Laporan PHP, Tentang Ekosistem Hama Di Kelapa Sawit
Laporan PHP, Tentang Ekosistem Hama Di Kelapa Sawit
KELOMPOK 3
Panji Dwi Prananta
J3Z411007
Dwi Handono
J3Z411049
Andris
J3Z411017
Rahmad
J3Z411027
Yudi Yulistiansah
J3Z411039
Latar Belakang
Ekosistem merupakan hubungan ketergantungan yang saling mempengaruhi
antara organisme dengan lingkungannya. Secara garis besar komponen penyusun
ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik seperti,
tumbuhan, hewan, mikroba dan manusia sedangkan komponen abiotik seperti, air,
udara, batu, cahaya matahari dan tanah.
Semua organisme yang hidup di alam tidak dapat hidup sendiri, melainkan
harus saling berinteraksi baik dengan individu sejenis atau tidak sejenis. Interaksi
organisme dapat dibagi menjadi simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme,
simbiosis parasitisme dan predasi. Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua
organisme yang berbeda jenis yang saling menguntungkan, contohnya pada bunga
dan lebah.. Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua organisme yang
berbeda jenis, yang satu untung dan yang lain tidak dirugikan. Contohnya anggrek
dengan pohon yang ditumpanginya. Simbiosis Parasitisme adalalah hubungan antara
dua organisme yang berbeda jenis, yang satu untung dan yang lain dirugikan.
Contohnya, benalu dengan inangnya. Predasi adalah hubungan antara mangsa dan
pemangsa (predator). Bila mangsa tidak ada, maka pemangsa tidak dapat hidup.
Sebaliknya, bila pemangsa tidak ada, maka populasi mangsa akan meningkat. Oleh
karena itu, predator menjadi pengontrol populasi hewan yang dimangsa.
Ekosistem yang dibahas dalam laporan ini yaitu ekosistem buatan. Ekosistem
buatan
merupakan
ekosistem
yang
diciptakan
manusia
untuk
memenuhi
ialah bentuk ekosistem binaan manusia yang ditujukan untuk memperoleh produksi
pertanian dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan kebutuhan manusia.
Ekosistem pertanian sangat peka akan kekeringan, hama/penyakit sedangkan
pada ekosistem alam dengan komunitas yang kompleks dan banyak spesies
mempunyai kemampuan untuk bertahan terhadap gangguan iklim dan makhluk
perusak. Dalam agroekosistem, tanaman dipanen dan diambil dari lapangan untuk
konsumsi manusia/ternak sehingga tanah pertanian selalu kehilangan garam-garam
dan kandungan unsur-unsur antara lain N, P, K, dan lain-lain.
Pendekatan agroekosistem berusaha menanggulangi kerusakan lingkungan
akibat penerapan sistem pertanian yang tidak tepat dan pemecahan masalah pertanian
spesifik akibat penggunaan masukan teknologi. Langkah pendekatan agroekosistem
salahsatunya yaitu pengendalian hama dan penyakit pada tanaman dengan tepat
sasaran, tujuan dan tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Jika serangan
hama dan penyakit tersebut tidak melebihi ambang ekonomis maka tindakan
penanggulangan tidak perlu dilakukan. Sedangkan jika serangan hama dan penyakit
tersebut melebihi ambang batas ekonomis tanaman maka perlu dilakukan kegiatan
penanggulangan.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah;
1. Mengamati ekosistem dan interaksinya di perkebunan kelapa sawit.
2. Mengklasifikasikan hama di perkebunan kelapa sawit.
3. Mengetahui jumlah hama dan kaitannya dengan pengendalian HPT.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 24 september 2012 di Kebun
Percobaan Cikabayan IPB. Kebun kelapa sawit yang kami amati adalah tanaman
kelapa sawit dengan umur 11 tahun sejak masa tanam (TM 11).
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan :
Jaring
Plastik
Karet
Pena
Buku Catatan
Alkohol 70%
Plastik bening
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan :
B
a
gi
a
n
Hama
Gulm
Jum
lah
Keterang
an
n
a
m
a
n
Laba-
laba
B
at
a
Semut
hitam
D
a
u
n
Cecop
et
Kutu
Putih
Berg
erom
bol
P
re
d
at
or
P
re
d
at
or
P
re
d
at
or
H
a
m
a
Menempel
di batang
Menempel
di batang
Menempel
di batang
Menghisap
daun
P
ir
in
g
a
n
Setari
a
plicat
a
Melast
oma
malab
athric
um
Clide
mia
hirta
at
Nyam
uk
a
n
Kepik
P
ir
in
Jangkr
ik
a
n
Semut
hitam
Melast
oma
malab
athric
um
Clide
mia
G
ul
m
a
P
e
n
y
er
b
u
k
P
re
d
at
or
P
re
d
at
or
P
re
d
at
or
G
ul
m
a
Tumbuh di
piringan
Hinggap
di batang
Menempel
di batang
Hanya
lewat
Hanya
lewat
Tumbuh di
piringan
Berg
erom
bol
B
at
hirta
Axono
pus
compr
esus
Semut
hitam
g
P
ir
in
Semut
hitam
Axono
pus
compr
esus
Melast
oma
malab
athric
um
P
re
d
at
or
P
re
d
at
or
Menempel
di batang
Hanya
lewat
P
ir
in
g
a
Berg
erom
bol
Rayap
Berk
oloni
Belala
ng
B
at
a
Semut
hitam
G
ul
m
a
P
e
n
g
ur
ai
H
Tumbuh di
piringan
Menguraik
an
a
m
a
P
re
d
at
Hanya
Lewat
Menempel
di batang
n
g
Cecop
et
or
P
re
d
at
or
Menempel
di batang
Tumbuh di
piringan
Menguraik
an
Melast
oma
malab
athric
um
Clide
mia
hirta
Rayap
Berk
oloni
in
g
a
n
Semut
hitam
B
at
a
Semut
hitam
Clide
Cacing
tanah
g
P
ir
in
hirta
Axono
mia
G
ul
m
a
P
ir
3
Berg
P
e
n
g
ur
ai
P
re
d
at
or
P
e
n
g
ur
ai
P
re
d
at
or
G
ul
m
a
Hanya
lewat
Di tanah
Menempel
di batang
Tumbuh di
piringan
pus
compr
esus
erom
bol
Semut
hitam
g
a
n
Belala
ng
P
re
d
at
or
H
a
m
Hanya
lewat
Hanya
Lewat
Pembahasaan :
Rayap sangat berguna untuk menguraikan pelepah kelapa sawit sehingga menambah
bahan organik. Walaupun begitu, keberadaan rayap juga harus diwaspadai karena
dapat menyerang akar tanaman kelapa sawit sehingga akan menggangu proses
transportasi air dan hara. Tanaman terakhir, yaitu pohon kelima semut hitamlah yang
menjadi hewan yang terbanyak ditemui.
pengurai. Pada pengamatan yang telah dilakukan ditemukan rayap pada bekas
pelepah tanaman kelapa sawit yang telah dipotong. Rayap yang ditemukan pada
bekas pelepah tanaman kelapa sawit berperan dalam mengurai pelepah itu sehingga
menambah bahan organik. Walaupun rayap tidak ditemukan pada setiap tanaman
contoh, tetapi keberadaan rayap harus diwaspadai karena rayap bisa menjadi hama
karena merusak akar kelapa sawit.
Di piringan kelapa sawit dari lima pohon contoh, gulma yang dominan
KESIMPULAN
Hewan yang dominan di lahan itu adalah semut hitam dan rayap.
Semut hitam yang sebagai predator dan rayap yang berperan sebagai pengurai dan
hama. Sedangkan untuk gulma yang dominan adalah Axonopus compresus. Sebagai
Daftar Pustaka
http://prasarekzambonk.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-lapangdasar.html