Anda di halaman 1dari 2

HUKUM BESI OLIGARKI

Robert Michels
Oleh : Riza Abiwinata
Tentunya dalam pemahaman oligarki kita perlu mengetahui apa itu oligarki, secara
bahasa oligarki berarti kekuasaan yang di pegang oleh segelintir orang atau golongan.
Robert Michels mempelajari bagaimana system kepartaian yang ada di jerman, dan
mencoba merumuskan pemikirannya dengan sebutan The Iron Law Of Oligarch atau
dalam bahasa Indonesia berarti Hukum Besi Oligarki. Salah satu fungsi partai yang pokok
adalah sebagai tempat penampungan aspirasi masyarakat terhadap pemerintah, partai
timbul karena adanya system demokrasi yang menginginkan adanya kekuatan rakyat untuk
dapat menentukan kebijaksanaan negara secara langsung melalui pilihannya dalam partai
politik. Rakyat adalah golongan mayoritas yang pada hakikatnya ingin diatur oleh pihak
yang lain, atau dalam oligarki berarti rakyat menginginkan dipimpin oleh segelintir orang.
Namun, yang perlu kita pahami adalah, apakah partai politik benar-benar menjalankan
fungsinya sebagai wadah aspirasi rakyat?. Setiap partai membutuhkan bantuan financial
untuk menjalankan dan terus memberi makan orang-orang yang ada didalamnya. Ini
adalah factor penting yang membuat Hukum Besi Oligarki itu hidup.
Hukum Besi Oligarki adalah kondisi partai dikuasai oleh golongan atau segelintir
orang yang memiliki keinginan khusus untuk menguasai rakyat, golongan ini bisa terdapat
dari luar partai, misalnya kaum konglomerat yang menyuguhkan investasi terhadap kader
partai sebagai calon pilihan rakyat yang katanya demokratis itu. Tidak bisa dipungkiri
bahwa bantuan materiil sangat dibutuhkan kader partai untuk memenangkan partainya,
agar partainya terpilih untuk menduduki kursi kuasa, kemudian dapat pujian dihati rakyat
dan akhirnya menginginkan partai terus hidup dihati rakyatnya. Masalahnya adalah Hukum
Besi Oligarki ini mencekik kader-kader partai yang mendapat bantuan financial untuk
memenangkan suara. Tentunya ada politik balas budi, dimana bantuan kaum
konglomerat/ pengusaha ini bukanlah uang hadiah kepada caleg dari sebuah partai agar
mendapatkan banyak suara. Namun dana yang mereka alirkan kepada para kader yang
terpilih adalah Investasi, dan kader yang terpilih wajib memberikan balas budi para pelaku
oligarki ini. Secara tidak langsung partai politik sudah terikat dalam permainan Hukum Besi
Oligarki.
Layaknya manusia, organisasi-pun memiliki kebutuhan, yaitu kebutuhan taktis dan
teknis. Untuk memenuhi kebutuhan itu maka partai politik mau tidak mau akan menjadikan
dirinya sebagai partai pengikut Hukum Besi Oligarki. Secara langsung dikatakkan dalam
buku Teori-Teori Mutakhir Partai Politik oleh Dr. Ichlasul Amal bahwa Organisasilah yang

melahirkan dominasi golongan terpilih atas pemilih, pemegang mandat atas pemberi
mandat, utusan atas pengutus, barang siapa berbicara tentang organisasi, ia berbicara
dengan oligarki. Pertanyaannya adalah apakah Partai Politik masih tetap konsisten
terhadap tujuan mulia sebagai wadah penyampai aspirasi rakyat?. Ketika sebuat partai
politik sudah terikat Hukum Besi Oligarki, maka ia bukanlah lagi patuh kepada
konstituennya, melainkan patuh pada pemberi sokongan besar. Inilah pengaruh berbahaya
bagi partai politik yang tidak memiliki kekuatan. Pada akhirnya partai politik hanya akan
dijadikan alat kaum oligarkis partai untuk mempertahankan atau mewujudkan kepentingan
mereka dan meninggalkan aspirasi rakyat dibelakangnya. Bukan murni dalam bentuk
materiil kebaikan pengusaha oligarkis partai ini dibalas. Melainkan dari keputusan yang
setiap kader partai terpilih dalam parlemen untuk mampu mempertahankan golongan
penyokong partainya dan melupakan hakikatnya sebagai Partai Politik harapan rakyat,
Partai Politik pembela rakyat, dan yang ada hanyalah partai politik yang menafikkan adanya
system demokrasi, serta menjadi partai politik yang melayani pemegang kedaulatan partai,
bukan menjadi pelayan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai