Anda di halaman 1dari 29

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

SEKRETARIAT DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Salah

satu

bentuk

upaya

nyata

untuk

menciptakan

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah serta


dalam rangka mewujudkan good governance adalah adanya kewajiban
penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemerintah
yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti
Standar Akuntansi Pemerintahan yang diterima secara umum.
Keuangan Daerah harus dikelola secara tertib dan taat pada
peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan
dan akuntabel dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan
manfaat untuk masyarakat (Permendagri Nomor 13/2006 Pasal 4 ayat
(1)). Semangat tersebut harus melekat pada keseluruhan proses
pengelolaan keuangan daerah mulai dari perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan penatausahaan, akuntansi dan pertanggungjawaban
sampai dengan proses evaluasinya.
Menurut PP No 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur
mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
suatu entitas pelaporan.
Tujuan

umum

Laporan

Keuangan

adalah

menyajikan

informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan


kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para
pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai
alokasi sumber daya. Tujuan Laporan Keuangan pemerintah secara
spesifik adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas
pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang


Tahun 2013 ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban internal
maupun eksternal terhadap pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2013
dan memberikan informasi keuangan maupun informasi lainnya yang
diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sekaligus sebagai
dukungan bagi tersusunnya Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Pemalang.
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
Peraturan Perundang undangan
penyusunan

Laporan

Keuangan

yang dijadikan dasar dalam


Sekretariat

Daerah

Kabupaten

Pemalang adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-undang

Nomor

15

Th

2004

tentang

Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara


4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2007
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Bupati Pemalang Nomor 104 Tahun 2008 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Pemalang;
11. Keputusan Bupati Pemalang Nomor 53 Tahun 2002 tanggal 24

Desember 2002 Tentang Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah


Daerah Kabupaten Pemalang.

1.3. Sistematika Penulisan


2

Bab I

Pendahuluan
1.1.
1.2.
1.3.

Bab II

Pencapaian Target Kinerja APBD


2.1

Bab III

Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan


3.1.
3.2.

Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan


Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian
Target yang Telah Ditetapkan

Bab IV

Bab V

Kebijakan Akuntansi
4.1.
4.2.

Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah


Basis Akuntasi yang Mendasari Penyusunan Laporan

4.3.

Keuangan
Kebijakan Akuntansi

Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan

5.1
Pendapatan
5.2
Belanja
5.3
Aset
5.4
Kewajiban
5.5
Ekuitas Dana
Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan
dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas,
untuk entitas akuntansi /entitas pelaporan yang menggunakan
basis akrual pada SKPD
Bab VI

Penjelasan Atas Informasi-Informasi Non Keuangan SKPD

Bab VII Penutup

BAB II
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD


Pemerintah

Daerah

dalam

rangka

penyelenggaraan

kepemerintahannya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja


Daerah (APBD) melalui belanja daerah dan dijabarkan dalam bentuk
kegiatan-kegiatan. Pengelolaan belanja daerah tersebut . harus dapat
mencerminkan upaya-upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu, dalam pengelolaan belanja
daerah yang berorientasi pada peningkatan pelayanan masyarakat
tersebut, harus memperhatikan Standar Pelayanan Minimal (SPM),
Standar Analisa Belanja (SAB) dan kinerja dari masing-masing Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang melalui APBD
Tahun Anggaran 2013 memperoleh alokasi anggaran belanja daerah
sebesar Rp. 37.812.174.000,00 dengan rincian untuk belanja tidak
langsung sebesar Rp 18.683.906.000 dan belanja langsung sebesar
Rp 19.128.268.000,00, atau naik sebesar 22,51 % jika dibandingkan
dengan

alokasi

APBD

Tahun

Anggaran

2012

yaitu

sebesar

Rp 30.865.554.500,00. Kenaikan alokasi belanja daerah tersebut


disebabkan adanya penambahan alokasi belanja langsung yang cukup
signifikan. Dan pemenuhan kebutuhan belanja tidak langsung yang
meningkat secara signifikan yang merupakan konsekuensi logis dan
bersifat general dengan adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah baik
Pemerintah Pusat maupun Daerah terkait dengan penambahan jumlah
pegawai dan kesejahteraan pegawai.
Alokasi
anggaran
belanja
Rp. 37.812.174.000,00

daerah

sebesar

tersebut dapat dirinci untuk belanja pegawai

Rp 22.475.526.000,00, belanja barang dan jasa Rp 13.350.801.500,00


dan belanja modal sebesar Rp 1.985.846.500,00. Sedangkan terkait
dengan belanja langsung,dialokasikan untuk membiayai beberapa
urusan, program dan kegiatan yang dikelola Sekretariat Daerah dengan
mengedepankan prinsip-prinsip tertib, disiplin, efektif,efisien, transparan
dan akuntabel baik dari sisi administrasi dan pelaksanaannya dalam
rangka mewujudkan pelayanan prima dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat sebagai upaya terciptanya tata kepemerintahan yang baik
(good governance).

BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD
Dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik
(good governance), Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang pada
tahun anggaran 2013 melalui APBD Tahun Anggaran 2013 mendapatkan
alokasi anggaran belanja sebesar Rp 37.812.174.000,00 yang terdiri
dari belanja tidak langsung sebesar Rp 18.683.906.000,00 dan belanja
langsung kegiatan sebesar Rp 19.128.268.000,00

yang dijabarkan

dalam beberapa urusan program dan kegiatan. Realisasi belanja


tersebut secara keseluruhan adalah sebesar

Rp. ,

31.956.835.206,00 atau sebesar 84,51 %, dan dapat dirinci pada tabel


di bawah ini :

No

Jenis Belanja

Anggaran

Realisasi

Belanja Tidak
Langsung
Belanja Langsung:

18.683.906.000

14.268.877.040 4.415.028.960

19.128.268.000

17.688.293.766

II

Sisa
Anggaran
5

%
6
76,37

1.439.974.234 92,47

Berkaitan dengan Belanja Langsung, ada beberapa kegiatan yang dikelola


Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang pada tahun anggaran 2013 realisasi
atau serapan anggarannya kurang dari 60 %. kegiatan tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. Fasilitasi penyelesaian permasalahan di bidang pertanahan. Kegiatan ini
dikelola oleh Bagian Tata Pemerintahan,dari jumlah anggaran sebesar
Rp. 46.750.000,00 realisasinya sebesar Rp. 23.454.950,00 atau sebesar
50,17%. Kegiatan ini terkait dengan regulasi Tukar menukar Kawasan
Hutan (TMKH) dari Pemerintah Kabupaten Pemalang oleh Kementerian
Kehutanan belum bisa ditindaklanjuti sebagaimana jawaban surat dari
Dirjen Planologi Kehutanan No. S.1038/VII-KUH/2013 tanggal 2 Agustus
2013 perihal Tanggapan Permohonan Kajian Ulang TMKH antara tanah
Pemkab dengan tanah kawasan hutan di kecamatan bantarbolang, bahwa
kelengkapan persyaratan TMKH bukan merupakan jaminan untuk
terbitnya persetujuan tukar menukar kawasanhutan tetapi hanya sebatas
bahan telaah lebih lanjut.
b. Rapat Koordinasi di bidang pertanahan. Kegiatan ini dikelola oleh Bagian
Tata Pemerintahan, dari jumlah anggaran sebesar Rp. 38.500.000,00
realisasinya sebesar Rp. 21.501.5500,00 atau sebesar 55,85%. Hal ini
disebabkan karena kegiatan bersifat Kasuistis dan antisipatif sehingga
dilaksanakan jika ada permasalahan pertanahan.
c. Penyusunan Kelengkapan Peraturan Ketatalaksanaan Pemerintah
Daerah. Kegiatan ini dikelola oleh Bagian Tata Pemerintahan , dari jumlah
anggaran sebesar Rp. 20.000.000,00
realisasinya
sebesar Rp.
12.222.000,00 atau sebesar 61,11 %. Hal ini disebabkan karena adanya
efisiensi anggaran dari output 2 Peraturan Bupati menjadi 1 draft
peraturan Bupati.
d. Pembentukan Unit Bantuan Hukum. Kegiatan ini dikelola oleh Bagian
Hukum, dari jumlah anggaran sebesar Rp. 153.568.000,00 realisasinya
sebesar Rp. 95.289.800,00 atau sebesar 62,05 % hal ini disebabkan
karena penanganan perkara bersifat accidental tahun ini hanya ada 4
perkara yang terselesaikan.
e. Kunjungan kerja / Inspeksi Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah kegiatan
ini dikelola oleh bagian Umum, dari jumlah anggaran sebesar Rp.
235.600.000,00 realisasinya sebesar Rp. 129. 518.180,00 atau sebesar
54,97 % hal ini disebabkan karena kegiatan ini bersifat antisipasif jika ada
undangan dan tidak bisa diprediksi.

f. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak kegiatan ini


dikelola oleh bagian Kesejahteraan Rakyat, dari jumlah anggaran sebesar
Rp. 10.000.000,00 realisasinya sebesar Rp. 6.478.500,00 atau sebesar
64,79 % hal ini disebabkan karena kegiatan ini bersifat antisipasif jika ada
undangan dan tidak bisa diprediksi.
g. Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan
kegiatan ini dikelola oleh bagian Kesejahteraan Rakyat, dari jumlah
anggaran sebesar Rp. 7.500.000,00 realisasinya sebesar Rp.
3.109.500,00 atau sebesar 41,46 % hal ini disebabkan karena tahun ini
tidak ada korban KDRT yang dititipkan di rumah aman.
h. Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi kegiatan ini dikelola oleh
bagian Kesejahteraan Rakyat, dari jumlah anggaran sebesar Rp.
37.000.000,00 realisasinya sebesar Rp. 18.190.000,00 atau sebesar
49,16% hal ini disebabkan karena rakor UKS hanya dilaksanakan 1 kali
dari rencana 2 kali dan perjalanan dinas tidak terpakai karena tidak ada
kegiatan ke Provinsi maupun ketingkat kecamatan.
i. Pengelolaan program radio dan televisi daerah untuk masyarakat
kegiatan ini dikelola oleh bagian Hubungan Masyarakat, dari jumlah
anggaran sebesar Rp. 43.300.000,00 realisasinya sebesar Rp.
10.750.000,00 atau sebesar 55,41% hal ini disebabkan karena kegiatan ini
bersifat antisipasif sehingga belanja bahan bakar minyak dan belanja
perjalanan dinas tidak bisa diprediksi secara pasti.

3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang
Telah Ditetapkan
Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan antara lain :
Pelaksanaan kegiatan belum menyesuaikan Time Scedule dan
anggaran kas

yang telah direncanakan sehingga mengakibatkan

pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran kas kurang optimal.

Kurang optimalnya koordinasi

Bagian Bagian dilingkungan

Sekretariat Daerah dengan Bagian Keuangan selaku Koordinator


Pengelolaan Keuangan Daerah di lingkungan Sekretariat Daerah
Kabupaten Pemalang.
Masih

kurangnya

tingkat

perencanaan,penganggaran
7

kecermatan
dan

dan

pelaksanaan

ketertiban

dalam

kegiatan-kegiatan

yang dikelola Bagian-bagian di lingkungan Sekretariat Daerah


Kabupaten Pemalang.
Selain itu ada beberapa kegiatan yang dianggarkan setelah
perubahan APBD sehingga rentang waktu pelaksanaannya singkat,
hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pelaksanaan kegiatan
yang bersangkutan.

BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan


Keuangan Tahun 2013 adalah Peraturan Bupati Pemalang Nomor 104 Tahun
2008 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Pemalang
4.1. Entitas Akuntansi / Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD
Entitas pelaporan keuangan daerah mengacu pada konsep bahwa
setiap pusat pertanggungjawaban harus bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Sebagai entitas akuntansi, Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang,
wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
8

untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Oleh karena itu dalam


menyelenggarakan kebijakan akuntansi menginduk pada kebijakan
akuntansi dari entitas pelaporan keuangan daerah, yaitu Pemerintah
Kabupaten Pemalang.
4.2. Basis Akuntasi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Basis akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan
Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang adalah Basis Kas untuk
pengakuan pendapatan dan belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran
dan Basis akrual untuk pengakuan aktiva, hutang dan ekuitas dalam
Neraca.
Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan
diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Daerah dan belanja
diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Daerah. Selisih
antara realisasi pendapatan dan realisasi belanja pada setiap periode
diakui sebagai Sisa Lebih / Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran ( SiLPA /
SiKPA ).
Basis Akrual untuk Neraca berarti bahwa aktiva, hutang dan ekuitas
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian
atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

4.3. Kebijakan Akuntansi


Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah
yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak
perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah.
Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Daerah.
Akuntansi

pendapatan

menggunakan

azas

bruto,

yaitu

dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya.


Koreksi atas peneriman pendapatan (Pengembalian pendapatan) yang
terjadi pada periode penerimaan pendapatan, dibukukan sebagai
pengurangan pendapatan.
9

Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah
yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah daerah.
Belanja dengan mekanisme SP2D LS diakui pada saat terjadinya
pengeluaran dari Rekening Kas Daerah.
Belanja dengan mekanisme SP2D UP/GU/TU yang dilakukan melalui
bendahara

pengeluaran

pengakuannya

terjadi

pada

saat

pertanggungjawaban (SPJ) atas pengeluaran tersebut disahkan oleh


unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
Dalam Laporan Realisasi Anggaran, Belanja disajikan berdasarkan
klasifikasi belanja menurut jenis belanja. Klasifikasi belanja menurut
organisasi disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran atau di Catatan
atas Laporan Keuangan. Klasifikasi belanja menurut fungsi/urusan
disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Akuntansi

belanja

disusun

selain

untuk

memenuhi

kebutuhan

pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan, juga dikembangkan


untuk keperluan pengendalian bagi manajemen dengan cara yang
memungkinkan pengukuran kegiatan belanja tersebut.

Pembiayaan
Pembiayaan daerah adalah setiap penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik
pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah daerah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit anggaran dan atau memanfaatkan
surplus

anggaran.

Pembiayaan

mencakup

transaksi

penerimaan

pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Pengakuan pembiayaan


pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah selisih pendapatan
dan belanja yang dialokasikan atau ditutup setelah diperhitungkan
dengan elemen-elemen pembiayaan yang telah diakui dalam periode
berjalan.
Kas dan Setara Kas
10

Kas adalah uang tunai atau saldo simpanan di bank yang setiap
saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Kas
terdiri dari :
a. Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas Pemerintah Kabupaten
Pemalang yang berada di Rekening Kas Daerah pada bank-bank
yang ditunjuk. Termasuk setara kas yaitu investasi jangka pendek
yang sangat likuid dan segera dapat ditunaikan serta bebas resiko
dari perubahan nilai yang signifikan. Suatu Investasi disebut setara
kas apabila investasi tersebut mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga)
bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
b. Kas di

Bendahara Penerimaan merupakan kas yang masih

berada dalam pengelolaan bendahara penerimaan yang masih


harus

dipertanggungjawabkan

kepada

Bendaharawan

Umum

Daerah.
c. Kas di

Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang masih

berada dalam pengelolaan bendahara pengeluaran yang masih


harus

dipertanggungjawabkan

kepada

Bendaharawan

Umum

Daerah.
Kas dinyatakan dalam rupiah, jika ada kas dalam valuta asing maka
harus dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah BI pada tanggal
transaksi. Pada akhir tahun kas di kas daerah dalam valuta asing
dikonversi ke dalam rupiah menggunakan kurs BI pada tanggal neraca.

Piutang
Piutang merupakan hak yang diharapkan diterima dalam waktu
12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Piutang diakui pada
saat timbulnya hak atas piutang tersebut. Piutang / tagihan ke pihak
ketiga

dinilai

sebesar

nilai

nominal,

tidak

dibentuk

cadangan

penghapusan piutang yang tidak tertagih. Piutang / tagihan ke pihak


ketiga yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dihapuskan sekaligus pada
saat piutang / tagihan ke pihak ketiga dinyatakan tidak dapat
ditagih,sesuai ketentuan yang berlaku.
Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksud untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual
11

dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.


Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal.
Persediaan dicatat dengan menggunakan metode masuk pertama
keluar pertama (first in first out). Entitas akuntansi yang melakukan
pencatatan persediaan dengan tidak menggunakan metode ini harus
mendapat persetujuan dari Bupati dan mengungkapkannya dalam
catatan atas laporan keuangan SKPD. Persediaan dicatat pada akhir
periode akuntansi yang dihitung berdasarkan hasil inventarisasi /
opname fisik persediaan. Persediaan dalam Neraca disajikan sebesar :
1) Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian;
2) Harga produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
3) Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya, apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan;
4) Persediaan yang rusak nilainya ditetapkan berdasarkan peraturan
yang berlaku dan persediaan yang sudah tidak ada manfaatnya
dinilai

sebesar

Rp1,00

sampai

dengan

diterbitkan

SK

penghapusannya.

Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang
diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomis dan
atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode.
Investasi Permanen dibuku berdasarkan harga perolehan termasuk
biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan
yang sah atas investasi tersebut. Harga perolehan investasi dalam
valuta asing harus dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan
menggunakan nilai tukar (kurs tengah BI) yang berlaku pada tanggal
transaksi. Bila investasi dalam bentuk saham ditukar dengan aktiva
lain, maka nilai saham yang ditukar/dijual ditetapkan harga pokoknya
dengan menggunakan metode penilaian harga perolehan rata-rata .
Aset Tetap
12

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan masyarakat umum Untuk dapat diakui sebagai aset tetap
suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
- Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
- Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas
- Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset
tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Biaya perolehan
suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk
bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam membawa aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang
dimaksudkan. Contoh biaya yang diatribusikan secara langsung adalah:
Biaya persiapan tempat; Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan
biaya simpan dan bongkar muat (handling cost); Biaya pemasangan
(installation cost); Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur, dan
Biaya konstruksi.

Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola


meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak
langsung

termasuk

biaya

perencanaan

dan

pengawasan,

perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya


yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.
Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau
melewati satu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum
selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi dalam
pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap pakai
Pengeluaran setelah perolehan awal (Subsequent Expenditures) suatu
aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan
besar memberi manfaat ekonomik dimasa yang akan datang dalam
bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja,
13

dengan nilai minimal 2 persen dari nilai suatu asset tetap harus
ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.
Aktiva Lainnya
Aktiva Lainnya adalah Aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam Aktiva Lancar,

Aktiva Tetap dan Investasi Permanen. Aktiva

lainnya terdiri dari :


1) Tagihan penjualan angsuran adalah tagihan penjualan angsuran
menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan rumah,
kendaraan

dan

tagihan

angsuran

lainnya

kepada

pegawai

pemerintah daerah. Tagihan penjualan angsuran dinilai dengan nilai


nominal dari perjanjian/kontrak. Hal-hal yang harus diungkapkan
terkait dengan tagihan penjualan angsuran dilaporan keuangan
maupun catatan atas laporan keuangan disesuaikan dengan
kebutuhan daerah, antara lain meliputi klasifikasi tagihan penjualan
angsuran menurut debitur, klasifikasi menurut jenis aktiva yang
dijual;
2) Kemitraan dengan Pihak Ketiga adalah menggambarkan nilai hak
yang akan diperoleh atas suatu bangunan yang dibangun dengan
cara kemitraan pemerintah dan swasta berdasarkan Perjanjian
Kerjasama atau Nota Kesepahaman. Nilai bangunan yang diperoleh
dicatat berdasarkan nilai perolehan pada saat bangunan tersebut
selesai dibangun. Pengungkapan di laporan keuangan maupun
catatan atas laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, setidaknya disajikan klasifikasi menurut jenisnya;
3) Dana cadangan adalah dana yang dibentuk guna membiayai
kebutuhan dana yang tidak dibebankan dalam satu tahun anggaran.
Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang dapat membentuk lebih
dari satu dana cadangan. Dana cadangan dinilai sebesar akumulasi
dana yang berasal dari pembentukan dana cadangan yang
tercantum dalam APBD (nominal) ditambah dengan hasil yang
diperolehnya. Hal yang harus diungkapkan meliputi klasifikasi
berdasarkan tujuan pembentukannya;
4) Lain-lain Aktiva adalah aktiva yang tidak dapat dikategorikan dalam
tagihan penjualan angsuran, kemitraan dengan pihak ketiga, dan
dana cadangan yang antara lain meliputi tagihan kepada para
pegawai pemerintah yang terbukti menyalahgunakan keuangan
14

daerah atau pihak ketiga lainnya. Lain-lain Aktiva dinilai sebesar nilai
nominalnya. Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam laporan
keuangan dan catatan keuangan disesuaikan kebutuhan daerah
yang antara lain meliputi klasifikasi menurut nama pegawai yang
bersangkutan (debiturnya).
Hutang
Hutang

adalah

kewajiban

Pemerintah

Daerah

Kabupaten

Pemalang kepada pihak ketiga yang belum dibayar/diselesaikan sampai


dengan tanggal laporan keuangan. Hutang antara lain :
1) Kewajiban yang berasal dari pinjaman pemerintah pusat dan daerah
otonom lainnya, pinjaman dalam negeri, pinjaman luar negeri;
2) Kewajiban Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang yang berasal
dari penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK).
Pengakuan hutang dilakukan sebagai berikut :
1)

Hutang PFK diakui pada saat SPM diterbitkan dan saat diterimanya
PFK lainnya;

2)

Hutang Jangka Panjang diakui pada saat dana tersebut diterima


atau pada saat kewajiban timbul;

3)

Bagian lancar hutang jangka panjang diakui pada saat reklasifikasi.

Hutang dalam valuta asing dikonversikan dalam rupiah berdasarkan nilai


tukar (kurs tengah BI) pada tanggal transaksi.
Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan pos pada neraca pemerintah daerah yang
menampung selisih antara aset dan kewajiban pemerintah daerah. Pos
ekuitas dana terdiri dari:
1) Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara asset lancar
dengan hutang lancar. Nilai ekuitas dana lancar menunjukkan
surplus atau defisit keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Pemalang dalam jangka pendek.
Penilaian:
a. Perkiraan SiLPA Tahun Berjalan dan akumulasi SiLPA disajikan
sebesar nilai nominal, sedangkan penyajian dalam neraca dan
laporan keuangan dilakukan sesuai kebutuhan daerah;
15

b. Perkiraan cadangan piutang disajikan sebesar saldo piutang


jangka pendek yang tercantum di neraca debet;
c.

Perkiraan cadangan disajikan sebesar nilai persediaan yang


dihitung berdasar harga beli terakhir atau harga standar atau
harga estimasi.

Untuk pengungkapannya disesuaikan dengan kebutuhan


2) Ekuitas Dana Diinvestasikan merupakan selisih antara investasi
permanen, asset tetap dan asset lainnya (tidak termasuk dana yang
dicadangkan) dengan hutang jangka panjang Pemerintah Daerah
Kabupaten Pemalang. Pencantuman dilaporan keuangan disajikan
sebesar nilai yang diinvestasikan.
3) Ekuitas Dana Dicadangkan merupakan dana yang diinvestasikan
dalam dana cadangan, untuk tujuan pembiayaan ke depan,
biasanya disiapkan guna pelaksanaan proyek yang memerlukan
dana relatif besar. Saldo perkiraan ini disajikan sebesar nilai yang
dicadangkan. Sedangkan penyajiannya diungkapkan secara cukup
sesuai peruntukan, batasan dan cara penyisihannya;
4) Ekuitas Dana Donasi merupakan kekayaan bersih berupa aktiva
yang berasal dari donasi dan merupakan penerimaan hibah,
bantuan atau sumbangan yang diterima dari pihak ketiga. Ekuitas
Dana Donasi diakui pada akhir periode sebesar nilai nominal
penerimaan hibah, sumbangan maupun swadaya masyarakat.

BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

5.1. Penjelasan Pos-Pos Pendapatan


Pendapatan yang dikelola Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang terdiri
dari Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Hasil Retribusi Daerah dan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

serta

Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah yang bersumber dari Pendapatan Hibah. Adapun
untuk Tahun Anggaran 2013 realisasi dan target atau anggaran pendapatannya
adalah sebagai berikut :
PENDAPATAN

TAHUN 2013
16

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

Pendapatan Asli Daerah

3.545.726.000

3.546.619.970

100,02

Hasil
Retribusi Daerah
2.
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan Daerah
yang dipisahkan

31.000.000

31.892.000

102,88

3.514.726.000 3.514.727.970

100,00

1.

Lain-lain Pendapatan
yang Sah

112.000.000

110.890.140

99,01

1. Pendapatan Hibah

112.000.000

110.890.140

99,01

Jumlah Pendapatan

3.657.726.000

3.657.510.110

99,99

Realisasi Pendapatan Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang selama Tahun


Anggaran 2013 sebesar Rp. 3.657.510.110,00 atau 99,99% dari target atau
anggarannya sebesar Rp. 3.657.726.000,00
Realisasi masing-masing akun pendapatan , dapat dijelaskan sebagai berikut :

a.Hasil Retribusi Daerah


Hasil Retribusi Daerah yang dikelola oleh Sekretariat Daerah Kabupaten
Pemalang merupakan kelompok Retribusi Jasa Usaha yaitu Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah. Perolehan Retribusi ini melalui penerimaan iklan yang
disiarkan Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Swara Widuri Kabupaten
Pemalang. Realisasi retribusi

ini pada

Tahun

Anggaran

2013 sebesar

Rp. .31.892.000,00 atau 102,88 % dari anggarannya sebesar Rp. 31.000.000,00


b.Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Realisasi Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yang dikelola oleh
Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang dapat dirinci sebagai berikut :
Tahun 2013

Hasil Pengelolaan Kekayaan


Daerah yang dipisahkan

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

Bagian Laba atas Penyertaan


Modal pada Perusahaan Milik
Daerah/BUMD

2.394.633.000

2.394.634.744

a. Perusahaan Daerah (PDAM)

2.078.641.000

2.078.641.863

315.992.000

315.992.881

1.120.093.000

1.120.093.226

b. BUMD (PD Bank Pasar)


c. Lembaga Keuangan Milik
Daerah (PD Aneka Usaha)
Bagian Laba atas Penyertaan
17

Modal pada Perusahaan Milik


Pemerintah/BUMN
a. Bank Kredit Kecamatan
Jumlah Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan

1.120.093.000

1.120.093.226

3.514.726.000

3.514.727.970

Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan pada Tahun


Anggaran 2013 sebesar Rp. 3.514.727.970,00 atau 100,00 % dari target atau
anggaran sebesar Rp. 3.514.726.000,00.
c. Lain lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain lain Pendapatan Daerah yang Sah yang dikelola Sekretariat Daerah

berupa Pendapatan Hibah dari Badan / Lembaga / Organisasi Swasta Dalam


Negeri yaitu Pendapatan Hibah dari Badan / Lembaga / Organisasi Swasta
yaitu dari PG. Sumberharjo dan PG.Sragi dengan realisasi pada Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp. 110.890.140 ,00 atau
anggarannya sebesar

99,01 % dari

Rp. 112.000.000,00.

Pada tahun anggaran 2013 realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah
tidak mencapai target yang telah ditetapkan hal ini terjadi karena sumbangan
pihak ketiga tahun 2013 dari Kabupaten Purbalingga sampai saat ini belum
disetor ke kas daerah Kabupaten Pemalang dikarenakan penyelesaian
administrasi keuangan dari pabrik gula Sumberharjo atas produksi tebu
Kabupaten Purbalingga yang digiling di Pabrik Gula Sumberharjo belum
selesai.

5.2 Penjelasan Pos-Pos Belanja


Belanja yang dikelola Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang meliputi Belanja
Operasi dan Belanja Modal.
Anggaran dan realisasi belanja daerah Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai
berikut:
Belanja

Tahun Anggaran 2013


Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

Belanja Operasi ...........

35.826.327.500,00

30.069.662.056,00

83,93

Belanja Modal ..............

1.985.846.500,00

1.887.173.150,00

95,03

37.812.174.000,00

31.956.835.206,00

84,51

Jumlah Belanja

18

Jumlah realisasi belanja Tahun Anggaran 2013

Rp 31.956.835.206,00 atau

84,51 % dari anggaran sebesar Rp. 37.812.174.000,00

1.

Belanja Operasi
Belanja Operasi Sekretariat Daerah meliputi Belanja Pegawai dan Belanja
Barang / jasa, dengan realisasi selama Tahun Anggaran 2013 sebagai berikut :
Belanja Operasi :

Tahun Anggaran 2013


Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

Belanja Pegawai KDH ........

626.213.000,00

616.938.520,00

Belanja Pegawai PNS ........

21.849.313.000,00

17.215.295.920,0
0

Belanja Barang /Jasa.....

13.350.801.500,00

12.237.427.616,0
0

Jumlah Belanja Operasi

35.826.327.500,00

30.069.662.056,0
0

Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.30.069.662.056,00


atau 83,93 % dari anggaran Rp. 35.826.327.500,00.

2.

Belanja Modal
Belanja Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang meliputi Belanja
Peralatan dan Mesin, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, Belanja Aset Tetap
Lainnya dengan realisasi selama Tahun Anggaran 2013, sebagai berikut :

Belanja Modal

Tahun Anggaran 2013


Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

Tanah ..........................

Peralatan & Mesin ......

1.961.846.500

1.863.179.650

Gedung & Bangunan ....

Jalan, Irigasi dan Jaringan

Aset Tetap Lainnya ......

24.000.000

23.993.500

Jumlah Belanja Modal

1.985.846.500

1.887.173.150

19

Realisasi Belanja Modal selama Tahun Anggaran 2013 sebesar


Rp 1.887.173.150,00 atau 95,03 % dari anggaran sebesar Rp 1.985.846.500,00.

5.3. PENJELASAN POS-POS ASET


5.3.1. Aset Lancar
Penjelasan masing-masing pos aset lancar sebagai berikut :
1. Kas dan Setara Kas
Tahun Anggaran 2013

Kas dan Setara Kas :

Rp

Kas di Bendahara Penerimaan......

Kas di Bendahara Pengeluaran......

Jumlah Kas dan Setara Kas .........

a.

Kas di Bendahara Penerimaan


Akun ini menggambarkan saldo kas yang berada di bendahara penerimaan.
Per tanggal 31 Desember 2013, Kas di Bendahara Penerimaan tidak ada
karena setiap penerimaan oleh Bendahara Penerimaan langsung disetorkan
ke Kas Daerah.

b. Kas di Bendahara Pengeluaran


Per tanggal 31 Desember

2013

tidak ada sisa kas di bendahara

pengeluaran, karena saldo kas sudah disetor ke kasda sebelum tanggal


31 Desember 2013
2.

Piutang
Akun ini menggambarkan hak Pemerintah Daerah yang sampai dengan
tanggal 31 Desember 2013 belum diterima. Sekretariat Daerah Kabupaten
Pemalang tidak mempunyai piutang baik piutang pajak maupun piutang
retribusi.

3. Persediaan
Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai
sifat habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan
operasional, serta barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual / diserahkan
20

dalam rangka pelayanan masyarakat yang masih berada di Satuan Kerja.


Saldo persediaaan Pada Sekretariat daerah Kabupaten Pemalang per
31 Desember 2013 sebesar Rp 19.940.150,00, jumlah persediaan tersebut
merupakan persediaan Alat Tulis Kantor dan barang cetakan dengan rincian
sebagai berikut :

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

BAGIAN
Administrasi Pembangunan
Umum
Keuangan
Hukum
Humas
Organisasi
Tata Pemerintahan
Kesra
Perekonomian & SDA
JUMLAH

ATK
CETAKAN
582.000
447.500
4.924.400 7.825.000
2.222.500
981.000
135.400
0
177.850
734.000
644.000
0
536.500
35.000
164.000
0
431.000
100.000
9.817.650 10.122.500

JUMLAH
1.029.500
12.749.400
3.203.500
135.400
911.850
644.000
571.500
164.000
531.000
19.940.150

4. Aset Tetap
Jenis dan nilai saldo Aset Tetap (AT) per 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut:

Aset Tetap

Tahun 2012

Tanah

Penambahan

Pengurangan

2013

2013

Total

840.657.000

840.657.000

Peralatan dan Mesin

13.072.377.941

3.038.052.150

516.439.750

15.593.990.341

Gedung & Bangunan

16.254.568.000

16.254.568.000

305.494.500

305.494.500

569.416.850

31.743.500

601.160.350

31.042.514.291

3.069.795.650

516.439.750

33.595.870.191

Jalan,

Irigasi

&

Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Jumlah Aset Tetap

Saldo masing-masing kelompok Aset Tetap per 31 Desember 2013, dapat


dijelaskan sebagai berikut :

a. Tanah
Saldo Tanah per 31 Desember 2013 sebesar Rp.840.657.000,00 angka ini
21

sama dengan saldo tanah per 31 Desember 2012, hal ini disebabkan karena
pada Tahun Anggaran 2013 tidak ada Pengadaan maupun mutasi tanah.
b.Peralatan dan Mesin
Saldo Peralatan dan Mesin yang dimiliki oleh Sekretariat Daerah Kabupaten
Pemalang per 31 Desember 2013 sebesar Rp.15.593.990.341,- nilai tersebut
berasal dari saldo tahun 2012 sebesar Rp. 13.072.377.941,- ditambah
pengadaan Belanja Modal tahun 2013 sebesar Rp. 1.863.179.650,- ditambah
mutasi masuk non BM sebesar Rp. 1.174.872.500,- dikurangi aset belanja
modal tahun 2013 yang tidak diakui sebagai aset sebesar Rp. 306.689.750 dan
mutasi keluar aset non BM 2013 sebesar Rp. 188.000.000,- dikurangi
reklasifikasi BM pengadaan software ke aset lainnya sebesar Rp.14.000.000,dan reklasifikasi BM Pengadaan peralatan olah raga ke aset tetap lainnya
sebesar Rp. 7.750.000,00 Mutasi Aset tetap selama Tahun anggaran 2013
dapat dirinci sebagai berikut :
Mutasi Masuk (Penambahan)
Rincian Mutasi Masuk (Penambahan) Aset tetap pada tahun anggaran 2013
adalah sebagai berikut :

Bagian Umum

Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah sepeda motor Honda


Yamaha Jupiter sebesar Rp. 14.251.000,00

Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah mobil Kijang Innova G


9501 ZD tahun 2006 sebesar Rp. 236.500.000,00

Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah mobil Kijang Innova G


61 D tahun 2013 sebesar Rp. 248.050.000,00

Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah mobil KIA Travello G


9518 D tahun 2013 sebesar Rp. 207.000.000,00

Mutasi masuk hibah dari BPD 1 buah mobil Kijang Innova G


16 D tahun 2013 sebesar Rp. 244.820.500,00

Mutasi masuk dari Dinas Pendidikan 1 buah mobil Toyota


Kijang KF 83 Nomor Polisi G 26 D sebesar Rp. 110.000.000,-

Mutasi masuk dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1 buah


mobil Toyota Kijang KF 80 STN.LG Nomor Polisi G 77 D sebesar Rp.
100.000.000,22

Bagian Organisasi

Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah sepeda motor Honda


Yamaha Jupiter sebesar Rp. 14.251.000,00

Mutasi Keluar :
Rincian mutasi keluar (pengurangan) aset tetap pada tahun anggaran 2013
adalah sebagai berikut :
Bagian Umum
Mutasi keluar ke DPPKAD 1 buah mobil Toyota Innova G 71D tahun 2007
sebesar Rp 188.000.000,00
BM Piring / gelas / mangkok / cangkir / sendok / garpu / pisau senilai Rp.
45.660.000,- tidak diakui sebagai aset karena nilai per unitnya kurang dari
Rp.400.000,- selain itu masa manfaatnya kurang dari 1 tahun.
BM pengadaan karpet / tikar / permadani senilai Rp. 65.400.000,- tidak
diakui sebagai aset karena nilai per meter persegi kurang dari Rp.400.000,-

BM pengadaan gorden dan perlengkapannya senilai Rp. 120.962.650,tidak diakui sebagai aset karena nilai per meter persegi

kurang dari

Rp.400.000, BM pengadaan wallpaper senilai Rp. 51.000.000,- tidak diakui sebagai aset
karena nilai per meter persegi kurang dari Rp.400.000, BM Pengadaan alat-alat komunikasi berupa 12 unit Telpon @ Rp.250.000
sebesar Rp. 3.000.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per
unitnya kurang dari Rp. 400.000, BM Pengadaan penunjuk waktu berupa 1 unit jam dinding @ Rp.300.000
sebesar Rp. 300.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per
unitnya kurang dari Rp. 400.000, BM Pengadaan kursi kerja berupa

20 unit kursi lipat

@ Rp.350.000

sebesar Rp. 7.000.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per
unitnya kurang dari Rp. 400.000, BM Pengadaan peralatan teknisi elektronik sebesar Rp.372.100 tidak diakui
sebagai aset tetap karena nilai per unitnya kurang dari Rp. 400.000,23

BM Pengadaan peralatan laundry berupa 2 unit setrika @ Rp.300.000


sebesar Rp. 600.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per
unitnya kurang dari Rp. 400.000,-

Bagian Hukum
BM Pengadaan penunjuk waktu berupa 3 unit jam dinding @ Rp.300.000
sebesar Rp. 900.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per
unitnya kurang dari Rp. 400.000, BM Pengadaan kursi kerja berupa 2 unit kursi komputer @ Rp.300.000
sebesar Rp. 600.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per
unitnya kurang dari Rp. 400.000, BM Pengadaan kelengkapan komputer berupa 1 unit hard disk external
sebesar Rp. 900.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena umur
ekonomis kurang dari 1 tahun.
Reklasifikasi BM pengadaan software aplikasi komputer menjadi aset
lainnya berupa aset tak berwujud sebesar Rp. 14.000.000,-

c. Gedung dan Bangunan


Saldo Gedung dan Bangunan yang dimiliki oleh Sekretariat Daerah Kabupaten
Pemalang

per

31

Desember

2013

sebesar

Rp.

16.254.568.000,00

nilai tersebut sama dengan saldo tahun 2012. Hal ini dikarenakan pada Tahun
Anggaran 2013 tidak ada mutasi maupun pengadaan Gedung dan Bangunan.

d.Jalan, Irigasi dan Jaringan


Pada tahun anggaran 2013 saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dimiliki oleh
Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang per 31 Desember 2013 sebesar Rp.
305.494.500,00 nilai tersebut sama dengan saldo tahun 2012. Hal ini
dikarenakan pada Tahun Anggaran 2013 tidak ada mutasi maupun pengadaan
jalan,irigasi dan jaringan.
e. Aset Tetap Lainnya
Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2013 sebesar Rp 601.160.350,00
angka tersebut berasal dari saldo tahun 2012 sebesar Rp. 569.416.850,00
24

ditambah pengadaan (Belanja Modal) tahun 2013 sebesar Rp. 23.993.500,00


dan reklasifikasi dari Belanja Modal pengadaan alat olah raga pada bagian
umum sebesar Rp. 7.750.000,5. Aset Lainnya
Saldo Aset lainnya per 31 Desember 2013 Sekretariat Daerah

Kabupaten

Pemalang sebesar Rp. 94.000.000,00 angka ini merupakan saldo aset tidak
berwujud tahun 2012 berupa software GIS merk Delta 9 Desktop Version 6.0
yang berasal dari hibah Kementerian Dalam Negeri dengan tujuan untuk
optimalisasi pengelolaan Sistem Informasi Penanaman Modal ( SIMPEDAL )
pada Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Pemalang sebesar Rp
80.000.000,- ditambah reklasifikasi belanja modal pengadaan software menjadi
aset tidak berwujud sebesar Rp. 14.000.000,- pada Bagian Hukum Setda
Kabupaten Pemalang.

5.4. KEWAJIBAN
Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang tidak mempunyai Kewajiban baik
kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.

5.5. EKUITAS DANA


Akun ini menggambarkan jumlah kekayaan bersih Sekretariat Daerah
Kabupaten Pemalang. Ekuitas yang dimiliki berupa Ekuitas Dana Lancar
(EDL), Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana cadangan. Saldo per 31
Desember 2013 dapat dirinci sebagai berikut :
31 Desember 2013

Ekuitas Dana :

Rp

Ekuitas Dana Lancar

19.940.150,00

Ekuitas Dana Investasi

33.589.870.191,00

Ekuitas Dana Cadangan

0,00

Jumlah Ekuitas Dana

33.609.810.341,00

a. Ekuitas Dana Lancar


Akun ini merupakan selisih antara saldo aset lancar dikurangi kewajiban
jangka pendek. Jumlah Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2013 sebesar
Rp. 19.940.150,00

angka ini merupakan


25

Cadangan untuk

Persediaan

sebesar Rp. 19.940.150,00.

b. Ekuitas Dana Investasi


Saldo akun ini merupakan Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2013
sebesar Rp 33.479.870.191,00 dijelaskan dengan rincian perhitungan berikut :
31 Desember 2013

Ekuitas Dana Investasi :

Rp

Aset tetap.......................

33.495.870.191,00

Aset lainnya ..................

94.000.000,00

Jumlah .......................

33.589.870.191,00

c. Ekuitas Dana Cadangan


Ekuitas dana cadangan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang per 31
Desember 2013 sebesar Rp.0,00

BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI INFORMASI NON KEUANGAN

Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang dibentuk berdasarkan Peraturan


Daerah Kabupaten Pemalang Nomor : 11 Tahun 2008 tanggal 27 Maret 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat

Daerah dan Sekretariat DPRD

Kabupaten Pemalang. Dalam Penyelenggaraan urusan pemerintahan Sekretariat


Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah.
Sesuai pasal 5 Peraturan Daerah Tersebut Susunan Organisasi Sekretariat
Daerah adalah :
1. Sekretaris Daerah
2. Asisten, terdiri dari :
A. Asisten Pemerintahan, terdiri dari :
1) Bagian Tata Pemerintahan
2) Bagian Hukum
3) Bagian Hubungan Masyarakat
26

B. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari :


1) Bagian Administrasi Pembangunan
2) Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam
3) Bagian Kesejahteraan Rakyat
C. Asisten Administrasi Umum , terdiri dari :
1) Bagian Organisasi
2) Bagian Keuangan
3) Bagian Umum

Sesuai Pasal 2 Peraturan Bupati Pemalang Nomor 52 Tahun 2008 tentang


Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat
DPRD Kabupaten Pemalang, Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan perangkat daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat Daerah Kabupaten


Pemalang mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menyusun Kebijakan Pemerintah
2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah
3. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah
4. Pembinaan Administrasi dan aparatur pemerintah daerah
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.

27

BAB VII
PENUTUP

Catatan Atas Laporan Keuangan ( CALK ) Sekretariat Daerah

Kabupaten

Pemalang disusun untuk menjelaskan Laporan Keuangan secara lebih terinci. Catatan
Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Laporan
Keuangan. Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan ini diharapkan dapat
meminimalkan kesalahpahaman dan untuk menyamakan persepsi bagi para pengguna
laporan sehingga pada gilirannya akan memudahkan pengguna laporan dalam
memahami dan menggunakan laporan keuangan guna pengambilan keputusan.
Penyajian Laporan Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang ini masih
kurang sempurna, namun yang terpenting ada semangat belajar sambil bekerja
(learning by doing) dari seluruh jajaran Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang dalam
upaya mendukung akuntabilitas dan transparansi yang terkendali. Besar rasa terima
kasih kami sampaikan kepada segenap jajaran dilingkungan Sekretariat Daerah
Kabupaten Pemalang yang telah mendukung tersusunnya Laporan Keuangan ini.

Pemalang, 31 Desember 2013


28

Pengguna Anggaran / Pengguna Barang


Paraf Hirarki
Kasubag
Kabag
Asisten

Drs.
BUDHI RAHARDJO, MM.
Pembina Utama Muda
NIP. 19590601 198803 1 007

29

Anda mungkin juga menyukai