungsi sosial degan demikian berdasarkan PPDGJ III dapat disimpulkan bahwa
pasien mengalami suatu gangguan jiwa.
Bedasarkan anamnesis riwayat penyakit medis, pasien tidak pernah mengalami
trauma kepala dan penyakit lainnya yang secara fisiologis dapat menimbulkan disfungsi
otak sebelum menunjukkan gangguan jiwa. Oleh karena itu, gangguan mental organik
dapat disingkirkan (F00-09).
Pada pasien tidak ditemukan riwayat pemakaian NAPZA sehingga diagnosis
gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif dapat disingkirkan (F1019).
Pada pasien ditemukan waham kebesaran, kendali, curiga, halusinasi visual dan
akustik, bicara kacau, perilaku yang amat kacau lebih dari 1 bulan, terdapat episode
manik sejalan dengan gejala fase aktif dan ada waham dan halusinasi lebih dari 2
minggu tanpa gejala afektif menonjol. Sehingga berdasarkan kriteria PPDGJ III dapat
disimpulkan pada aksis I dengan working diagnosis gangguan skizoafektif tipe manik (F
25.0).
Dari riwayat kepribadian pasien didapatkan pribadi yang matur tidak ada riwayat
retardasi mental. Karena pasien didagnosa setelah umur 18 tahun, maka pada aksis II
diagnosis belum bisa ditentukan.
Pada pasien ini tidak ditemukan suatu kondisi medis umum yang cukup
bermakna, sehingga aksis III pada pasien ini tidak ada diagnosis.
10

Pada keadaan sosial dan ekonomi pasien ditemukan adanya masalah riwayat
ditinggal suami karena selingkuh sehingga aksis IV diagnosis dengan riwayat ditinggal
oleh suami.
Pada aksis V, hubungan sosial (mengunjungi teman, menghadiri undangan
pernikahan, acara-acara masyarakat lainnya) tidak dapat dilakukan sejak lebih kurang
sebulan yang lalu, mengisi waktu luang (menonton tv, membaca) dapat dilakukan sejak
beberapa minggu yang lalu sehingga berdasarkan penilaian GAF (Global Assessment of
Functional Scale) saat ini pasien berada pada nilai 60-51 dengan gejala sedang,
disabilitas sedang.
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I

: F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik

Aksis II

: tidak ada diagnosis

Aksis III

: tidak ada diagnosis

Aksis IV

: riwayat ditinggal suami

Aksis V

: GAF 60-51

IX. DAFTAR MASALAH


A Organobiologik:
Terdapat adanya riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (genetik)
B Psikologis :
Mood hipertim
Afek menyempit, flight of idea
Waham curiga, kebesaran, kendali
Halusinasi visual dan akustik
C Lingkungan dan psikososial :
Riwayat ditinggal oleh suami

X. PROGNOSIS

Quo ad vitam
Quo ad fungsionam
Quo ad sanactionam

: dubia et bonam
: dubia et bonam
: dubia et bonam

11

XI. RENCANA PENATALAKSANAAN


A Farmakoterapi :

Risperidone 2 x 1 tab @ 2 mg
Diazepam 1 x 1 tab @ 5 mg (malam)

B. Psikoterapi :
1

Kepada pasien
Psikoterapi supportif
Memberikan kehangatan, empati, da optimistim kepada pasien.
Membantu pasien mengidentifikasi dan mengekspresikan emosinya
serta membantu untuk ventilasi. Mengidentifikasi faktor presipitasi
dan membantu mengoreksinya. membantu memecahkan problem
eksternal secara terarah.

Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak tentang gangguan
yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai kemampua yang
semakin efektif untuk mengenali gejala, mencegah munculnya gejala

dan segera mendapat pertolongan.


Kepada keluarga :
Penyakit yang diderita pasien
Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif, dan
edukatif tentang penyakit pasien (penyebab, gejala dan hubungan
antar gejala dan perilaku, perjalanan penyakit serta prognosis). Pada
akhirnya diharapkan keluarga bisa mendukung proses penyembuhan

dan mecegah kekambuhan.


Terapi
Memberi penjelasan mengenai terapi yang diberikan pada pasien
(kegunaan obat terhadap gejala pasien dan efek samping yang
mungkin timbul pada pengobatan). Selain itu juga ditekankan
pentingnya pasien kontrol dan minum obat secara teratur.

XII. Diagnosis Banding


1
2

F31.2 Gangguan afektif bipolar episode kini manic dengan gejala psikotik
F20.0 Skizofrenia paranoid

12

Anda mungkin juga menyukai