BAB I
PENDAHULUAN
melakukan
langkah-langkah
strategis
untuk
mengevaluasi
dan
Indonesia. Kabupaten ini menjadi wilayah otonom sejak tahun 2000 sebagai hasil
pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara. Kabupeten Bireuen memiliki luas 1.899
Km2 yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 569 desa. Kabupaten Bireuen, saat ini
memiliki banyak aset tetap yang berupa tanah dan bangunan yang belum
dimanfaatkan dengan baik atau belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu
aset Pemda Kabupaten Bireuen berupa tanah dan bangunan yang saat ini
pemanfaatannya kurang optimal adalah tanah bekas gedung bioskop. Tanah bekas
gedung bioskop ini terletak tepat di tengah-tengah Kota Kabupaten Bireuen yaitu
di Jalan Ramai No.56. Tanah bekas gedung bioskop yang merupakan hak milik
Pemerintah Kabupaten Bireuen dengan status Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang
memiliki luas 2.500 m2 (berdasarkan sertifikat tanah).
Dalam mengoptimalkan suatu aset yang menjadi kekayaan daerah, maka
potensi fisik, perletakan/lokasi, legalitas, jumlah/volume, dan nilai ekonomi yang
dimiliki aset tersebut, harus dikelompokkan atas aset yang memiliki potensi dan
tidak memiliki potensi. Aset yang memiliki potensi dapat dikelompokkan
berdasarkan sektor-sektor unggulan yang menjadi tumpuan dalam strategi
pengembangan ekonomi, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka
panjang. Kriteria untuk menentukan aset yang memiliki potensi harus terukur dan
transparan. Aset yang tidak dapat dioptimalkan harus dicari faktor penyebabnya
baik dari faktor legalitas, faktor fisik, faktor nilai ekonomi ataupun faktor lainnya
(Siregar, 2004: 519).
Optimalisasi aset merupakan suatu keharusan bagi Pemerintah Daerah
Kabupaten Bireuen agar Pemerintah Daerah dapat menambah imbal penerimaan
daerah. Saat ini Pemerintah Kabupaten Bireuen perlu memberikan perhatian lebih
terhadap tanah bekas gedung bioskop yang hingga kini pemanfaatannya belum
optimal.
1.2 Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai optimalisasi aset dengan menggunakan analisa HBU
sudah pernah dilakukan sebelumnya, namun penelitian mengenai optimalisasi aset
tanah bekas gedung bioskop milik Pemerintah Kabupaten Bireuen belum pernah
dilakukan sebelumnya. Penelitian ini berpedoman pada penelitian-penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terdahulu sehingga memiliki banyak kesamaan dengan
penelitian sebelumnya baik dalam metoda pengambilan data maupun alat analisa
yang digunakan. Penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dapat
dilihat pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1
Penelitian-Penelitian Terdahulu
Peneliti
1
Yurika Xanthinia
Wijayanti (2005)
Campbell, (2010)
Objek Penelitian
2
Analisa Penggunaan Tertinggi
dan Terbaik (HBU): Studi
Kasus Tanah eks Mess Pemda
Kabupaten Tabalong di Kota
Banjarmasin
High and best use
Multifunctional Agricultural
Market
Property Investment Appraisal
Luce, 2012.
Miftahul Mubayyinah
dan Christiono Utomo
(2012)
Pendekatan Penelitian
3
Highest and Best Use Analysis.
1
Akmaluddin, dan
Christiono Utomo,
(2013)
Lepikhina dan
Sannikova, (2014)
2
Sebidang tanah di di Jl.
Gubeng Raya No.54 Surabaya
dengan luas 1.150 m2
3
Analisa HBU dengan melakukan
tinjauan dari aspek fisik, legal,
finansial,
dan
produktivitas
maksimum agar mendapatkan hasil
jenis properti komersial optimum.
Penilaian ahli penggunaan
Analisa Permintaan Pasar (APP) dan
paling efektif dari sebidang
metoda Analytic Hierarchy Process
tanah yang mengambil contoh (AHP) - untuk menentukan tingkat
pada objek tanah kosong yang preferensi empat faktor kunci:
terletak di bagian tengah kota
Keuntungan Lokasi, kualitas Sumber
Yanaul di Republik
Daya, Permintaan Pasar dan
Bashkortostan (27 Azina Street, Kelayakan Teknologi, agar menjadi
Yanaul).
prioritas pada faktor-faktor ini.
dan terbaik dari tanah bekas gedung bioskop Pemerintah Daerah Kabupaten
Bireuen?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan
yang tertinggi dan terbaik. Kemudian menentukan tiga alternatif pengembangan
dalam bentuk rumah toko (ruko), swalayan dan penginapan/hotel.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab I
merupakan Pendahuluan yang mencakup uraian tentang latar belakang, keaslian
penelitian, tujuan penelitian, rumusan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan. Bab II membahas tentang landasan teori/kajian pustaka,
yang mencakup tentang teori dan kajian terhadap penelitian terdahulu. Bab III
membahas tentang metoda penelitian, yang mencakup tentang desain penelitian,
metoda pengumpulan dan analisa data. Bab IV membahas tentang analisa data,
yang mencakup tentang analisa kelayakan fisik dan peraturan, analisa pasar,
analisa persepsi masyarakat dan analisa keuangan. Bab V membahas tentang
kesimpulan dan saran.