Menyelesaikan Audit
Menyelesaikan Audit
Keterjadian dan hak dan kewajiban Kejadian Telaah atas kontrak utang untuk menentukan
dan transaksi yang diungkapkan telah terjadi apakah piutang dagang digunakan sebagai
dan disebut dlm entitas
jaminan
Kelengkapan Seluruh pengungkapan yang Penggunaan
daftar
pembanding
tercangkup dalam laporan keuangan sudah pengungkapan untuk menentukan apakah
dimasukkan
laporan keuangan sudah memasukkan seluruh
pengungkapan yang disyaratkan dalam prinsip
akuntansi berlaku umum.
Klasifikasi dan dimengerti Informasi Telaah laporan keuangan untuk menentukan
keuangan disajikan dengan baik dan apakah aset diklasifikasikan dengan benar
dijelaskan serta diungkapkan dengan jelas
antara kategori aset lancar dan nonlancar.
Membaca penjelasan tambahan (footnote
disclousure) agar lebih jelas
Akurasi dan penilaian Informasi keuangan Rekonsiliasi jumlah yang terdapat dalam
dan lainnya diungkapkan secara wajar dan penjelasan tambahan utang jangka panjang
pada jumlah yang tepat.
dengan informasi yang telah diperiksa dan
didukung oleh kertas kerja audit atas utang.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Sebagai bagian dari tahap audit keempat, auditor mengevaluasi bukti yang diperoleh selama
tiga tahap pertama dalam audit, untuk menentukan apakah mereka perlu melakukan prosedur
tambahan untuk tujuan penyajian dan pengungkapan. Pendekatan auditor dalam memperoleh
bukti sehubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan konsisten dengan pendekatan
dalam memperoleh bukti yang berkaitan dengan transaksi dan saldo.
Melakukan prosedur substantif untuk memperoleh keyakinan bahwa seluruh tujuan audit
dilakukan untuk mendapatkan informasi dan jumlahnya disajikan dan diungkapkan dalam
laporan keuangan.
Di tahap 4 (empat) auditor mengevaluasi bukti yang diperoleh dari tiga tahap pertama untuk
menilai apakah diperlukan bukti tambahan untuk tujuan penyajian dan pengungkapan. Dalam
tahap 4 (empat) auditor juga mengevaluasi apakah keseluruhan penyajian laporan keuangan
dan penjelasan tambahan terkait telah mamatuhi prinsip akuntansi berlaku umum. Hal ini
meliputi evaaluasi apakah setiap laporan keuangan mencerminkan klasifikasi yang tepat dan
deskripsi setiap akun yang konsisten dengan persyaratan dan bahwa informasi disajikan dalam
bentuk yang benar dan dengan terminologi yang tepat seperti disyaratkan dalam standaar
akuntansi.
Salah satu perhatian utama auditor sehubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan
adalah menentukan apakah manajemen sudah mengungkapkan seluruh informasi yang
diperlukan (tujuan kelengkapan untuk penyajian dan pengungkapan).
Telaah Atas Kewajiban Kontijensi dan Komitmen
Kewajiban Kontijensi adalah potensi utang di masa depan kepada pihak luar atas jumlah yang
belum dapat ditentukan yang hasilnya dari aktivitas yang telah dilakukan. Kewajiban kontijensi
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
yang bernilai material harus diungkapkan dalam catatan penjelasan tambahan. Terdapat 3
(tiga) kondisi yang diperlukan atas munculnya kewajiban kontijensi, yaitu:
1. Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau penurunan nilai
aset yang dihasilkan dari kondisi sekarang.
2. Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan nilai di masa mendatang
3. Hasilnya akan diperoleh dari kejadian di masa mendatang.
PSAK 57 menjelaskan 3 (tiga) tingkatan kemungkinan terjadinya dan perlakuan laporan
keuangan yang tepat untuk setiap kemungkinan.
Kemungkinan keterjadian dan Perlakuan atas Laporan Keuangan
Kemungkinan Keterjadian
Pengungkapan
atas
Penjelasan
Litigasi yang belum final untuk pengeluaran paten, produk atau tindakan lainnya.
Waran produk
Saldo tak terpakai dari perjanjian kredit (Letter of credit) yang beredar.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Melakukan tanya jawab dengan manajemen (langsung atau tertulis) tentang kemungkinan
tidak tercatatnya kontijensi. Dalam tanya jawab tersebut auditor harus secara spesifik
menjelaskan perbedaan kontijensi yang memerlukan adanya pengungkapan sebagai peringatan
kepada manajemen yang tidak memahami hal ini. Jika manajemen tidak dapat melihat kondisi
kontijensi atau tidak sepenuhnya memenuhi persyaratan pengungkapan maka tanya jawab
tersebut dapat membantu mengidentifikasikan pengungkapan yang diperlukan. Pada saat
penyelesaian audit, auditor akan meminta manajemen untuk membuat pernyataan tertulis
sebagai bagian dari surat representasi yang menyatakan bahwa tidak terdapat kewajiban
kontijensi yang tidak diungkapkan. Biasanya tanya jawab dengan manajemen tidak dapat
menemukan pengungkapan kontijensi yang sengaja disembunyikan.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Menelaah laporan agen penerimaan internal pada tahun berjalan dan tahun-tahun
Menelaah notulensi pertemuan direktur dan pemegang saham bila ada indikasi tuntutan
Menganalisis biaya hukum untuk periode audit dan menelaah tagihan dan pernyataan dari
penasihat hukum bila terdapat indikasi adanya kewajiban kontijensi, terutama tuntutan hukum
dan pengenaan pajak yang masih tertunda
Memperoleh surat dari penasihat hukum yang diberikan kepada klien berkenaan dengan
status litigasi yang tertunda atau kewajiban kontijensi lainnya. Prosedur ini diperiksa lebih
seksama.
Misalnya konfirmasi bank bisa jadi mengindikasikan diskonto piutang wesel atau jaminan utang.
Memeriksa perjanjian kredit pada tanggal neraca dan meminta konfirmasi saldo yang
mengevaluasi
proses
hukum
yang
ada
atau
tuntutan
lain
atas
klien
dan
mengindentifikasikan bila ada masalah lainnya. Beberapa tahun terakhir pengacara enggan
memberikan informasi kepada auditor sehubungan dengan kewajiban mereka untuk menjaga
kerahasiaan informasi klien. Jenis-jenis penolakan pengacara dalam memberikan informasi
kepada auditor mengenai kewajiban kontijensi kliennya dapat dibagi menjadi dua hal:
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
tgl penerbitan
lap keuangan
31-12-07
11-3-08
26-3-08
Auditor bertanggung jawab untuk menelaah kejadian setelah tanggal neraca yang terjadi antara 31-12-07 dan 11-0308 tetapi tidak melebihi tanggal laporan audit. Kebanyakan proses audit pada kejadian setelah tanggal neraca
dilakukan mendekati tanggal laporan audit.
Beberapa kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca memberikan informasi tambahan
kepada manajemen agar dapat menentukan penyajian dan pengungkapan yang wajar atas
saldo akun pada tanggal neraca. Informasi mengenai kejadian ini membantu auditor dalam
melakukan verifikasi saldo. Misalnya, jika auditor mengalami kesulitan dalam menentukan
penilaian yang tepat atas persediaan karena keusangannya, maka penjualan persediaan
bahan baku sebagai bahan sisa pada periode setelah tanggal neraca akan menunjukkan
nilai persediaan yang benar pada tanggal neraca.
Kejadian setelah tanggal neraca, seperti berikut ini, memerlukan penyesuaian atas saldo
akun pada laporan keuangan tahun berjalan jika jumlahnya material:
Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan atas saldo piutang dagang yang beredar
karena kondisi keuangan pelanggan memburuk.
Penetapan proses litigasi padaa nilai yang berbeda dengan nilai yang ditetapkan padaa
pembukuan.
Penghentian aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pada nilai di bawah nilai
buku.
2. Kejadian Yang Tidak Berdampak Langsung pada Laporan Keuangan tetapi Memerlukan
Pengungkapan.
Kejadian jenis ini memberikan suatu kondisi yang tidak terjadi pada tanggal neraca yang
dilaporkan, tetapi tidak terlalu signifikan namun tetap memerlukan pengungkapan
meskipun tidak memerlukan penyesuaian akun. Biasanya akun ini cukup diungkapkan
dengan menggunakan penjelasan tambahan, tetapi kadang-kadang bisa cukup signifikan
sehingga memerlukan pengungkapan pada laporan keuangan tambahan ( Supplemental
atau
transaksi
yang
terjadi
setelah
tanggal
neraca
yang
memerlukan
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Penurunan nilai pasar atau sekuritas milik perusahaan untuk investasi sementara atau
Penurunan nilai pasar atas persediaan sebaagai dampak dari tindakan pemerintah yang
membatasi penjualan produk.
Prosedur Audit
Prosedur Audit untuk menelaah kejadian setelah tanggal neraca terbagi dalam 2 (dua) kategori
yaitu:
1.
Prosedur yang biasanya terintegrasi sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun.
Kategori ini meliputi pengujian pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai bagian
dari pengujian perincian saldo. Misalnya auditor memeriksa transaksi penjualan dan
pembelian setelah tanggal neraca untuk menentukan apakah pisah batasnya akurat.
Auditor juga menguji tertagihnya piutang dangan dengan menelaah penerimaan kas
periode setelah tanggal neraca untuk mengevaluasi penilaian cadangan kerugian piutang
tidak tertagih.
2.
Prosedur yang dilakukan khususnya untuk menemukan kejadian atau transaksi yang harus
diakui sebagai kejadian setelah tanggal neraca.
Pengujian yang khusus menyediakan informasi untuk menguji saldo akun tahun berjalan
atau penjelasan tambahan sebagai pengujian kelengkapan untuk tujuan penyajian dan
pengungkapan.
Pengujian tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
atau struktur modal perusahaan, status bagian-bagian yang belum diketahui dengan
pasti pada tanggal neraca, dan penyesuaian tidak lazim yang dilakukan setelah tanggal
neraca. Auditor perusahaan publik juga harus memasukkan tanya jawab mengenai
perubahan pengendalian internal atas laporan keuangan yang dilakukan setelah akhir
periode fiskal.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
2.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
mengenai bisnis klien selama masa audit agar dapat memberikan penilaian terhadap
kemungkinan kesulitan keuangan pada tahun depan.
3.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
- Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan disajikan dengan wajar dan sesuai
dengan prinsip akuntansi berlaku umum.
Kelengkapan informasi
- Ketersediaan seluruh pencatatan akuntansi dan data terkait
- Kelengkapan dan ketersediaan seluruh notulensi pertemuan pemegang saham, direktur
dan dewan direksi.
Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
- Keyakinan manajemen bahwa dampak dari salah saji laporan keuangan yang tidak
dikoreksi adalah tidak material bagi laporan keuangan keseluruhan.
-
penting dalam pengendalian internal dan lain-lain di mana kecurangan dapat berdampak
material dalam laporan keuangan.
- Infromasi mengenai transaksi pihak terkait dan jumlah piutang dan terutang dari dan
kepada pihak yang terkait.
-
Klaim yang belum diajukan atau penilaian dari pengacara klien memeiliki asersi
penting dan harus diungkapkan sesuai PSAK No.57 Estimasi Utang Kewajiban Kontijensi,
dan Aset Bersyarat.
Kejadian setelah tanggal neraca
- Kebangkrutan konsumen utama dengan piutang dagang berjumlah besar pada tanggal
neraca.
- Penggabungan usaha atau akuisisi setelah tanggal neraca.
4.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Standar audit dengan sengaja tidak mendefinisikan atau membatasi informasi tambahan
agar perusahaan dapat menyediakan informasi yang bisa memenuhi kebutuhan
penggunanya.
Auditor harus jelas memisahkan audit dan tanggung jawab pelaporan atas laporan
keuangan utama dan untuk informasi tambahan. Biasanya auditor tidak melakukan audit
terperinci yang memadai untuk menyesuaikan opini atas informasi tambahan, tetapi dalam
kondisi tertentu auditor dapat saja mengandalkan bahwa informasi tersebut disajikan
dengan wajar.
5.
Evaluasi Hasil
Auditor
perusahaan
publik
harus
membuat
kesimpulan
menyeluruh
atas
efektivitas
pengendalian internal dalam pelaporan keuangan. Kelima aspek dalam evaluasi hasil yaitu:
1.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
2.
3.
menyelesaikan
audit,
auditor
harus
membuat
evaluasi
akhir
apakah
Auditor
harus
mendesain
dan
melakukan
prosedur
audit
untuk
Telaah independen
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Pada saat penyelesaian audit yang lebih besar, biasanya terdapat telaah untuk laporan
keuangan dan keseluruhan berkas audit oleh penelaah independen yang tidak terlibat
dalam audit, tetapi merupakan staf kantor akuntan yang juga melakukan audit. Telaah
independen disyaratkan oleh Sec, termasuk telaah atas informasi keuangan intern dan
audit pengendalian internal. Penelaah ini menempati posisi penting untuk memastikan
bahwa audit sudah dilakukan dengan memadai. Tim audit harus dapat menjustifikasi bukti
yang diakumulasi dan kesimpulan yang diambil berdasarkan kondisi pada saat audit
dilakukan.
6.
Evaluasi hasil
(berdasarkan akun
Dan siklus)
---------------------Estimasi salah saji
(berdasarkan akun)
Risiko audit
(berdasarkan akun &
Siklus)
Evaluasi keseluruhan
Laporan keuangan
-----------------------Estimasi salah saji
(keseluruhan laporan)
Risiko audit
(keseluruhan laporan)
Penerbitan
Laporan
Audit
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP