KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PROGRAM HIV AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL
A. PENDAHULUAN
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada
orang dewasa memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun
masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya
pada orang lain.
Surabaya saat ini menduduki kota ketiga dengan pasien positif HIV/AIDS dan
yang mengejutkan adalah penderita HIV/AIDS saat ini yang paling tinggi adalah ibu
rumah tangga dari pada pekerja seksual komersial.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya tahun 2015, hingga triwulan pada bulan
Oktober, terdata ada 744 penderita HIV/AIDS.
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesahata Kota Surabaya,
dokter Mira Novia memaparkan bahwa tahun ini penderita HIV/AIDS banyak menyerang
di usia 30 hingga 34 tahun. Penderita ODHA dengan prosentasi jenis kelamin laki laki
mencapai angka 481 orang, dan 263 perempuan. Sedangkan bayi yang baru lahir yang
terinfeksi virus HIV sebanyak 7 bayi.
C2.2. Meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular HIV
tentang HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
E.1.1 Melakukan Test HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan (PITC) pasien yang
berkunjung kelayanan klinis Puskesmas Klampis Ngasem
E.1.2 Melakukan Konseling dan konseling IMS baik rujukan dari dalam gedung
maupun luar gedung Puskesmas Klampis Ngasem
E.1.3 Merujuk pasien keunit laboratorium untuk test HIV dan IMS
E.2 Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM:
E.2.1 Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan rentan
tertular HIV tentang masalah HIV-AIDS dan penyakit IMS.
SASARAN
Pemegang Program TBC : Membantu melakukan pemeriksaan HIV pasien TBC baru