07212016
Peta Bangka
A. Sejarah Geologi
Pada zaman Paleozoikum P. Bangka dan laut di sekitarnya merupakan daratan.
Selanjutnya pada zaman Karbon-Trias berubah menjadi laut dangkal. Orogenesa
kedua terjadi pada masa mesozoikum, P. Bangka dan Riau muncul ke permukaan.
Intrusi granit menerobos batuan sedimen seperti batupasir, batulempung, dlll pada
Trias-Yura atas. Pada batas antara sedimen dan granit terjadi metamorfosa sentuh.
Bersamaan intrusi granit ini terjadi proses pneumotolitik yang menghasilkan kasiterit.
Proses ini dengan proses hydrotermal yang menghasilkan kasiterit yang mengisi
rekahan-rekahan pada granit. Erosi intensif terjadi pada kenozoikum dimana lapisan
yang menutupi granit terkikis habis sehingga batuan granit tersingkap.
Selanjutnya diikuti oleh proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan di lembahlembah. Suasana daratan bangka berlanjut sampai Tersier. Pencairan es pada kala
Pliostosen mengakibatkan beberapa daerah di Bangka menjadi laut dangkal seperti
sekarang ini. Erosi berlanjut membentuk P. Bangka menjadi daratan hampir rata
seperti sekarang ini
B. Stratigrafi
Batuan-batuan yang dijumpai terdiri atas batuan Pra-Tersier diantaranya, batu pasir,
batulempung,lapisan-lapisan pasir, lempung mengandung sisa tanaan, campuran
antara lempung-pasir-lanau,dan sebagainya.
Pluton Granit di Pulau Bangka
Menurut Katili (1967) di P. Bangka terdapat 2 generasi granit. Granit yang tua tidak
mengandung kasiterit dan umunya terdapat di daerah rendah, yakni granit Klabat &
A. Kapo. Granit generasi muda sebagai pembawa Timah umumnya telah tererosi lanjut
(monadnock).Menurut Suyitno, S (1981), generasi granit tersebut adalah :
1. Granit Klabat-Jebus, terletak di utara.
2. Granit Belinyu-Sungailiat, menybar di bagian timur granit Jebus.
3. Granit Menumbing
4. Granit Tempilang
5. Granit Mangkol
6. Granit Pading-Koba
7. Granit Toboali
Granit yang terpenting adalah granit Klabat, Menumbing, Plangas, Tempilang,
Mangkol, dan Pading. Umumnya tubuh granit tersebut tersusun atas granit biotit,
granit hornblende, granit muskovit; mineral yang umum terdiri atas kwarsa, ortoklas,
oligoklas, biotit, serta sebagai asesori zircon,apatit, dan ortit.
Resen
Litologi
Pasir, Lempung dengan kasiterit
(kaksa)
Keterangan
(Lingkungan pengendapan)
Endapan sungai dan pantai
Pleistosen
Pleiosen
Miosen
Oligosen
Eosen
Ketidak selarasan
Kapur
Yura
Trias
Perm
Filit, kwarsa, serpih, batu pasir dengan lensa batu gamping berfosil,
rijang yang menyisip dalam tuff vulkanik.
Karbon
.Ketidakselarasan
Pra-karbon
Sukendar Asikin dan Rubini Surya Atmaja (1972), berdasarkan penelitian dan analisa
keduduka rekahan-rekahan, urat-urat, dan korok-korok di daerah sambung giri dan
pemali menyimpulkan bahwa gerak-gerak orogen sebelum Yura atas mengakibatkan
terjadinya deformasi yang menyebabkan perlipatan pada batuan sedimen yang
berumur karbon-trias. Deformasi ini selain membentuk lipatan NW-SE juga
menyebabkan terjadinya rekahan-rekahan (Shear dan Tension fracture).
Struktur sesar, kekar, ditemukan dalam arah yang bervariasi, tetapi kecenderungannya
mempunyai arah utara selatan (Katili, 1967). Ukoko (1983), mengatakan di P.Bangka
terdapat beberapa sesar yang umurnnya berarah timur laut-barat daya sampai utaraselatan. Sesar utama berarah N 30 E memotong granit klabat ke selatan sepanjang 3
km. Sesar utama ini dalam foto udara tampak sebagai kelurusan sepanjang 50 km.