Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN

OPERASI
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT AND JUST IN TIME
DISUSUN OLEH:
RENDY FEBRIAN (133010057)
HERIN SEPTIAN (133010059)
CEPI SUPRIADI

(133010070)

ADHIYA KANDIANA (133010089)

Tujuan Supply Chain Management

Untuk mengkoordinasi kegiatan dalam


rantai pasokan untuk memaksimalkan
keunggulan kompetitif dan manfaat dari
rantai pasokan bagi konsumen akhir.

Rantai Pasokan Mencakup


Pemasok
Perusahaan
Perusahaan

manufaktur/ perusahaan penyedia jasa

distirbutor,
grosir/pengecer
yang
mengantarkan produk atau jasa ke konsumen akhir

Manajemen Rantai Pasokan/ SCM


Manajemen Rantai Pasokan atau disebut Supply Chain
Management merupakan pengelolaan rantai siklus yang
lengkap mulai bahan mentah dari para supplier, ke
kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke
distribusi sampai kepada konsumen. Istilah supply chain
management pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan
Weber pada tahun 1982. Supply chain adalah jaringan
fisiknya, yakni perusahaanperusahaan yang terlibat
dalam memasok bahan baku, memproduksi barang,
maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, supply
chain management adalah metode, alat, atau
pendekatan pengelolaannya.

Supply Chain Management


meliputi penetapan

Pengangkutan.

Pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)

Supplier

Distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank

Hutang maupun piutang

Pergudangan

Pemenuhan pesanan

Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun


pengendalian persediaan.

Komponen Supply Chain


Management
Upstream
Internal

Supply Chain

Supply Chain

Downstream

supply chain

Strategi Rantai Pasokan


Banyak
Sedikit

Pemasok (Many Supplier)


Pemasok (Few Supplier)

Vertical

Integration

Integrasi

ke belakang (Backward Integration)

Integrasi

kedepan (Forward Integration)

Kairetsu

Network.

Perusahaan

Maya (Virtual Company)

Tujuan Strategis Supply Chain


Management
Rantai pasokan bagaikan darah dari setiap
organisasi
bisnis
karena
menghubungkan
pemasok, produsen, dan pelanggan akhir di
jaringan yang sangat penting untuk penciptaan
dan pengiriman barang dan jasa. Dalam
mengelola rantai pasokan memerlukan suatu
proses yaitu, proses perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian operasi rantai pasokan.

Tujuan manajemen rantai


pasokan

Menentukan tingkat outsourcing yang tepat

Mengelola pembelian / pengadaan suatu barang

Mengelola pemasok

Mengelola hubungan terhadap pelanggan

Mengidentifikasi masalah dan merespon masalah dengan


cepat

Mengelola risiko

Proses mata rantai yang terjadi antar


pemain utama itu adalah sebagai
berikut

Chain 1: Supplier

Chain 1 2: Supplier Manufacturer

Chain 1 2 3: Supplier Manufactures Distributor

Chain 1 2 3 4: Supplier Manufacturer Distributor Retail Outlet

Chain 1 2 3 4 5: Supplier Manufacturer Distributor Retail Outlet Customer

JUST-IN-TIME
( JIT )

Pengertian JIT
Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi
tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas
yang diperlukan oleh segmen-segmen internal
lainnya dalam suatu organisasi.

JIT Mempunyai Empat Aspek


Pokok Sebagai Berikut

Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk


atau jasa harus di eliminasi.

Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih


tinggi.

Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan


(Continuous Improvement)dalam meningkatkan efisiensi
kegiatan.

Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan


pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah .

Pembelian JIT
Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan
pengadaan barang dengan cara sedemikian
rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan
segera untuk memenuhi permintaan atau
penggunaan.

Produksi JIT
Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi
komponen atau produk yang tepat waktu, mutu,
dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan
oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai
dengan memenuhi permintaan pelanggan

Contoh perusahaan
PT POS Indonesia
PT POS Indonesia menggunakan supply chain
management dalam pendistribusian,
penyimpanan, pengiriman sesuai keinginan
pelanggan. Jadi supply chain ini menyangkut
dalam hal proses penyampaian barang sampai
ketangan yang ditujukan.

Analisa

Adanya indikasi masalah mengenai supply chain management


pada intergrated postal system yaitu proses pelaksanaan SCM
yang belum optimal pada IPOS seperti sumber daya manusia
sebagai penggerak, teknologi yang belum memadai, serta
pengawasan yang kurang efektif.

PT Pos Indonesia telah membentuk anak perusahaan logistik,


dengan nama PT Pos Indonesia Logistik. Langkah ini adalah
langkah yang tepat mengingat potensi pasar logistik yang sangat
besar dan kedepan akan terus tumbuh, sedangkan distribusi dan
transportasinya tak tergantikan oleh teknologi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai