Materi 6 Transportasi Sperma Dan Fertilisasi Irt
Materi 6 Transportasi Sperma Dan Fertilisasi Irt
Anatomi Spermatozoa
Ada 3 bagian:
1.Head (Kepala)
2. Middle Piece (Leher)
3. Principle Piece (Ekor)
4.End Piece (Tidak diselimuti
membran)
Struktur Spermatozoa
LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK
FAPET UB
Ekor Spermatozoa
LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK
FAPET UB
Axonema
10
Axonema SEM
11
Spermatozoa abnormal
12
13
14
15
Reaksi Akrosom
17
18
19
20
21
Spermatozoa tikus
Spermatozoa manusia
22
23
24
25
Pengantar
1.
26
Uraian
Proses fertilisasi dimulai dari penetrasi spermatozoa pada lapisan terluar
oosit yaitu kumulus oophorus yang melibatkan proses enzimatis,
selanjutnya adalah penetrasi spermatozoa ke dalam lapisan terluar dari
oosit yaitu zona pellusida, peristiwa penyerangan spermatozoa pada zona
pellusida, Bagaimana reseptor-reseptor spermatozoa pada zona dan
reseptor-reseptor zona saling berinteraksi satu dengan yang lainnya?.
Proses penetrasi spermatozoa dalam menembus zona pellusida.
Kejadian-kejadian setelah terjadinya fusi antara spermatozoa dengan sel
telur.
27
28
29
30
31
32
Awal Fertilisasi
Proses fertilisasi diawali dengan penempelan
spermatozoa pada zona pelusida yang reseptornya
terdapat pada ZP3
Pada saat penempelan, terjadi reaksi akrosom yaitu
keluarnya enzim akrosin dan hialuronidase yang
melisiskan zona pelusida juga terjadi reaksi zona.
Sebagai bukti bahwa ZP3 sebagai reseptor
spermatozoa adalah pada slide berikut yang
menggambarkan bila diberi anti ZP3 maka tidak
terjadi fertilisasi.
33
34
35
36
Setelah penempelan
Setelah penempelan terjadi suatu proses
biokimia untuk melisiskan zona pelusida, akan
tetapi untuk masuknya spermatozoa ke dalam
zona pelusida/oosit, maka perlu pergerakan/
dorongan spermatozoa untuk masuk ke oosit.
Saat terjadi reaksi akrosom dibarengi dengan
gerakan hiperaktifasi.
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Syngami
Setelah bagian akrosom lisis, maka nukleus
spermatozoa masuk ke itoplasma, kemudian
bertemu dengan sel oosit , pada saat tersebut
terjadi syngami yaitu fusi antara pronukleus
jantan dan betina
48
49
50
Ovulasi
dan
Fertilisasi
51
52
53
54
55
Implantation
56
57
58