Anda di halaman 1dari 15

TUJUAN PENDIDIKAN AKHLAK

Oleh:
Ali Maulida

Mata Kuliah Ilmu Akhlak


Jurusan Tarbiyah Prodi PAI
STAI AL HIDAYAH BOGOR
2014

Tujuan Utama

Agar manusia berada dalam kebenaran dan


senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan
yang telah ditetapkan oleh Allah.
Inilah yang akan mengantarkan manusia
kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepada kalian,


maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku,
niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan
tidak (pula) mereka bersedih hati". (QS. alBaqarah: 38)

Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam


pendidikan akhlak Islam.
Akhlak seseorang dikatakan mulia jika
perbuatannya mencerminkan nilai-nilai yang
terkandung di dalam al-Quran dan alHadits.

APLIKASI TUJUAN UTAMA


1. Mempersiapkan insan yang beriman
yang selalu beramal shalih.
Tidak ada sesuatu pun yang menyamai amal shalih
dalam mencerminkan akhlak mulia.
Tidak ada yang menyamai akhlak mulia dalam
mencerminkan keimanan seseorang kepada Allah
dan konsistensinya kepada Islam.

2.Mempersiapkan insan beriman yang shalih


yang menjalani kehidupannya sesuai
dengan ajaran Islam;
Melaksanakan apa yang diperintahkan dan
meninggalkan apa yang diharamkan;
Melakukan hal-hal yang baik dan boleh
dikerjakan, serta menjauhi segala hal yang
dilarang; keji, hina, buruk, tercela, dan
munkar.

3.Mempersiapkan insan beriman dan shalih


yang bisa berinteraksi secara baik dengan
sesamanya.
Mampu bergaul dengan orang-orang yang
ada di sekelilingnya dengan mencari ridha Allah
yaitu dengan mengikuti ajaran-Nya dan
tuntunan Rasul-Nya.
Dengan akhlak mulia akan tercipta kestabilan
masyarakat dan kesinambungan hidup umat
manusia.

4. Mempersiapkan insan yang beriman dan


shalih yang mampu dan mau mengajak orang
lain ke jalan Allah, dengan melaksanakan
amar maruf nahi munkar demi tegaknya
agama Islam.

Barangsiapa menunjukkan kepada suatu kebaikan maka ia


akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mengerjakannya (HR. Muslim)

Barangsiapa menuntun kepada suatu petunjuk maka ia akan


meraih pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya
tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka. Barangsiapa
menyeru kepada kesesatan maka ia akan mendapat dosa seperti
dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa
mereka sedikitpun (HR. Muslim)

5. Mempersiapkan insan beriman dan shalih


yang mau merasa bangga dengan
persaudaraannya sesama muslim dan selalu
memberikan hak-hak persaudaraan tersebut,
mencintai dan membenci hanya karena Allah,
dan sedikitpun tidak kecut dengan celaan
orang yang hasad selama dia berada di jalan
yang benar.

Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, ia


tidak akan menzhaliminya atau membiarkan orang lain
menzhaliminya.
Barangsiapa
membantu
kebutuhan
saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya.
Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang muslim maka
Allah akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat.
Barangsiapa menutup aib seorang muslim maka Allah akan
menutupi aibnya pada hari kiamat (Muttafaq alaih)

6.Mempersiapkan insan beriman dan shalih yang


merasa bahwa dia adalah bagian dari seluruh
umat Islam yang berasal dari berbagai daerah,
suku, dan bahasa.
Insan yang siap melaksanakan kewajiban yang
harus ia penuhi demi seluruh umat Islam, selama
dia mampu.

.(())

Seorang mumin dengan mumin lainnya laksana satu


bangunan yang memperkuat satu sama lainnya.
Rasulullah saw merekatkan antar jari jemarinya.
(Muttafaq alaih)

7. Mempersiapkan insan beriman dan shalih


yang merasa bangga dengan loyalitasnya
kepada Islam, dan berusaha sekuat tenaga
demi tegaknya panji-panji Islam di muka bumi,
Insan yang rela mengorbankan harta,
kedudukan, waktu, dan jiwanya, demi tegaknya
syariat Allah .

Anda mungkin juga menyukai