Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PERLINDUNGAN

TANAMAN (DPT)
MATERI : PESTISIDA

Disusun Oleh:
Nama
: Fangga Ratama Camada
NIM
: 115040201111074
Kelas
:G
Kelompok : Senin, 07.30
Asisten
: Vivi
Tanggal Pengumpulan Laporan
: Jumat, 9 Desember 2011

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman membutuhkan beberapa obat untuk dapat tumbuh dan berkembang
secara optimum, namun pemberian ini harus berdasarkan dosis atau takaran sehingga
tidak merusak tanaman dan lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan makanan penduduk
yang meningkat dari waktu ke waktu terutama di negara berkembang, upaya produksi
pangan sering menghadapi kendala serangan hama yang menyebabkan gagal panen atau
minimal hasil panen berkurang. Salah satu cara yang terbukti meningkatkan produksi hasil
tanaman pangan adalah penggunaan pestisida, namum di sisi lain karena pestisida adalah
bahan kimia beracun, pemakaian pestisida berlebihan dapat menjadi pencemar bagi bahan
pangan, air dan lingkungan hidup. Residu sejumlah bahan kimia yang ditinggalkan
melalui berbagai siklus, langsung atau tidak langsung, dapat sampai ke manusia, terhirup
melalui pernafasan, dan masuk ke saluran pencernaan bersama makanan. Pestisida atau
bahan pem.basmi serangga kini digunakan secara luas oleh masyarakat petani. Pestisida,
selain merupakan alat pembasmi serangga, juga merupakan racun yang dapat
membahayakan kesehatan manusia. Karena itu perlu ditangani dengan baik dan hati-hati.
1.2 Tujuan
- Mengetahui pengertian pestisida
- Mengetahui sasaran penggunaan pestisida
- Mengetahui kelebihan dan kekurangan pestisida kimia
- Mengetahui kelebihan dan kekurangan pestisida nabati
- Mengetahui formulasi pestisida

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pestisida

Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau
membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi
akhiran -cide ("pembasmi").
(Anonymous, 2011)
Pestisida adalah zat yang digunakan untuk mengendalikan atau mencegah populasi
serangga pengganggu (pes) dan mengurangi kerusakan yang ditimbulkannya, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
(Arisman, 2008)
A pesticide is any substance or mixture of substances intended for preventing, destroying,
repelling, or mitigating any pest.
Pestisida adalah zat atau campuran zat yang dimaksudkan untuk mencegah,
menghancurkan, memukul mundur atau mengurangi hama apapun.
(Anonymous, 2011)
2.2 Sasaran Penggunaan Pestisida
Penggolongan pestisida berdasarkan sasaran yang akan dikendalikan yaitu:
1. Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang bisa
mematikan semua jenis serangga.
2. Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa
digunakan untuk memberantas dan mencegah fungi/cendawan.
3. Bakterisida. Disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan aktif
beracun yang bisa membunuh bakteri.
4. Nematisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda/cacing.
5. Akarisida atau sering juga disebut dengan mitisida adalah bahan yang
mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk membunuh
tungau, caplak, dan laba-laba.
6. Rodentisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang
digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus.
7. Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, yaitu siput telanjang,
siput setengah telanjang, sumpil, bekicot, serta trisipan yang banyak terdapat
di tambak.
8. Herbisida adalah bahan senyawa beracun yang dapat dimanfaatkan untuk
membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.
(Anonymous, 2011)

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Kimia


Kelebihan :
-

Efektifitasny tinggi bila di bandingkan dengan pengendalian cara lainnya

Dapat digunakan diberbagai lingkungan

Bekerja cepat

Dapat digunakan di setiap waktu

Kekurangan :
-

Timbulnya resistensi hama

Resurgensi (peningkatan kembali) populasi hama yang sebelumnya dapat ditekan

Munculnya hama sekunder

Berpengaruh negatif terhadap musuh alami, satwa liar dan lingkungan

Tersisanya residu pada produk tanaman dan lingkungan


(Tim Dosen, 2011)

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Nabati


Kelebihan :
-

Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering

Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)

Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan
baku

Kurang praktis

Tidak tahan disimpan

Kekurangan :
-

Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering

Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)

Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan
baku

Kurang praktis

Tidak tahan disimpan


(Anonymous, 2011)

2.5 Formulasi Pestisida


Cairan Emulsi
Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut
serta bahan perata. Nama-nama singkatan yang digunakan dalam pestisida cair, yaitu ES

(Emulsifiable Solution), WSC (Water Soluble Concentrate), E (Emulsifiable) dan S


(Solutin).
Butiran (granulars)
Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang
terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Nama-nama singkatan yang digunakan,
yaitu G (Granule) dan WDG (Water Dispersible granule).
Debu (Dust)
Komposisi pestisida debu ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti
talek. Nama singkatan yang digunakan, yaitu D (Dust).
Tepung (Powder)
Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan
pembawa seperti tanah liat atau talek. Nama singakatannya, yaitu WP (Wettable Powder)
atau WSP (Water Soluble Powder).
Oli (Oil)
Pestisida formulasi oli biasanya biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen,
karosen dan aminoester. Nama dagangnya, yaitu SCO (Soluble Concentrate in Oil).
Fumigansia (Fumigant)
Pestisida ini berupa zat kimia yang dapat menghasilkan uap, gas, bau dan asap yang
berfungsi untuk membunuh hama. Contohnya, yaitu Methyl bromide, Gammexane,
CH3BR, DD dan Carbondisulfide.
(Sudarmo, 1991)

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
Lup
Cawan petri
Penutup cawan
Bahan :
Aphid

: Untuk pembesar objek pengamatan


: Untuk wadah objek pengamatan
: Untuk penutup saat dilakukan pengamatan
: Untuk objek pengamatan

Daun
Insektisida

: spesimen tempat terdapatnya aphid


: Untuk membunuh hama

3.2 Cara Kerja


Menyiapkan alat dan bahan
Melakukan pengamatan dengan dua variabel

Variabel I

Variabel II

Letakkan daun dan aphid dicawan


petri secara bersamaan
Semprot dengan pestisida

Letakkan daun dicawan petri


Semprot dengan pestisida
Masukkan aphid tanpa menutup
cawan petri

Tutup cawan petri

Lakukan pengamatan

Dokumentasikan

Catat hasil pengamatan

Buat laporan
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
1.1 Analisa Brosur
Nama dagang
Bahan aktif
Formulasi
Sasaran
Cara kerja

: Betafog(R) 15 EC
: Beta Cypermethrine
: Cairan (EC)
: Serangga
: Kontak langsung dengan cara di semprotkan

1.2 Hasil Pengamatan


a. Variabel I

b. Variabel II

1.3 Pembahasan dan Perbandingan Literatur


Pada praktikum ini dilakukan dua percobaan yaitu variabel I dengan cara daun
dimasukkan terlebih dahulu pada cawan petri baru kemudian disemprot dengan pestisida
lalu aphid dimasukkan dalam cawan tanpa ditutup sedangkan untuk variabel II dengan
cara daun dan aphid dimasukkan dalam cawan petri pada waktu yang bersamaan
kemudian disemprot dengan pestisida dan ditutup rapat. Dari percobaan tersebut dapat
diketahui adanya perbedaan pada proses kematian aphid. Pada variabel II aphid lebih
cepat mati dibanding pada variabel pertama, karena aphid langsung terkena pestisida dan
selain itu juga tidak terdapat adanya udara yang menyebabkan aphid lebih cepat mati.
Dalam praktikum ini juga di adakan variabel kontrol dimana daun tidak dai semprot
oleh pestisida, hal itu untuk menunjukkan kondisi alamiah di alam di mana aphid sedang
hidup pada daun yang belum di semprot oleh pestisida

BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pestisida adalah senyawa atau zat yang digunakan untuk mengendalikan atau
mencegah

populasi

organisme

pengganggu

dan

mengurangi

kerusakan

yang

ditimbulkannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada beberapa macam
formulasi pestisida, yaitu sebagai berikut :
Cairan Emulsi, Butiran (granulars), Debu (Dust), Tepung (Powder), Oli (Oil),
Fumigansia (Fumigant)
Pada percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa penggunaan pestisida
pada variabel II atau yang dengan menggunakan penutup cawan membuat aphid lebih
cepat mati karena tidak ada udara didalam dibandingkan dengan variabel I yang dibiarkan
terbuka.
1.2 Saran Penggunaan Pestisida

Dalam penggunaan pestisida harus memperhatikan beberapa hal penting, hal hal
teknis yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida, yaitu :

Dosis Pestisida
Dosis pestisida adalah jumlah pestisida dalam liter atau kilogram yang
digunakan untuk mengendalikan hama tiap satuan luas tertentu atau tiap tanaman yang
dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Dosis pestisida biasanya tercantum

dalam label pestisida.


Konsentrasi Pestisida
Ada tiga macam konsentrasi yang perlu diperhatikan dalam hal penggunaan
pestisida, yaitu :
a. Konsentrasi bahan aktif, yaitu presentase bahan aktif suatu pestisida dalam larutan
yang sudah dicampur dengan air.
b. Konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya pestisida dalam cc atau gram setiap liter
air.
c. Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, yaitu presentase kandungan

pestisida dalam suatu larutan jadi.


Alat semprot
Alat untuk aplikasi pestisida terdiri atas bermacam-macam seperti knapsack
sprayer ( high volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 500 liter.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymuos. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Pestisida. 5 Desember 2011


Anonymous.
dan-penyakit-

2011.

http://isroi.wordpress.com/2008/06/02/pengendalian-hama-

dengan-pestisida-nabati/. 5 Desember 2011

Arisman.2008.Keracunan Makanan Buku Ajar Ilmu Gizi.EGC : Jakarta


Sudarmo, subiyakto.1991.Pestisida.Kanisius.Yogyakarta
Tim Dosen Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. 2011. MODUL PENUNTUN
PRAKTIKUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN. FP UB 2011. Malang

Anda mungkin juga menyukai