Anda di halaman 1dari 12

Modul PRJL.

IV Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

BAB 9
MENDESAIN ALINYEMEN HORIZONTAL
9.1.

CONTOH STUDI KASUS TIKUNGAN GABUNGAN BALIK

Berikut ini adalah contoh studi kasus, peserta sertifikasi calon ahli perencana diharapkan dapat
mengerjakan sendiri jawaban atas soal dimaksud. Yang diberikan dalam modul ini adalah petunjuk
urutan proses perhitungan untuk membantu peserta sertifikasi menyelesaikan jawaban atas soal
dimaksud.
Soal :
Direncanakan suatu oprit jembatan yang terletak pada tikungan gabungan balik. Data-data untuk
perhitungan alinyemen horizontal oprit jembatan adalah sebagai berikut :
Jembatan terletak pada ruas jalan arteri pada jalan antar kota dengan klasifikasi medan
perbukitan. Adapun data-data koordinat titik-titik penting pada sketsa di atas adalah sebagai
berikut :

Titik

Sumbu X (m)

Sumbu Y (m)

6.125

6.025

PI1

6.325

6.115

PI2

6.515

6.110

6.715

6.165

(Lihat sketsa garis-garis yang menghubungkan titik-titik PI tersebut di bawah)

Arah aliran air sungai

D1

B
D2

PI1
Jembatan

PI2

Hitunglah kurva data untuk PI1 dan PI2 dan jelaskan apakah ditinjau dari aspek perencanaan
geometrik jalan, tikungan gabungan balik yang dicakup oleh garis API1PI2B memenuhi syarat
jika diantara PI1 PI2 direncanakan pembuatan jembatan dengan as jembatan berupa garis lurus,
panjang jembatan 20 meter dan titik awal jembatan berada pada jarak 85 meter dari titik PI1.
Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9-1

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

Jawaban :
Petunjuk Urutan Proses Perhitungan
a.

Tentukan kecepatan rencana


Faktor pertama yang harus dijadikan pertimbangan dalam perencanaan alinyemen adalah
kecepatan rencana VR. Gunakan Tabel II-6 Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar
Kota No. 038/T/BM/1997 atau Tabel 3-2 (Bab 3) untuk menetapkan VR dengan
mempertimbangkan fungsi jalan dan klasifikasi medan dimana jembatan berada. Nilai VR yang
diambil akan digunakan dalam perhitungan kurva data di PI1 dan PI2.

b.

Tentukan Radius Tikungan


Kurva data di PI1 dan PI2 diperhitungkan dengan memberikan kemungkinan bentuk kurva
data S-C-S, S-S, atau fC. Tipe kurva manapun yang akan dipilih, semua pilihan
mengharuskan perencana menentukan terlebih dahulu nilai Radius tikungan R > Rmin.
Rmin dihitung dari rumus

Rmin =

v2
127( f max + emax )

fmax diambil dari grafik yang dapat diperoleh dari berbagai referensi antara lain dapat diambil
dari AASHTO, A Policy on Geometric Design Standard of Rural Highways 1965
c.

Hitung jarak A-PI1, PI1-PI2 dan PI2-B

d.

Hitung D1 dan D2 didasarkan atas data koordinat yang diberikan dalam soal.

e.

Hitung kurva data pada PI1:


-

Pilih terlebih dahulu bentuk kurva data, bisa bentuk fC, S-C-S atau S-S. Urutannya
adalah bentuk fC dulu jika diperkirakan A-PI1, PI1-PI2 dan PI2-B mempunyai jarak yang
cukup panjang. Jika tidak, pilih alternatif berikutnya yaitu S-C-S; jika masih belum
memenuhi syarat juga pilih alternatif S-S.

Dicoba memilih bentuk kurva S-C-S :


1) Hitung besaran-besaran kurva data.
2) Cek apakah panjang bagian circle Lc > 25 m, jika persyaratan ini dipenuhi maka
proses jalan terus dengan perhitungan kurva data pada PI2. Jika persyaratan tersebut
tidak dipenuhi, maka dicoba dengan mengganti R mendekati Rmin dengan bentuk
kurva tetap S-C-S. Jika penggantian nilai R ini masih juga belum memenuhi syarat
maka pilihan bentuk kurva beralih ke S-S, hitung kurva data sesuai dengan bentuk
terakhir.
3) Jika kurva data pada PI1 telah selesai dihitung, maka perhitungan dilanjutkan ke PI2.

f.

Hitung kurva data pada PI1:

Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9-2

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

Proses perhitungan sama dengan yang dilakukan pada PI2.


Hitung panjang bagian yang lurus antara PI1-PI2 dan posisi rencana letak

g.

jembatan :
-

Setelah perhitungan kurva data pada PI1 dan PI2 selesai, periksa berapa panjang
Ts1 dan Ts2 dari kurva data pada PI1 dan PI2.

Panjang bagian yang lurus antara PI1-PI2 = Panjang jarak PI1-PI2 (Ts1 Ts 2)
= d.

Jika d / 20,00 m berarti tikungan gabungan balik memenuhi persyaratan


geometrik, sebaliknya jika d 20,00 m tikungan gabungan balik tidak memenuhi
persyaratan geometrik.

Jika tikungan gabungan balik telah memenuhi persyaratan geometrik, periksa


apakah lokasi jembatan masih terdapat pada bagian lurus dari tikungan gabungan
balik. Jika ya maka perhitungan kurva data untuk oprit jembatan dapat
dinyatakan sukses.

Jika lokasi jembatan tidak sepenuhnya berada pada bagian lurus dari tikungan
gabungan balik, maka disarankan agar perhitungan kurva data diulang sehingga
diperoleh bagian lurus yang cukup untuk menempatkan jembatan.

Jika tetap sulit mendapatkan bagian lurus yang cukup untuk menempatkan
jembatan maka desain jembatan yang perlu disesuaikan, misalnya dengan
meninjau kembali apakah bentang jembatan dapat dikurangi; demikian seterusnya.
CONTOH PERHITUNGAN TIKUNGAN GABUNGAN SEARAH

9.2.

Berikut ini diberikan contoh penerapan penggunaan prinsip-prinsip geometrik jalan dengan
kurva berbentuk tikungan searah pada perencanaan oprit jembatan :
Soal :
Arah aliran air sungai

D1

D2
A

PI1
Jembatan

Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

PI2

9-3

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

Direncanakan suatu oprit jembatan yang terletak pada tikungan gabungan searah. Datadata untuk perhitungan alinyemen oprit jembanan adalah sebagai berikut :
Jembatan terletak pada ruas jalan arteri pada jalan antar kota dengan klasifikasi medan:
perbukitan. Adapun data-data koordinat titik-titik penting pada sketsa di atas adalah
sebagai berikut :

Titik

Sumbu X (m)

Sumbu Y (m)

5.125

5.025

PI1

5.325

5.115

PI2

5.515

5.110

5.715

5.020

Hitunglah kurva data untuk PI1 dan PI2 dan jelaskan apakah ditinjau dari aspek
perencanaan geometrik jalan, tikungan gabungan searah yang dicakup oleh garis API1
PI2B memenuhi syarat jika diantara PI1 PI2 direncanakan pembuatan jembatan dengan
as jembatan berupa garis lurus, panjang jembatan 20 meter dan titik awal jembatan berada
pada jarak 82 meter dari titik PI1.
Jawaban
Jembatan terletak pada jalan arteri dengan klasifikasi medan daerah perbukitan, maka
berdasarkan Tabel II-6 Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.
038/T/BM/1997yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
Pekerjaan Umum tahun 1997 atau Tabel 3-2 (Bab 3), Kecepatan Rencana VR = 60-80
km/jam. Tetapkan VR = 60 km/jam dan gunakan pemilihan kecepatan rencana ini untuk
menghitung jari-jari tikungan minimum dengan rumus :

v2
R=
127( f + e)

Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9-4

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Rmin =

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

v2
127( f max + emax )

emax untuk jalan antar kota = 10% (lihat hal 5-7 dan 5-18 modul ini), sedangkan gesekan
melintang f berkisar antara 0,14 0,24 (hal. 5-12). Menurut AASHTO, A Policy on
Geometric Design Standard of Rural Highways 1965, untuk VR = 60 km/jam (atau = 37,26
mph) side friction f = 0,152. Ambil fmax = 0,152 (lihat grafik di bawah), maka:

Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9-5

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Rmin =

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

602
3600
m=
m = 112,50m
127(0,152 + 0,10)
32

Untuk perencanaan tikungan pada PI1, dicoba memilih bentuk tikungan S-C-S dengan R
circle = 160 m > Rmin.
A. Menghitung panjang jarak API1, PI1PI2, PI2B
dA-PI1

[ xPI1 - x A ]2 + [ yPI1 - y A ]2 = [5.325 - 5.125]2 + [5.115 - 5.025]2

= 40.000 + 8.100 = 219,32 m

d PI1-PI2 =

[ xPI 2 - xPI1 ]2 + [ yPI2 - yPI1 ]2 = [5.515 - 5.325]2 + [5.110 - 5.115]2

= 36.100 + 25 = 190,06 m
dPI2-B

[ xB - xPI 2 ]2 + [ yB - yPI2 ]2 = [5.715 - 5.515]2 + [5.020 - 5.110]2

= 40.000 + 8.100 = 219,32 m

B. Menghitung D1 dan D2
D1 = a 1 + a 2

Arah aliran air sungai

D2=b-a

YPI-1

PI1

A
a

PI2

YPI-2

Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9-6

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

YA
YB

XA

XPI-1

XPI-2

XB

yPI1 - y A
yPI - yPI1
= a1 + a2 = arc tg
+ arc tg 2

D1

xPI2 - xPI1

xPI1 - x A

= arc tg

[5.115 - 5.025]
[5.325 - 5.125]

+ arc tg

[5.110 - 5.115]
[5.515 - 5.325]

= arc tg (0.45) + tg (0.0263) = 24,23o + 4,59o = 28,79.

= b a2 = arc tg

D2

yB - yPI 2
[5.020 - 5.110]
a2 = tg
4,59o
xB - xPI 2
[5.715 - 5.515]

= 24,23o 4,59o = 19,64o.


C. Perhitungan Bagian-bagian Tikungan
1.

Titik P1
Dipilih bentuk tikungan S-C-S

Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9-7

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

Notasi:
Xs

= Absis titik SC pada garis tangen, yaitu jarak dari titik TS ke proyeksi
SC pada garis tangen

Ys

= Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen

Ls

= Panjang lengkung peralihan (panjang lengkung dari TS ke SC atau


dari SC ke ST

Lc

= Panjang busur lingkaran dari SC ke CS

Ts

= Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST

TS

= Titik yang menunjukkan perubahan dari tangen ke spiral

SC

= Titik yang menunjukkan perubahan dari piral ke circle

CS

= Titik yang menunjukkan perubahan dari circle ke spiral

ST

= Titik yang menunjukkan perubahan dari spiral ke tangen

Es

= Jarak dari PI ke busur lingkaran

qs

= Sudut lengkung spiral

R, Rc

= Jari-jari circle

= Pergeseran tangen terhadap spiral

= Absis dari p pada garis tangen spiral.

R = 160 m
D1 = 28,79o
Panjang lengkung peralihan Ls =

v3
(hal 5-5)
R.C

VR = 60 km/jam = 60.000 m/60x60 dt = 16,67 m/dt.


R = 160 m
C = 0,4 m / dt3.
Ls = (16,67)3 / 160 x 0,4 m = 72,38 m.
Cek dengan rumus hal 5-14 modul ini, yaitu Ls min = v x t = (v/3,6) x t
= ( 60 / 3,60) x 3 m = 50 m.
Ambil Ls = 72,0 m > Ls minimum.
Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9-8

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

L2
722
xs = 1 - s 2 .Ls = 1 x72m = 68,36m
2
40.
R
40
x
160

ys =

Ls 2
722
=
= 4,98m
6 R 6 x160

qs =

90 Ls 90 72
x =
x
= 12,90o
p R p 160

Ls 2
722
- R(1 - cos q s ) =
- 160(1 - cos12,9o ) = 5, 4 - 160(1 - 0975)m
6R
6 x160

= (5,40 4 m) = 1,40 m
k

Ls 3
723
= Ls - R sin q s = 72 - 160sin12,9o
2
2
40 R
40 x160

= (72 0,36 -35,72) m = 35,92 m.


Ts = (R + p) tg D1 + k = (160 + 1,40) tg (28,79o) + 35,92 m
= 161,40 tg 14,395o 35,92 m = 41,43 + 35,92 m = 77,35 m.
Es = (R + p)sec D1 R = (160 + 1,40) sec 14,395o 160
= (166,63 -160) m = 6,63 m.
Lc =

( D - 2q s )
28, 79 - 25, 60
p .R =
p .160m = 8, 34m.
180
180

Ltotal = Ls + Lc + Ls = 72 + 8,34 + 72 = 152,34 m


Panjang bagian circle dari perhitungan di atas = 8,34 m < 25 m. Kondisi Lc < 25 m ini
terlalu pendek untuk digunakan pada tikungan S-C-S, sehingga bventuk tikungan S-CS harus diganti dengan tikungan berbentuk S-S.
b. Dipilih bentuk tikungan S-S
Lc =0

Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9-9

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

qs = D ; Ltotal = 2 Ls
Ls =

2p R
2p .160
x 2q s =
.28, 79 = 80, 36m .
360
360

L2
80,362
xs = 1 - s .Ls = 1 .80,36 = 79,85m
2
40.160
40.R
ys =

L 2 80,362
=
= 6, 73m
6 R 6 x160

qs = D1 = x 28,79o = 14,395o.
p =

Ls 2
80, 362
- R(1 - cos q s ) =
- 160(1 - cos14,395o )
6R
6 x160

= (6,73 5,02) m = 1,71 m.


k = Ls -

Ls 3
80,363
R
sin
q
=
80,36
- 160sin14,395
s
40 R 2
40 x1602

= (80,36 0,51 39,78) m = 40,07 m


Ts = (R + p). D1 + k = (160 + 1,71)tg14,295 + 40,07 = 41,51 + 40,07 = 81,58 m
Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9 - 10

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

Es = (R + p)sec D - R = (160 + 1,71) R= (160 +1,71)sec 14,395 - 160 = 161,71 x


(1 / 0,9686) 160 m = 6,95 m.
Ltotal = 2 x 80,36 m = 160,72 m.

Superelevasi

R=

v2
v2
602
e=
-f =
- 0,152 = 0,177 - 0,152
127( f + e)
127 R
127 x160

= (0,177 0,152) m = 0,025 e = 2 %.

Dari panjang / jarak lurus PI1-PI2 = 190,06 m, sepanjang 81,58 m merupakan wilayah
tikungan PI1. Yang perlu kita perhitungan berikutnya adalah berapa dari panjang jarak
lurus PI1-PI2 = 190,06 m tersebut merupakan wilayah tikungan PI2.
2. Titik PI2
Dipilih bentuk tikungan full Circle (fC) dengan Rc = 520 m > Rmin = 500 m.
Tc = Rc.tg D2 = 500 tg.(19,64o) = 500 tg 9,82 = 86,54 m.
Ec = Tc tg 1/4D2 = 86,54 tg 4,91 = 86,54 x 0,0859 m = 7,43 m

Lc =

D.2p .Rc 19, 64.2p .500


=
= 178,16m
360
360

Kesimpulan
Arah aliran air sungai
Jembatan dengan panjang = 20 m

190.06 m
PI1

Titik ST

D1
PI2

Ts = 81.58 m

D2

Tc = 86,54 m

Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9 - 11

Modul PRJL. IV Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 9 Mendesain Alinyemen Horizontal

21,94 m
-

Pada sketsa di atas dapat diperhatikan bahwa jarak antara PI1 dan PI2 =
190,06 m, digunakan untuk Ts = 81,58 m dan Tc = 86,54 m. Dengan demikian
masih terdapat sisa panjang bagian lurus dari tikungan gabungan searah tersebut =
21,94 m > 20 m, yaitu panjang bagian lurus minimal yang diijinkan pada tikungan
gabungan searah.

Dari bagian lurus sepanjang 21,94 m tersebut, digunakan untuk


penempatan jembatan dengan panjang = 20,0 m, berarti masih ada sisa = 1,94 m.
Yang penting sekarang adalah dimana lokasi ujung-ujung jembatan yang
direncanakan tersebut, apakah masih berada di dalam bagian lurus ataukah sudah
masuk ke dalam wailayah tikungan. Ternyata dari contoh soal yang diberikan,
ujung jembatan sebelah kiri berada pada jarak 82,0 m dari titik PI1, artinya berada
di sebelah kanan sejauh 82,0 m 81,58 m = 0,42 m dari titik ST. Jadi jembatan
sepanjang 20,0 m berada sepenuhnya pada bagian lurus diantara tikungan gabungan
searah.

Dengan demikian perencanaan alinyemen horizontal oprit jembatan di


atas memenuhi persyaratan geometrik, dengan bentuk tikungan pada wilayah PI1
berupa spiral-spiral dan pada wilayah PI2 berupa full circle.

Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI-Modul Pembekalan/ Pengujian Ahli Perencana Jalan Maret 2010

9 - 12

Anda mungkin juga menyukai