meliputi
penyediaan
tenaga,
bahan
dan
peralatan
untuk
METODELOGI KERJA
PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON
BERTULANG
2.3.4. Truck mixer
2.3.5. Gerobak (Cart)
2.3.6. Compressor
2.3.7. Pengetar (Vibrator)
2.3.8. Trowel
2.3.9. Cetakan test beton
2.3.10.
3. Persiapan
3.1. Mempersiapkan data sesuai gambar kerja dan spesifikasi diantaranya :
3.1.1. Mutu Beton
3.1.2. Volume beton
3.1.3. Rencana slump (kekentalan)beton di tempat
3.1.4. Bahan
tambahan
(admixtures)
untuk
mempercepat
atau
METODELOGI KERJA
PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON
BERTULANG
3.9. Meminta inspeksi pekerjaan (concrete prepouring check list), izin
pengecoran (concrete pouring check list I & II) dan working permit pada
pengawas.
4. Pelaksanaan
4.1. Pengecoran
dilaksanakan
setelah
ada
persetujuan
tertulis
dari
pengawas lapangan.
4.2. Pengangkutan
adukan
beton
dari
tempat
pengadukan
ketempat
mencegah
pemisahan
bahan-bahan
adukan
beton
dan
METODELOGI KERJA
PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON
BERTULANG
5.1.2. Pengambilan contoh adukan beton (benda uji) yang akan ditest
laboratorium harus sesuai ketentuan yang disyaratkan.
5.2. Campuran Beton
5.2.1. Komposisi adukan dinyatakan dalam perbandingan berat untuk
menghasilkan mutu beton yang ditentukan untuk masing-masing
jenis konstruksi.
Untuk masing-masing jenis material harus diadakan percobaan
komposisi adukan dan hasil dari percobaan tersebut harus segera
diserahkan kepada pengawas untuk dijadikan pedoman pada
waktu diadakan pengecoran.
5.2.2. Kekentalan (slump) untuk campuran beton harus disesuaikan
dengan hasil percobaan laboratorium untuk mendapatkan mutu
beton yang disyaratkan.
5.3. Bekisting
5.3.1. Bekisting harus dipasang dengan perkuatan-perkuatan sehingga
menjamin
ukuran-ukuran
dan
jarak
tidak
berubah
selama
diadakan pengecoran.
5.3.2. Bekisting sebelum diadakan pengecoran beton harus dibersihkan
dari berbagai bentuk kotoran.
5.3.3. Setelah pengecoran bekisting dapat dibuka/dibongkar sesuai
sesuai persyaratan dan ketentuan.
5.4. Pembesian
5.4.1. Besi yang dipasang tidak menghalangi material batu dari
campuran beton
5.4.2. Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu yang
ditentukan dan dapat diuji atau dibuktikan oleh hasil test
laboratorium.
5.5. Pengecoran
METODELOGI KERJA
PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON
BERTULANG
5.5.1. Beton harus dicor sedekat-dekatnya ke tujuan yang terakhir untuk
mencegah pemisahan bahan adukan beton
5.5.2. Pengecoran harus bekelanjutan tanpa berhenti sampai siar
pelaksanaan yang ditetapkan.
5.5.3. Pemadatan dengan alat pengetar (vibrator)
5.6. Perawatan Beton
5.6.1. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
penguapan cepat.
5.6.2. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus
diperhatikan.
5.6.3. Beton harus tetap dibasahi paling sedikit selama 10 hari setelah
pengecoran (Curing)
5.7. Kerusakan konstruksi beton
Meskipun hasil pengujian beton memuaskan,