Critical Thinking PSPDG
Critical Thinking PSPDG
(CRITICAL THINKING)
Detty Iryani
Bagian Pendidikan Kedokteran
FK-Universitas Andalas
Page 1
Kenapa general
education diperlukan?
Di sekolah tidak dipelajari how to
learn or how to think
Mahasiswa cenderung belajar halhal yang dangkal, hanya fakta
Kondisi ini menyebabkan mhs tdk
bisa menentukan sendiri apa
yang harus dipelajarinya
Page 2
Kenapa general
education diperlukan?
Dalam paradigma baru pendidikan
kedokteran/kedokteran gigi, diharapkan
agar lulusan :
Menjadi life-long, self-directing
learners
Menjadi good clinical reasoning skills
Mampu melakukan telaah kritis
terhadap literatur dan menerapkan
evidence-based medicine
Aktif dalam melakukan riset
kedokteran
Page 3
Page 5
Analysis
Synthesis
Evaluatio
n
truth
seeking
openmindnes
s
analytici
ty
Page 8
systematici
ty
selfconfidence
maturity
Kejelasan (Clarity)
Keakuratan (Accuracy)
Ketepatan (Precision)
Konsistensi (Consistency)
Relevansi (Relevance)
Bermakna (Significance)
Alasan yang logis (Logicalness)
Kedalaman (Depth)
Keluasan (Breadth)
Keadilan (Fairness)
Page 10
Clarity
mampu mengelaborasi masalah
mampu dengan cepat
menemukan jalan keluarnya
mampu memberikan ilustrasi
mampu memberikan contoh
Page 11
Accuracy
Apakah hal tersebut benar ?
Bagaimana dapat melakukan
/cek bahwa itu akurat ?
Bagaimana menentukan itu
benar
Page 12
Precision
Mampu memberikan informasi
lebih detail.
Mampu memberikan informasi
lebih spesifik
Page 13
Relevance
Bagaimana menghubungkan ide
dengan pertanyaan yang timbul
?
Bagaimana menghubungkan
dengan issu ?
Bagaimana relasinya satu ide
dengan ide lainnya
Page 14
Depth
Bagaimana menghitung berapa
jumlah problem yang muncul
dalam pertanyaan
Bagaimana menguraikan faktorfaktor yang bermakna
Page 15
Breadth
Bagaimana pandangan terhadap
hasil pengamatan dari jawaban
terhadap suatu
pertanyaan/masalah?
Page 16
Logicalness
Berpikir logis, membuat
pengertian, menemukan
fakta/bukti/petunjuk.
Page 17
Significance
Informasi apa yang dibutuhkan lebih
signifikan dalam isu tersebut ?
Bagaimana menentukan faktor
yang penting dalam suatu konteks ?
Pertanyaan yang mana yang lebih
signifikan ?
Mana yang lebih penting dan
signifikan dalam ide atau konsep ?
Page 18
Fairness
Ketika mahasiswa berpikir terhadap
problem dan berpikir membenarkan
suatu problem harus wajar dalam
konteks memberikan alasan dengan
menggunakan standar intelektual.
Dibutuhkan suatu informasi relevan
dan signifikan, akan menjadi tidak
wajar dan tidak benar bila
menghadapi suatu problem
berdasarkan assumsi.
Page 19
Belajar aktif
proses observasi, pengalaman,
mampu merefleksikan, mampu
pemahaman dan mampu
mengkomunikasikan. (Silberman
Melvin,1996 )
Page 20
Pepatah Cina.
Mendengar dan lupa
melihat dan hafal
mengerjakan dan faham
Page 21
1.
2.
3.
4.
5.
5 langkah yang
ditempuh dalam
problem solving:
Problem Finding
Stating the problem
Planning a solution
Acting on the plan
Evaluate
Page 22
Ketrampilan penunjang
keterampilan untuk menyatakan
pikirannya, mengetahui bagaimana
orang lain menuliskan pikirannya,
serta bagaimana menyampaikan
pikirannya secara tertulis.
Ketrampilan komunikasi, membaca
serta menulis secara efektif.
Page 25
Model
Kolaboratif leraning (Gokhale)
Teori social setting menyatakan bahwa
melalui interaksi sosial siswa dapat
mengobservasi strategi berpikir dari orang
lain untuk dijadikan panutan, mengkritik
dan membentuk performa individu, serta
memberikan semacam jenjang bagi
individu dengan performa yang kurang,
meningkatkan motivasi, serta membentuk
sikap yang diperlukan (Resnick L, 1990)
Page 26
Model
Belajar kontekstual
mengintegrasikan dengan
konteks nyata dan relevan
(Abraham)
Belajar mandiri
kesempatan untuk memahami
lebih mendalam
Page 27
CRITICAL THINKING
CRITICAL REASONING
proses penarikan kesimpulan
yang dilakukan dengan melewati
langkah-langkah berpikir kritis,
yaitu menilai
data/bukti//informasi yang
diperoleh, menginterpetasi dan
menganalisis data/bukti
tersebut, untuk kemudian
menarik kesimpulan yang
berbasis pada data atau bukti
yang ada
Page 28
CLINICAL REASONING
komponen penting dalam
kompetensi dokter
proses berpikir dan pengambilan
keputusan yang digunakan dalam
praktek klinis
terdiri dari pengumpulan data,
pengorganisasian data, dan
interpretasi data, pembuatan
hipotesis, pengujian hipotesis, dan
evaluasi kritis terhadap diagnosis
alternatif dan strategi terapi
Page 29
Page 30