Giyantipura dengan permaisuri Dewi Swargandini. Kedua
saudara kandungnya, masing-masing bernama: Dewi Amba, yang
secara
tak
sengaja
mati
terbunuh
oleh
panah
Dewabarata/Resi Bhisma, dan Dewi Ambalika/Ambiki yang
menjadi istri Prabu Wicitrawirya, putra Prabu Sentanu dengan Dewi Durgandini, dari negara Astina. Ia kemudian menjadi istri Begawan Abiyasa. Dewi Ambika dan Dewi Ambalika menjadi putri boyongan Dewabarata/Resi
Bhisma
yang
berhasil
memenangkan
sayembara tanding di negara Giyantipura dengan membunuh
Wahmuka dan Arimuka. Di negara Astina, Dewi Ambika Sumber : Rupa & Karakter Wayang Purwa
Tokoh-Tokoh Wayang Dalam Mahabharata
dinikahkan dengan Prabu Citragada, putra sulung Prabu
Sentanu dengan Dewi Durgandini/Dewi Setyawati. Setelah Prabu Citragada tewas dalam peperangan melawan Prabu Citranggada (raja gandarwa), atas kehendak Dewi Durgandini, Dewi Ambika dinikahkan dengan Begawan Abiyasa, putra tunggal Dewi Durgandini dengan Resi Palasara dari pertapaan Retawu. Dari perkawinan itu ia memperoleh seorang putra yang lahir
cacat
buta
kedua
matanya,
yang
diberi
nama
Drestrarasta, yang kelak menurunkan keluarga Kurawa. Cacat
lahir Drestrarasta ini adalah karma sebagai seorang istri Ambika tidak sepenuh hati dalam melayani suami. Dewi Ambika jijik dan memejamkan mata rapat-rapat ketika dicumbui suaminya Abiyasa, seorang pertapa yang baru keluar dari hutan. Dewi Ambika berumur sangat panjang. Dia hidup sampai berakhirnya
Perang
Bharatayudha.
Yudhistira menjadi raja
Setelah
penobatan
negara Astina bergelar Prabu
Kalimataya, ia mati moksa dalam bimbingan Begawan Abiyasa
bersama-sama dengan Dewi Ambalika dan Dewi Durgandini. Sumber : Rupa & Karakter Wayang Purwa