Jurnal Lipid 1
Jurnal Lipid 1
ABSTRAK
Percobaan yang telah dilakukan mengkaji sifat minyak kelapa terhadap penambahan senyawa
tambahan mencakup kelarutan lipid dengan penambahan air, alcohol, eter dan kloroform serta
pengaruh penambahan emulgator terhadap kelarutannya. Lipid dalam air dan alcohol tidak larut
dengan terbentuknya dua fasa sedangkan lipid larut dalam eter dan kloroform. Lipid juga akan
membentuk membrane protein dengan terbentuknya emulsi stabil setelah lipid dicampurkan
dengan protein 1% menggunakan albumin encer yang berperan sebagai emulgator.. Dari hasil
percobaan ini lipid tidak larut pada senyawa polar sedangkan lipid larut dalam senyawa non
polar dan membentuk emulsi stabil dalam senyawa polar dengan bantuan emulgator.
Kata kunci: lipid, kelarutan, emulgator
I. PENDAHULUAN
Lipid adalah sekumpulan senyawa dalam
tubuh yang memiliki ciri-c ir i ya ng ser upa
denga n ma la m, ge muk ( greas e), ata u
minyak Lipid merupakan ester asam lemak
yang tersebar di alam dalam bentuk nabati
maupun hewani. Kegunaan lipid sebagai
pelindung seluler karena lipid merupakan
bagian integral dari membrane sel dan lipid
sebagai pelindung aseluler karena lipid
merupakan pelindung organism dalam
bentuk jaringan integument. Sifat asam
lemak
ditentukan
oleh
rantai
hidrikarbonnya. Ada asam rantai lurus dan
rantai bercabang yag ditemukan di alam
dalam bentuk siklis baik yang jenuh maupun
tidak jenuh. S e n ya w a - s e n ya wa ya n g
te r ma s uk lip id in i d a p a t d ib a g i
d a la mbeberapa golongan, ada beberapa
cara
penggolongan
yang
dikenal.
Bloor me mb a gi
lip id
da la m
tiga
go lo ngga n
besar
yak ni,
lip id
seder ha na, ya itue s t e r a s a m l e ma k
d e n ga n
b e r b a ga i
a l k o h o l,
c o n t o h n y a le m a k a t a u glise r ida
dan lilin ( waxes), lip id gab unga n ya itu
ester a sa m le mak ya ngmempunyai gugus
tambahan, contohnya fosfolipid, serebrosida,
derivatlipid, yaitu senyawa yang dihasilkan
oleh proses hidrolisis lipid, contohnyaa sa m
le mak, glisero l, dan s tero l. Komponen
integral lipid terdiri dari alcohol tinggi dan
lipoprotein larut dalam air, dan proteolipid
tidak larut dalam air tetapi dapat membentuk
emulsi yang stabil bila ada bahan lain yang
berfungsi sebgai emulgator. Sebagai
penyusun lipid, asam lemak memiliki sifat
tidak
air,
akuades,
kloroform.
alcohol,
eter,
Cara kerja:
A. Uji k e lar uta n,
Tab ung reaks i seba nyak 4 b ua h bers ih d iis i ma s ing- mas ing 1 mL o le h a ir,
a lco ho l,e ter, da n k loro for m. Ke mud ia n pada tab ung terseb ut mas ing- mas ing
dimas uka n 1 ml minyak ke lapa. Kocok k uat- k uat s e la ma 1- 2 me nit.
B. Uji Protein Sebagai Emulgator
Tabung reaksi dimasukkan 3cc protein 1% (albumin encer) dikocok, tabung ini
digunakan sebagai blanko. Tabung reaksi lain dimasukan 3cc protein 1% dan 3 tetes
minyak, dikocok sehingga membentuk membrane protein.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil:
1.
Uji kelarutan
Minyak Penambahan 1 ml
kelapa
1 ml
Air
(tidak berwarna, bening)
Pengocokan
Sebelum
2 fasa
Minyak (kuning
bening)
Air (tidak
berwarna
sesudah
Minyak (keruh)
air
Didiamkan 2
menit
Kuning
gading
bening
1ml
Alkohol
(tidak berwarna)
2 fasa
minyak
Minyak
(kuning)
alkohol
1ml
Klorofom
(pink bening)
Air (tidak
berwarna
, bening)
Minyak (tidak
berwarna,
bening)
2 fasa
Minyak
Larut pink
bening
Larut ( pink
bening)
klorofom
1 ml
Eter
(tak berwarna)
Larut (tidak
(berwarna
bening)
minyak
2eter
fasa
2.
Larut (tidak
berwarna b
ening)
blanko
bening
Tidak berwarna
penambahan
Minyak ( dikocok)
Keruh putih
Pembahasan
Pada percobaan uji kelaruran didapat
hasil air tidak larut, dan hanya membentuk
emulsi tidak stabil (emulsi nya mudah
pecah) pada saat pengocokan dan kembali
ke memisah membentuk 2 fase setelah
proses pengookan. Hal tersebut disebabkan
oleh sifat air yang merupakan pelarut polar
Daftar Pustaka
Hawab, H.M. 2007. Dasar-dasar Biokimia.
Jakarta: Diadit Media
Poejadi, Anna dan . M Titin Supriyanti.
1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI
Press
Sumarlin, La Ode, 2010. Penuntun
Praktikum Biokimi, Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah