Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Penentuan Berat Molekul

Disusun oleh
Kelompok 7 :
Rahmi Pujiyati Putri

( 111411025 )

Rizky Sukmariyansyah

( 111411026 )

Teguh Taufiqurohim

( 111411027 )

Kelas 1A Teknik Kimia

Dosen Pembimbing

: Ibu Ari Marlina, Msi

Tanggal Praktikum

: 02 Desember 2011

Tanggal Penyerahan Laporan

: 09 Desember 2011

Politeknik Negeri Bandung


2011

TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
a) Menentukan berat molekul suatu zat yang tidak mudah menguap dengan metoda
penurunan titik beku
b) Menentukan berat molekul suatu zat yang mudah menguap dengan metoda penentuan
massa jenis

DASAR TEORI
1. Metode Penurunan Titik Beku
Jika suatu zat yang tidak mudah menguap dilarutkan dalam suatu zat pelarut,
maka akan terjadi penurunan tekanan uap, yang akhirnya pada tempratur tertentu
tekanan uap zat pelarut dalam larutan akan lebih rendah dari keadaan murninya.
Besarnya tekanan uap tergantung dari banyaknya zat yang dilarutkan. Semakin besar
penambahan zat terlarut maka makin besar pula penurunan tekanan uapnya.
Perubahan tekanan mengakibatkan adanya gangguan kesetimbangan dinamis dari
larutan tersebut.

Po
P

a) Pelarut Murni
Po = tekanan uap pelarut murni
P = tekanan uap setelah ditambah zat terlarut
Rumus rumus yang akan dipakai :

Kb

Tb . Mr Naftalen .G pelarut
1.000 .G Naftalen

b) Larutan

Mrsampel

Kb . 1.000. Gsampel
Tb .G pelarut

Keterangan :
Tb

= T - To

= Penurunan Titik Beku


Kb

= Konstanta Penurunan Titik Beku

Mr

= Berat Molekul

= Berat Jenis

2. Metode Penentuan Massa Jenis Gas


Menentukan berat molekul dengan penentuan massa jenis gas dapat dilakukan
dengan menggunakan alat Victor Meyer. Persamaan yang digunakan adalah
persamaan gas ideal.

m
V

Mr aseton

d
P

Keterangan

d
m
v
P
R
T

RT

= berat jenis gas volatile


= massa zat yang mudah menguap
= volume
= tekanan udara
= konstanta ( 0,082 L atm / mol K )
= Suhu ( K )

ALAT DAN BAHAN


Alat :
1)
2)
3)
4)

Satu set alat penurunan titik beku


Satu buah gelas ukur 50 mL
Pipet tetes
Neraca

5)
6)
7)
8)
9)

Termometer
Labu Erlenmeyer
Alumunium Foil
Hotplate
Desikator

Bahan :
1)
2)
3)
4)

Pelarut, Asam asetat glacial


Zat terlarut yang sudah diketahui berat molekulnya, Naftalen
Zat terlarut yang akan ditentukan berat molekulnya (sampel)
Garam krosok dan es batu

LANGKAH KERJA
1. Metoda Penurunan Titik Beku

mlmc i ah aa ta ass t uut b kk e kk r a a n t g5j e a0 n rm ia s lm


u la n g i la n g k a h
akp rnse o al aes m ors u k a t ks k ee e t da at l a m
sd ui a h t ua ns y a
kagds ella aa al tas t i maa gl ap lra a de t sa d ta i nd a k
m enggunakan 50m l
dmla a da bu lu aed k ml a l ah h m e n c a i r
lp a e r l a t r a u n t + 3 g r z a t
a la t
msn a e mf tm ap bl e e l n k u
2. Metoda Penentuan Massa Jenis Gas

tmb i em a r sbi ula u kn bk g a n g


pca na tng a ak t as skt u h u
ten i rm 5l e mb n a ml n ge y e r
kap ene cn i al np ga ad sa
eke orr ll s ee o nn n mm g ee d yy g ee n rr
adt u sa tel ua t pmo n k e
ped ra dny ag s a a t
teka uorl ult s eumo np n um gan el i tu uya nmn i up ma
pcm ae a in r s a u n k g k a n
tfe oeu r ilt lau h p d a n
amk es e adn iegr su i ak ap t o r
de ri nl e g n i nm e y e r + a i r
DATA PENGAMATAN

1. Metoda Penurunan Titik Beku


Berat Naftalen
Mr Naftalen
Berat Sampel
Volume Pelarut
Berat Jenis Pelarut (20oC)
Berat Pelarut

Titik Beku Pelarut (To)


Titik Beku Larutan Standard =
Titik Beku Larutan Sampel =

2. Metoda Penentuan Massa Jenis Gas


Berat Labu Kosong + Tutup
Berat labu + Cairan dingin
Berat Labu Kosong
Berat Labu + Air
Berat Air
Berat Jenis Air (25oC)
Volume Labu
Suhu Penangas

=
=
=
=
=
=
=

Tekanan

Mr aseton

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

gram
gram
gram
gram
gram
gram/mL
mL
o
C
K
mmHg

23,14
23,36
23,11
70,53
47,42
1
47,42
70
343
695
695
760

=
=

0,91
58

atm
gram/mol

PENGOLAHAN DATA
1. Metoda Penurunan Titik Beku
Tb . Mr Naftalen .G pelarut
Kb
=
1.000 .G Naftalen
=

2 . 128 .52,45
1.000 .3

13.427,2
3.000

4,47 gram K / mol

3
gram
128
gram/mol
3
gram
50
mL
1,049 gram/mL
1,049 x 50
52,45 gram
o
=
10
C
o
12
C
o
8
C

Kb . 1.000. Gsampel
Tb .G pelarut

Mrsampel =
=

4,47 .1.000 . 3
2. 52,45

13.410
104,9

127,8 gram/mol

2. Metoda Penentuan Massa Jenis Gas


m
d
=
V
0,22 gram
47.42mL

=
=
=
Mr aseton

4,64 . 10-3 gram/mL


4,64 gram/L
=

d
P

4,64
0,91

RT
. 0,082 . 343

143,4 gram/mol

PEMBAHASAN
Pembahasan Oleh Teguh Taufiqurohim

Penentuan berat molekul adalah suatu cara untuk menentukan berat molekul (Mr) suatu
zat dengan membandingkannya dengan zat lain yang telah diketahui berat molekulnya.
Dalam hal ini menggunakan dua cara atau metoda. Yang pertama metoda penurunan titik
beku dan yang kedua metoda penentuan massa jenis gas.
1. Metoda Penurunan Titik Beku

Metoda penurunan titik beku yaitu suatu cara untuk menentukan berat molekul
suatu zat dengan menggunakan pelarut yang mudah membeku dan zat yang sudah
diketahui berat molekulnya. Dalam praktikum ini menggunakan asam asetat glasial

sebaga pelarut dan naftalen sebagai zat yang sudah diketahui berat molekulnya (Mr =
128). Dilakukan 3 kali percobaan, yaitu :
a. penentuan titik beku pelarut (asam asetat glasial).
b. penentuan titik beku pelarut (asam asetat glasial) + naftalen
c. penentuan titik beku pelarut (asam asetat glasial) + zat sampel
Setelah diketahui titik beku masing-masing zat, dapat ditentukan penurunan
titik beku ( Tb . Setelah itu masukan ke persamaan seperti pada pengolahan data
diatas. Dalam penentuan berat molekul dengan metoda titik beku ini, hal yang sangat
berpengaruh adalah penurunan titik beku ( Tb . Jika didapat hasil berat molekul
sampel tidak sesuai dengan nilai sebenarnya, kemungkinan adanya kesalahan
prosedur atau kurang teliti dalam menentukan titik beku masing-masing zat.

2. Metoda Penentuan Massa Jenis Gas

Metoda penentuan massa jenis gas yaitu suatu cara untuk menentukan berat
molekul suatu zat dengan menggunakan zat sampel yang mudah menguap. Dalam
praktikum ini menggunakan aseton (Mr = 58), karena aseton merupakan zat yang
mudah menguap. Nilai yang dicari pada percobaan ini adalah suhu pada saat aseton
menguap dan berat zat setelah zat tersebut menguap, karena nilai-nilai tersebut
berpengaruh pada persamaan. Setelah semuanya diketahui, masukan ke dalam
persamaan seperti pada pengolahan data diatas. Apabila didapat hasil berat molekul
aseton tidak sesuai atau nilainya sangat jauh, kemungkinan adanya kesalahan
prosedur atau kurang teliti dalam menentukan suhu pada saat zat tersebut menguap
dan pada saat menimbang berat zat setelah zat tersebut menguap.

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony.1997.Penuntun Praktikum Kimia Fisika Untuk Universitas.Jakarta : Gramedia
Hulupi, Mentik dkk.1996.Petunjuk Praktikum Kimia Fisika.Bandung : Pusat Pengembangan
Pendidikan Politeknik
Sastrohamidjojo, Hardjono.2005.Kimia Dasar.Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Yahya, Utoro dkk.1982.Petunjuk Praktikum Kimia Fisika.Yogyakarta : Laboratorium Kimia
Fisika FMIPA Universitas Gajah Mada

Anda mungkin juga menyukai