Anda di halaman 1dari 2

Paragraf Eksplanasi

Pengertian
Eksplanasi adalah karangan yang menerangkan atau menjelaskan proses dari suatu gejala alam
maupun sosiokultural.
Tujuan
Tujuan paragraf eksplanasi adalah untuk menerangkan atau menjelaskan serangkaian proses dari suatu
gejala atau fenomena alam maupun sosiokultural.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bahasa yang dominan digunakan:


Penggunaan kata kerja aksi
Penggunaan kalimat pasif
Penggunaan frasa nomina
Penggunaan frasa adverbia
Penggunaan terminologi teknis
Penggunaan nomina umum dan abstrak
Penggunaan konjungsi waktu serta sebab-akibat
Struktur Paagraf
Struktur dari suatu eksplanasi terdiri atas 3 bagian, yaitu:
a. Penyataan Pengantar (General Statement): Mengidentifikasi proses, hal atau fenomena yang akan
dijelaskan. Identifikasi biasanya akan dimulai dengan jawaban atas pertanyaan umum.
b. Serangkaian argumen (Eksplanasi): Penulis memaparkan serangkaian atau urutan mengapa
peristiwa atau fenomena bisa terjadi.
c. Kesimpulan (Konklusi): mengakhiri penjelasan dengan meringkas poin utama yang timbul terjadi.
Sebaiknya juga menambahkan akhir pernyataan tentang sudut pandang serta bagaimana semua
faktor yang cocok bersama-sama untuk menciptakan peristiwa.
Langkah-langkah Penulisan
a. Menentukan topik/tema
b. Menetapkan tujuan
c. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksplanasi.
Contoh
Tsunami
Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang tsu yang berarti pelabuhan
dan nami yang
berarti gelombang. Namun, para ilmuwan mengartikan tsunami dengan
gelombang
pasang (tidal wave) atau dikenal juga dengan sebutan gelombang laut karena
gempa
(seismic sea waves). Tsunami adalah serangkaian gelombang yang terbentuk
karena
gempa atau letusan gunung berapi di bawah laut atau di daratan dekat pantai.
Gelombangnya yang besar menyebabkan banjir dan kerusakan saat
menghantam
pantai.
Tsunami tercipta saat permukaan dasar laut bergerak naik turun di
sepanjang patahan
selama gempa terjadi. Patahannya menyebabkan keseimbangan air menjadi
terganggu.

Makin besar daerah patahan yang terjadi, makin besar pula tenaga gelombang
yang
dihasilkan. Selain itu, tsunami juga tercipta karena meletusnya gunung berapi
yang
menyebabkan pergerakan air di laut atau perairan sekitarnya sangat tinggi.
Gelombang
yang besar menyebabkan banjir dan kerusakan saat menghantam pantai.
Gelombang tsunami yang terjadi di laut melaju lebih cepat daripada
gelombang normal.
Gelombang tersebut menyebar ke segala arah dengan ketinggian 30 sampai
dengan
50 meter dan kecepatan sekitar 800 km/jam. Ketika gelombang tsunami
memasuki air
dangkal, kecepatannya akan menurun dan ketinggiannya akan bertambah.
Ketinggian
gelombang itu juga bergantung pada bentuk pantai dan kedalamannya. Gempa
bumi yang tejadi di dasar laut sangat berpotensi menimbulkan tsunami dan
sangat
berbahaya bagi manusia.
Kamu tidak perlu khawatir karena tidak semua gempa dan letusan gunung
berapi
menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami menimbulkan gelombang besar.
Tsunami selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang
paling
besar terjadi ketika gelombang besar tsunami itu mengenai permukiman
manusia
sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya.

Anda mungkin juga menyukai