Anda di halaman 1dari 14

LARUTAN ELEKTROLIT

Disusun oleh:
1. Feliciana Irvina W. H
2. Danik Widi Astuti
3. Fatimah
4. Luthfiana N. H
5. Maharini R
6. Yunie Widhyastuti

I0508016
I0508030
I0508040
I0508051
I0508054
I0508072

AKTIVITAS IONIK
Kekurangan teori Arrhenius adalah teori ini berlaku

untuk elektrolit lemah tetapi tidak untuk elektrolit


kuat
Aktivitas zat terlarut non elektrolit:
a=c

Aktivitas zat terlarut elektrolit, sebagai contoh

elektrolit kuat A B yang akan berdisosiasi sempurna


menjadi ion-ionnya:

Jika a+ simbol aktivitas kation dan a- aktivitas anion, maka

aktivitas rata-rata elektrolit (a) adalah:

Aktivitas kation dan anion juga dapat dinyatakan:

a+ = m++ dan a- = m- Bila konsentrasi elektrolit dalam molalitas (m), maka:


m+ = v+m dan m- = v-m
Maka molalitas rata-rata dapat di tulis:
Jadi akan didapat:

Contoh perhitungan

Tuliskan persamaan koefisien aktivitas rata-rata dari:


a. larutan CaCl2 1 molal (1 m)
b. larutan Mg3(PO4)2 1 m
Jawab:
a. untuk larutan 1 m CaCl2 akan diperoleh:

jadi

b. Untuk larutan Mg3(PO4)2 1m:

m+ = 3 m
m- = 2 m
m = [(3)3(2)2]1/5 m
= 1081/5 m

TEORI ELEKTROLIT DEBYE-HUCKEL


Berasumsi: elektrolit kuat akan berdisosiasi secara

sempurna menjadi ion-ionnya.


Untuk larutan yang encer interaksi antara ion-ion
hanyalah gaya tarik-menarik/ tolak-menolak menurut
h. Coulomb, yaitu:

e1 dan e2 = besar muatan listrik


r = jarak antara muatan
= konstanta dielektrik

Hukum pembatasan Debye-Huckel:

Karena biasa dilakukan pada larutan dengan pelarut

air dan suhu 25oC, maka:


log = - 0.509 | z+ z- | (I)

| z+ z- | = muatan tanpa memperdulikan tanda


I = kekuatan ionik
= konstanta dielektrik, untuk air pada suhu
25oCbesarnya 78.4
Teori ini hanya berlaku pada larutan dengan
konsentrasi rendah

Contoh soal

Hitung koefisien aktivitas rata-rata dari larutan CaCl2


yang berkonsentrasi 0.005 m dan bersuhu 25o C
I
= mizi2
= [(0.005) x 22 + (0.005) x 12 + (0.005) x 12 ]
= [0.03]
= 0.015
log = -0.509 |z+z-|(I)
log = -0.509 (2) (0.015)
= -0.125
= 0.750

Sifat Koligatif Larutan Elektrolit


Sifat koligatif larutan elektrolit menyimpang dari sifat

koligatif yang diperlihatkan oleh larutan nonelektrolit


i = nilai sifat koligatif yang teramati
nilai sifat koligatif normal
untuk larutan nonelektrolit pada semua konsentrasi i
akan bernilai 1
Untuk larutan elektrolit nilai i selalu lebih besar
daripada 1, besarnya i bergantung pada elektrolit yang
digunakan

Contoh soal

Sebuah larutan yang terdiri dari 2 gram NaOH dalam


100 gram air membeku pada suhu -1.70C. Berapa faktor
vant Hoff untuk larutan ini? (Kb air =1.86).
Konsentrasi larutan adalah 0.50 m. Titik beku normal
untuk larutan dengan konsentrasi 0.50 adalah -0.93oC
i = Penurunan titik beku yang teramati
Penurunan titik beku normal
= 1.7 oC
0.93oC
= 1.8

Semakin besar nilai i untuk suatu larutan elektrolit,

jumlah partikel zat terlarut yang terdapat dalam


larutan itu akan semakin besar
Sifat koligatif larutan elektrolit bergantung pada
banyaknya ion yang terdapat di dalam larutan
Faktor vant Hoff didefinisikan sebagai:
i = jumlah partikel sebenarnya dalam larutan
jumlah partikel sebelum disosiasi

Bila dalam larutan terdapat n molekul elektrolit AB,

maka diperoleh:

Maka:

Bila v = v+ + v- maka nv = jumlah total partikel

dalam larutan, jadi:

Dengan penyusunan kembali, akan diperoleh:

Contoh perhitungan

Penurunan titik didih larutan 0.1 m CH3COOH adalah 0.188oC. Hitung untuk larutan asam asetat tersebut (Kb
H2O = 1.86).
Bila diasumsikan bahwa asam asetat tidak berdisosiasi,
maka penurunan titik bekunya adalah:
- m x Kb
= - 1.86 x 0.1
= - 0.186 oC
I = 0.188 = 1.01
0.186
Asam asetat akan berionisasi menghasilkan 2 ion per
molekul, maka nilai = 2. Maka akan diperoleh:
= 1.01 1 = 0.01
2-1

Penurunan Tekanan Uap ( P)

P = Po . Xter . i
Kenaikan Titik Didih ( Tb )
Tb = Kb . m . i

Penurunan Titik Beku ( Tf )


Tf = Kf . m . i
Tekanan Osmosis ( )

= M.R.T.i

Anda mungkin juga menyukai