Berbeda dengan kenaikan berat badan, penurunan berat badan lebih sering memiliki
dasar etiologi yang patologis. Penurunan berat badan lazim terjadi pada keadaan sakit
dan tidak banyak memiliki arti diagnostik bila ditemukan sendirian. Pada banyak
kasus, terdapat pasien-pasien yang kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas.
Namun, penurunan berat badan yang bermakna tanpa disengaja biasanya merupakan
tanda dari penyakit yang serius. Bahkan bila tidak ditemukan apa-apa pada evaluasi
awal, sebaiknya penurunan berat badan ini tidak langsung dianggap idiopatik. Pasien
harus dimonitor secara teratur dengan pemeriksaan ulang yang seksama, karena
berbagai penyakit yang tersembunyi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan
mungkin tidak muncul secara klinis dalam waktu yang lama.
3.
Pencernaan makanan dimulai secara mekanis oleh proses mengunyah makanan dan
peristalsis intestinal, yang diikuti oleh proses kimiawi terhadap tiap-tiap unsur
makanan.
Dalam
proses
pencernaan
lemak,
garam-garam
empedu
akan
dapat terjadi karena kurang sempurnanya proses pencernaan sebagai akibat defisiensi
enzim atau garam-garam empedu, atau karena kerusakan pada mekanisme penyerapan
mukosa intestinal.
4.
Terdapat tiga mekanisme umum yang dapat menyebabkan penurunan berat badan,
walaupun lebih dari satu mekanisme mungkin berperan pada pasien yang sama.
Ketiga mekanisme tersebut adalah :
sebesar 7 persen tiap kenaikan satu derajat celcius. Selain itu, anoreksia, dehidarasi,
dan peningkatan katabolisme protein yang umumnya menyertai setiap penyakit
dengan demam (misalnya infeksi, keganasan, stroke, dan gangguan metabolik) ikut
berperan.
- Kehilangan energi melalui feses atau urin.
Hilangnya energi yang dikonsumsi umumnya diakibatkan salah satu dari diabetes
melitus (DM, melalui glukosuria) atau malabsorpsi intestinal (melalui steatore).
atau
gastrinoma),
jejas
radiasi,
obstruksi
traktus
Pada usia muda, diagnosis yang paling mungkin adalah DM, hipertiroid, anoreksia
nervosa, atau infeksi (terutama HIV). Pada pasien usia lanjut, keganasan merupakan
penyebab yang paling mungkin dari penurunan berat badan yang bermakna, dengan
gangguan psikiatri seperti penyakit Alzheimer dan depresi jauh di tempat kedua.
2.
Jika penurunan berat badan disertai dengan meningkatnya asupan makanan, maka
diagnosis biasanya mengarah pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
metabolisme seperti DM, hipertiroid, atau penyakit pada system pencernaan terutama
pada penyerapannya seperti sindroma malabsorpsi. Terkadang leukemia dan limfoma
dapat menyebabkan penurunan berat badan tanpa adanya anoreksia, bahkan dengan
nafsu makan yang bertambah.
3.
(anoreksia).
Keganasan.
Infeksi.
Penyakit infeksi juga kadang asimtomatik, dan harus dipikirkan menjadi penyebab
dari penurunan berat badan. Infeksi HIV, tuberkulosis, jamur, endokarditis bakterialis,
atau hepatitis sering hadir tanpa gejala yang khas. Selain itu, di negara-negara
berkembang, penyakit akibat investasi parasit juga harus dipertimbangkan.
Uremia dan hiperkalsemia juga dapat asimtomatik, namun mudah dikenali melalui
pemeriksaan laboratorium. Peningkatan kalsium plasma tidak hanya dapat
menyebabkan anoreksia, namun terkadang juga memicu diabetes insipidus nefrogenik
yang memperberat penurunan berat badan melalui kehilangan volume cairan.
Penurunan berat badan mungkin
merupakan
pada
Gangguan psikogenik.
Ansietas dan depresi merupakan salah satu penyebab penurunan berat badan yang
paling umum. Kepentingan dari masalah psikologis dan emosional sebagai penyebab
dari kehilangan berat badan tidak boleh dianggap remeh. Depresi, kecemasan,
histeria, dan psikosis yang berat dapat menyebabkan penurunan yang bermakna pada
asupan makanan yang sering tidak disadari. Faktor psikologis yang dilatarbelakangi
oleh body image juga jangan dipandang remeh terutama dialami oleh wanita muda.
Diagnosis yang tepat membutuhkan anamnesis yang menyeluruh dari riwayat psikiatri
dan kehidupan sosial.
Kondisi-kondisi lain.
4.
Anoreksia dan penurunan berat badan dapat merupakan manifestasi yang dini atau
jelas pada berbagai kelainan berikut ini :
Diskrasia darah (anemia pernisiosa dan anemia jenis lain, limfoma dan leukemia)
Kondisi malabsorpsi
Anamnesis
-
Sebelumnya, apa ada menderita penyakit2 kronis.. seperti TB, kanker, dll?
Pemeriksaan Fisik
-
Pemeriksaan Penunjang
1.
Tidaklah mungkin (dan tidak pula ekonomis) untuk menyelidiki semua penyebab
yang dapat menyebabkan penurunan berat badan. Petunjuk untuk pemeriksaan
penunjang harus dicari dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat.
2.
Tes tahap kedua biasanya dilakukan bila penyebab penurunan berat badan masih
belum jelas, dan pada kebanyakan kasus dimulai dengan CT scan abdomen.
Kelemahan
badan,
pigmentasi,
hiponatremia/hiperkalemia
dan
hipoglikemia,
mengindikasikan
dilakukannya
dengan
tes
atau
tanpa
ACTH
untuk