Anda di halaman 1dari 4

AQIDAH DAN ILMU KALAM

Pendahuluan

Mata Kuliah yang akan dibahas pada semester ini terdiri atas dua materi; aqidah dan Ilmu
kalam ( Theoloqi Islam ). Walaupun keduanya memilki pembahasan yang bersinggungan , namun
kalau dilihat dari sejarah kemunculan ilmu tersebut, subyek , dan obyeknya memliki perbedaan yang
substansial.

Ilmu Aqidah yang sering disamakan dengan Ilmu keimanan, atau Ilmu Tauhid itu sudah lahir
bersamaan dengan kelahiran Islam itu sendiri. Ayat-ayat yang bertama turun, sebagaiman terdapat
pada Surat al-‘Alaq ayat 1 – 5 menerangkan :

‫ ٱَّل ِذ ي‬٣ ‫ ٱۡق َر ۡأ َو َر ُّبَك ٱَأۡلۡك َر ُم‬٢ ‫ َخ َلَق ٱِإۡل نَٰس َن ِم ۡن َع َلٍق‬١ ‫َر ِّبَك ٱَّلِذ ي َخ َلَق‬ ‫ِبٱۡس ِم‬
‫ٱۡق َر ۡأ‬
٥ ‫ َع َّلَم ٱِإۡل نَٰس َن َم ا َلۡم َيۡع َلۡم‬٤ ‫ِبٱۡل َقَلِم‬ ‫َع َّلَم‬
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

Ayat-ayat tersebut telah memperkenalkan Tuhan yang menciptakan manusia dari segumpal
darah (ayat 1- 2). Ayat 3 menerangkan sifat Tuhan yang Maha Mulia/ Maha Pemurah. Tuhan yang
mengajar manusia dengan kalam ( ayat 4). Tuhan yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
mereka ketahui.

Sedangkan Ilmu kalam (theoloqi Islam ) baru lahir jauh setelah Rasulullah Saw. wafat,
tepatnya pada zaman pemerintahan Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib (Khulafa’ Rasyidin yang ke
empat/terakhir) tahun 656 – 561 M., kurang lebih 24 tahun setelah Rasulullah Saw. wafat.

Dilihat dari subyeknya pun berbeda. Subyek iilmu aqidah adalah hati, sedangkan subyek ilmu
kalam/theoloqi adalah rasio/fikir. Sedangkan kalau dilihat dari obyeknya, obyek kajian aqidah adalah
rukun iman yang enam yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Hadits. Sedangkankan obyek kajian
ilmu kalam porsi yang terbesar adalah Tuhan (Allah) dan perbuatan manusia dengan mendahulukan
pendekatan rasional .

Aqidah/Keimanan

Aqidah secara etimologis (bahasa) berasal dari akar kata ‘aqada – ya’qidu- ‘aqdan wa
‘aqîdatan yang berarti ikatan yang kuat, keyakinan, dan kepercayaan. Ini identik dengan iman yang
akar katanya âmana –yu’minu – îmânan yang berarti keimanan dan kepercayaan. Sedangkan
tauhid berasal dari kata wahhada-yuwahhidu- tauhîdan yang berarti mengesakan (Allah).

Secara terminologis ( syar’i ) aqidah berarti apa yang diyakini hamba dan dipeluknya. Jika
keyakinan yang dipeluk seorang hamba itu sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan ajaran Rasulullah
Saw. ,maka itu disebut sebagai aqidah (keyakinan ) yang benar, dan sebaliknya jika keyakinan itu

1
tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, maka disebut keyakinan yang salah dan
sesat.

.Aqidah yang benar akan mampu menghindarkan dan menyelamatkan pemiliknya dari azab
Allah Swt., serta dapat mengantarkan menuju kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Sebaliknya,
aqidah yang rusak akan menjerumuskan kedalam azab neraka dan kesengsaraan hidup di dunia dan
akhirat. Rinciannya sebagai berikut ;

1.Aqidah yang benar dapat melindungi jiwa dan harta di dunia ini. Sabda Rasulullah Saw. yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim menegaskan :” Aku diperintah untuk mnghukum mati ummat
manusia, sampai mereka mengucapkan lâ ilâha illa Allâhu. Apabila mereka telah mengucapkan tahlil
itu, maka ,mereka berarti telah melindungi jiwa dan hartanya dariku “ Rasulullah Saw juga
bersabda :”Orang yang telah mengucapkan lâ ilâha illa Allâhu dan kufur terhadap peribadatan selain
Allah, maka harta dan darahnya haram dilanggar, dan hisabnya diserahkan kepada pengadilan Allah
Swt”. Sebaliknya aqidah yang rusak akan menghancurkan jiwa dan harta (tidak dapat melindungi jiwa
dan harta. Firman Allah surat at-Taubah (9) ayat 5 menegaskan ;

‫َفِإَذ ا ٱنَس َلَخ ٱَأۡلۡش ُهُر ٱۡل ُحُر ُم َفٱۡق ُتُلوْا ٱۡل ُم ۡش ِرِكيَن َح ۡي ُث َو َج دُّتُم وُهۡم َو ُخ ُذ وُهۡم َو ٱۡح ُصُروُهۡم‬
‫َو ٱۡق ُع ُد وْا َلُهۡم ُك َّل َم ۡر َص ٖۚد َفِإن َتاُبوْا َو َأَقاُم وْا ٱلَّص َلٰو َة َوَء اَت ُو ْا ٱلَّز َك ٰو َة َفَخ ُّل وْا َس ِبيَلُهۚۡم ِإَّن‬
٥ ‫م‬ٞ‫ر َّر ِح ي‬ٞ‫ٱَهَّلل َغ ُفو‬
5. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja
kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian.
Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan
kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang

2. Aqidah yang benar dapat menyelamatkan dari azab Allah Swt. imam Muslim meriwayatkan dari
jabir ra. yang menerangkan bahwa Rasulullah Saw bersabda :” Barang siapa menghadap Allah
dengan tidak menyekutukan-Nya, maka akan masuk ke dalam surga, dan barang siapa menghadap
Allah dengan menyekutukannya, maka akan masuk ke dalam neraka. Hadits riwayat al-Bukhari dan
Muslim, dari Utban ibnu Malik ra menerangkan :” Sesungguhnya Allah mengharamkan api neraka
bagi hamba yang telah mengucapkan lâ ilâha illa Allâhu dengan ihlash.

3. Aqidah yang benar dapat menghapus kesalahan-kesalahan. Imam at-Tirmidzi (hadits hasan) dari
sumber Ans ra yang mengatakan, aku mendengar Rasulullh Saw. bersabda :” Allah swt
berfirman,Wahai ummat manusia, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh
bumi ini, asal tidak menyekutukan-Ku, niscaya Aku akan memberikan ampunan sebesar bumi pula”.
Firman Allah Swt. surat as-Syu’ara (26) ayat 88 -89 menegaskan ;

٨٩ ‫ ِإاَّل َم ۡن َأَتى ٱَهَّلل ِبَقۡل ٖب َسِليٖم‬٨٨ ‫ل َو اَل َبُنوَن‬ٞ‫َيۡو َم اَل َينَفُع َم ا‬


88. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna

89. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih

Ibnu Qayyim al-Jauziyah menegaskan :” Tauhid yang murni—tidak dikotori oleh kemusyrikan,
tidak akan meninggalkan dosa, karena tauhid yang murni itu akan mengandung makna kecintaan
Allah, pengagungan kepada-nya, pemuliaan kepada-Nya, takut kepada-Nya, dan pengharapan
kepada-Nya.

4. Aqidah yang benar akan menjadi sarat diterimanya amal salih dan memberi manfaat kepada
pemiliknya.. Firman Allah Swt. surat an-Nahl (16) ayat 97 menerangkan ;

2
‫ۖٗة‬
‫ن َفَلُنۡح ِيَيَّن ۥُه َح َيٰو ٗة َطِّيَب َو َلَنۡج ِزَيَّنُهۡم َأۡج َر ُهم‬ٞ ‫َم ۡن َع ِمَل َٰص ِلٗح ا ِّم ن َذ َك ٍر َأۡو ُأنَثٰى َو ُهَو ُم ۡؤ ِم‬
٩٧ ‫ِبَأۡح َس ِن َم ا َك اُنوْا َيۡع َم ُلوَن‬
97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan

Sebaliknya, kemusyrikan itu akan menghapuskan pahala amal salih. Firman Allah surat az-
Zumar (39) ayat 65 menegaskan ;

‫َو َلَق ۡد ُأوِح َي ِإَلۡي َك َو ِإَلى ٱَّل ِذ يَن ِم ن َقۡب ِل َك َلِئۡن َأۡش َر ۡك َت َلَيۡح َبَطَّن َع َم ُل َك َو َلَتُك وَنَّن ِم َن‬
٦٥ ‫ٱۡل َٰخ ِس ِريَن‬
65. Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika
kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang-orang yang merugi

Senada dengan itu, surat al-An’am (6) ayat 88 menegaskan hal yang sama. Kemudian pada
surat an-Nisa’ (4) ayat 48 dan 116 ditegaskan :

‫ِإَّن ٱَهَّلل اَل َيۡغ ِف ُر َأن ُيۡش َر َك ِبِهۦ َو َيۡغ ِف ُر َم ا ُد وَن َٰذ ِل َك ِلَم ن َيَش ٓاُۚء َو َم ن ُيۡش ِرۡك ِبٱِهَّلل َفَق ِد‬
٤٨ ‫ٱۡف َتَر ٰٓى ِإۡث ًم ا َع ِظ يًم ا‬
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar

Surat al-maidah (5) ayat 72 menegaslkan ;

‫َلَقۡد َك َفَر ٱَّلِذ يَن َقاُلٓو ْا ِإَّن ٱَهَّلل ُهَو ٱۡل َم ِس يُح ٱۡب ُن َم ۡر َيَۖم َو َقاَل ٱۡل َم ِس يُح َٰي َبِنٓي ِإۡس َٰٓر ِء يَل ٱۡع ُب ُد وْا‬
‫ٱَهَّلل َر ِّبي َو َر َّبُك ۖۡم ِإَّن ۥُه َم ن ُيۡش ِرۡك ِبٱِهَّلل َفَق ۡد َح َّر َم ٱُهَّلل َع َلۡي ِه ٱۡل َج َّن َة َو َم ۡأ َو ٰى ُه ٱلَّن اُۖر َو َم ا‬
‫َّٰظ‬
٧٢ ‫ِلل ِلِم يَن ِم ۡن َأنَص اٖر‬
72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih
putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim
itu seorang penolongpun

Shalih bin Fauzan ibnu Abdullah Fauzan menambahkan bahwa aqidah yang benar itu
mempunyai pengaruh yang besar kepada hati dan akhlak sosial, serta menjadi asas kemakmuran
dan medernisasi.

Ketika Rasulullah tiba di Kota Madinah, tepatnya di Kuba’, beliau membangun Masjid Kuba’.
Yang didasari aqidah yang benara . Di sisi lain ada sekelompok orang yang membangun masjid
sebagai tandingan yang dikenal dengan masjid Dhirar yang didasari aqidah yang rusak. Allah
kemudian memerintahkan Nabi dan ummatnya untuk menegakkan shalat di Masjid yang dibangun

3
berlandaskan ketaqwaan kepada Allahdan menghindari masjid yang dibangun untuk merusak aqidah
Islam.. Surat at-Taubah (9) ayat 107 menerangkan ;

‫ٱۡل ُم ۡؤ ِمِنيَن َو ِإۡر َص اٗد ا ِّلَم ۡن َح اَر َب‬ ‫َو ٱَّلِذ يَن ٱَّتَخ ُذ وْا َم ۡس ِج ٗد ا ِض َر اٗر ا َو ُك ۡف ٗر ا َو َتۡف ِريَۢق ا َبۡي َن‬
١٠٧ ‫َو ٱُهَّلل َيۡش َهُد ِإَّنُهۡم َلَٰك ِذ ُبوَن‬ ‫ٱَهَّلل َو َر ُسوَل ۥُه ِم ن َقۡب ُۚل َو َلَيۡح ِلُفَّن ِإۡن َأَر ۡد َنٓا ِإاَّل ٱۡل ُح ۡس َنٰۖى‬
107. Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk
menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah
antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah
dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain
kebaikan". Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam
sumpahnya)

Surat at-Taubah (9) ayat 108 menegaskan ;

‫ل‬ٞ‫اَل َتُقۡم ِفيِه َأَبٗد ۚا َّلَم ۡس ِج ٌد ُأِّس َس َع َلى ٱلَّتۡق َو ٰى ِم ۡن َأَّو ِل َيۡو ٍم َأَح ُّق َأن َتُق وَم ِفيِۚه ِفيِه ِرَج ا‬
‫ْۚا‬
١٠٨ ‫ُيِح ُّبوَن َأن َيَتَطَّهُرو َو ٱُهَّلل ُيِح ُّب ٱۡل ُم َّطِّهِريَن‬
108. Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang
didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di
dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bersih

Anda mungkin juga menyukai