Asuhan Gizi
Asuhan Gizi
Adalah proses yg dinamis sebab pasien sbg fokus asuhan gizi selalu berubah, pd saat yg sama terjadi
perubahan penyakit akibat intervensi medis, gizi & sosial
Proses pelayanan diet berupa siklus manajemen penyakit & pasien/klien sekaligus
Model Pelayanan Gizi Rawat Inap & Rawat Jalan (Penuntun Diet)
Komponen : Pengkajian gizi, penyediaan modifikasi diet, konseling gizi, terapi gizi khusus.
Tahun 2001 : manfaat MNT adalah diagnosa gizi, pemberian terapi & konseling untuk tujuan
penanganan penyakit yang dilakukan oleh RD atau profesional gizi.
Nutrition Care Process (ADA 2006)
Metode pemecahan masalah yang sistematis dan digunakan profesi dietetik secara kritis dalam
membuat keputusan tentang masalah gizi & penyediaan pelayanan gizi yang berkualitas & efektif secara
aman.
Tujuan NCP (Nutrition Care Process)
Skrining atau asessmen awal dilakukan setelah pasien dirawat 1-3 hari untuk mengetahui apakah pasien
butuh asessmen lanjutan
Skrining dapat dilakukan dengan cepat misal adanya penurunan BB (10%) dalam waktu singkat perlu di
kaji lebih lanjut untuk mencegah adanya gizi kurang, dengan Subyektif Global Assessment (SGA) dll
Asessmen lanjutan : sosek, status gizi, data lab, data medik & riwayat gizi
Pengkajian Gizi
Meliputi : BB, TB, riwayat BB; Data pemeriksaan biokimia; asupan makan, kemampuan menerima,
mengunyah, menelan makanan, pasien makan sendiri, fungsi organ saluran cerna, ada konstipasi,
kembung, diare, food alergi/tolerance; obat yg diminum (potensi adanya interaksi obat & gizi), adanya
trauma, infeksi, luka bakar, stress, faktor yang pengaruhi status gizi (kesukaan, budaya dll)
Riwayat gizi : makanan yang disukai & tidak disukai, tipe makanan yang dikonsumsi sehari-hari (recall
makan 24 jam, asupan makan setiap hari & hari libur), frekuensi makan & waktu makan, fasilitas masak,
anggaran makan perorang perhari, jenis suplemen yg dikonsumsi (tablet, kapsul, vitamin dll)
Kebutuhan diet selama dirawat : makanan yg disukai & tidak disukai, preskripsi diet & alasan diberikan
diet tsb, nafsu makan (kemampuan mengunyah, ada mual/muntah, kembung/nyeri dll), ada hambatan
fisik
Perencanaan
Berdasarkan hasil asessmen dibuat rencana pelayanan gizi meliputi preskripsi diet, tujuan diet & strategi
mencapai tujuan
Tujuan :
Menurunkan glukosa darah s.d.batas normal dalam waktu 1 bln
Menurunkan BB secara bertahap s.d. batas normal dalam waktu 3 bln
Mampu memilih jenis & jumlah makanan sesuai kebutuhan
Strategi : menetapkan preksripsi diet dg tepat, menyediakan makanan sesuai kebutuhan gizi, selera,
kemampuan menerima, memberikan penyuluhan & konsultasi gizi.
Tujuan terapi diet
Memelihara/mempertahankan
kesehatan
melibatkan
pencegahan
(preventif),
diagnosa
dini,
Contoh :
Terapi diet pasien Diabetes Melitus (DM) tidak hanya penyembuhan DM, namun memikirkan pencegahan
penyakit baru yg diakibatkan karena DM, misal perlu memperhatikan asupan lemak, menurunkan BB
(kalau pasien gemuk), mengurangi asupan garam (bila ada tanda-tanda hipertensi), kesimpulan terapi
diet harus berfikir menyeluruh (holistik)
Implementasi pelayanan gizi dievaluasi berdasarkan hasil lab, asupan makan, antropometri/status gizi,
sikap, perilaku dan pengetahuan tentang makanan, & perkembangan penyakit secara keseluruhan
Jika hasil evaluasi tidak mencapai tujuan atau timbul masalah maka dilakukan peninjauan ulang disetiap
langkah pelayanan gizi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam terapi diet atau asuhan gizi
Keadaan penyakit yg perlu perubahan diet : kondisi akut, kronis, data klinis, lab
Alasan perubahan diet, karakteristik diet, keuntungan & kerugiannya, modifikasi diet & indikasi
penggunaannya
Stress gizi : trauma, infeksi, stress psikis dan lain - lain dapat menyebabkan keseimbangan zat gizi
terganggu
Ingin dilayani secara individu (setiap pasien punya kebutuhan psikis, sosial & spiritual)
Pasien haurs berperan dalam pengobatan, harus diberi pengertian tentang pengobatannya
Pasien mengharap setiap tingkah laku dapat diterima sebagai bagian dari sakitnya
S (subyektif) : catt bgm asumsi & keluhan ps ttg penyakit & dietnya (riwayat penyakit klg, dahulu,
sekarang, pola mak, kead sosek, lingkungan), termasuk kesan pewawancara terhadap performance &
sikap pasien
O (obyektif) : Antropometri (BB, TB, LLA dll), Biokimia, Clinis (hasil diagnosa, hasil observasi), Dietary
atau anamnesa diet (kebiasaan, pola, frek mak, b.m yg sering digunakan)
A (assessmen) :
klinis (diagnosa penyakit),
gizi (st gizi, pemenuhan gizi terhdp kebut),
pengetahuan, assessment kasus keseluruhan
P (planning) :
Tujuan diet, prinsip/syarat diet,
strategi penyuluhan/konseling,
strategi/prosedur monitoring
Peranan Anggota Tim Asuhan Gizi
Dokter : kapten, tanggung jwb terhadap pasien, tentukan diagnosa & terapi
Perawat : jalur komunikasi anggota tim dengan pasien, membantu pasien saat makan, mengawasi,
mencatat & melaporkan respon pasien terhadap diet
Ahli gizi : terjemahkan diet dalam hidangan, rencana pelayanan gizi-evaluasi, beri konseling/penyuluhan,
menilai status gizi pasien, buat pola mak sesuai kebiasaan & pengobatan, anjuran makanan enteral jika
diperlukan