1. Lutfi Nurbaeti
2. Yogo Setiawan
3. Irwandari Rahma N. R.
4. Isnaini Wahyuningrum
(4311413046)
(4311413062)
(4311413074)
(4311413077)
Pengertian Titrasi
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan
kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang
sudah diketahui konsentrasinya.
Dalam titrasi, analit direaksikan dengan suatu bahan
lain yang diketahui/dapat diketahui jumlah mol-nya
dengan tepat. Bila bahan tersebut berupa larutan, maka
konsentrasi harus diketahui dengan teliti; larutan
demikian dinamakan larutan baku.
Syarat-Syarat Titrasi
Tidak semua reaksi dapat dipergunakan sebagai
reaksi titrasi. Untuk itu harus dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Reaksi harus berlangsung sempurna, tunggal dan
menurut persamaan yang jelas.
2. Reaksi harus cepat dan reversibel. Bila tidak cepat,
titrasi akan memakan waktu terlalu banyak apalagi
menjelang titik akhir reaksi. Bila reaksi tidak
reversibel, penentuan akhir titrasi tidak jelas.
Catatan
1. Efek pengenceran membuat kurva titrasi tidak
simetris terhadap titik ekivalen.
2. pH pada titik ekivalen adalah pKW dengan harga
KW berubah dengan kekuatan ion dari larutan.
Dengan demikian, pada umumnya, pH titik ekivalen
pada titrasi asam kuat basa kuat tidak tepat sama
dengan 7,00.
Catatan
1. CA adalah konsentrasi Cl- pada akhir titrasi dan
besarnya kurang lebih adalah 0,0010/2 M
2. Kesalahan yang bertanda + menunjukkan kelebihan
NaOH dari yang dibutuhkan untuk mencapai titik
ekivalen. Kesalahan bertanda berarti sebaliknya
(kekurangan NaOH).
3. Persamaan (1-7) menunjukkan bahwa kesalahan
titrasi menjadi nol ketika [OH-] = [H+], yaitu ketika
titik akhir titrasi tepat berimpit dengan titik ekivalen.