Anda di halaman 1dari 68

1

Tes HIV

Tes CD4

HIDUP

HIV
negativ

HIV positif

AIDS

Meninggal

Infeksi Menular
Seksual

Perawatan
Dukungan
Pengobatan

Infeksi Menular Seksual


Infeksi

yang ditularkan melalui hubungan


seksual
Antara lain:

Uretritis: Gonorhoe dan non Gonorhoe


Sifilis
Kondiloma akuminata

IMS dan HIV


Berisiko terpapar HIV lebih tinggi 3-10 kali
Untuk satu kali HUS (hubungan sex): IMS
meningkatkan risiko HIV dari 1:10.000
1:10
IMS dan HIV dapat menular dan dicegah
melalui cara yang sama
Pengobatan IMS mengurangi risiko
terinfeksi HIV
Gejala IMS lebih cepat terlihat daripada
gejala HIV

Penyebab IMS
Bakteri : Gonorrhea, Syphilis, Ulkus
Virus
: Herpes, Genital warts, HIV/AIDS
Jamur
Protozoa
Parasit/Kutu Kelamin

HIV&AIDS termasuk jenis IMS dan disebabkan


oleh virus HIV

Gejala IMS pada/sekitar


kelamin
Mengeluarkan nanah, darah
Sakit, rasa terbakar/panas
Nyeri saat buang air kecil, sakit perut
Kemerahan, bengkak
Kutil, Koreng, Luka
Bau tidak normal
Pembengkakan kelenjar getah bening
Komplikasi: kemandulan, keguguran, kehamilan di
luar kandungan, bayi lahir prematur

Gejala IMS selain pada


kelamin
Mata
: infeksi
Kulit
: ruam, borok, luka, eksim, gatal
Rambut rontok
Mulut
: luka
Otak
: gangguan syaraf
Transmisi pada bayi baru lahir:
infeksi mata, luka kulit, kelahiran
prematur

1. GONORRHEA

Bakteri: Neiseria gonorrhea

Terjadi 2- 5 hari setelah HUS

Gejala:

Keluar nanah dari saluran kencing


(urethra)

Rasa sakit dan rasa terbakar pada


saluran kencing, anus vagina, rasa
panas saat buang air kecil

Sakit pada perut bagian bawah

Kemerahan dan bengkak


pada/sekitar kelamin

Komplikasi: Kemandulan,
kehamilan di luar kandungan

Ditularkan dari ibu ke bayi saat


melahirkan

Pengobatan
/perawatan yang
benar
kesembuhan total
8

Contoh Gonorrhea pada Penis: Nanah,


Kemerahan, Rasa Sakit

Source: Florida STD/HIV Prevention Training Center

10

Infeksi Gonorrhea pada Testis:


Bengkak dan sakit

Source: Health Awareness Connection, http://www.healthac.org/images.html

Gonorrhea

11

Contoh pada cerviks: nanah, sakit,


bengkak

12

Contoh infeksi pada mata:


kemerahan, sakit, nanah

13

Contoh infeksi pada mata bayi:


kemerahan, rasa sakit

14

2. Chlamydia
Bakteri:

Chlamydia
Trachomatis

Penyakit

dimulai 7-21 hari


setelah HUS

Sering

tanpa gejala

Gejala:

pendarahan pada
vagina setelah HUS, sakit
pada perut bagian bawah

Komplikasi:

kemandulan,
bayi prematur, radang
saluran kemih

Contoh Chlamydia pada


penis: keluar cairan putih

3. SYPHILLIS

Bakteri: Treponema palidum


Penyakit dimulai 3 minggu
setelah HUS
Tahap Awal: luka bersih, tidak
sakit, muncul di sekitar kelamin
Luka dapat hilang tanpa
perawatan, tapi penyakit
akan muncul kembali
Tahap akhir: ruam kulit, rambut
rontok, kerusakan otak
Menular dari ibu ke bayi
15

Contoh Syphilis pada tahap awal:


Luka bersih tanpa rasa sakit

16

17

Sores

Contoh Syphilis pada tahap awal:


Luka besar pada kelamin

Source: Florida STD/HIV Prevention Training Center

18

Contoh Syphilis pada tahap awal:


luka pada kelamin perempuan

19

Contoh Syphilis pada tahap awal:


luka besar di sekitar lubang anus

20

Contoh Syphilis tahap lanjut:


Ruam Tubuh

Source: CDC/ NCHSTP/ Division of STD Prevention, STD Clinical Slides

Syphilis

Contoh Syphilis tahap lanjut: Ruam


Tubuh

21

22

Contoh Syphilis tahap lanjut:


Ruam Tubuh

Source: Florida STD/HIV Prevention Training Center

Sores

23

Contoh Syphilis tahap lanjut:


Rambut Rontok

24

Contoh Syphilis tahap lanjut:


sejenis kutil di sekitar kelamin

25

Contoh Syphilis tahap lanjut:


sejenis kutil di sekitar kelamin

Source: Florida STD/HIV Prevention Training Center

Sores

26

Syphilis

Contoh Syphilis tahap lanjut: luka


besar pada kulit

Source: CDC/ NCHSTP/ Division of STD Prevention, STD Clinical Slides

27

Penularan Syphilis dari Ibu ke Bayi


Dapat

terjadi selama kehamilan (18-20 minggu)


Gejala:

Bayi lahir meninggal


Timbul gejala pada bayi 2-6 minggu setelah lahir:
masalah kulit

28

Contoh Syphilis pada bayi: hidung


berlendir (ingus), ruam kulit, luka pada
mulut

29

4. Chancroid

Bakteri: Haemophilus
Ducreyi.

Terjadi 2-35 hari setelah HUS

Gejala: Luka kotor dan sakit


pada kelamin,
pembengkakan kelenjar
getah
bening di daerah kelamin

Jenis IMS yang berisiko paling


tinggi menularkan HIV

30

Contoh Chancroid: luka pada alat kelamin


dan pembengkakan kelenjar getah bening

31

5. Condiloma Acuminata/Kutil
Kelamin/Jengger Ayam
Human

Papiloma Virus
Muncul 1-8 bulan
setelah HUS
Gejala: kutil pada
kelamin
Tidak ada obatnya
Kutil dapat hilang dan
muncul

32

Contoh Kutil Kelamin pada vagina

33

Contoh Kutil Kelamin pada


anus

Source: Cincinnati STD/HIV Prevention Training Center

HPV

34

6. Herpes Genitalis

Herpes simplex virus

Muncul 3-7 hari setelah HUS

Gejala: bintil, berkelompok, rasa


terbakar, sakit, demam, nyeri otot, lesu

Komplikasi: depresi, kelainan


otak,
kecacatan
dan kematian janin

Sering kambuh

35

Contoh Herpes pada


Kelamin Laki-laki

Source: Diepgen TL, Yihune G et al. Dermatology Online Atlas

Sores

36

Contoh Herpes pada Kelamin


Perempuan

Source: Centers for Disease Control and Prevention

Sores

7. SCABIES
Parasit

Tertular

melaui kontak
tubuh biasa,
menggunakan sprei dan
handuk yang sama,
hubungan seksual
Gejala utama: gatal di
malam hari
Kulit: Ruam kemerahan
dan scratch marks ketiak,
tangan, paha dan
kelamin

37

38

Contoh Infeksi Scabies: ruam merah pada


kulit di sekitar kelamin

39

Scabies pada penis

40

Scabies: eksim dan ruam pada tangan

41

8. Kutu Kelamin: sekitar rambut


kemaluan

Apa itu HIV?

42

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh


manusia,
menyebabkan orang yang terinfeksi akan sangat rentan pada

infeksi oportunistik

Virus HIV baru tumbuh dari permukaan


sel darah putih yang terinfeksi

43

44

HIV negatif HIV positif

Sumber
penular
an

ODHA
90% tidak tahu status
Jateng: perkiraan
10.000
Yg sudah pos: 3.400

Sarana Pelunaran
Tertular
Darah
Cairan Sperma
Cairan Vagina
Air Susu Ibu

Pasangan hub sex


Balita dari ibu HIV +
Penerima Transfusi

Petugas Kesehatan:
Risiko rendah

45

Melakukan

Hubungan Seksual tanpa


kondom dengan orang yang terinfeksi
HIV:
Vaginal

Sex
Oral Sex
Anal Sex

46

Penularan dari ibu dengan HIV+ kepada


anaknya
Penularan terjadi
pada saat:
Kehamilan
Persalinan
Menyusui
Kemungkinan infeksi sekitar 2530% apabila tanpa ARV

47

Risiko penularan HIV akan


meningkat apabila:
Sering

berganti-ganti pasangan

seks
Tidak pakai kondom
Memakai dan berbagi jarum
bekas dan tidak steril

48

HIV tidak menular melalui: air


liur, air mata atau keringat

HIV

tidak dapat bertahan hidup di


luar tubuh manusia

Jumlah Virus

Sel Darah Putih

49

Perkembangan Virus HIV

Infected

Fase-fase HIV&AIDS:
Window
Period

3 - 6 MONTHS

HIV +

5 - 10 YEARS

AIDS

1 - 2 YEARS

50

Kapan kita
berfikir
bahwa
pasien HIV
positif ?
51

52

Multi wajah HIV-AIDS

PANSITOPENIA

TB PARU

KANDIDIASIS
ORAL

HIV -AIDS
TOXOPLASMOSIS

STROKE
NON HEMORAGIK

CMV

UNDERWEIGHT

HEPATITIS B
KRONIK

Infeksi Menular Seksual

53

OHL (Oral Hairy Leukoplakia)

Cheilitis
angularis

Stomatitis

54

Skin examination makulo papuler eruption Associated with HIV

55
CT Scan kepala 16 Januari 2010

56

PROBLEM 8. PANDANGAN MATA KABUR


Tanggal 28
Juni 2010
Funduscopi :

Mata kanan : papil atrofi

Mata kiri : papil atrofi dan scar toxoplasma (di superior )

57

Kesadaran menurun

Dermatitis Seboroik

58

Pasien Rawat Inap Fikirkan tes


HIV
Akan

Operasi: Ada Tatto


Bangsal Saraf: Usia muda: Sakit Kepala,
kesadaran menurun, demam
Balita gizi buruk
TB Paru tak kunjung sembuh
Diare lama
Demam Lama

59

Diperlukan Tes HIV


VCT : Voluntary
Conseling Testing
Ide

tes dari Ybs

Ada

konseling
sebelum dan
sesudah tes

PITC: Provider Inisiative


Testing Conseling
Ide

tes dari
Petugas (dokter,
perawat)
Ada konseling
sebelum dan
sesudah tes

60

Perlu disediakan:
Sarana

Testing HIV
Konselor (psikolog, dokter, perawat)
Tempat untuk konsultasi
Pencatatan & Pelaporan

61

HIV Positif AIDS


Evaluasi

Infeksi ikutan (Oportunistik)


Evaluasi kekebalan tubuh : Periksa CD4

62

Infeksi Oportunistik
di RSUP Dr Kariadi Semarang

Candidiasis Oral
TB paru dan/atau TB ekstra paru
Diare Kronik
Toksoplasmosis
Infeksi CMV
Hepatitis
Pneumocystis jirovecii
Herpes
Candidiasis Vaginalis
Infeksi Rubella

19.4%
12.3%
5.5%
2.7%
2.5%
1.4%
0.8%.

Sofro MAU dkk, Konas PETRI 12-14 Juni 2009

12.0%

3.8%

1.1%

63

RS Perlu menyediakan:
Sarana

Sarana

testing untuk Infeksi Oportunistik

testing CD4 (jalur untuk merujuk


tes CD4)

64

Setelah AIDS memerlukan


Perawatan

: tidak perlu ruang isolasi

Dukungan:

semua petugas medis & non

medis

Pengobatan:

Obat untuk infeksi oportunistik


Obat untuk virus HIV : Antiretroviral (ARV)

CD4 akan meningkat setelah


pemberian ARV
65

Journal of Infection (2006) 52, 188194

66

Penemuan Dini Kasus HIV-AIDS


Sediakan

sarana :

Testing HIV
Pemeriksaan CD4
Obat Infeksi Oportunistik
Obat Antiretroviral

Tenaga

terlatih: dokter, perawat,


konselor, petugas lain
Kurangi Stigma dan diskriminasi

67

Dengan menemukan kasus


HIV lebih dini:
Penanganan
Harapan

lebih mudah

hidup lebih baik

Mencegah

penularan lebih lanjut

68

Tes HIV

Tes CD4

HIDUP

HIV
negativ

HIV positif

AIDS

Meninggal

Infeksi Menular Seksual

Perawatan
Dukungan
Pengobatan

Anda mungkin juga menyukai