Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Zalpita Agustia

NIM

: 1205112097

Mata Kuliah

: Dasar - Dasar Pendidikan MIPA

Dosen

: Dra. Mitri Irianti, M.Si

METODE ILMIAH
1) Perumusan Masalah
Mengapa baling-baling kipas angin selalu penuh debu?
2) Penyusunan Hipotesis
Baling-baling kipas angin selalu penuh debu karena ketika kipas angin
beroperasi, terjadi gesekan yang kuat antara baling-baling dan partikel udara,
sehingga sebagian elektron dari udara terlepas dan menempel pada balingbaling. Akibatnya, baling-baling kelebihan elektron dan dapat menarik debu
yang bersifat netral, yang terhisap oleh udara ke dalam kipas angin yang
sedang beroperasi.
3) Pengujian Hipotesis
Untuk
menguji
hipotesis,
dilakukan
eksperimen
dengan
Menggosokkan kain wol (benang wol) ke penggaris plastik berulang-ulang
dan Menggosokkan penggaris plastik ke rambut berulang-ulang. Kemudian
Penggaris plastik yang digosokkan ke rambut didekatkan dengan potongan
kertas kecil-kecil.
Berdasarkan eksperimen Menggosokkan bulu ke batang plastik
berulang-ulang, Benjamin Franklin menamakan jenis muatan listrik yang
muncul pada batang plastik adalah muatan negatif.
Untuk mendapatkan hasil eksperimen yang valid, eksperimen ini
dilakukan oleh dua orang. Urutan sistematis eksperimennya yaitu:
- Orang I melakukan eksperimen Menggosokkan kain wol ke penggaris
plastik (1) berulang-ulang.
- Di waktu yang bersamaan, orang II melakukan eksperimen
Menggosokkan penggaris plastik (2) ke rambut berulang-ulang.
- Dari eksperimen yang dilakukan orang I yang didasarkan pada pernyataan
Franklin pada eksperimen Menggosokkan bulu ke batang plastik
berulang-ulang, dapat dikatakan penggaris plastik (1) bermuatan negatif.
- Kemudian, penggaris plastik (1) yang telah digosok dengan kain wol
didekatkan dengan penggaris plastik (2) yang telah digosokkan ke rambut.
Ternyata, kedua penggaris tersebut saling tolak-menolak. Jadi, dapat
diartikan penggaris (2) juga bermuatan negatif.

Setelah itu, penggaris plastik (2) didekatkan dengan potongan kertas kecilkecil. Ternyata penggaris tersebut dapat menarik potongan kertas kecil
yang bermuatan netral.
4) Analisis Data
Berdasarkan hasil eksperimen, penggaris plastik yang bermuatan (negatif)
dapat menarik potongan kertas yang bermuatan netral. Sama juga halnya
dengan baling-baling kipas yang kelebihan elektron setelah bergesekan
dengan partikel udara dapat menarik debu yang bersifat netral.
5) Penarikan Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Hipotesis
dapat terbukti dengan eksperimen yang telah dilakukan, yaitu benda-benda
yang bermuatan (positif atau negatif) dapat menarik benda-benda lain yang
bersifat netral seperti debu dan potongan kertas kecil-kecil.
6) Penyusunan Teori
Mengapa benda-benda yang bermuatan (positif atau negatif) dapat
menarik benda-benda lain yang bersifat netral?

Penggaris plastik yang bermuatan negatif

Potongan kertas kecil yang bermuatan


Apabila keduanya didekatkan:

+++

Saling tarik menarik

Awalnya, potongan kertas kecil bermuatan netral, muatan listrik positif dan
negatif tersebar merata pada kertas. Akan tetapi, ketika potongan kertas kecil
didekatkan dengan penggaris plastik yang bermuatan negatif, muatan listrik positif
yang ada pada kertas akan mendekati penggaris, sedangkan muatan negatifnya
akan menjauhi penggaris plastik. Peristiwa pemisahan muatan listrik yang terjadi
pada kertas disebut dengan Induksi Listrik. Itulah sebabnya kertas kecil dapat
tertarik oleh penggaris plastik. Muatan positif pada bagian kertas yang dekat dengan

penggaris plastik, tarik-menarik dengan muatan negatif pada penggaris plastik


sehingga kertas kecil dapat tertarik oleh penggaris plastik.
Jadi, Benda-benda yang bermuatan, baik positif ataupun negatif, dapat
menarik benda lain yang bersifat netral karena pada benda yang bersifat netral
terjadi induksi listrik ketika didekatkan dengan benda yang bermuatan.

Anda mungkin juga menyukai