Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PEMIKIRAN ALIYAH B.

PURWAKANIA HASAN
TENTANG PSIKOLOGI PEKEMBANGAN ISLAMI

Eman Sulaeman
Kelas PAI B / Semester III
Mahasiswa Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

ABSTRAK
Dengan adanya kepercayaan umat Islam bahwa Al-Quran dan Sunnah merupakan
sumber Ilmu pengetahuan, maka kontradiksi antara model Islami dan Barat merupakan
sesuatu yang tak dapat dihindarkan. Teori perkembangan yang ada di dunia Barat tidak
dapat sepenuhnya berlaku pada masyarakat Muslim, karena terdapatnya perbedaan antara
masyarakat Muslim dan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kritis
pemikiran Aliah B purwakania Hasan tentang Psikologi Perkembangan Islami dengan
metode Studi Literatur yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah
buku, makalah dan Jurnal yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian dengan
menggunakan teknik study dokumen sebgai teknik analisisnya. Kesimpulan dari
analisisnya adalah (1) Bahwa dalam Islam, percaya kepada wahyu Allah adalah sebagai
sumber pengetahuan yang sempurna merupakan keimanan yang penting. Hal inilah yang
menyebabkan Umat islam menerima Alquran dan Hadis sebagai sumber utama
pengetahuan, (2) Aliah B purwakania hasan menggunakan metodologi tafisr Alquran dan
Hadis serta metodologi Ilmu pengetahuan modern pada ummnya dalam mengkaji
psikologi perkembangan Islami, dan (3) psikologi perkembangan Islami melalui studi
literature keagamaan, dapat meperluas ruang lingkup penelitiannya pada kehidupan yang
bersifat transcendental, Prakelahiran termasuk kehidupan setelah mati.

Kata Kunci : Psikologi Perkembangan Islami, Analisis Pemikiran Aliah B. Purwakania


Hasan

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 1


ABSTRACT
With the belief of Muslims that the Koran and the Sunnah are the source of
knowledge, the contradiction between the Islamic and Western models is inevitable.
Development theory that exists in the Western world cannot fully apply to Muslim
societies, because there are differences between Muslim and Western societies. This
study aims to determine the critical analysis of Aliah B purwakania Hasan's thoughts on
the Psychology of Islamic Development with the Literature Study method conducted by
researchers by collecting a number of books, papers and journals related to the problem
and research objectives by using document study techniques as analysis techniques. The
conclusions of the analysis are (1) That in Islam, believing in Allah's revelation is as a
source of perfect knowledge an important faith. This is what causes Muslims to accept
the Koran and Hadith as the main source of knowledge, (2) Aliah B purwakania hasan
uses the methodology of the Koran and Hadith tafisr and modern science methodology in
general in studying the psychology of Islamic development, and (3) the psychology of
Islamic development through the study of religious literature, can expand the scope of his
research on life that is transcendental, prenatal including life after death.

Keywords: Psychology of Islamic Development, Aliah B. Purwakania Hasan Thought


Analysis

A. PENDAHULUAN
Kehadiran psikologi Islam merupakan suatu keniscayaan, paling tidak ada dua
sisi yang dapat dilihat dalam menelaah fenomena ini. Dari sisi pengembangan ilmu,
upaya ini sebagai pembanding atau bahkan counter discourse terhadap teori-teori
psikologi yang dibangun dari paradigm sekuler. Masyarakat religious, khususnya
masyarakat muslim Indonesia, tidak mungkin menggunakan teori-teori psikologi sekuler.
Selain bias budaya, teori-teori tersebut bebas nilai yang menafikan unsur-unsur metafisik
dan spiritual-transendental. Masyakarat muslim lebih tepat menggunakan teori psikologi
berbasis keislaman, karena teori itu dapat mengkaver seluruh perilakunya dan
menunjukan self-image maupun self-esteem sebagai seorang muslim yang sesungguhnya.
Sedang dari sisi praktisnya, psikologi Islam merupakan oase baru bagi praktisi psikologi,
konseling dan psikoterapi dalam menjalankan tugas dan fungsinya, untuk menciptakan
suasana batin yang sejahtera dan bahagia hakiki.
Dengan adanya kepercayaan umat Islam bahwa Al-Quran dan Sunnah merupakan
sumber Ilmu pengetahuan, maka kontradiksi antara model Islami dan Barat merupakan

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 2


sesuatu yang tak dapat dihindarkan. Teori perkembangan yang ada di dunia Barat tidak
dapat sepenuhnya berlaku pada masyarakat Muslim, karena terdapatnya perbedaan antara
masyarakat Muslim dan Barat.
Seperti yang dinyatakan Badri ( 1979 )1 dan ulama Islam lainnya, teori Barat
memiliki banyak kelemahan, ketidaktepatan dan ketidaksesuaian. Karenanya, psikologi
perkembangan Islami membutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif dan akurat
yang sesuai dengan citra manusia menurut Islam. Pendekatan Islam adalah pendekatan
yang dapat mengangkat nilai-nilai kemanusiaan yang luhur dari kegelapan pandangan
tentang manusia yang mekanistik dan materialistic. Pendekatan ini akan meningkatkan
dan menyempurnakan ruang lingkup pemahaman kita tentang perkembangan manusia.
Psikologi perkembangan Islami memandang manusia berdasarkan citra manusia
menurut Alquran dan Sunah. Dalam kosep Islam, manusia dipandang sebagai makhluk
Allah yang diserahi tugas sebagai Khalifah di muka bumi. Elemen terpenting yang
membedakan pendekatan Islam dengan pendekatan Barat adalah fakta adanya ketentuan
Allah (God’s Will ). Dalam pendekatan psikologi perkembangan Islami, ketentuan Allah
merupakan factor inti dan paling berpengaruh dalam perkembangan manusia. Factor ini
melengkapi paradigma herediter dan lingkungan ( nature-nurture ) yang sering dibahas
sebagai factor dominan yang mempengaruhi perkembangan manusia. Kehendak Allah
berada diatas kebebasan manusia yang dianugerahkan kepadanya sebagai khalifah di
muka bumi. Tanpa menyertakan pemahaman tentang ketentuan Allah, seseorang tidak
dapat memperoleh pemahaman yang lengkap tentang manusia dan perkembangannya.
Dalam pembukaan Alquran, surat Al-Fatihah Allah merupakan Tuhan dan
Pengatur seluruh alam semesta :
“ Segala puji bagi Allah, Tuhan ( rabb ) semesta alam”. (QS Al-Fatihah [1] : 2 )
Dengan demikian, Allah adalah pencipta alam semesta dan Dia juga menjaga dan
memeliharanya, Implikasinya adalah segala sesuatu bersumber kepadaNya (baik terlihat
atau tidak, diketahui atau tidak) dan segala sesuatu bergantung kepadanya dalam hal
pemenuhan kebutuhan, pertumbuhan dan perkembangan. Ingterpretasi ini juga tercantum
dalam Alquran ayat berikut :

1
Malik Badri, The Dillema Of Muslim Psychologists. London:MWH Publishers,1979

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 3


“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu”. (QS Al-Zumar
[39]:62)
Salisu Shehu (1999)2 menyusun prinsip dasar psikologi pekembangan dari
prespektif Islam yang terdiri dari kehidupan manusia (pertumbuhan dan perkembangan)
merupakan proses yang gradual, memiliki pola tertentu, merupakan proses kumulatif dan
simultan, melampaui keberadaan fenomenal duniawi, dan melewati periode kritis dan
sensitive tertentu.
Hal inilah yang merupakan latar belakang diskusi dari banyak ilmuwan Islam
yang merasakan pentingnya pengembangan psikologi perkembangan yang ditinjau dari
prespektif Islam, tentang aspek dan prinsip dasar perkembangan manusia dalam Alquran
dan Sunah. Maka dari itu penulis tertarik untuk menganailis pemikiran Aliah B
Purwakania Hasan tentang psikologi perkembangan Islami, yang memadukan antara
metode tafsir Alquran dan Hadis serta metodologi ilmu pengetahuan modern pada
umumnya.
B. METODE PENELITIAN
Menurut Danial dan Warsiah Studi Literatur adalah merupakan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah yang
berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang
sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian. 3
Secara Umum Studi Literatur adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan
menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain,
istilah Studi Literatur ini juga sangat familier dengan sebutan studi pustaka. Dalam
sebuah penelitian yang hendak dijalankan, tentu saja seorang peneliti harus memiliki
wawasan yang luas terkait objek yang akan diteliti. Jika tidak, maka dapat dipastikan
dalam persentasi yang besar bahwa penelitian tersebut akan gagal. 4
Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian.

2
Salisu Shehu.1999. Towards an Islamic perspective of Developmental Psychology. Islam Online.
3
https://adzelgar.wordpress.com/2009/02/02/studi-dokumen-dalam-penelitian-kualitatif/
4
Fu'adz Al-Gharuty.https://adzelgar.wordpress.com/2009/02/02/studi-dokumen-dalam-penelitian-kualitatif/

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 4


Studi literatur yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan melakukan pencarian
terhadap berbagai sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan
jurnal, atau dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Sehingga
informasi yang didapat dari studi kepustakaan ini dijadikan rujukan untuk memperkuat
argumentasi-argumentasi yang ada.
Studi literatur ini dilakukan oleh peneliti setelah menentukan topik penelitian dan
ditetapkannya rumusan permasalahan, sebelum terjun ke lapangan untuk mengumpulkan
data yang diperlukan dengan menggunakan teknik study dokumen sebgai teknik
analisisnya.
C. PEMIKIRAN ALIYAH B. PURWAKANIA
1. Biografi
Aliah B. Purwakania Hasan, M.Kes, Psikolog lahir di Purwakarta pada
tanggal 30 Agustus 1968. Ia bertempat tinggal di Jl. Kemang IV/B-96 Pekayon Jaya
Bekasi Selatan, 17148. Sehari-hari sejak tahun 2001 beraktivitas sebagai tenaga
pengajar tidak tetap dan mulai tahun 2010 menjadi pengajar tetap di Universitas Al
Azhar Indonesia Prodi Psikologi, dan sejak tahun 2002 juga menjadi pengajar tidak
tetap di Universitas Indonesia, Program Pascasarjana, Program Studi Kajian Timur
Tengah & Islam, Konsentrasi Kajian Islam dan Psikologi.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh ialah SD Citapen II Tasikmalaya tahun
1975-1977, SD Mardisiwi II Padang tahun 1977-1981. Sedangkan SMP dan SMA
ditempuh di Padang yaitu SMPN 8 Padang tahun 1981-1984 dan SMAN 3 Padang tahun
1984-1987. Ia adalah psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang
juga telah menyelesaikan studinya pada program Pascasarjana Ilmu Kesehatan
Masyarakat di Universitas yang sama. Semasa mahasiswa pernah menjadi ketua Forum
Pengkajian Psikologi Islami, Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia;
di mana ia terlibat dalam berbagai diskusi dalam wacana awal Psikologi Islami di
Indonesia dan turut membidangi penerbitan jurnal ilmiah Psikologi Islami “ Al
Wustho”. Aktivitas lainnya yaitu aktif di Organisasi Asosiasi Psikologi Islami dan
Ikatan Psikologi Klinis Jakarta.
Beberapa karya tulisnya telah diterbitkan, baik dalam jurnal ilmiah maupun
dalam bentuk buku. Ia memiliki pengalaman lapangan di berbagai LSM nasional dan
internasional untuk penanganan masalah narkoba, kesehatan reproduksi dan

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 5


gangguan stres pascatrauma. Ia pernah membantu kegiatan Komisi Nasional
Indonesia untuk UNESCO, Ford Foundation dan Aide Medicale Internationale
(AMIFRANCE). Saat ini ia merupakan dosen dan wakil ketua pengawasan mutu
kurikulum Kajian Islam & Psikologi Program Pascasarjana Program Studi Kajian
Timur Tengah dan Islam di Universitas Indonesia. Selain itu, ia juga memiliki
pengalaman mengajar di Akademi Kebidanan Rangkasbitung, Universitas
Paramadina dan Universitas Islam Al-Azhar Indonesia. Sebagai peneliti, ia juga turut
berpartisipasi dalam pengembangan Divisi Psikologi Islami di PSKTTI Universitas
Indonesia.
2. Karya
a. Karya yang telah diterbitkan
Adapun hasil-hasil karya Aliah B. Purwakania Hasan dalam bentuk buku
adalah sebagai berikut:
1) Psikologi Perkembangan Islami, PT Raja Grafindo Persada Jakarta, 2006
2) Psikologi Kesehatan Islami, PT Raja Grafindo Persada Jakarta, 2008
3) Ki & Teknik Tekan Saraf Aikido, Raja Grafindo Persada Jakarta, 2007
4) Kode Etik Psikolog Ilmuwan Psikologi, Graha Ilmu, 2009
5) Perempuan di Balik Tirai Dunia Narkoba : Menguak Realita, Menjangkau
Harapan, Yayasan Permata Hati, 2004
b. Penelitian
Adapun karya penelitian, sebagai berikut:
1) Analisis dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Mental Komuniti
Terapetik Yayasan Titihan Respati tahun 2000
2) The Importance Of Green Economy Consciousness Raising Campaign To
Empower residents Of Islamic Boarding School (Pesantren) In Indonesia
3) Riset & Publikasi National Computer Science Academy. 2010
4) Visitors’ Building and Environmental Perception Influence on Religious
Activity Motivation at Al-Azhar Grand Mosque Jakarta. 2012
5) Go Green: An Attempt to Encourage Conservation and Pro-Environment
Behaviour in Al Ghazali Islamic Boarding Schools’ Student at Desa Curug,
Parung, Bogor. 2012

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 6


6) Women Leadership in Indonesia: A Comparation Between Freedom Fighter
and After Independence Transformative Leader in Islamic Education. 2012
7) Meaning of Life as Mediator of the Relationship Between Islamic Piety and
Wisdom on Emerging Adulthood, 2011
8) Indigenous Early Childhood Education in Indonesia: Policies & Practices in
Promoting Multicultural Awareness, 2011
9) Manajemen Nyeri menurut Tokoh-tokoh Masa Keemasan Islam: Ibnu Sina, Al
Zahrawi, Ibnu Zuhr dan Al Zahrawi, 2011
10) Resilience Amid Academic Stress: Role of Religiosity as Protective Factor in
UAI Psychology and Education Undergraduate Students. 2011
11) Emotional Control & Prophet Loving Of Shalawat Readers in Fathimiyah
Shalawat Group South Jakarta. 2011
12) Epistemologi Psikologi Islam: Strategi dan Metodologi Pengembangan di
Masa Depan. 2011
13) History & Development of Islamic Psychology in Indonesia: An Effort to
Integrating Islam & Psychology in Higher Education World. 2011
3. Pemikiran Tentang Psikologi Perkembangan Islami Aliyah b. Purwakania
Hasan
Psikologi perkembangan islami merupakan kajian atas proses
pertumbuhan dan perubahan manusia mulai dari masa prakelahiran sampai
kehidupan setelah mati. Berbagai aspek perkembangan yang mendasar, meliputi
perkembangan fisik, kognitif, emosi, social dan lain sebagainya juga membahas
tentang perkembangan bahasa, peran jenis kelamin, moral dan spiritual, masing-
masing perkembangan tersebut disertai dengan ayat Alquran dan Hadis serta
metodologi ilmu pengetahuan modern. 5 Berikut penjelasan singkatnya :
a. Paradigma Dasar Psikologi Perkembangan Islami
Psikologi perkembangan islami memandang manusia berdasarkan citra
manusia menurut Al-qur’an dan Sunnah.
1) Prinsip Dasar Psikologi Perkembangan Islami
 Kehidupan manusia (pertumbuhan dan perkembangan) merupakan
proses yang bertahap dan berangsur-angsur
5
Aliah B. Purwakania Hasan.2006.Psikologi Perkembangan Islami.Jakarta.PT. Rajaagrafindo Persada. Hal.47-358

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 7


 Pertumbuhan dan perkembangan manusia memiliki pola tertenu
 Perkembangan manusia adalah proses kumulatif dan simultan
 Pertumbuhan dan perkembangan manusia: melampaui keberadaan
fenomena dunia
 Pertumbuhan dan perkembangan manusia : melewati periode kritis dan
sensitif tertentu
2) Faktor yang mempengaruhi perkembangan dalam perspektif islam
Faktor yang mempengaruhi perkembangan dalam perspektif islam
antara lain: fakor hereditas, faktor lingkungan dan faktor ketentuan Allah.
3) Manusia sebagai khalifah Allah
Manusia sebagai khalifah Allah memiliki kebebasan berkehendak
dibawah ketentuan Allah.
4) Perbedaan Individu dalam Perkembangan Menurut Al-qur’an
Al-qur’an menyatakan manusia berbeda-beda satu sama lainnya dalam
sifat, karakter, perilku dan perbuatan. Seperti yang telah dijelaskan dalam
QS. Al-Israa (17) : 84
b. Faktor Hereditas dalam Perkembangan
Faktor hereditas mempengaruhi kemampuan intelektual dan kepribadian
seseorang.
A. Kode dan poses genetik D. Keunikan genetik
B. Penentuan jenis kelamin E. Genetik dan abnormalitas
C. Prinsip ekspesi genetik F. Mutual genetik
c. Perkembangan Prakelahiran
A. Tahap perkembangan prakelahiran (Embrio)
1. Tahap geminal (dari pertumbuhan sampai 2 minggu)
2. Tahap embrio ( 2 sampai 8 mingggu)
3. Tahap fetus (2 sampai 9 bulan)
B. Faktor lingkungan yanng memengaruhi kehamilan
Lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kehamila. Al-qur’an
menyatakan bahwa faktor eksternal merupakan salah satu faktor yang
dapat memengaruhi proses kehamilan. Berbagai faktor eksteral tidak

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 8


hanya dapat mendatangkan keguguran, namun juga ketidak sempurnaan
dari bayi yang dikandung ibu.
d. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik meliputi: peroide pertumbuhan, periode ini mencakup
: awal pekembangan motorik bayi (awal kelahiran), pentingnya bermain bagi
anak-anak (anak-anak) dan masa pubertas, periode pencapaian kematangan,
periode usia baya dan periode penuaan
e. Perkembangan Kognitif
A. Dasar awal kognitif : Pengindraan, persepsi dan belaar
Persepsi dan belajar merupakan proses dasar kognitif yang sering
dianggap sebagai pusat perkembangan manusia.
B. Perkembangan kognitif
1. Tahap perkembangan kognitif
a) Periode perkembangan c) Periode tengah baya
b) Periode pencapaian kematangan d) Periode usia lanjut
2. Perspektif sosiolkultural dalam perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif manusia juga ditentukan oleh lingkungan
dimana dia tinggal. Pentingnya lingkungan dalam perkembangan kognitif
terlihat dari banyak ayat-ayat Al-qur’an yang menyuruh manusia untuk
belajar di alam semesta (QS. Al-Baqarah (2) : 1641 dan QS. Al-Rum (30 :
8). Perkembangan kognitif seseorang merupakan sesuatu yang tidak dapat
lepas dari faktor sosial dan budaya setempat.
C. Sistem pengolahan informasi pada manusia
Perkembangan intelektual dapat dikaji menggunakan pendekatan
sistem pengolahan informasi yang menganalisis perkembangan
keterampilan kognitif .
Bentuk informasi yang disimpan dalam sistem ingatan dapat
bersifat verbal maupun visual (imagery).
D. Intelegensi
Intelegensi tidak terlepas dari proses berpikir manusia. Menuut
penelitian terdapat 3 cara berpikir yaitu berpikir serial, berikir asosiatif

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 9


dan berpikir integratif. Ketiga jenis proses berpkir ini berhubungan dengan
intelegensi yang berbeda-beeda.
f. Perkembangan Emosional
A. Kekayaan Emosi Manusia
1. Emosi primer
Emosi primer adalah emosi dasar yang dianggap terberi secara
biologis. Emosi ini terbentuk sejak awal kelahiran.
2. Emosi sekunder
Emosi sekundr adalah emosi yang mengandung kesadaran diri atau
evaluasi diri, sehingga pertumbuhannya tergantung pada
perkembangan kogntif seseorang.
B. Perkembangan Ekspresi Emosi
Usia Ekspresi
0 - 6 bulan Segala emosi primer muncul
7 - 12 bulan Emosi primer menjadi lebih jelas
1 - 3 tahun Muncul emosi sekunder (disadari)
3 - 6 tahun Munculnya perbaikan strategi kognitif untuk mengatur emosi
6 - 12 tahun Penyesuaian dengan aturan penampilan meningkat
B. Pengatuan Emosi
Terdapat dua jenis aturan tampilan emosional: prososial
(prosocial) dan protektif diri (self-protective). Prososial menampilkan
aturan emosi untuk melinungi emosi orang lain, sementara protektif diri
merupakan pengaturan untuk menyembunyikn emosi dalam rangka
menyelamatkan muka atau melindugi dirinya dari konsekuensi negatif.
C. Perkembangan Tempramen
Tempramen merupakan dasar biologis bagi perbedaan individu
dalam berperilku. Komponen penting dalam tempramen adalah faktor
genetik. Lingkungan juga mempengaruhi perkembangan tempramen
selanjutnya.
D. Ikatan Emosional

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 10


Ikatan emosional (emotional attachment) merupakan hubungan
emosional yang dekat antara dua orang dengan karakteristik adanya kasih
sayang antara dua pihak; dan keduanya menginginkan untuk
mempertahankan kedekatan itu. Dalam islam diingatkan bahwa katan
emosional ini harus bersifat konstruktif.
g. Perkembangan Sosial
A. Identitas diri manusia sebagai khalifah Allah
Sebagai khalifah Allah, manusia merupakan makhluk sosial multi
inteaksi, yang memiliki tanggung jawab baik kepada Allah maupun
kepada manusia.
B. Pembentukan Identitas dan Konflik Psikososial
Pembentukan identitas bukan merupakan sesuatu yang mudah,
namun sangat penting. Pembentukan identitas diri secara kolektif dapat
menjadi identitas sosial yang membentuk dinamika masyarakat tersebut.
C. Mengetahui Orang lain : Kognisi
Al-qur’an mengajarkan manusia untuk mengetahui atau mengenali
atau kelompok sosial lainnya. Dalam masyarakat terdapat berbagai jenis
kelompo, namun segala perbedaan bukan penghalang untuk mengenal
orang ddari kelompok sosial lain.
D. Perkembangan Ruang Sosial dan Sistem Bioekologikal
Lingkungan memrupakan salah satu faktor yang penting dalam
membentuk perkembangan anak. Lingkungan pertama yang palig
berpengaruh dalam perkembangan anak adalah lingkungan lingkungan
keluarga, kemudian tetangga (lingkungan pengasuhan anak) dan sekolah.
h. Perkembangan Bahasa
A. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan manusia yang
membedakannya dengan makhluk lain. Bahasa manusia fleksibel dan
produktif dan merupakan pengetahuan yang abstrak.
B. Perkembangan Kemampuan Bahasa

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 11


Kemampuan manusia dalam menguaai bahasa berbeda-beda.
Perkembangan bahasa sudah dimulai dari awal kehidupan.
C. Multilingualisme
Multilingualisme dibedakan atas beberapa tingkatan:
1. Multilingualisme tingkat personal
2. Multilingualisme tingkat social
3. Multilingualisme tingkat interaksional
4. Multilingualisme tingkat linguistik
i. Perkembangan Peran Jenis Kelamin
A. Penggolongan Gender
Penggolongan gender merupakan proses dimana anak
mendapatkan identitas gender sesuai yang diharapkan masyarakat.
B. Perkembangan Penggolongan Gender
Penggolongan gender terfokus pada 3 hal yaitu perkembangan
identitas gender (gender identity), stereotip peran gender (gender-role
stereotype) dan pola perilaku golongan gnder (gender-typed behavior).
C. Perkembangan Kepribadian dan Peran Jenis Kelamin
Kepribadian terbentuk melalui serangkaian tahap perkembangan
anak yang berusat pada efek dorongan mencari kesenangan (pleasure-
seeking energy).
j. Perkembangan Moral
A. Pengertian Moralitas
Moralitas dapat diartikan sebagai kapasitas untuk membedakan
yang benar dan yang salah, bertindak atas perbedaan tersebut dan
mendapatkan penghargaan dari ketika melakukan yang benar dan merasa
bersalah atau malu ketika melanggar standar tersebut.
B. Perilaku Dasar Moral
1. Altuisme : perkembangan perilaku prososial
2. Kontrol perilaku agresifitas
3. Menerapkan prinsip keadilan sosial
C. Perkembangan Penalaran Moral

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 12


1. Tingkat prokonvensional (proconventional stage)
2. Tingkat moralitas konvensional (conventional morality)
3. Tingkat moralitas pascakonvensional (post-conventional morality)
D. Tindakan Moral : Menahan Godaan
Salah satu ukuran moralitas adalah sejauh mana individu mampu
untuk menahan godaan untuk melanggar norma moral, walaupun tidak ada
kemungkinan untuk diketahui atau di hukum.
k. Perkembangan Spiritual
A. Pengertian Spiritualitas
Spiritualitas merupakan kegiatan atau pencerahan diri dalam
mencapai tujuan dan makna hidup.
B. Perkembangan Spiritualitas
1. Tahap perkembangan kepercayaan fowler
2. Tahap perjalanan pertumbuhan spiritual peck
3. Tahap transisi spiritual moody
4. Tahap perkembangan spiritual sufistik
C. Pengukuran : Intelegensi Spiritual
Intelegensi spiritual merupakan akses manusia untuk menggunakan
makna, visi, dan nilai-nilai dalam jalan yang kita pikirkan dalam
keputusan yang kita buat.
l. Kematian dan Kehidupan setelah mati
A. Pengalaman Mendekati Kematian
Sembilan elemen yang dialami seseorang ketika mengalami
pengalaman mati suri
1. Suara aneh 6. Terangkkat cepat ketas
2. Kedamaian dan kehilangan rasa sakit 7. Manusia cahaya
3. Pngalaman keluar dari tubuh 8. Ulasan kehidupan
4. Pengalaman dalam trowongan 9. Desakan untuk kembali
5. Terangkat cepat keatas
B. Proses Kematian

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 13


Secara fisik, proses kematian merupakan proses yang panjang dan
berangur-angsur, yang masing-masing terdiri dari berbagai tanda yang
menunjukkan kematian sedang terjadi.
C. Kehidupan Setelah Mati
Kehidupan setelah mati meliputi, alam barzah, hari kebangkitan
dan kehidupan surga dan neraka
D. Pendidikan kematian
Pendidikan tentang kematian penting diberikan supaya lebih dapat
mempersiapkan orang untuk mengerti dan menyadari kehidupannya di
dunia. Pendidikan ini dapat diberikan lebih dari sebelum orang memiliki
pengalaman pibadi.
D. ANALISIS KRITIS TENTANG PEMIKIRAN ALIYAH B. PURWAKANIA
1. Paradigma Pemikiran
Menurut Freidrichs Robert yang mengungkapkan bahwa paradigma adalah suatu
pandangan mendasar dari suatu disiplin Ilmu tentang apa yang menajdi pokok
persoalannya. Selanjutnya menurut Thomas Samuel Khun menjelaskan bahwa
paradigma yaitu cara-cara meninjau benda-benda, asumsi yang dipakai bersama yang
mengatur pandangan dari suatu zaman dan pendekatannya dalam masalah-masalah il
miah.6 Dari beberapa pendapat diatas menurut hemat penulis dapat disimpulkan
bahwa pengertian paradigm yakni pandangan Fundamental/mendasar atau menjadi
asumsi dasar dan sekaligus aturan main dalam suatu disiplin Ilmu.
Jamaludin Ancok dan Fuad Nashori (1995:xii) mengemukakan bahwa dalam
bidang psikologi telah lahir paradigma dalam melakukan studi terhadap manusia
sesuai dengan aliran-aliran psikologi yang ada. Paradigma tersebut misalnya,
Wilhwm Wundt, tokoh psikologiology Strukturalisme memakai paradigma
“kesadaran”, Sigmund Freud tokoh Psikoanalisa menggunakan paradigma
“ketaksadaran” J.B Watson tokoh behaviorisme menggunakan paradigma “objektif”
dan Abraham Maslow tokoh psikologi Humanistik menggunakan paradigma
“humanistic” atau “kemanusiaan”. 7

6
Dalam Artikel Hayati Nizar.Paradigma Pendekatan Psikologi islam. Guru besar Psikologi Islam IAIN IB Padang
7
Ibid.

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 14


Paradigma Ilmu pengetahuan modern atau sains adalah objektivitas dan
rasionalitas. Suatu studi dikatakan ilmiah apabila memiliki sifat objektif dan rasional.
Rasionalitas dan Objektivitas menilai kebenaran pada dirinya sendiri dan pada
hakikatnya bersifat relative. Ajaran agama Islam memberitahukan bahwa dunia
objektif atau dunia empiris itu semu, Umat Islam memerlukan acuan yang mutlak,
tidak berubah seiring dengan pergeseran zaman dan perubahan peradaban masyarakat
yaitu Alquran dan Hadis.
Dalam hal ini Aliah B. Purwakania Hasan sebagai penulis dari buku Psikologi
Perkembangan Islami menyatakan bahwa dalam Islam, percaya kepada wahyu Allah
adalah sebagai sumber pengetahuan yang sempurna merupakan keimanan yang
penting. Hal inilah yang menyebabkan Umat islam menerima Alquran dan Hadis
sebagai sumber utama pengetahuan. Kepercayaan ini secara sadar mempengaruhi
setiap Muslim ketika mencari segala jenis Ilmu pengetahuan.
Masyarakat religious, khususnya masyarakat muslim Indonesia, tidak mungkin
menggunakan teori-teori psikologi sekuler. Selain bias budaya, teori-teori tersebut
bebas nilai yang menafikan unsur-unsur metafisik dan spiritual-transendental.
Masyakarat muslim lebih tepat menggunakan teori psikologi berbasis keislaman,
karena teori itu dapat mengkaver seluruh perilakunya dan menunjukan self-image
maupun self-esteem sebagai seorang muslim yang sesungguhnya.
Dengan adanya kepercayaan umat Islam bahwa Al-Quran dan Sunnah merupakan
sumber Ilmu pengetahuan, maka kontradiksi antara model Islami dan Barat
merupakan sesuatu yang tak dapat dihindarkan. Teori perkembangan yang ada di
dunia Barat tidak dapat sepenuhnya berlaku pada masyarakat Muslim, karena
terdapatnya perbedaan antara masyarakat Muslim dan Barat.
Melihat berbagai fakta sejarah, studi tentang perkembangan manusia, termasuk
perkembangan fisik dan psikologis, yang berakar dari isyarat-isyarat Alquran dan
Hadis Nabi jelas-jelas mendahului studi psikologi perkembangan modern. Hal ini
merupakan salah satu bukti yang tidak bisa dipugkiri bahwa Alquran dan Hadis Nabi
merupakan sumber Ilmu pengetahuan yang sangat kaya sejauh umat Islam mau
mengkajinya secara mendalam. 8

8
Aliah B. Purwakania Hasan.2006.Psikologi Perkembangan Islami.Jakarta.PT. Rajaagrafindo Persada. Hal.2

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 15


Alquran dan Hadis Nabi, telah menjadi dasar pemikiran dan sumber ilmu
pengetahuan umat Islam sejak 600 SM, sekitar tiga belas abad sebelum
berkembangnya psikologi modern. Hal ini jauh lebih dahulu dibandingkan dengan
berkembangnya filsafat yunani dan Eropa yang menjadi titik tolak pemikiran awal
psikologi modern, seperti yang dikembangkan oleh Heraklitos, Aristoteles, dan
Descrates. Disamping itu, pemikiran-pemikiran Islam ini pun dianggap lebih awal
dari karya-karya sastra yang menggambarkan perkembangan manusia, seperti yang
ditulis oleh Wiliam Shakespeare dan Jean Jacques Rousseau.9
Salisu Shehu (1999) merangkum alas an pentingnya pengembangan Psikologi
perkembangan Islami yang menekankan perbedaan cara pandang dan kritik
metodologi,10 sebagai berikut :
a) Perbedaan cara pandang dan gaya hidup
Psikologi perkembangan modern yang dikenal saat ini lebih bersifat
sekuler. Hal ini merupakan impliasi penting dari paradigma dasar dan
metodologi yang diterapkan di dalamnya yang lebih banyak bersifat
materialistis, sebagaimana yang dapat ditemui pada psikologi secara umum.
Dalam psikologi modern, tingkah laku manusia dikaji dan diperlakukan
dengan sudut pandang materialistic barat. Melalui cara ini, manusia secara
fundamental dilihat sebagai makhluk materi. Sedangkan spiritualitas atau
komponen didalamnya kurang dihargai atau bahkan diabaikan sepenuhnya.
Sebaliknya, dalam pandangan Islam, manusia dan segala makhluk yang
ada di alam semesta merupakan makhluk ciptaan Allah Swt. Dia menciptakan
alam semesta dan mengaturnya dengan aturan yang universal. Kehidupan
manusia memiliki tujuan transcendental, manusia memiliki tugas kekhalifahan
di muka bumi. Karenanya, manusia harus bertanggung jawab pada Allah
dikemudian hari. Dalam pandangan Islam manusia diciptakan terdiri dari dua
komponen materi dan spirit. Dia harus berjuang agar dua komponen tersebut
seimbang.
b) Kritik metodologi

9
Ibid.
10
Salisu Shehu.1999. Towards an Islamic perspective of Developmental Psychology. Islam Online.

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 16


- Sumber ilmu pengetahuan
Dalam psikologi modern, seperti juga ilmu pengetahuan perilaku atau
ilmu social lainnya, sumber pengetahuan hanya berasal dari pemikiran dan
penginderaan manusia.
Sedangkan dalam Islam, percaya kepada wahyu Allah sebagai
sumnber pengetahuan yang sempurna. Hal inilah yang menyebabkan Umat
Muslim menerima Alquran dan Hadis sebagai sumber utama pengetahuan.
Menurut hemat penulis, bukan berarti bahwa seluruh teori dan prinsip Ilmu
pengetahuan Barat seluruhnya salah. Harus dicatat bahwa, seperti yang dinyatakan
Badri (1979), beberapa teori psikologi Barat telah menunjukan validitas lintas
budaya, meskipun kebanyakan mereka terkait dengan budaya dan nilai ideology
Barat. Kesimpulan yang penting diambil adalah umat Islam harus merumuskan
sendiri psikologi dengan perspektifnya yang berbeda sesuai dengan pola kehidupan
Islam yang sesuai dengan syariah (Hukum Islam).
2. Metodologi Penelitian
Dari perspektif Islam, Ilmu pengetahuan dapat dipandang sebagai gabungan
antara pembacaan dari ayat Qauliyah ( berasal dari Alquran dan Hadis ) dan ayat
Kauniyah ( berasal dari pembacaaan alam semesta. Dengan demikian, pendekatan
metodologis dari psikologi perkembangan Islam, sebagaimana cabang psikologi
Islam lainnya, merupakan gabungan antara metodologi tafisr Alquran dan Hadis serta
metodologi Ilmu pengetahuan modern pada ummnya. Metodologi tafsir merupakan
upaya untuk membaca ayat qauliyah, sementara metodologi Ilmu pengetahuan
modern merupakan upaya untuk membaca ayat kauniyah. 11
Inilah mengapa sebelumnya penulis mengatakan bahwa bukan berarti seluruh
teori dan prinsip Ilmu pengetahuan Barat seluruhnya salah. Karena, jika kedua
metode ini dilakukan dengan benar, tidak akan terdapat pertentangan antara ayat
qauliyah dan ayat kauniyah. Kalaupun terlihat adanya perbedaan dari kedua jenis yata
ini, maka yang terjadi adalah kesalahan penafsiran terhadap ayat qauliyah, kesalahan
pembacaan ayat kauniyah, atau bahkan keduanya. Umat Islam meyakini bahwa,
Alquran sebagai wahyu Allah, terlepas dari kesalahan manusiawi, namun penafsiran

11
Aliah B. Purwakania Hasan.2006.Psikologi Perkembangan Islami.Jakarta.PT. Rajaagrafindo Persada. Hal.14

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 17


Alquran tetap merupakan upaya manusia yang sering kali tidak lepas dari dinamika
politik dan kondisi social budaya, sehingga kekeliruan penafsiran dapat saja terjadi.
Pembacaan ayat kauniyah yang benar juga merupakan hal yang tidka mudah untuk
dilakukan. Metode penelitian yang saat ini dikenal merupakan alat bantu untuk
menyelidiki alam semesta, namun kerangka metode tersebut harus sesuai dengan
paradigma dasar pemikiran Umat Islam juga.
M. Usman Najati, (1985:5:7-8) mengemukakan bahwa umat islam perlu merujuk
pada Alquran dan Hadis, kemudian menelusuri perkembangan pemikiran tentang
kajian kejiwaan yang dilakukan oleh para pemikir muslim terdahulu. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui secara benar tentang konsep-konsep kejiwaan Islam,
agar dapat melandasi penelitian-penelitian berikutnya. Ia juga mengeritik psikologi
modern yang memakai metode penelitian ilmu fisika yang bertumpu kepada realitas
empiri objektif yang pada hakikatnya ilmu ini kehilangan roh yang menjadi objek
utama dari penelitian ilmu jiwa.12
3. Ruang Lingkup Psikolgi Perkembangn Islami
Psikologi perkembangan Islami merupakan psikologi perkembangan yang
mengkaji segala aspek perkembangan manusia dari perspektif Islam. Dengan
demikian, secara umum psikologi perkembangan Islami memiliki kesamaan objek
studi dengan psikologi perkembangan, yaitu proses pertumbuhan atau perubahan
manusia. Namun, jika psikologi perkembangan membatasi penelitiannya dari
konsepsi sampai usia lanjut atau kematian. Maka melalui studi literatur keagamaan,
psikologi perkembangan Islami dapat meperluas ruang lingkup penelitiannya pada
kehidupan yang bersifat transcendental, termasuk kehidupan setelah mati. Berbeda
dengan aliran psikologi lainnya, psikologi perkembangan Islami juga secara
fundamental memandang manusia sesuai dengan citranya sebagai khalifah Allah di
muka bumi, seperti yang diterangkan dalam Alquran dan Hadis. Jadi, psikologi
perkembangan Islami merupakan kajian atas proses pertumbuhan dan perubahan
manusia yang menjadikan Alquran dan Hadis sebagai landasan berpikirnya. 13

12
Http//:semutponti.blogspot.com. Pengertian, Objek dan Ruang linigkup Psikologi.
13
Aliah B. Purwakania Hasan.2006.Psikologi Perkembangan Islami.Jakarta.PT. Rajaagrafindo Persada. Hal.13

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 18


Seperti psikologi perkembangan modern, psikologi perkembangan Islami juga
membahas berbagai aspek perkembangan, meliputi aspek perkembangan fisik,
kognitif, emosional, social, moral dan lain-lain. Istilah “proses” perkembangan
dipergunakan dalam kajian ini untuk menunjukan adanya tahapan, pola, prinsip,
aspek, factor dan agen yang terlibat dalam perkembangan manusia. Istilah
perkembangan secara konsepsional memang dapat di bedakan dengan pertumbuhan,
tapi antara keduanya menjadi satu kesatuan dalam proses perubahan individu
sepanjang kehidupan. Menurut H.M Arifin menjelaskan :
“istilah perkembangan menunjukan perubahan-perubahan bagian tubuh dann
integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan
berlangsung. Sedangkan pertumbuhan adalah suatu penambahan dalam ukuran
bentuk, berat, atau ukuran dimensif dari pada tubuh serta bagian-bagiannya.
Pertumbuhan itu hasilnya dapat di ukur sedang perkembangan hanya bias di amati
gejala-gejalanya. Tetapi keduanya berhubungan karena pertumbuhan adalah syarat
mutlak berhasilnya perkembangan.”14
Dari pendapat diatas terkandung pengertian bahwa perkembangan itu adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri manusia secara terus menerus kearah
yang lebih maju yang nampak lebih banyak bersifat kualitatif, karena ia berkenaan
dengan spek kejiwaan. Sedangkan pertumbuhan lebih banyak di lihat dari segi
sifatnya yang kuantitatif, karena ia berkenaan dengan aspek fisik manusia.
Menurut Labouvie dalam Descrptive Development Research mengemukakan
bahwa “psikologi perkembangan sebagai cabang ilmu psikologi menelaah berbagai
perubahan intarindividual dan perubahan interindividual yang terjadi di dalam
perubahan intraindividual. Perubahan tersebut tidak hanya mendeskripsikan, tetapi
juga menjelaskan atau mengeksplikasikan perubakan-perubahan perilaku tingkat usia
sebagai masalah hubungan antaseden.”(Labouvie,1975:289) 15

14
Http//:semutponti.blogspot.com. Pengertian, Objek dan Ruang linigkup Psikologi.
15
Ibid.s

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 19


E. PENUTUP
KESIMPULAN
Psikologi perkembangan Islami memandang manusia berdasarkan citra manusia
menurut Alquran dan Sunah. Dalam kosep Islam, manusia dipandang sebagai makhluk
Allah yang diserahi tugas sebagai Khalifah di muka bumi.
Menurut Aliah B. Purwakania Hasan, M.Kes, Psikolog lahir di Purwakarta pada
tanggal 30 Agustus 1968. menjadi pengajar tetap di Universitas Al Azhar Indonesia Prodi
Psikologi, dan sejak tahun 2002. juga menjadi pengajar tidak tetap di Universitas Indonesia,
Program Pascasarjana, Program Studi Kajian Timur Tengah & Islam, Konsentrasi Kajian
Islam dan Psikologi. Mengatakan bahwa Psikologi perkembangan islami merupakan kajian
atas proses pertumbuhan dan perubahan manusia mulai dari masa prakelahiran sampai
kehidupan setelah mati. Berbagai aspek perkembangan yang mendasar, meliputi
perkembangan fisik, kognitif, emosi, social dan lain sebagainya juga membahas tentang
perkembangan bahasa, peran jenis kelamin, moral dan spiritual, masing-masing
perkembangan tersebut disertai dengan ayat Alquran dan Hadis serta metodologi ilmu
pengetahuan modern.
Hasil dari analisis penulis terhadap pemikiran Menurut Aliah B. Purwakania Hasan
tentang Psikologi Perkembangan islami adalah sebagai berikut :
1. Dalam Islam, percaya kepada wahyu Allah adalah sebagai sumber pengetahuan
yang sempurna merupakan keimanan yang penting. Hal inilah yang menyebabkan
Umat islam menerima Alquran dan Hadis sebagai sumber utama pengetahuan.
2. Metodologis dari psikologi perkembangan Islam, sebagaimana cabang psikologi
Islam lainnya, merupakan gabungan antara metodologi tafisr Alquran dan Hadis
serta metodologi Ilmu pengetahuan modern pada ummnya.
3. Melalui studi literatur keagamaan, psikologi perkembangan Islami dapat
meperluas ruang lingkup penelitiannya pada kehidupan yang bersifat
transcendental, termasuk kehidupan setelah mati.

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 20


DAFTAR PUSTAKA
“Ahmed ibn Sahl al-Balkhi” http://en.wikipedia.org/wiki/Ahmed_ibn_Sahl_alBalkhi.htm diakses
tanggal 20 Juni 2012.
“Medicine in medieval Islam” http://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_medicine.htm diakses
tanggal 20 Juni 2012.
Adnan Syarif. (2002). Min ‘Ilm an-Nafs al-Qurânî. Beirut: Dâr al-‘Ilm li alMalâyîn, 1987. edisi
terjemahan dalam Bahasa Indonesia oleh Muhammad Ali Mighwar, Psikologi Qurani, Bandung:
Pustaka Hidayah.
Ancok,J.&Suroso,F.N.(2000) Psikologi Islami. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Badri, Malik B. (1996). The Dillema Of Muslim Psychologists. London:MWH Publishers,1979
Baharuddin.(2007).Paradigma Psikologi islami.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Fu'adz Al-Gharuty.https://adzelgar.wordpress.com/2009/02/02/studi-dokumen-dalam-penelitian-
kualitatif/
Http//:semutponti.blogspot.com. Pengertian, Objek dan Ruang linigkup Psikologi.
https://adzelgar.wordpress.com/2009/02/02/studi-dokumen-dalam-penelitian-kualitatif/
Muhammad Utsman Najati. (2002). Jiwa dalam Pandangan Para Filosof Muslim, terj. Gazi
Saloom. Bandung: Pustaka Hidayah.
Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir. (2001). Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta: Rajawali.
Mujib, Abdul. (1999 M/1420 H) Fitrah & Kepribadian Islam, Sebuah Pendekatan Psikologis.
Jakarta: Darul Falah.
Nashori, Fuad. (2002). Agenda Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purwakania Hasan. Aliah B.2006.Psikologi Perkembangan Islami.Jakarta.PT. Rajaagrafindo
Persada.
Purwanto, Yadi. (2007) Epistimologi Psikologi Islam Dialektika Pendahuluan Psikologi Barat
dan Psikologi Islami. Bandung: PT. Refika Aditama. Syed, Ibrahim B., “Islamic Medicine: 1000
years ahead of its times”, dalam (2002) Journal of the Islamic Medical Association.
Salisu Shehu.1999. Towards an Islamic perspective of Developmental Psychology. Islam Online.
Thoyibi, M. dan M. Ngemron ed. (1996). Psikologi Islam, Surakarta: Muhammadiyah University
Press.
Zaharuddin.(2013).Telaah Kritis terhadap Pemikiran Psikologi islam di Indonesia.jurnal
Intizar,Vol.19 No.1

Psikologi Perkembangan Islami – Aliah B. Purwakania Hasan 21

Anda mungkin juga menyukai