Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN ULANG

TERMODINAMIKA REAKSI KIMIA


Cakupan yang dipelajari dalam termodinamika reaksi kimia:
1. Menaksir atau memperkirakan kelayakan suatu reaksi kimia untuk diselenggarakan secara
komersial.
2. Menentukan konversi maksimum reaksi (konversi pada kesetimbangan/equilibrium, Xe) pada
suatu kondisi tertentu.
3. Menentukan panas atau kalor yang terlibat dalam (atau menyertai) sebuah reaksi kimia (tinjauan
ulang panas reaksi).
KELAYAKAN TERMODINAMIKA SUATU REAKSI KIMIA
Secara termodinamika, suatu reaksi kimia dapat berlangsung (secara spontan) jika perubahan energi
bebas Gibbs reaksinya berharga negatif (Go < 0).
Pedoman harga Go sebagai kriteria kelayakan termodinamika reaksi:
Go (kJ/mol)

Tingkat Kelayakan

G < -40
-40 < Go < 0
0 < Go < 40
Go > 40

Sangat layak
Layak
Bisa layak, tetapi sangat bergantung kepada kondisi operasi
Pada umumnya tidak layak

Perhitungan Go untuk reaksi kimia dengan skema umum sebagai berikut:


A A + B B

P P + Q Q

.... (1)

Jika perubahan energi bebas Gibbs standar reaksi pembentukan A, B, P, dan Q masing-masing sebesar
Gf,Ao Gf,Bo Gf,Po Gf,Qo, maka perubahan energi bebas Gibbs reaksi (1) adalah sebesar:
Go = (A) (Gf,Ao) + (B) (Gf,Bo) + (P) (Gf,Po) + (Q) (Gf,Qo)
atau:

G o = i G f ,i o

.... (2)

dengan: Gf,io perubahan energi bebas Gibbs standar reaksi pembentukan komponen i (pada
umumnya pada suhu 25oC)
koefisien stoikiometri reaksi komponen i
i
(Jangan lupa bahwa: i berharga negatif (-) untuk reaktan atau pereaksi, dan i
berharga positif (+) untuk produk atau hasil reaksi)
KONVERSI MAKSIMUM SUATU REAKSI KIMIA
Konversi maksimum yang mampu dicapai oleh sebuah reaksi kimia pada kondisi tertentu dapat
diperoleh melalui perhitungan kesetimbangan reaksi.
Potensial kimia (i) atau perubahan energi bebas Gibbs molar reaksi suatu komponen i:
i = i o + R T ln a i atau: i i o = R T ln a i
Kriteria dasar kesetimbangan: G = 0 atau: G = i i = 0

.... (3)
.... (4)

Pada keadaan standar: G = i i


o

atau:

G G o = i i i o

.... (5)

.... (6)

Dengan mensubstitusikan (3) ke (6): G G o = i R T ln a i


i

dy/review termodinamika reaksi kimia/2006/halaman 1 dari 4 halaman

G G o = R T i ln a i
i

G G = R T ln a i i
o

.... (7)

Atau, jika persamaan (7) diterapkan untuk persamaan reaksi (1), maka:
G G o = R T ln

a P P .a Q Q
aA

.a B

G G o = R T ln K a

atau:

.... (9)

a P P .a Q Q

dengan: K a = K =

a A A .a B B
yang menyatakan konstanta atau tetapan kesetimbangan reaksi (1).

Karena pada kesetimbangan: G = 0, maka: G o = R T ln K

atau: K = e
Keterangan:
aktivitas komponen i
ai
R
konstanta atau tetapan gas ideal
T
suhu mutlak (absolut) reaksi

.... (8)

G
RT

.... (10)

.... (11)

.... (12)

Konstanta Kesetimbangan Reaksi


Untuk reaksi homogen fase gas: aktivitas komponen i (ai) dapat digantikan dengan fugasitasnya (fi).
f
atau:
Fugasitas komponen i: fi = yi fio
fi = yi Pt
P i
fi = yi i Pt
.... (13)
fi =i pi
.... (14)

Substitusikan (13) dan (14) ke (10):


K=

f P P .f Q Q
f A A .f B B

P P .Q Q y P P .yQ Q
A A .B B y A A .y B B

K = K K y Pt A + B + P + Q
K = K K P i

atau:

K=

.... (15)

P P .Q Q p P P .p Q Q
A A .B B p A A .p B B

K = K Kp

dengan:

Pt A + B + P + Q

.... (16)

K p = K y Pt i i

Untuk gas nyata, berlaku:


Untuk gas ideal, berlaku:

K = K Kp
K = Kp

.... (17)
.... (18)
.... (19)

Jika Ky diketahui (berdasarkan perhitungan menggunakan harga K, Kp, dan K tersebut di atas), maka:
Konversi maksimum reaksi pada kesetimbangan (Xe) pada P, T, dan komposisi campuran
reaktan tertentu dapat dihitung
Komposisi komponen-komponen reaksi pada kesetimbangan dapat dihitung pula.
Jangan lupa bahwa:
atau:

mol A awal mol A akhir (sisa )


mol A awal
mol A yang terkonversi (bereaksi)
.... (20)
XA =
mol A awal
dy/review termodinamika reaksi kimia/2006/halaman 2 dari 4 halaman

Konversi reaktan A, X A =

Keterangan:
fugasitas komponen i
fi
o
fugasitas komponen i pada keadaan standar
fi
fraksi mol komponen i pada fase gas
yi
koefisien fugasitas komponen i
i
tekanan total sistem reaksi (dalam atm)
Pt
tekanan parsial komponen i dalam sistem reaksi
pi
K = Ka konstanta kesetimbangan reaksi berbasis aktivitas
Ky konstanta kesetimbangan reaksi berbasis fraksi mol gas
Kp konstanta kesetimbangan reaksi berbasis tekanan parsial
K konstanta kesetimbangan reaksi berbasis koefisien fugasitas
PANAS REAKSI KIMIA

Pada umumnya, proses atau reaksi kimia berlangsung pada kondisi tekanan tetap, dibandingkan dengan
kondisi volume tetap. Hal ini disebabkan karena reaksi mempunyai batas tekanan tertentu untuk bisa
berlangsung. Selain itu, peningkatan reaksi yang berlangsung secara terus menerus selama reaksi dapat
mengakibatkan reaktor meledak, misalnya.
Pada tekanan tetap, panas yang meyertai keberlangsungan sebuah reaksi adalah sebesar perubahan

entalpi reaksinya, atau: Q = H

.... (21)

Analog dengan persamaan (2), perubahan entalpi reaksi pada keadaan standar adalah sebesar:
H o = i H f ,i o

.... (22)

H sebagai fungsi suhu dapat dinyatakan sebagai:


H = H 298 o +

298

dengan: Cpi

Hf,io
H298o
T

( i Cp i ) dT

.... (23)

kapasitas panas atau panas spesifik komponen i


Harga Cp bisa:
Diasumsikan tetap pada rentang suhu tertentu, atau
Merupakan fungsi suhu, Cp = Cp (T)
perubahan entalpi reaksi pembentukan standar komponen i
perubahan entalpi reaksi (1) pada keadaan standar (pada suhu 25oC atau 298 K)
suhu mutlak (dalam Kelvin)

Berdasarkan panas yang menyertainya, suatu reaksi dapat digolongkan menjadi:


1. Reaksi eksotermik: jika melepaskan panas (H berharga negatif), dan
2. Reaksi endotermik: jika membutuhkan panas (H berharga positif)
Hubungan antara perubahan entalpi reaksi (panas reaksi) dengan perubahan energi bebas Gibbs reaksi:
H = G + T. S
atau: G = H - T. S
.... (24)
dengan S menyatakan perubahan entropi sistem reaksi.
Hubungan antara Konstanta Kesetimbangan Reaksi, Panas Reaksi, dan Suhu
Hubungan antara K, H, dan T dinyatakan dengan persamaan Vant Hoff:

d(ln K )
H
=
dT
R T2
Dua kondisi yang dapat ditinjau untuk mengamati pengaruh T terhadap K:
K
1
H 1

Jika H konstan pada rentang T1 dan T2, maka: ln 2 =



K1
R T2 T1

.... (25)

.... (26)

Jika H merupakan fungsi suhu, maka persamaan (23) harus disubstitusikan dahulu ke
persamaan (25), dan kemudian baru diselesaikan secara analitik.
dy/review termodinamika reaksi kimia/2006/halaman 3 dari 4 halaman

CONTOH SOAL:
(dibahas dan didiskusikan dalam tatap muka di kelas)

1. Reaksi fase gas: C2H6 (g)

C2H4 (g) + H2 (g)

berlangsung pada tekanan 1 atm dan suhu 1000 K. Mula-mula hanya terdapat C2H6 (murni).
Reaktan dan produk reaksi dianggap berkelakuan sebagai gas ideal.
Hitunglah:
a. konstanta kesetimbangan reaksi (K), dan
b. konversi maksimum reaksi (Xe)
yang dapat dicapai pada kondisi tersebut.
Data-data Gf,298o, Hf,298o, dan persamaan Cp sebagai fungsi T disajikan dalam tabel berikut:
Komponen Gf,298o (kJ/mol)
C2H6 (g)
-32,886
C2H4 (g)
68,124
H2 (g)
0

Hf,298o (kJ/mol)
-84,667
52,3
0

Cp (kJ/mol.K)
0,0096 + 8,37.10-5 T
0,0117 + 12,55.10-5 T
0,0289 + 1,67.10-5 T

2. Reaksi pembuatan etanol dari proses hidrasi etilena: C2H4 (g) + H2O (g)

C2H5OH (g)

berlangsung pada tekanan 264,2 atm dan suhu 527 K. Komposisi campuran gas awal terdiri atas: N2
(gas inert) sebanyak 15%-mol, H2O sebanyak 60%-mol, dan sisanya berupa C2H4.
Koefisien fugasitas masing-masing komponen dapat ditentukan dengan menggunakan fugacity
coefficient chart. Panas reaksi (H) diasumsikan tetap pada rentang 298-527 K.
Data-data suhu kritis, tekanan kritis, Gf,298o, dan Hf,298o tiap komponen tersaji sebagai berikut:
Komponen
H2O (g)
C2H4 (g)
C2H5OH (g)

Tc (K)
647,3
283,1
516,3

Pc (atm)
218,2
50,5
63,0

Gf,298o (kkal/mol)
-54,6357
16,282
-40,30

Hf,298o (kkal/mol)
-57,7979
12,496
-56,24

Pada kondisi tersebut di atas, tentukanlah komposisi campuran reaksi pada kesetimbangan!
LATIHAN SOAL:
(akan diberikan dalam tatap muka di kelas)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN REAKSI KIMIA
(didiskusikan dalam tatap muka di kelas)

Untuk reaksi homogen, beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan reaksi kimia adalah:
1. Suhu
2. Excess reactants
3. Tekanan total sistem
4. Penambahan inert (untuk reaksi homogen fase gas)
5. Keberadaan katalis
HUBUNGAN ANTARA KINETIKA DAN TERMODINAMIKA REAKSI KIMIA

Suatu reaksi kimia dapat ditinjau dari 2 (dua) aspek atau sudut pandang, yakni:
1. Aspek termodinamika
2. Aspek kinetika
(dapat ditelaah lebih lanjut, misalnya berdasarkan: Missen, 1999)

dy/review termodinamika reaksi kimia/2006/halaman 4 dari 4 halaman

Anda mungkin juga menyukai