Anda di halaman 1dari 2

Senyawa flavonoida merupakan senyawa polifenol yang mengandung 15 atom

karbon dalam inti dasarnya, yang tersusun dalam konfigurasi C 6 C3 C6,yaitu dua
cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak
dapat membentuk cincin ketiga (Markham, 1988)
Gerakan noda suatu senyawa dalam pengembang tertentu disebut bilangan Rf
senyawa itu dalam pengembang tersebut. Bilangan Rf didefinisikan sebagai jarak
yang ditempuh oleh senyawa dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh garis depan
fase gerak (diukur dari garis awal). Karena itu bilangn Rf selalu lebih kecil dari
1,0. Pembandin bilangan flavonoida yang belum dikenal dengan Rf yang telah
dikenal dan sejenis merupakan cara yang berguna untuk membandingkan
flavonoida yang sedang diientifikasi dengan flavonoida yang tidak ada
dilaboratorium (Markham, 1988).
Spektroskopi serapan ultraviolet adalah cara yang berguna untuk menganalisis
struktur flavonoida. Cara tersebut digunakan untuk mengidentifikasi jenis
flavonoida dan menetukan pola oksigenasi. Disamping itu, kedudukan gugus
hidroksil fenol bebas pada inti flavonoid dapat ditentukan dengan menambahkan
pereaksi geser ke dalam larutan cuplikan dan mengamati pergeseran puncak
serapan yang terjadi. Spektrum flavonoid biasanya ditentukan dalam larutan
dengan pelarut metanol atau etanol. Spektrum khas terdiri dari 2 pita absorbsi
maksimum, yaitu pada rentang 240-285 nm (pita II) dan 300-550 nm (pita I)
(Markham, 1988).
Langkah pertama yang dilakukan untuk menafsirkan spektrum yaitu, menentukan
jenis flavonoid dengan memperhatikan:
1.Bentuk umum spektrum dalam metanol
2.Panjang gelombang pita serapan
3.Data kromatografi kertas.
Langkah kedua adalah mempertimbangkan arti perubahan spektrum yang
disebabkan oleh berbagai pereaksi geser (Markham, 1988).
Spektrum natrium metoksida
Natrium metoksida merupakan basa kuat yang dapat mengionisasi hampir semua
gugus hidroksi pada inti flavonoid. Penambahan natrium metoksida ke dalam
larutan flavonol menyebabkan terjadinya pergeseran batokromik. Degradasi atau
pengurangan kekuatan spektrum setelah waktu tertentu merupakan petunjuk baik
akan adanya gugus yang peka terhadap basa. Pereaksi pengganti antrium
metoksida yang cocok adalah natrium hidroksida 2M dalam air (Markham, 1988).

Spektrum AlCl3 dan AlCl3/HCl


Aluminium klorida membentuk kompleks tahan asam dengan gugus hidroksi (pada
C3 dan C5) dan keton, juga membentuk kompleks tak tahan asam dengan gugus
orto-hidroksi, sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi kedua gugus tersebut.
Spektrum AlCl3/HCl hanya berguna untuk mendeteksi gugus hidroksi yang
bertetangga dengan gugus keton, karena gugus tersebut dengan AlCl 3 akan
membentuk senyawa kompleks yang tahan asam (Markham, 1988).
Spektrum natrium asetat
Natrium asetat digunakan terutama untuk mendeteksi adanya gugus 7-hidroksi
bebas. Pengurangan kekuatan intensitas natrium asetat dari flavonol merupakan
petunjuk adanya gugus yang peka terhadap basa (Markham, 1988).
Spektrum natrium asetat/asam borat
Menjembatani kedua gugus hidroksil pada gugus orto-dihidroksi dan digunakan
untuk mendeteksinya (Markham, 1988).
Rentang serapan spektrum UV-tampak senyawa flavonoid ditunjukkan pada Tabel 2
(Markham 1988)

Anda mungkin juga menyukai