Visi Dan Misi Indonesia Sehat 2015
Visi Dan Misi Indonesia Sehat 2015
Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik, jenis tenaga yang
tersedia, obat, alat kesehatan dan sarana penunjang kesehatan lainnya, proses pemberian
pelayanan, dan kompensasi yang diterima serta harapan masyarakat pengguna.
Dengan demikian maka peningkatan kualitas fisik serta factor-faktor tersebut diatas merupakan
prakondisi yang harus dipenuhi. Selanjutnya proses pemberian pelayanan ditingkatkan melalui
peningkatan pendidikan umum, penyuluhan kesehatan, komunikasi yang baik antara pemberi
pelayanan dan masyarakat.
4. Pengutamaan dan Sumber Daya Pembiayaaan Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan masih kurang mengutamakan pendekatan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan serta pencegahan penyakit, dan kurang didukung oleh pendekatan sumber daya
pembiayaan yang memadai. Disadari bahwa keterbatasan dana pemerintah dan masyarakat
merupakan ancaman yang besar bagi kelangsungan program pemerintah serta ancaman terhadap
pencapaian derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian maka diperlukan upaya lebih intensif untuk peningkatan sumber daya
pembiayaan dari sector public yang diutamakan untuk kegiatan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan serta pencegahan penyakit. Sumber daya pembiayaan untuk upaya penyembuhan dan
pemulihan perlu digali lebih banyak dari antara sumser-sumber yang ada dimasyarakat dan
diarahkan agar lebih rasional dan lebih berhasil dan berdaya guna untuk meningkatkan kualitas
pelayanan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengeluaran langsung
masyarakat digunakan secara kurang efektif dan efisien sebagai akibat dari adanya informasi
yang tidak sama antara pemberi pelayanan dan penerima pelayanan (pasien dan keluarganya).
Keadaan ini mendorong perlunya langkah strategis dalam menciptakan system pembiayaan yang
bersifat praupaya yang sering dikenal dengan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
(JPKM). Ketersediaan sumber daya yang terbatas, khususnya dosektor public mengharuskan
adanya upaya-upaya untuk meningkatkan peran serta sector swasta khususnya dalam upaya yang
bersifat penyembuhan dan pemulihan. Upaya tersebut dilakukan melaui pemberdayaan sector
swasta agar mandiri, antara sector public dan swasta sehingga sumber daya yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal. (ilmu kesehatan masyarakat, syafrudin)
I.III Visi Dan Misi Pembangunan Kesehatan
1. Visi
Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk mengjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat yang setinggitingginya di seluruh republic Indonesia. Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan atau
visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai :
INDONESIA SEHAT 2015
Dengan adanya rumsan visi tersebut, maka lingkungan yang diharapkan pada masa depan adalah
lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari
polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman
yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan
masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2015 adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit, melinduni diri dari ancaman
penyakit serta berpartisifasi akif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Selanjutnya masyarakat
mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Layanan yang
tersedia adalah layanan yang berhasil guna dan berdaya guna yang tersebar secara merata
dindonesia. Dengan demikian terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
2. Misi
Untuk dapat mewujudkan visi INDONESIA SEHAT 2015, ditetapkan empat misi pembangunan
kesehatan sebagai berikut:
(1). Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sector
kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif berbagai sector
pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil kotribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan
masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan. Dengan perkataan
lain untuk dapat terwujunya INDONESIA SEHAT 2015, para penanggungjawab program
pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan
pembangunannya.
Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, seyogyanya tidak
diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan yang berwawsasankesehatan, adalah
seluruh tugas yang berelemen dari system kesehatan untuk berperan sebagai penggerak utama
pembanguanan nasional berwawasan.
(2). Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
Kesehatan adalah tanggungjawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan
swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat
untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai. Perilaku yang
sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapat pelayanan kesehatan yang
bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu
upaya kesehatan pokok atau misi sector kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat.
(3).Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
mengandung makna bahwa salah satu tanggungjawab sector kesehatan adalah menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau oleh masyarakat.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada ditangan pemerintah, melainkan
mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi
swasta.
(4).Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya mengandyng makna bahwa tugas utama sector kesehatan adalah memelihara dan
meningkatkan kesehatan segenap warga negaranya, yakni setiap individu,keluarga dan
masyarakat Indonesia, tanpa meninggakan upaya menyembuhkan penyakit atau memulihkan
kesehatan penderita. Untuk terselenggaranya tugas ini penyelenggaraan upaya kesehatan yang
harus diutamakan adalah yang bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif
dan rehabilitative. Agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat diperlukan pula terciptanya lingkungan yang sehat, dan oleh karena itu tugas-tugas
penyehatan lingkungan harus pula lebih dprioritaskan. (ilmu kesehatan masyarakat, syafrudin)
o Menghadapi secara komprehensif dengan negara berkembang dengan masalah hutang melalui
pertimbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang lebih dapat ditanggung dalam
jangka panjang.
o Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda
o Dalam kerja sama dengan pihak "pharmaceutical", menyediakan akses obat penting yang
terjangkau dalam negara berkembang
o Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari
teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi. (Wikipedia)
2. Sasaran pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah :
a. Perilaku hidup sehat
Meningkatnya secara bermakna jumlah ibu hamil yang memeriksakan diri dan melahirkan
ditolonh oleh tenaga kesehatan, jumlah bayi yang memperoleh imunisasi lengkap, jumlah yang
memperoleh ASI eksklusif, jumlah anak balita yang ditimbang setiap bulan, jumlah pasangan
usia subur (PUS), peserta keluarga berencana (KB), jumlah penduduk dengan makan dengan gizi
seimbang, jumlah penduduk yang memperoleh air bersih, jumlah penduduk buang air besar
dijamban, jumlah pemukiman bebas vector dan rodent, jumlah rumah yang mempunyai syarat
kesehatan, jumlah penduduk berolahraga, dan istirahat teratur, jumlah keluarga dengan
komunikasi internal dan eksternal, jumlah keluarga yang menjalankan ajaran agama dengan baik,
jumlah penduduk yang tidak merokok dan tidak minum-minuman keras, jumlah penduduk yang
tidak berhubungan seks diluar nikah serta jumlah penduduk yang menjadi peserta JPKM.
b. Lingkunan sehat
Meningkatnya secara bermakna jumlah wilayah/kawasa sehat, tempat-tempat umu sehat, tempat
pariwisata sehat, tempat kerja sehat, rumah dan banguna sehat, sarana sanitasi, sarana air
minum,sarana pembungan limbah, serta berbagai standard an peraturan perundang-undangan
yang mendukung terwujudnya lingkungan sehat.
c. Upaya kesehatan
Meningkatkan secara bermakna jumlah sarana kesehatan yang bermutu, jangkauan dan cakupan
pelayanan kesehatan, penggunaan obat generik dalam pelayanan kesehatan, penggunaan obat
secara rasional, memanfaatkan pelayanan promotif dan preventif, biaya kesehatan yang dikelola
secara efisien, serta ketersediaan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.
d. Manajemen pembangunan kesehatan
Meningkatnya secara bermakna system informasi pembangunan kesehatan, kemampuan daerah
dalam pelaksanaan desentralisasi, pembangunan kesehatan, kepemimpinan dan manajemen
kesehatan, peraturan perundang-undangan yang mendukung pembangunan kesehatan, kerjasama
lintas program dan sektor.
e. Derajat kesehatan
Meningkatnya secara bermakna umur harapan hidup, menurunya angka kematian ibu dan bayi,
menurunnya angka kesakitan beberapa penyakit penting, menurunya angka kecacatan dan
ketergantungan serta meningkatnya status gizi masyarakat, menurunya angka infertilitas.
3. Kebijakan
Untuk dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan melandaskan pada dasar-dasar
tersebut diatas, maka penyelenggaraan tersebut diatas, maka penyelenggaraan upaya kesehatan
perlu memperhatikan kebijakan umum yang dikelompokkan sebagai berikut:
a. Meningkatkan kerjasama lintas sector
diarahkan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan terampil sesuai pengembangan
ilmu dan tekhnologi, beriamn dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, seta berpegang teguh
pada pengabdian bangsa dan Negara dan etika prfesi. Pengembangan tenaga kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan pemberdayaan atau daya guna tenaga dan penyediaan jumlah serta mutu
tenaga kesehatan dari masyarakat dan pemerintah yang mampu melaksanakan pembangunan
kesehatan. Dalam perencanaan tenaga kesehatan perlu diutamakan penentuan kebutuhan tenaga
di berbagai Negara diluar negri dalam rangka globalisasi. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM), yakni cara pelayanan kesehatan melaui pembayaran secara praupaya
dikembangkan terus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang lebih
merata dan bermutu dengan raga yang terkendali. JPKM diselenggarakan sebagai upaya bersama
antara masyarakat, swasta, dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan biaya pelayanan
kesehatan yang terus meningkat.Tarif pelayanan kesehatan perlu disesuaikan atas dasar nilai jasa
dan barang yang diterima oleh anggot masyarakat yang memperoleh pelayanan. Masyarakat
yang tidak mampu akan dibantu melalui system JPKM yang disubsidi oleh pemerintah
bersamaan dengan itu dikembangkan pula asuransi sebagai pelengkap / pendamping JPKM.
Pengembangan asuransi kesehatan berada dibawah pembinaan pemerintah dan asosiasi
peransuran. Secara bertahap puskesmas dan rumah sakit milik pemerintah akan dikelola secara
swadana.
f. Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama melalui
peningkatan secara strategis dalam kerja sama antara sektor kesehatan dan sektor lain yang
terkait, dan antara berbagai program kesehatan serta antara para pelaku dalam pembangunan
kesehatan sendiri. Manajemen upaya kesehatan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan penilaian diselengarakan secara sistematik untuk menjamin upaya kesehatan
yang terpadu dan menyeluruh. Manajemen terebut didukung oleh system informasi yang handal
guna menghasilkan pengambilan keputusan dan cara kerja yang efisien. System informasi
tersebut dikembangkan secara komprehensif diberbagai tingkat administrasi kesehatan sebagai
bagian dari pengembangan administrasi modern. Organisasi departemen kesehatan perlu
disesuaikan kembali dengan fungsi fungsi : regulasi, perencanaan nasional, pembinaan dan
pengawasan.
g. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
Penelitian dan pengembangan dibidan kesehatan akan terus dikembangkan secara terarah dan
bertahap dalam rangka menunjang upaya kesehatan, utamanya untuk mendukung perumusan
kebijaksanaan, membantu memecahkan masalah kesehatan dan mengatasi kendala didalam
pelaksanaan program kesehatan. Penelitian dan pengembangan kesehatan akan terus
dikembangkan melalui jaringan kemitraan dan di desentralisasikan sehingga menjadi bagian
penting dari pembanguna kesehatan daerah.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didorong untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan, gizi, pendayagunan obat, pengembangan obat asli Indonesia, pemberantasan penyakit
dan perbaikan lingkungan. Penelitian yang berkaitan dengan ekonomi kesehatan dikembangkan
unutuk mengoptimalkan pemanfaatan pebiayaan kesehatan dari pemerintah dan swasta, serta
meningkatkan kontribusi pemerintah dalam pembiayaan kesehatan yang masih terbatas.
h. Peningkatan lingkungan sosial budaya
Selain berpengaruh positif globalisai juga menimbulkan perubahan sosial dan budaya masyarakat
yang dapat berpengaruh negative terhadap pembanunan kesehatan untuk itu sangat diperlukan
peningkatan kesehatan social dan budaya masyarakat melalui penungkatan sosio- ekonomi