Anda di halaman 1dari 2

PIDATO PENGORBANAN SANG AYAH

Assalamualaikum wr. Wb. Mukaddimah.


Yang Terhormat, Bapak Ibu Dewan Juri dan Teman-teman seperjuangan
yang berbahagia.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat
Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya yang berupa
kesehatan, kita dapat berkumpul di majelis ini yang insyaallah dirahmati oleh
Allah SWT.
Kedua kalinya, shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan, zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang
yakni,

Adinul

Islam.

Alhamdulillahirabbil

alamin.

Pada kesempatan kali ini,perkenankanlah saya menyampaikan uraian


singkat yang berkaitan dengan Bulan Dzulhijjah sebagai momentum Bulan
Pengorbanan.
Sekarang ini kita berada di dalam bulan Dzulhijjah yang sering kita sebut
sebagai Bulan Haji. Bulan ini termasuk dalam bulan yang dimulyakan Allah
karena saat itu umat Islam di seluruh dunia berkumpul di kota mekkah
dengan penuh persaudaraan ,dan dengan penuh kebersamaan mereka
mengumandangkan
sarrikallaka

Labbaik

Allahumma

labbaik..

mereka

mengikrarkan

labbaik.

Labbaika

kebesaran

Asma

laa
Allah,

mengagungkan kebesaran Allah, bersatu padu sebagai sesama muslim


sebagai saudara walaupun berbeda kewarganegaraan, berbeda bahasa,
berbeda suku,berbeda warna kulit dan masih banyak lagi perbedaanperbedaan lainnya.
Sebagaimana kita ketahui, di bulan ini pula kita sama-sama mengenang
sejarah idul Qurban, ketika itu Nabi Ibrahim mendapat ilham dari Allah
melalui mimpi untuk menyembelih putranya Ismail. Tepat ketika Ismail telah
tumbuh menjadi anak remaja yang ceria dan mulai terampil membantu sang
ayah

bekerja.

Namun

dengan

kesabarannya,

Ibrahim

menyampaikan

perintah Allah tersebut (ilham) yang didapat melalui mimpinya kepada Ismail
dengan diliputi perasaan gundah, Hai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam

mimpi

bahwa

aku

menyembelihmu.

Maka

fikirkanlah

apa

pendapatmu!. Ismail menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang


diperintahkan kepadamu; insya Allah bapak akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar. (Q.S. Ash Shaaffaat:102). Subhanallah. Sungguh

pengorbanan yang sangat luar biasa antara Bapak dan Anak itu demi
keimanannya pada Allah.
Hadirin yang dirahmati Allah
Sebagai seorang muslim momentum ini kita jadikan sebagai bahan
introspeksi diri, bagaimana sikap kita di masa lalu, saat ini dan di masa yang
akan datang. Adakalanya, dalam kehidupan ini untuk mencapai sesuatu
yang lebih baik diperlukan suatu pengorbanan. Pertanyaannya,bagaimana
cara kita menyikapi bulan haji sebagai bulan penuh pengorbanan? Salah
satunya malan kita hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus
lebih baik dari hari ini, Mengapa? sebab orang yang amalannya hari ini tetap
saja tidak ada peningkatan itu merupakan tanda orang merugi, sedangkan
Orang yang amalannya lebih buruk dari hari kemarin itu merupakan tanda
orang yang celaka. Naudzu billahi Mindalik. Oleh karena itu, Jadikan bulan
haji ini sebagai momentum bulan peningkatan amal, bulat taubat, dan harihari perbaikan.seperti Nabi Ismail yang penuh keikhlasan menyerahkan
segenap jiwa raganya dan Nabi Ibrahim sebagai Sang Ayah yang rela dan
ikhlas menyembelih anaknya demi menjalankan perintah Allah SWT.. itulah
semangat Idul Qurban, ikhlas dan rela berkorban meninggalkan kemunkaran
demi menjalankan perintah dan petunjuk Allah SWT.
Hadirin yang dirahmati Allah
Demikian yang bisa saya sampaikan semoga dapat bermanfaat, amiin.
Kalau ada jarum yang patah,jangan disimpan dalam peti.
Kalau ada kata-kata yang salah, jangan disimpan dalam hati.
Karena, tiada gading yang tak retak, tiada mawar yang tak berduri.
Kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Subhanakallahuma

wabihamdika

waatubu ilaik.
Wassalamualaikum.WR.WB

ashaduallaillahailla

anta

astagfiruka

Anda mungkin juga menyukai