Beberapa Teknik Untuk Menganalisis Rangkaian (Lanjutan) : Modul 6
Beberapa Teknik Untuk Menganalisis Rangkaian (Lanjutan) : Modul 6
Thevenin
mengatakan
bahwa
adalah
mungkin
mengganti
3
+
-
7
6
12 V
Jaringan A
RL
Jaringan B
7
3
4A
7
2
RL
RL
4A
Jaringan A
Jaringan A
(a)
(b)
2
+
-
8V
9
RL
+
-
8V
Jaringan A
Jaringan A
Gambar 3-13:(c)Transformasi-transformasi sumber dan kombinasi
(d)
RL
Jaringan B
Harus jelas bahwa satu di antara kegunaan utama teorema Thevenin dan
theorema Norton adalah penggantian bagian besar dari sebuah jaringan, seringkali
sangat sukar, dengan ekivalen yang sangat sederhana. Rangkaian baru yang lebih
sederhana ini memungkinkan kita membuat perhitungan cepat dari tegangan, arus,
dan daya yang diberikan oleh rangkaian asal kepada sebuah beban. Dalam penguat
dengan daya transistor misalnya, ekivalen Thevenin atau Norton membolehkan kita
menentukan daya maksimum yang dapat diambil dari penguat dan jenis beban yang
diperlukan untuk untuk mencapai pemindahan daya maksimum atau untuk
mendapatkan penguatan arus atau tegangan praktis maksimum. Sebagai contoh,
kita tinjau rangkaian yang diperlihatkan dalam gambar 3-12. Garis putus-putus
memisahkan rangkaian menjadi jaringan A dan jaringan B; kita anggap bahwa minat
kita yang utama adalah jaringan B, yang hanya terdiri dari tahanan beban RL.
Jaringan A dapat disederhanakan dengan mengulangi transformasi sumber. Mulamula kita perlakukan sumber 12-V dan tahanan 3- sebagai sumber tegangan
tegangan praktis dan menggantinya dengan sebuah sumber arus praktis yang terdiri
dari sumber 4-A yang paralel dengan 3 . Tahanan-tahanan paralel kemudian
dikombinasikan
menjadi
dan
sumber
arus
praktis
yang
dihasilkan
8
pL =
9 + RL
RL
Selanjutnya kita dapat melihat dari rangkaian ekivalen bahwa tegangan maksimum
yang bisa didapat melintasi RL adalah 8 V bila RL = ; transformasi cepat jaringan A
kepada sebuah sumber arus praktis (ekivalen Norton )menunjukan bahwa arus
maksimum yang dapat diberikan kepada beban adalah 8/9A untuk RL = 0; dan
teorema pemindahan daya maksimum memperlihatkan bahwa daya maksimum
diberikan pada RL bila RL adalah 9 . Tidak ada di antara kenyataan ini yang dengan
mudah nampak dari rangkaian asal.
Jika jaringan A lebih sukar, maka banyaknya transformasi sumber dan
kombinasi tahana yang perlu mendapat ekivalen Thevenin atau ekivalen Norton
menjadi sangat berat dan banyak; juga dengan adanya sumber-sumber tak bebas,
maka metode transformasi sumber biasanya tak terpakai. Teorema Thevenin dan
Norton memungkinkan kita mencari rangkaian ekivalen lebih cepat dan lebih mudah,
walaupun dalam rangkaian yang lebih sukar.
Bila diketahui rangkaian linear, atur rangkaian itu dalam bentuk dua jaringan A dan
B yang bersama-sama dihubungkan oleh konduktor yang tak punya tahanan. Jika
salah satu jaringan mengandung sebuah sebuah sumber tak bebas, variabel
pengontrolnya haruslah dalam jaringan yang sama. Definisi tengah voc sebagai
tengah rangkaian terbuka yang akan timbul melintasi terminal-terminal A dan B
diputuskan sehingga tak ada arus yang ditarik dari A. maka semua arus dan
tegangan di dalam B tidak akan berubah jika A dimatikan (semua sumber tegangan
bebas dan sumber arus bebas dalam A diganti oleh hubungan pendek dan rangkaian
terbuka) dan sumber tegangan bebas voc dihubungkan , dengan pengutuban yang
benar, secara seri dengan jaringan A yang mati (tak aktif).
Diketahui suatu rangkaian linear; susun rangkaian manjadi dua jaringan A dan B
yang dihubungkan oleh dua konduktor yang tak mempunyai tahanan. Jika salah satu
mengandung sebuah sumber tak bebas, variabel pengntrolnya harus berada dalam
jaringan yang sama. Definisikan arus isc sebagai arus hubungan pendek yang akan
timbul pada terminal A jika B dihubung-pendekkan sehingga tidak ada tegangan
yang disediakan A. maka semua tegangan dan arus dalam B tetap tak berubah jika A
dimatikan (semua sumber arus bebas dan sumber tegangan bebas dalam A diganti
oleh rangkaian terbuka dan hubungan pendek) dan sebuah sumber arus bebas isc
dihubungkan, dengan pengutuban yag wajar, paralel dengan jaringan A yang mati
(tak aktif).
Ekivalen Norton dari sebuah jaringan penahan yang aktif adalah sumber arus
Norton isc yang paralel dengan tahanan Thevenin Rth.
Ada hubungan penting diantara ekivalen Thevenin dan Ekivalen Norton dari
sebuah jaringan penahan aktif. Hubungan ini dapat diperoleh dapat digunakan
dengan transformasi sumber kepada salah satu jaringan ekivalen. Misalnya, jika kita
mentransformasikan ekivalen Norton, maka kita dapatkan sumber-sumber tegangan
Rthisc yang seri dengan tahanan Rth; jaringan ini berbentuk ekivalen Thevenin
sehingga
2 k
3 k
i
4V
2 mA
1 k
2 k
4V
3 k
a
2 mA
b
2 k
4V
3 k
b
Gambar 3-16a: Gambar 3-15 (a)
dimana sumber arus 2 mA
diganti dengan rangkaian hubung terbuka.
ab = ( TH ) 4V = 4 V
jika sumber arus 2 mA bekerja maka sumber tegangan 4 V dihubung singkat,
2 k
3 k
a
2 mA
b
(b)
ab = ( TH ) 2 mA = 2mA 2k
= 2 10 3 2 10 3
=4V
maka
( TH ) total = ( TH ) 4V + ( TH ) 2 mA
= 4+4 =8V
2 k
3 k
b
(c)
Gambar 3-16c: Tahanan Thevenin untuk Gambar 3-15.
RTH = 2 k + 3 k
= 5 k
sehingga rangkaian ekivalen Theveninnya diperlihatkan pada Gambar 3-16d.
5 k
i
8V
1 k
(d)
8V
1
= 1 mA
6 k
3
i=
Teorema Norton :
Untuk mencari arus Norton (iSC) kita ganti rangkaian tahanan 1 k dengan
rangkaian hubung singkat
2 k
3 k
i
4V
2 mA
2 k
3 k
(iSC)4V
4V
(a)
(i SC ) 4V =
4
= 0,8 mA
2+3
2 k
3 k
(iSC)2mA
2 mA
(i SC ) 2 mA =
2
4
2 = = 0,8 mA
2+3
5
maka
i
1,6 mA
5 k
1 k
i=
5
5
1
1,6 = 1,6 = 1 mA
5 +1
6
3
3-6
8
a
32
3A
5A
60 V
b
3A
5A
a
8A
32
3A
5A
60 V
b
n =1
=0
TH + 8 5 + 32 8 + 60 = 0
TH + 40 + 256 + 60 = 0
TH = 356 V
sedangkan untuk tahanan Theveninnya dapat dilihat pada Gambar 3-20.
8
a
32
b
Gambar 3-20: Tahanan Thevenin untuk rangkaian Gambar 3-19.
RTH = 8 + 32 = 40
40
356 V
Soal Latihan
6. Tentukan rangkaian ekivalen Thevenin dan Norton sebagaimana terlihat dari
terminal a-b bagi jaringan pada Gambar 3-22.
20
40
a
+
10i1
b
50 V
i1
3-7
himpunan persamaan loop yang sesuai. Di dalam beberapa segi ini adalah dual dari
metode penulisan persamaan-persamaan simpul. Perlu diingatkan sekali lagi bahwa,
walaupun kita mampu menjamin bahwa setiap himpunan persamaan yang kita tulis
akan cukup dan bebas, namun kita tidak dapat mengharapkan bahwa metode ini
akan langsung menghasilkan setiap himpunan persamaan yang mungkin ada.
Kita mulai lagi dengan membangun sebuah pohon, dan kita menggunakan
himpunan aturan yang sama seperti kita lakukan untuk analisis simpul umum.
Tujuannya, baik untuk analisis simpul maupun analisis loop adalah untuk
menempatkan tegangan-tegangan di dalam pohon dan arus-arus di dalam kopohon;
ini adalah sebuah hukum resmi untuk sumber-sumber dan hukum yang diinginkan
untuk kuantitas-kuantitas pengontrol.
10
11