Kartini Anisa Lafonda (1102007160)
Kartini Anisa Lafonda (1102007160)
Oleh :
Kelompok I
Kartini Anisa Lafonda
110.2007.160
Pembimbing :
Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas bimbingan dan
tuntunanNya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil Studi Kasus Pasien dengan
penerapan Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Ilmu Kedokteran Keluarga yang
berjudul DIABETES MELLITUS pada Tn. B di Puskesmas Kecamatan
Penjaringan Periode 17 Desember 2012-19 Januari 2013
Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan Pendekatan
Kedokteran Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode
17 Desember 2012-19 Januari 2013.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof.Dr. Hj. Qomariyah RS MS PKK DK AIFM selaku guru besar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
Yarsi
2. dr. Sugma Agung Purbowo, MD, MARS dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan masukan yang bersifat membangun.
3. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes sebagai Kepala Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
4. Rifda Wulansari, S.P, M.Kes sebagai Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. dr. Citra Dewi, M.Kes sebagai Sekretaris Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, dr. Dian Mardhiyah M.KK, dr. Fathul Jannah,
M.Si, Ibu Rifqatussaadah, SKM, M.Kes, Ibu Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes,
DR. Drg. Helwiah Umniyati, MPH
7. Seluruh staf Puskesmas Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat yang telah
memberikan bimbingan dan data kepada kami untuk kelancaran kegiatan Studi
Kasus Pasien ini.
8. Seluruh Rekan Sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Kami
menyadari
sepenuhnya
masih
banyak
kekurangan
dalam
penyusunan ini. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran membangun
sebagai perbaikan bagi kami.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. B
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 70 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Pejagalan
Suku Bangsa
: Jawa
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: tidak bekerja
: 26142
Puskesmas
Tanggal berobat
: 26 Desember 2012
BERKAS PASIEN
A. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 26 Desember 2012
1. Keluhan Utama
Badan terasa lemas
2. Keluhan Tambahan
Kesemutan pada tangan dan kaki
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan badan terasa lemas
sejak tiga hari yang lalu sehingga tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
Pasien mengaku makan seperti biasanya. Keluhan juga disertai dengan
kesemutan pada tangan dan kaki yang terasa hilang timbul.
10 tahun yang lalu pasien didiagnosis menderita penyakit kencing
manis oleh dokter. Saat itu keluhan pasien ialah luka pada punggung kaki
kanan yang tidak sembuh-sembuh. Pasien juga sering merasa haus dan
lapar serta sering buang air kecil terutama malam hari 5 kali sehingga
menggangu tidurnya. Keluhan penglihatan kabur disangkal.
Saat itu pasien disarankan untuk mengubah pola makan dan gaya
hidup, serta selalu kontrol setiap bulan. Tetapi pasien tidak kontrol secara
teratur, pasien hanya datang berobat jika ada keluhan.
5
2. Vital Sign
- Tekanan darah
- Respirasi
- Nadi
- Suhu
: 130/90 mmHg
: 20 x/menit
: 80 x/menit
: 36,8oC
3. Status Gizi
- Berat badan
: 81 kg
Tinggi badan
IMT
: 184 cm
: 23,92 kg/m2 (Gizi Normal)
4. Status Generalis
a. Kepala
- Bentuk
- Rambut
- Mata
-
: normocephal
: hitam beruban, tidak mudah dicabut
: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
: pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga: bentuk normal, tidak terdapat serumen
Hidung
: septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
Tenggorokan : tidak hiperemis
Mulut
: bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor
b. Leher
- Trakea di tengah
- Pembesaran kelenjar getah bening (-)
c. Thorak
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
d. Abdomen
- Inspeksi
- Auskultasi
- Palpasi
- Perkusi
: 231 mg/dl
Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakterisktik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama
: Tn. B
Usia
: 70 Tahun
b. Identitas Pasangan
Nama
: Ny. K
Usia
: 66 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
Kedudukan
No.
Nama
dalam
Gender
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
1.
Tn. B
keluarga
Kepala
Laki-laki
(tahun)
70
SMA
Tidak
Tambahan
Pasien
2.
Ny. K
Keluarga
Istri
Perempuan
66
SMA
bekerja
Ibu rumah
3.
Ny.
Anak I
Perempuan
40
Diploma 3
tangga
Karyawati
YK
Kesimpulan
Rumah milik sendiri yang berada pada
satu
c. Denah rumah
U
Lantai 1
Kamar
mandi
Ruang keluarga
Garasi
Kamar
pasien
Lantai 2
Kamar
mandi
Ruang keluarga
Kamar 3
Kamar 2
Kamar pasien
Kamar 1
Keterangan
: Pintu
Lemari
: Jendela
: tangga
Tempat
tidur
M
e
j
a
10
Keterangan
Kesimpulan
Kendaraan
Pasien pergi berobat ke puskesmas
pelayanan kesehatan
Tarif pelayanan
pribadi
Murah
kesehatan
Kualitas pelayanan
Memuaskan
kesehatan
Pagi
: susu
Siang
: nasi, daging, sayur, buah
Malam
: nasi, telur, sayur
- Tanggal 25 Desember 2012
Puasa
Sahur
: nasi, ayam, sayur dan susu
Buka puasa : nasi, daging, sayur, buah
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga
- Istri pasien senantiasa memberikan dukungan atas penyakit pasien
dengan cara :
o Menemani pasien berolah raga yaitu berjalan kaki setiap
dua kali dalam seminggu saat pagi hari
o Menjaga pola makan pasien
- Anak-anak pasien selalu memberikan uang setiap bulannya yang
dapat digunakan untuk biaya pengobatan pasien.
b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga
- Pasien hanya mau kontrol jika ia merasa ada keluhan dan hanya
mau minum obat jika gula darahnya tinggi. Pasien memiliki
pemikiran bahwa orang yang selalu minum obat sama seperti para
pecandu obat-obatan terlarang sehingga ia tidak mau jika harus
selalu minum obat. Tidak ada anggota keluarga yang menjelaskan
kepada pasien bahwa hal tersebut tidak benar karena kurangnya
pengetahuan keluarga terhadap penyakit pasien.
- Anak-anak pasien kurang memberikan perhatian terhadap penyakit
pasien karena sibuk dengan urusan pekerjaan dan keluarga masingmasing.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) dimana terdiri dari
ayah (Tn. B), ibu (Ny. K), dan anak pertama (Ny. YK) yang tinggal dalam satu
rumah.
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Tn. B
berada pada tahapan siklus keluarga yang ke tujuh, yaitu keluarga orang tua
12
Tn. D
Ny. YK
(41 thn)
(40 thn)
Tn. YC
(39 thn)
Ny. A
(35 thn)
Tn. MY
Ny.I
(37 thn)
(37 thn)
Keterangan Gambar :
: laki-laki
: meninggal
: perempuan
: pernikahan
13
- Masalah lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan yang padat
- Masalah perilaku kesehatan
Pasien mengubah pola makan dan gaya hidupnya setelah didiagnosis
menderita penyakit kencing manis tetapi pasien tidak kontrol secara teratur
dikarenakan kurangnya pengetahuan akan penyakitnya dan persepsi yang
salah mengenai keteraturan minum obat dimana pasien beranggapan
bahwa orang yang selalu minum obat sama dengan pecandu obat-obatan
terlarang sedangkan pasien bukan orang seperti itu.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
- Alasan kedatangan :
Pasien datang berobat ke puskesmas dengan keinginan sendiri tetapi hanya
jika merasakan keluhan. Seharusnya pasien rutin datang untuk kontrol.
- Harapan :
Pasien memiliki harapan untuk dapat sembuh dari penyakitnya.
- Kekhawatiran :
Pasien tidak memiliki kekhawatiran akan akibat dari penyakitnya karena
hal tersebut sudah menjadi takdir dari Allah SWT.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut :
- Diagnosis kerja : diabetes melitus tipe 2
- Diagnosis banding : 3. Aspek Risiko Internal
- Genetik :
Terdapat riwayat penyakit diabetes melitus pada keluarga pasien yaitu ibu
pasien.
- Pola makan :
Pola makan pasien memenuhi pola gizi seimbang
- Kebiasaan :
Pasien memiliki kebiasaan berolah raga yaitu jalan kaki pada pagi hari dua
kali dalam seminggu selama 30 menit. Pasien juga memiliki kebiasaan
berpuasa setiap hari senin dan kamis.
- Spiritual :
14
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari Allah
SWT dan menerimanya dengan lapang dada apapun akibat yang akan
terjadi akibat penyakitnya. Tetapi pasien tidak berusaha untuk menjaga
kesehatannya melalui minum obat secara teratur karena ia merasa orang
yang selalu minum obat adalah sama dengan pecandu obat-obatan
terlarang sedangkan ia tidak seperti itu.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah
adanya dukungan dari istri pasien dengan menjaga pola makan pasien dan
menemani pasien berolah raga. Pasien juga memiliki biaya pengobatan yang
cukup yang didapatkan dari pemberian ketiga anaknya setiap bulannya.
Faktor penghambat kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah
kurangnya perhatian dari anak-anak pasien terhadap penyakit pasien. Hal ini
dikarenakan kurangnya komunikasi antara pasien dan anak-anaknya yang
sibuk dengan urusan masing-masing.
5. Aspek Fungsional
Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 dimana pasien mampu
melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah.
E. Rencana Pelaksanaan
Aspek
Aspek
Kegiatan
- Menjelaskan kepada pasien
Personal
Sasaran
Pasien
Waktu
Pada saat
di
mengenai penyakitnya
Puskesmas
dan
tersebut.
- Meningkatkan kesadaran
kunjungan
rumah
Pasien
Pada saat
Pasien
mengalami
di
Puskesmas
kesehatannya
dan
15
kualitas
hidup
meningkat.
pasien
pasien.
- Menyarankan kepada pasien
untuk memeriksa GDP,
GD2PP, da n kolesterol
- Memberikan obat diabetes
melitus yaitu metformin 3x
Aspek
Risiko
Internal
Pasien
Pada saat
kunjugan
rumah
secara teratur
terlarang.
- Menjelaskan kepada anak-
Anak
Pada saat
Psikososial
pasien
kunjungan
memperhatikan dan
keluarga
penyakit pasien
- Menganjurkan anak-anak
rumah
memberikan dukungan
kepada pasien
kepada pasien
Menyarankan pasien untuk
Pasien
Pada saat
Pasien dapat
di
meningkatkan kualitas
Puskesmas
hidupnya
dan
kunjungan
rumah
Analisa Kasus
1. Aspek Personal
16
untuk
dapat
melanjutkan
hidupnya.
Maka
rencana
17
kesehatan dengan rajin kontrol dan minum obat secara teratur. Dengan
hasil yang diharapkan pasien ingin kontrol dan minum obat secara teratur.
4. Aspek Psikososial keluarga
Kurangnya komunikasi
anatara
pasien
dan
anak-anaknya
dan
: ad bonam
: dubia ad malam
: dubia ad malam
18