metode ilmiah dan teori Islam dan Barat. Model Ketiga: Penelitian dengan
Metode Ilmiah dan Teori psikologi Islami. Model Keempat: Penelitian dengan
berbagai metode dan teori Psikologi Islami (hal 117).
Penulis mengungkapkan bahwa saat ini, Psikologi Islami masih dalam
tahap perumusan. Itupun pada fase perumusan tingkat mula-mula. Ada tiga
agenda tema yang strategis untuk ditindaklanjuti, yaitu: perumusan pandangan
dunia Islam, perumusan teori-teori psikologi, dan perumusan metodologi dan
riset.
Agenda aksi pengembangan psikologi Islami yang perlu dilakukan
menurut penulis: mengadakan pertemuan ilmiah nasional dan internasional,
pembentukan kelompok-kelompok diskusi, memasukkan psikologi islami ke
dalam kurikulum, pembentukan dan pendayagunan jaringan kerja, penerbitan
jurnal dan buku, pengembangan tehnik psikologi Islami dan pendirian sekaligus
pendayagunaan Lembaga Psikologi Islami (hal.155).
Di akhir buku ini, penulis melampirkan rumusan hasil kegiatan-kegiatan
ilmiah yang telah dilakukan (seminar nasional psikologi Islami, Simposium
Nasional Psikologi Islami tahap I - IV, dialog nasional pakar psikologi Islami)
sebagai upaya memotivasi pembaca untuk ikut serta mewujudkan psikologi Islami
sebagai mahdzab yang kelima.
Anotator: Dwi Martiningsih, S.Psi