Disusun Oleh :
Dwi Arumaniya
20710001
1
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Surabaya
2. ANAMNESA
C. Autoanamnesis :
2
22 tahun, pendidikan terakhir SMA, belum bekerja dan belum
menikah. Pasien mengatakan ia ke RSJ menur diantar oleh orang
tuanya, namun pasien tidak merasa bahwa ia sedang sakit. Pasien
mengatakan apabila dia melukai tangannya supaya puas, supaya tenang
dan tidak kepikiran tentang tugas KKN nya yang belum selesai. Pasien
menyangkal apabila sering melukai tangannya, pasien mengatakan
hanya satu kali yang lainnya hanya dikit-dikit. Saat pewawancara
menulis tampak pasien berbicara sendiri, tampak menyeringai,
senyum-senyum sendiri. Pasien mengatakan bahwa dia melukai
tangannya karena ada yang menyuruhnya supaya semua selesai
masalahnya, menyuruhnya mati namun pasien bercerita bahwa dia
kasian sama ibunya lalu suara itu menyuruhnya untuk melukai
tangannya aja sampai keluar darahnya saja. Sampai puas saja, ga
sampai mati. Pasien mengatakan bahwa pasien sering berdialog
dengan temannya yang menyuruhnya melukai tangannya itu. Pasien
bercerita bahwa temannya ada 2 orang,jenis kelamin perempuan saat ia
sma dulu, namun sejak orang tuanya dinas ke luar pulau temannya itu
pindah ikut orang tuanya pergi ke luar pulau, serta kuliahnya pun beda
jurusan dan beda fakultas. Pasien mengatakan bahwa sedih kehilangan
temannya karena dia merasa tidak punya teman dan juga tidak dekat
dengan keluarganya. Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat
rupa dari teman-temannya tersebut melainkan hanya suara-suaranya
saja. Suara-suara tersebut sering meminta pasien untuk melukai
tangannya, meminta pasien untuk tidak bicara kepada orang lain
tentang apa yang mereka bicarakan. Pasien mengatakan saat ini tinggal
bersama ayah dan ibunya . pasien mengatakan sering susah tidur dan
makan. Karena pasien lebih senang menyendiri sambil ngobrol sama 2
temennya, menonton youtube dan tv dikamar seharian. Pasien juga
mengatakan tidak mau mandi karena tidak keluar rumah dan tidak
kuliah jadi tidak perlu mandi, karena dirumah ada ac,jadi tidak perlu
3
takut bau. Setiap hari pasien mengatakan bahwa dia sholat 5 waktu
tanpa perlu mandi, karena dirasa wudhu saja cukup.
Heteroanamnesis :
Dari heteroanamnesis ibu pasien. ibu pasien mengatakan bahwa pasien dibawa ke
IGD karena melukai tangannya tanpa sebab. Luka ditangannya itu sangat banyak.
Ada beberapa luka yang dalam jadi darahnya banyak keluar. Ibu pasien
mengatakan bahwa pasien melukai tangannya menggunakan pisau kater yang
disembunyikan dikamar. Riwayat melukai tangannya terjadi beberapa kali sejak 3
tahun yang lalu, yaitu dari awal kuliah hingga saat ini. Tetapi keluarga tidak
pernah tahu penyebabnya apa. Karena pasien sangat tertutup dengan keluarga
(orangnya tertutup dari dulu, sejak kuliah makin tertutup). Jadi, ketika dia keluar
kamar yaitu saat rumahnya sepi. Ketika keluar dari kamar selalu memakai baju
berlengan panjang dan kalau ditanya keluarganya tidak mau menjawab. Lalu
ketika ditanya lukanya kenapa. Pasien hanya diam lalu cepat-cepat untuk masuk
ke kamar nya. Yang satu hari ini, pasien tidak keluar kamar sama sekali lalu
keluarganya memaksa masuk ke kamarnya , ketika keluarganya masuk ke kamar
pasien. pasien ditemukan dengan keadaan mengiris-iris tangannya terus keluar
darah banyak, keluarganya takut pasien akan bunuh diri, maka dari itu pasien
dibawa ke RSJ.
4
b. Pendidikan : SMA
c. Pekerjaan : Mahasiswa
Aktivitas : menurun
L. Genogram :
: laki-laki sehat
: perempuan sehat
: perempuan sakit
5
3. Faktor organik : Tidak ditemukan
1. Status Psikiatri
1. Deskripsi umum
Kualitatif : Berubah
d. Orientasi :
e. Daya ingat :
6
Jangka Menengah : dalam batas normal
f. Mood/afek : inappropiate
arus : Koheren
i. Intelegensi : cukup
j. Psikomotor : menurun
k. Kemauan : menurun
l. Tilikan : 1
2. Status interna :
Kesadaran : composmentis
GCS : 4-5-6
b. Nadi : 80x/menit
c. suhu : 36oC
d. RR : 18x/menit
7
3. Status Neurologis
Kesadaran : composmentis
GCS : 4-5-6
Autoanamnesis
Px : malam.
Px : Aulia
Px : di rs tapi aku gak gilo lo dok. Gak tahu kenapa kok dibawa ke
rs . aku gak gila lo
Px: katanya aku mau bunuh diri. Tapi aku gak gila dok. Dok, saya
boleh pulang.?
8
Px : mobil dokter.
Px : kepikiran tugas
DM : kan, kalau gak bisa. Bisa sharing sama temennya. Apa nggak
punya temen deket ta?
Px : nanti ngerepotin
Px : nggak.
DM : terus nggak nyari mbak? Kan enak mbak kalau punya itu
mbak?
9
DM : keluar darah?
Px : ya, keluar tapi tak tahan. Kalau sampek darahnya ga keluar aku
gak puas.
DM : karena apa?
DM : ga wudhu? Ga sholat?
Px : ya, iya.
DM : mbak, saya kan nulis ya. Mbak, lagi ngomong sama siapa?
Px : sama temen
DM : temennnya dimana?
Px : diluar pulau?
10
DM : cewek atau cowok? Ada berapa?
Px : cewek. Dua. Dia Cuma ngobrol sama aku. Gak sama kamu.
Px : banyak.
Px : sedih dok. Sejak sma kan temenan terus dia tuh pindah ikut
ortunya ke luar pulau. Ya sedih, merasa kehilangan dok. Soale saya
ga punya teman lagi. Dia juga kuliahnya juga beda jurusan dan
fakultas sama saya, trusnya juga di luar pulau.
11
DM : terus ini nggak mbak. Yang ngajak nyilet-nyilet tangan itu
temennya?
Px : ya, kan dia bilang katanya biar semua selesai masalahnya. Aku
disuruh mati aja. Tapi aku kasihan sama ibu,yasudah dia bilang biar
puas aja. Sampai keluar darahnya aja. Sampai puas ga papa. Jadi, ga
sampe mati ya gapapa. Aku boleh pulang ya dok?
Px : gak. Baru ini kok dokter. Ibu sama bapak itu kan sibuk. Aku
gak pernah dibawa kemana-mana. Paling jalan-jalan sebentar terus
balik terus pulang.
12
DM : mbak bilang, tadi ada masalah sama tugasnya itu. Terus ada
masalah apa lagi mbak?
Px : ya…itu.. tugasnya berat. Aku takut gak bisa. Aku takut salah.
Px : enggak…
Px: kan masih ngerjain tugasnya. Terus kalau udah selesai nanti
bimbingan.
Px : ya, nanti kalau sudah jadi. Kan sekarang belum jadi belum
minta bimbingan.
13
DM : apa aja ?
Px : ya macem-macem. Ada keluar di beranda ya tak tonton.
DM : kan tadi mbak bilang mau pulang. Mau pulang itu mau
ngapain?
Px : nggak. Aku kalau pusing aku tidur. Aku ngga minum obat.
Cuma tadi siang dikasih mama obat tapi ga tak minum nanti
ketergantungan.
Px : obat panas.
Px : gak tahu. Gak tak minum. tak pegang terus tak buang di kamar
mandi.
14
Px : gak ngapain kesini, ini lo siapa yang bawa. Bapak aja tanya.
Wong aku gak pengen kesini.
Wanita umur 22 tahun datang dibawa oleh orang tuanya dengan keluhan melukai
tangannya. Dari autoanamnesis ditemukan bahwa pasien sering mendengar suara-
suara yang menyuruhnya untuk melukai tangannya. Pasien merasa bahwa suara-
suara itu adalah suara temannya waktu sma.
Pada pemeriksaan psikiatri ditemukan bahwa ada kontak mata selama proses
wawancara, kesadaran berubah, ketidakserasian mood dan afek, gangguan persepsi
berupa halusinasi auditorik, bentuk pikiran yang non realistic, arus pikiran
koheren, dan isi pikir tidak terdapat waham. Serta tilikan satu karena pasien
menyangkal sepenuhnya terhadap penyakitnya.
L. Diagnosis Multiaksial
Aksis 5 : -Gaf scale (20-11) (bahaya mencederai diri/ orang lain, disabilitas
sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri)
15
M. Terapi
1. MRS
2. Psikofarmaka:
- Haloperidol 2x5mg. pagi dan malam
- Clozapine 2x25mg . pagi dan malam
3.Monitoring: 1) Keluhan pasien
2) Efek samping obat
3) Vital sign
4. Psikoterapi:
3) Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol
setelah keluar dari rumah sakit
N. Prognosis
Dubia at malam
16