Anda di halaman 1dari 48

Konsep, Teknik

dan Aplikasi Audit


Sampling

Sampling Audit
SA 350
Penerapan prosedur audit terhadap
kurang dari 100% unsur dalam suatu
saldo akun atau kelompok transaksi
dengan tujuan untuk menilai beberapa
karakteristik saldo akun atau kelompok
transaksi tersebut.

Pendekatan Umum
Nonstatistik
Statistik

RISIKO AUDIT
Risiko audit, terdiri dari:
Risiko bahwa saldo atau kelompok dan
asersi yang berkaitan, mengandung salah
saji pada saldo-saldo atau kelompok lain;
Risiko bahwa auditor tidak menemukan
salah saji.

Risiko audit disebabkan:


Risiko nonsampling;
Risiko sampling.

RISIKO NONSAMPLING (1)


meliputi semua aspek risiko audit
yang tidak berkaitan dengan sampling.
Penyebab:
Mengambil sampel dari populasi yang
salah,
pemilihan prosedur audit yang tidak tepat,
salah menerjemahkan hasil audit.

Tidak bisa dikuantifisir

RISIKO NONSAMPLING (2)


Bagaimana menguranginya?
Perencanaan dan supervisi yang
memadai;
Pelatihan yang cukup;
Penyelenggaraan praktik audit yang baik
oleh kantor akuntan publik.

RISIKO SAMPLING
Timbul dari kemungkinan bahwa, jika suatu
pengujian pengendalian atau pengujian
substantif terbatas pada sampel, kesimpulan
auditor mungkin menjadi lain dari kesimpulan
yang akan dicapainya jika cara pengujian
diterapkan terhadap semua unsur saldo akun
atau kelompok transaksi.

RISIKO SAMPLING DALAM


PENGUJIAN PENGENDALIAN (1)
Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian
yang terlalu rendah (risk of assessing control risk
to low), yaitu risiko menentukan tingkat risiko
pengendalian, berdasarkan hasil sampel, terlalu
rendah dibandingkan dengan efektivitas operasi
pengendalian yang sesungguhnya.
Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian
yang terlalu tinggi (risk of assessing control risk
too high), yaitu risiko menentukan tingkat risiko
pengendalian, berdasarkan hasil sampel, yang
terlalu tinggi dibandingkan dengan efektivitas
operasi pengendalian yang sesungguhnya.

RISIKO SAMPLING DALAM


PENGUJIAN PENGENDALIAN
(2)
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN SEBENARNYA DARI PENGENDALIAN
ADALAH:

Sampel pengujian
pengendalian
menunjukkan
Efektifitas
pelaksanaan memadai

Efektifitas
pelaksanaan tidak
memadai

Memadai untuk tingkat


risiko pengendalian
yang ditetapkan

Keputusan benar

Keputusan salah
(risiko menetapkan risiko
pengendalian terlalu
tinggi)

Tidak memadai untuk


tingkat risiko
pengendalian yang
ditetapkan
Keputusan salah
(risiko menetapkan
risiko pengendalian
terlalu rendah)
Keputusan benar

RISIKO SAMPLING DALAM


PENGUJIAN SUBSTANTIF (1)
Risiko keliru menerima (risk of incorrect
acceptance), yaitu risiko mengambil
kesimpulan, berdasarkan hasil sampel, bahwa
saldo akun tidak berisi salah saji secara
material, padahal kenyataannya saldo akun
telah salah saji secara material.
Risiko keliru menolak (risk of incorrect
rejection), yaitu risiko mengambil kesimpulan
berdasarkan hasil sampel, bahwa saldo akun
berisi salah saji secara material, padahal
kenyataannya saldo akun tidak berisi salah saji
secara material.

RISIKO SAMPLING DALAM


PENGUJIAN SUBSTANTIF (2)
KONDISI SEBENARNYA AKUN TERSEBUT ADALAH:

Sampel pengujian
terinci menunjukkan

Akun tidak berisi salah


saji material
Akun berisi salah saji
material

Tidak berisi salah saji


material

Berisi salah saji


material

Keputusan benar

Keputusan salah
(risiko keliru menerima)

Keputusan salah
(risiko keliru menolak)

Keputusan benar

Faktor Penting
Tingkat assurance atas hasil yang
diinginkan (tingkat keyakinan).
Tingkat kerusakan yang dapat diterima
(salah saji yang dapat diterima).
Tingkat kerusakan historis (kekeliruan
yang diperkirakan).

Tingkat Keyakinan
Semakin tinggi tingkat keyakinan
semakin rendah resiko yang bisa
diterima semakin banyak sampel
yang diambil.
Contoh risiko sampling = 5% tingkat
keyakinan = 95%.

Kekeliruan yang Dapat Diterima


dan Diperkirakan
Semakin kecil selisih antara kekeliruan yang
dapat diterima dengan yang dapat
diperkirakan semakin besar ukuran
sampel yang diperlukan.
Ketepatan (precision) = perbedaan antara
tingkat penyimpangan atau salah saji yang
diperkirakan (expected) dengan yang dapat
diterima (tolerable).

BUKAN SAMPLING? (1)


Kondisi-kondisi berikut ini bukan
penerapan sampling:
Auditor tidak bermaksud memperluas
kesimpulan yang ditarik dari sampel ke
unsur tersisa lain dalam saldo akun atau
golongan transaksi;
Auditor memeriksa 100%
Atau membagi populasi menjadi dua
subpopulasi, dan memeriksa 100%
subpopulasi yang satu sementara subpopulasi
yang tidak diperiksa tidak material.

BUKAN SAMPLING? (2)


Auditor dalam menguji pengendalian tidak
meninggalkan jejak dokumenter
Contoh, pengamatan fisik persediaan

Auditor tidak melakukan pengujian terinci


untuk pengujian substantif tertentu.

Sampling tidak dapat diterapkan dalam:


Pengujian pengendalian yang sangat
tergantung kepada pemisahan tugas;

BUKAN SAMPLING? (3)


Pengujian atas pengendalian tertentu yang
didokumentasikan.
Pengujian yang ditujukan untuk
memperoleh bukti tentang desain atau
operasi suatu lingkungan pengendalian
atau sistem akuntansi.
Prosedur audit seperti analytical
procedures dan permintaan keterangan.
Prosedur untuk memperoleh pemahaman
pengendalian intern

APAKAH PENGUJIAN BERIKUT


MENCAKUP SAMPLING AUDIT?
Key item tests; dan
Flow of transactions tests
(walkthrough).

SAMPLING DALAM
PENGUJIAN
PENGENDALIAN
STATISTICAL SAMPLING

ATTRIBUTE SAMPLING
Dalam pengujian pengendalian auditor
memakai attribute sampling
Attribute adalah karateristik dari suatu
interest.

Dalam pengujian atribut:


Auditor berkepentingan mengenai berapa
banyak pengendalian intern yang ada tidak
dijalankan;
Berdasarkan tingkat keterjadian dalam
sampel, auditor dapat menilai apakah
risiko pengendalian dibawah maksimum.

APA YANG DILAKUKAN?


Menentukan besar sampel dengan
memakai teknik statistik;
Memilih sampel;
Menerapkan prosedur audit ke unit
sampel; dan
Mengevaluasi hasil penerapan
prosedur audit terhadap sampel.

MENENTUKAN BESAR SAMPEL (1)


Faktor-faktor berikut dikuantifisir:
Tingkat penyimpangan maksimum dari
pengendalian yang ditetapkan yang akan
mendukung tingkat risiko pengendalian yang
direncanakan (TDR = tolerable deviation rate);
Tingkat risiko yang dapat diterima auditor atas
penentuan risiko pengendalian yang terlalu rendah
(ARACR = Acceptable risk of assessing control
risk to low); dan
Estimasi tingkat penyimpangan yang ada di
populasi (EDR = estimated deviation rate)

MENENTUKAN BESAR SAMPEL (2)


Besar sampel dihitung dengan rumus berikut:
n = (CF/(TDR-EDR)) x (1+ ((EDR/(TDR-EDR))
Dimana:
n
= besar sampel
TDR = tolerable deviation rate
EDR = estimated deviation rate
CF = confidence factor, ditentukan dengan melihat
risiko penentuan risiko pengendalian terlalu
rendah

Rumus ini digunakan jika EDR < TDR/2

Risiko penentuan
tingkat risiko
pengendalian yang
terlalu rendah

Tingkat penyimpangan
maksimum dari
pengendalian yang
ditetapkan

BESAR
SAMPLE

Besar populasi

Estimasi tingkat
penyimpangan yang ada di
populasi

MENENTUKAN BESAR SAMPEL (3)


Confidence level ditentukan sbb:
Confidence level (%)

80,0

90,0

95,0

97,5

99,0

99,5

ARACR (%) (1-conf. Lvl)

20,0

10,0

5,0

2,5

1,0

0,5

Confidence factor (CF)

1,61

2,31

3,00

3,84

5.43

6.63

MENENTUKAN BESAR SAMPEL (4)


Contoh:
TDR = 6%
ARACR = 5%
EDR = 0%
N= (CF/(TDR-EDR)) x (1+ ((EDR/(TDR-EDR))
(3/(0,06 0)) x (1 + ((0 / (0,06 0))
(3/0,06) x 1 = 50 sampel.
PENTING: Metode ini merupakan cara termudah
menghitung besar sampel. Auditor harus
menyadari banyak metode kuantitatif tersedia
untuk menentukan besar sampel.

MEMILIH UNIT SAMPEL

Nonprobabilistic Sample Selection :

Block sampling
Haphazard sampling

Probabilistic Sample Selection:

Simple random sample selection


Systematic sample selection
Probability proportional to size sample
selection
Stratified sample selection

MENGEVALUASI HASIL
SAMPEL (1)
Menghitung point estimate.
Proyeksi tingkat penyimpangan dalam populasi
berdasarkan sampel yang dipilih
Jumlah penyimpangan yang ditemukan dibagi
besar sampel dikali 100%
Contoh, sample 150, penyimpangan 3, maka point
estimate = 3/50 x 100% = 6%

Menghitung tingkat penyimpangan


maksimum dalam populasi
Diistilahkan dengan UCL = upper confidence limit.

MENGEVALUASI HASIL
SAMPEL (2)
UCL% = 100 x (ULF/n); dimana ULF =
upper limit factor.
Contoh:
ULF = 7,76 (penyimpangan = 3; ARACR = 5%)
UCL = 100 x (7,76/50) = 15,52%

UCL dibandingkan dengan TDR


UCL 15,52% vs TDR 6%

Tabel Upper Limit Factor

Tabel ULF

MENGEVALUASI HASIL SAMPEL (3)


Mempertimbangkan aspek kualitatif dari
penyimpangan.
Setiap penyimpangan dari kebijakan harus
dianalisa sifat dan penyebabnya
Sifat dan penyebab akan mempengaruhi
keputusan mengenai risiko pengendalian

Menarik kesimpulan.
Jika kesimpulannya risiko pengendalian tidak
dapat ditetapkan dibawah maksimum, auditor
akan:
Menguji unsur tambahan dengan harapan mengurangi
risiko sampling; atau
Memodifikasi pengujian substantif.

ILUSTRASI 1

Ilus tras i 1

SAMPLING DALAM
PENGUJIAN
SUBSTANTIF
STATISTICAL SAMPLING

APA YANG DILAKUKAN? (1)


Mengidentifikasi unsur yang secara
individual signifikan
Mendefinisikan populasi
Mendefinisikan unit sample
Menentukan besar sampel
Memilih sampel

APA YANG DILAKUKAN? (2)


Mengevaluasi hasil sampel (kuantitatif
dan kualitatif)
Mempertimbangkan risiko sampling

MENENTUKAN BESAR SAMPEL (1)


Faktor-faktor berikut dikuantifisir:
Salah saji yang dapat ditoleransi (TMA =
tolerable misstatement amount);
Risiko keliru menerima (ARIA = Acceptable
risk of incorrect acceptance)*; dan
Perkiraan salah saji (EMA = expected
misstatement amount)
*Lihat Tabel 2 di SA 350 untuk contoh menghitung ARIA

MENENTUKAN BESAR SAMPEL (2)


Besar sampel dihitung dengan rumus berikut:
n = ((B/CF)/(TMA-EMA)) x (1+ ((EMA/(TMA-EMA))
Dimana:
n
= besar sampel
B
= nilai buku populasi
TMA = tolerable misstatement amount
EMA = expected misstatement amount
CF = confidence factor

Rumus ini digunakan jika EMA < TMA/2

MENENTUKAN BESAR SAMPEL (4)


Contoh:

TMA = Rp70.000
ARIA = 5%
EMA = Rp20.000
B = Rp3.500.000
N= ((BxCF)/(TMA-EMA)) x (1+ ((EMA/(TMA-EMA))
= ((3.500.000x3)/(70.000 20.000)) x (1 +
((20.000 /
(70.000 20.000))
= (10.500.000/50.000) x (1,4)
= 294 sampel.

Pemilihan Sampel dengan PPS


Hitung interval sample (SI = BV / n)
Tentukan RSN dengan nilai 0 =< RSN <
SI
Lakukan systematic sampling
Keterangan:
PPS = Probability Proportional to Size
RSN = Random Starting Number

MENGEVALUASI HASIL SAMPEL (1)


Auditor memproyeksikan hasil sampel ke
populasi dengan cara:
Menghitung point estimate
M=BxR
R = m/b
dimana
M = total salah saji dalam populasi
B = total nilai buku dari populasi
m = total salah saji dalam sampel
b = total nilai buku dari sampel

MENGEVALUASI HASIL SAMPEL (2)


Menghitung confidence limit
UCL = B x (ULF/n)
dimana
UCL = upper confidence limit
B
= total nilai buku dari populasi
ULF = upper confidence limit factor
n
= besar sampel

ILUSTRASI 2

Ilus tras i 2

Menentukan Sampel

Nilai buku populasi (BV)


Reliability Factor (RF) = auditors detection risk
Tolerable Error (TE)
Anticipated Error (AE)
Expansion Factor (EF) = hanya jika diasumsikan ada
error
n = BV
X
RF
TE (AE x EF)

Mengevaluasi Hasil Sampel


Hitung proyeksi kesalahan (PE)
Lakukan tainting percentage ((BV AV) / BV) untuk setiap
logical unit yang bernilai lebih kecil dari SI

Hitung cadangan untuk sampling risk (ASR = BP +


IA)
Basic Precision (BP) = RF x SI
Increment precision error (IA) jika error yang ditemukan
pada logical unit < SI

Tentukan Upper Error Limit (UEL = PE + ASR)


UEL harus lebih kecil dari Tolerable Error

Reliability Factors for


Misstatements of Overstatement

Tabel IA

Ilustrasi 3

Ilus tras i 3

Sampel dengan Tujuan Ganda


Estimasi pendahuluan bahwa tingkat risiko yang
rendah bahwa penyimpangan dari pengendalian
yang ditetapkan dalam populasi akan melebihi tingkat
penyimpangan yang dapat diterima.
Ukuran sampel adalah ukuran sampel terbesar
antara ukuran-ukuran sampel yang dirancang untuk
masing-masing tujuan secara terpisah.
Penyimpangan yang ditemukan harus dinilai secara
terpisah dengan menggunakan tingkat risiko yang
sesuai untuk masing-masing tujuan pengujian.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai