Anda di halaman 1dari 43

Kuliah Limnologi

Oleh :
Dr. Ir. Suryanti, MPi
Jurusan Perikanan
FPIK UNDIP
2013

LIMNOLOGI
Sejarah Limnologi Rusia
Conggress International Socian
of Limnologi
1. Mempelajari sirkulasi material
terutama bhn organik dlm badan
air per tawar
2. Mempelajari fenomena biotic &
abiotic, hubungan & konsep
keseimbangan

Cabang ilmu penget yang


mempelajari:
a. sifat-sifat per darat/tawar
b. Kekuatan & proses yg
membentuk serta
mempertahankan integritas per
tawar
c. Hub ant air & dasar serta
komonitas yg hidup dlm lingk air
tawar

Limnologi (dari bhs inggris:

limnology, dari bhs yunani: lymne,


"danau", dan logos, "pengetahuan")
merupakan padanan bagi biologi
perairan darat, terutama perairan
tawar, kadang-kadang mencakup juga
perairan payau (estuaria).
Limnologi merupakan kajian
menyeluruh mengenai kehidupan di
perairan darat bagian dr ekologi.
Dalam bidang perikanan, limnologi
dipelajari sebagai dasar bagi budidaya
perairan (akuakultur) darat.
(Limnologi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas )

Limnologi (Yunani limnos= genangan,


danau / rawa dan logos=ilmu)
didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari komponen di perairan
darat, terdiri dari komponen biotik,
abiotik, serta proses transfer dan
interaksi diantaranya.
Komponen biotik ialah semua biota
akuatik baik makro maupun mikro,
yaitu bakteri, plankton, bentos,
nekton, serta tumbuhan air lainnya.

(*Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Puslitbang


Limnologi Bogor)

Komponen abiotik terdiri dari: habitat

badan air termasuk sedimen;


komposisi fisika dan kimia air; dan
proses transfer interaksi dengan
lingkungan sekelilingnya yaitu kondisi
geologi, hidrologi, iklim, dan
perubahan antropogen yang masuk ke
dalam badan air.

Proses transfer interaksi mencakup

daur energi, materi, hidrologi, dan daur


nutrien.
(*Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Puslitbang
Limnologi Bogor)

RADIASI MATAHARI

1. Utk menget brp besar

radiasi jatuh di permuk pd


suatu wkt ttt
2. Seberapa jauh radiasi
menembus per
3. Bagaimana radiasi mthr dpt
dimanfaatkan

Cahaya mthr sampai di bumi


a. Langsung % chy yg berhasil
sampai di atms & sampai di
bumi
b. Tidak langsung hasil refleksi
dari awan
Proses perjalanan Cahaya mthr sampai
di
bumi :
1. Absorbsi
2. Refleksi

Dg adanya kombinasi dr 3 proses tsb,


cahaya akan hilang scr Eksponensial
Dampak proses scattering yg terjadi
pd permk air:
a. Kekeruhan (turbidity) jml partikel
baik hidup/mati dlm badan air yg dpt
mengurangi tranmisi udara (cahaya)
b. Partikel yang terkait dg:
1. Jml (kuantitas) transparansi
2. Sifat/jns/kualitas dr partikel tsb
warna air

MPT (Muatan Padatn Tersuspensi)


Dinamika kepadatan dlm sist per
ditentukan :
- Keadaan per material dlm per
sendiri
- Pengaruh lingk per
Padatan dlm sist per dpt berupa :
a. Padatan terlarut 0,5 2,5
jernih
b. Padatan koloid 10 100
gelap
c. Padatan tersuspensi > 100
gelap

Pengaruh MPT terhadap organisme :


1. Mempengaruhi kec berenang ikan
2. Menghambat pertumbuhan telur &
larva
3. Mempengaruhi migrasi ikan
4. Mempengaruhi kepekaan terhadap
penyakit
5. Mengurangi efektivitas & efisiensi
penangkapan
6. Mengurangi pelimpahan persediaan
biota makanan

Peranan MPT dlm per intensitas, suhu &


nutrien
Kriteria kand MPT utk kesuburan per:
0 25 mg/l tdk berbahaya
25 80 mg/l per sedang baik
80 400 mg/l prodkv turun msh
dapat dimanfaatkan
> 400 mg/l pi miskin, produktiv rendah
Partikel Kekeruhan Turbidity meter
Partikel dlm per berpengaruh pd warna air
(kualitatif) & kecerahan (Kuantitatif)

Warna air pada per :


1. Warna Sebenarnya/asli (true colour)
2. Warna Semu (appearent colour) mgd
phytoplankton (hijau) atau mgd bhn
organik (coklat)
Apabila per terjadi blooming phytoplankton
per kelewat subur (eutrofikasi) siang hari
banyak Oksigen shg fotosintesa & respirasi
berjalan seimbang, malam hr oksg rendah
karbondioksida tinggi respirasi tinggi,
fotosintesa tdk berlangsung shg organisme
akan terganggu

Eutrofikasi merupakan problem


lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh limbah fosfat
(PO3-), khususnya dalam
ekosistem air tawar.

Definisi dasarnya adalah

pencemaran air yang disebabkan


oleh munculnya nutrient yang
berlebihan ke dalam ekosistem
air. Air dikatakan eutrofik jika
konsentrasi total phosphorus (TP)

Eutrofikasi merupakan sebuah proses

alamiah di mana danau mengalami


penuaan secara bertahap dan menjadi
lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa.
Diperlukan proses ribuan tahun untuk
sampai pada kondisi eutrofik.
Proses alamiah ini, oleh manusia dengan
segala aktivitas modernnya, secara tidak
disadari dipercepat menjadi dalam
hitungan beberapa dekade atau bahkan
beberapa tahun saja.
Eutrofikasi menjadi masalah di hampir
ribuan danau di muka Bumi, sebagaimana
dikenal lewat fenomena algal bloom.

Akibat eutrofikasi
Kondisi eutrofik sangat
memungkinkan alga, tumbuhan air
berukuran mikro, untuk tumbuh
berkembang biak dengan pesat
(blooming) akibat ketersediaan fosfat
yang berlebihan serta kondisi lain
yang memadai.
Hal ini bisa dikenali dengan warna air
yang menjadi kehijauan, berbau tak
sedap, dan kekeruhannya yang
menjadi semakin meningkat.

Banyaknya eceng gondok yang

melimpah di rawa-rawa dan danaudanau juga disebabkan fosfat yang


sangat berlebihan ini.
Kualitas air di banyak ekosistem air
menjadi sangat menurun.
Rendahnya konsentrasi oksigen
terlarut, bahkan sampai batas nol,
menyebabkan makhluk hidup air
seperti ikan dan spesies lainnya
tidak bisa tumbuh dengan baik
sehingga akhirnya mati
Keseimbangan ekosistem air

Akibat eutrofikasi yg lain


Cyanobacteria (blue-green algae)
diketahui mengandung toksin
sehingga membawa risiko kesehatan
bagi manusia dan hewan.
Bloom Alga juga menyebabkan
hilangnya nilai konservasi, estetika,
rekreasi, dan pariwisata sehingga
dibutuhkan biaya sosial dan ekonomi
yang tidak sedikit untuk
mengatasinya

Penanganan eutrofikasi
Ada beberapa faktor yang
menyebabkan penanggulangan
terhadap problem ini sulit
membuahkan hasil yang
memuaskan.
Faktor-faktor tersebut adalah
aktivitas peternakan yang intensif
dan hemat lahan, konsumsi bahan
kimiawi yang mengandung unsur
fosfat yang berlebihan, pertumbuhan
penduduk Bumi yang semakin cepat,
urbanisasi yang semakin tinggi, dan
lepasnya senyawa kimia fosfat yang

dibutuhkan kebijakan yang kuat untuk

mengontrol pertumbuhan penduduk (birth


control).
Pemerintah juga harus mendorong para
pengusaha agar produk detergen tidak
lagi mengandung fosfat.
Begitu pula produk makanan dan
minuman diusahakan juga tidak
mengandung bahan aditif fosfat.
Peran pemerintah di sektor pertanian agar
penggunaan pupuk fosfat tidak
berlebihan, serta perannya dalam
pengelolaan sektor peternakan yang bisa
mencegah lebih banyaknya lagi fosfat
lepas ke lingkungan air.
Bagi masyarakat dianjurkan untuk tidak
berlebihan mengonsumsi makanan dan
minuman yang mengandung aditif fosfat.

Proses Hayati Dasar (PHD)


suatu proses dimana orgs autotrop
menggunakan matahari utk
mensintesa senyawa an orgnk mjd
orgnk pada proses fotosintesa
PHD berjalan sempurna apabila ;
1. Cahaya tinggi
2. Zat hara (nitrat, pospat)
3. Suhu normal

Zat hara
Kematian ikan secara massal sebagai
akibat dari budi daya ikan intensif
dalam keramba jaring apung (KJA)
menghasilkan limbah kotoran dan
sisa pakan ikan yang mengandung
unsur hara FOSFAT dan nitrogen.
Selain itu disebabkan oleh adanya
arus balik

Zat hara
Unsur - unsur yang merangsang
pertumbuhan fitoplankton {algae) sebagai
sumber makanan organisme air dan
meningkatkan produktivitas perairan.
Sebaliknya, jika kadarnya berlebihan,
akan memicu timbulnya blooming algae
yang justru merugikan kehidupan
organisme perairan, termasuk ikan yang
dibudidayakan di dalamnya.

terjadinya arus balik.terbentuknya komunitas biota


dengan produksi berlebihan di danau
berkedalaman 165 meter itu.
Arus balik tersebut membawa sedimen yang kaya
nutrien ke permukaan danau. terjadinya kematian
ikan - ikan itu adalah terangkatnya senyawa
beracun dari dasar danau ke permukaan akibat
arus balik.Salah satu senyawa toksik itu, yakni
nitrat, berasal dari perombakan senyawa nitrogen.
Gas beracun yang muncul juga diperkirakan
sebagai faktor penyebab kematian ikan -. Gas
beracun itu, salah satunya sulfida, terjadi akibat
aktivitas vulkanik-tektonik di dasar danau.

Perubahan iklim mengganggu produksi

di danau. Suhu yang lebih tinggi, serta


perubahan hujan, dapat mengakibatkan
perubahan yg relatif cepat dalam
transportasi bahan organik ke danau.
Dalam jangka panjang suhu tinggi juga
memerlukan vegetasi yg akan naik
lebih tinggi di atas lereng gunung. Hal
ini akan menyebabkan produksi dan
pengiriman bahan organik ke danau
yang lebih besar.

Jika danau keruh / berwarna kecoklatan sinar


matahari tidak dapat menembus lebih dari sekitar
dua meter. Sementara jika danau jernih, sinar
dapat mencapai kedalaman 15 - 20 meter dan
membuat produksi alga tinggi di dasar danau,
Menurut Jan Karlsson, associate profesor di Pusat
Penelitian Dampak Iklim (CIRC).

Sebagian besar danau di dunia adalah danau kecil


dan kekurangan nutrient, dan lebih mengandung
bahan organik. Bahan organik inilah yang
membuat danau berwarna coklat, dan membuat
sinar matahari mencapai dasar.

WARNA DANAU
WARNA DANAU PADA PERMUKAAN AIR
TENANG ADALAH :
1.WARNA SEBENRNAYA/ASLI (TRUE
COLOUR)
2.WARNA SEMU (APPEARENT COLOUR)
MENGANDUNG PHYTOPLANKTON
DAN BAHAN ORGANIK

RAGAM DAN SUMBER WARNA


AIR DANAU

1. BERWARNA BIRU LAUT

Warna ini diakibatkan oleh tekanan gas


dalam air tinggi. Misalnya gas oksigen. Jika
warna semakin biru kehitaman berarti
kandungan gas oksigennya banyak.
2. BERWARNA HITAM
Terbentuk secara alami dari lahan gambut.
3. BERWARNA MERAH
Karena memiliki kandungan besi yang
tinggi.
4. BERWARNA KUNING KEPUTIHAN, ORANGE,
PUTIH.
Akibat jumlah belerang yang banyak.

5. BERWARNA PUTIH KEHIJAUAN


Diakibatkan oleh jumlah lumpur yang
banyak dalam danau tersebut.
6. BERWARNA HIJAU TUA KEHITAM-HITAMAN
Karena refleksi warna tumbuh-tumbuhan
yang berada di sekitar bibir kawah.
7. BERWARNA COKLAT KEMERAHAN
Karena daun kering yang mengapung di
permukaan air.
8. BERWARNA HIJAU
Banyak mengandung phytoplankton.

HABITAT AIR TAWAR


AIR TENANG (LENTIC) EX : Danau,
Kolam, Rawa dan Waduk
AIR MENGALIR (LOTIC) EX : Sungai
dan Sumber Mata Air (Spring)
FUNGSI :
- Sumber air tawar u/ rmh tangga &
industri
- Tempat pembuangan
- Transportasi
- PLTA
- Perikanan

FAKTOR PEMBATAS AIR TAWAR:


1. SUHU Kec laju metabolisme ekosistem
per Tk Produktivitas Sifat Fisik &
Chemis Fisiologis Ikan Termometer
2. Transparansi (Kecerahan) Seechi disk
Material Tersuspensi dan Kekeruhan (Dasar
perairan & Plankton) Proses F.S
Pengendapan & Pembusukan yg berlebihan :

me(-) nilai guna per kec renang


merusak lingk hidup hwn dasar (bentos)
mengganggu pemijahan ikan (Spowning Ground)
menghambat kerja & merusak organ pernafasan
serta pencernaan ikan pertumbuh

3. ARUS Bola Arus & Current Meter


Kecepatan & Arah
4. KONSENTRASI GAS TERLARUT :
Oksigen Terlarut DO Meter Titrasi dg metode
Winkler

Carbon Dioksida Bebas Titrasi PP


5. KONSENTRASI GARAM/ION TERLARUT
Pospat , Nitrat dan Carbonat
Dlm orgs per perlu nutrien yg bersifat makro
elemen (C,O,N,H,P) & mikro elemen
Unsur N & P mrp elemen makro yg sangat
Menentukan dlm siklus kehidupan orgs yg
sering disebut faktor pembatas per

POSPOR
Bersumber dr batuan meteor & proses
geologi tanah
Kegunaan P dlm per :
1. Pembentukan protein
2. Metabolisme sel orgnk
3. Sistem genetik
Kriteria P utk kesuburan per ;
0,0 0,002 kesuburan rendah
0,021 - 0,05 kesuburan sedang
0,051 0,1 kesuburan baik
0,101 0,2 kesuburan baik sekali
> 0,201 kesuburan sangat baik

KOMONITAS PER TENANG :


K. dlm Zona Litoral mrp rumah bagi
bermacam hwn air Produser &
Konsumer
K. dlm Zona Limnetik Fitoplankton,
Zooplankton & Nekton
K. dlm Zona Profundal t ada sinar
mth mk orgs tgt pd zona Litoral &
Limnetik menyedikan nutrien
melimpah yg terbawa o/ arus &
organisme berenang ke z. lain
Kom. Utama : bakteri & jamur terut pd
d. pertemuan antr air & subtrat dsr

SIFAT KOM DLM ZONA LITORAL


A. PRODUSER ada 2 jenis ut
- Tumb berakar/yg menempel di dsr mrp divisi
Spermatofita
- Fitoplankton/ tumb hijau yg terapung sebag bsr alga
Distribusi tumb air pd Z litoral :
Z. tumb yg muncul di permukaan (emergant
plant) tumb berakar yg organ reproduksi & f.s
berada di permk air.
Z. tumb berakar dg daun mengambang : tumb lili
air misal teratai scr ekologis hampir = 1, tp
permk fs horizontal dpt me penetrasi ke dlm air.
Bag bawah mrp t4 u/ istirahat & meletakkan telur
hwn air
Z. tumb tenggelam daunnya tipis & kecil2 yg
dignk u/ pertukaran nutrien dg air pond weed
/rumput kolam/Potamogetonaceae dominan dg 65
sp.

Tumb produsen lain dr jns alga yang dominan :


1. Diatom (Bacilariaceae), yg memp selubung silika
btk kotak & pigmen kuning/coklat dlm kromatofor
yg menutupi klorofil hijau. Diatom mrp indikator
yg baik u/ kualt air
2. Alga hijau (Chlorophyta) termasuk alga bersel 1
biasanya mengapung, menempel & berbtk koloni
yg mengambang. Populasinya berwarna hijau
cerah krn tdk tertutup o/ pigmen lain.
3.Alga biru-hijau (Cyanophyta), mrp alga bersel 1 &
btk koloni dg klorofil menyebar (tdk terkumpul
pd kromatoplas) tertutup o/ pigmen

B. Konsumer
Z. litoral mrp rumah bagi bermacam2
hwn air.
Zonasi scr vertikal > nampak d,.p
horisontal
* Nekton : jns & jml >. Ex. Kumbang
air, serangga hemiptera dewasa &
larva diptera
* Jns perifiton : keong, larva capung,
rotifera, cacing pipih, hydra & larva
serangga lain yg menempel pd
batang /daun tumb air

* Kel zoop : cladocera , ostracoda &

rotifera
* Neuston t.d 3 serangga yg hdp
dipermk :
- kumbang air dr fam Cyrimidae
- serangga water strider (pejalan
di air) besar dr fam Gerridae
- serangga water strider lbh kecil
dr fam Vellidae
* Orgs lain spt protozoa

Komunitas tumbuhan dan hewan

tersebar di danau sesuai dengan


kedalaman dan jaraknya dari tepi.
Berdasarkan hal tersebut danau dibagi
menjadi 4 daerah sebagai berikut.
a) Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal.
Cahaya matahari menembus dengan
optimal. Air yang hangat berdekatan
dengan tepi. Tumbuhannya merupakan
tumbuhan air yang berakar dan
daunnya ada yang mencuat ke atas
permukaan air.

Komunitas organisme sangat beragam

termasuk jenis-jenis ganggang yang


melekat (khususnya diatom), berbagai siput
dan remis, serangga, krustacea, ikan,
amfibi, reptilia air dan semi air seperti kurakura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa
mamalia yang sering mencari makan di
danau.
b. Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas
yang jauh dari tepi dan masih rapat
ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni
oleh berbagai
fitoplankton, termasuk ganggang dan
bakteri.

Ganggang berfotosintesis dan

bereproduksi dengan kecepatan


tinggi selama musim panas
Zooplankton yang sebagian besar
termasuk Rotifera dan udangudangan kecil memangsa
fitoplankton. Zooplankton dimakan
oleh ikan- ikan kecil. Ikan kecil
dimangsa oleh ikan yang lebih besar,
kemudian ikan besar dimangsa ular,
kura-kura, dan burung pemakan ikan.

c. Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yg
dalam, yaitu daerah afotik danau.
Mikroba dan organisme lain
menggunakan oksigen untuk respirasi
setelah mendekomposisi detritus
yang jatuh dari daerah limnetik.
Daerah ini dihuni oleh cacing dan
mikroba.
d. Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar
danau tempat terdapatnya bentos
dan sisa-sisa organisme mati.

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai