Anda di halaman 1dari 35

Fungsi Sistem

Politik
Dra.Cike Sitaresmi,M.Si
Sistem Politik
Sistem politik mencakup semua interaksi yang
mempengaruhi penggunaan paksaan fisik
berlegitimasi. Tak sekadar mencakup institusi-
institusi pemerintahan, seperti badan
perwakilan, peradilan, kantor administrasi,
melainkan semua struktur dalam aspek-aspek
politiknya. Struktur tradisional, ikatan
kekerabatan, fenomena anomik, NGO, parpol,
kelompok kepentingan, media komunikasi.

2
Bagan Sistem Politik: David Easton

Tuntutan

Outputs
Inputs

Sistem Politik Keputusan atau


Dukungan Kebijakan

Umpan-balik

3
Lingkungan Lingkungan
Lingkungan fisik, sosial
Internasional Internasional
Dan ekonomi domestik
Output Input

Penghakiman Badan Kelompok Artikulasi


Kebijaksanaan Peradilan Kepentingan Kepentingan

Sosialisasi Politik

Penerapan Rekrutmen Partai Agregasi


Birokrasi
Kebijaksanaan Politik Politik Kepentingan
Komunikasi Politik

Badan
Eksekutif
legislatif

Pembuatan
Kebijaksanaan

Diagram Sistem Politik dalam S truktur dan Fungsi Politik (Gabriel Almond)
Suprastruktur Politik
Supra struktur politik sering disebut sebagai
mesin politik resmi atau lembaga- lembaga
pembuat keputusan politik yang sah,
lembaga-lembaga tersebut bertugas
mengkonversi inputs yang terdiri dari
tuntutan, dukungan, dan sikap apatis menjadi
output kebijakan-kebijakan. Lembaga-
lembaga tersebut dapat diberi nama yang
berbeda-beda .Trias Politica menurut
Montesquieu memberi nama lembaga
legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Sistem Politik Demokrasi Di
Indonesia
 Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip,
prosedur, dan kelembagaan yang demokratis.
Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik
demokrasi di Indonesia adalah :
 1. Ide kedaulatan rakyat
 2. Negara berdasarkan atas hukum
 3. Bentuk Republik
 4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
 5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
 6. Sistem Perwakilan
 7. Sistem peemrintahan presidensiil
Suprastruktur Dan Infra Struktur Politik Di
Indonesia
SUPRA STRUKTUR POLITIK
Lembaga Suprastruktur politik di indonesia adalah lembaga-
lambaga yang ada pada kehidupan politik pemerintah atau negara
idonesia sebagaimana terdapat dalam UUD 1945,yang meliputi :
 Legislatif
Majelis Permusyawaratan Rakyat ,terdiri dari :
Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR )
Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )

 Eksekutif : Presiden ,Wakil Presiden dibantu para menteri

 Yudikatif :
Makamah Agung
Mahkamah Konstitusi
Komisi Yudisial
Suprastruktur PolitiK
Suprastruktur politik menjalankan fungsi output
yaitu:
 Fungsi pengambilan keputusan (decision
making atau rule making), yang dijalankan
oleh lembaga legislatif dan atau eksekutif.
 Fungsi pelaksanaan keputusan (rule
aplication), dijalankan oleh aparat birokrasi
dan eksekutif.
 Fungsi pengawasan keputusan( rule
adjudication) yang dijalankan oleh badan-
badan kehakiman (yudikatif)
Infrastruktur PolitiK
InfraStruktur Politik menjalankan fungsi
input yaitu;
 Fungsi perumusan dan pegajuan
kepentingan (interst articulation),
dijalankan oleh kelompok kepentingan,
kelompok penekan, LSM/NGO/Ornop,
dan Pers.
 Fungsi pemaduan dan pengajuan
kepentingan(interest agregation), oleh
parpol dan tokoh politik.
FUNGSI POLITIK menurut Gabriel A
Almond :
A.FUNGSI SOSIALISASI POLITIK
B.FUNGSI REKRUITMENT POLITIK
C.FUNGSI KOMUNIKASI POLITIK
A.Fungsi Sosialisasi Politik
Pengertian Sosialisasi Politik
Berasal dari dua kata: Sosialisasi dan Politik
Sosialiasi : pemasyarakatan , Politik: urusan
negara.Jadi secara etimologis Sosialisasi politik
berarti pemasyarakatan urusan negara .Urusan
negara yang dimaksud adalah seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
( A Rahman,2007,Sistem Politik Indonesia:245)
A.Fungsi Sosialisasi Politik
Tujuan
Untuk menumbuh kembangkan dan menguatkan sikap politik
masyarakat dan melatih rakyat untuk menjalankan peranan-peranan
politik, administratif dan judisial tertentu
Obyek
Seluruh masyarakat,lembaga infrastruktur politik dan lembaga
suprastuktur politik
Lembaga
Lembaga Keluarga,sekolah, masjid,gereja,lembaga keagamaan
,institusi swasta ,institusi pemerintah ,media komunikasi dan institusi
lainnya

( A Rahman,2007, Sistem Politik Indonesia: 245-246)


Fungsi Rekruitmen Politik
Pengertian :
Rekrutmen politik, yaitu sebagai proses pengisian
jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga politik,
termasuk di dalamnya jabatan dalam birokrasi
atau administrasi negara/pemerintah dan partai-
partai politik
(Suharno, M.Si. 2004. Diklat Kuliah Sosiologi Politik. UNY :117)
Fungsi Rekruitmen Politik
Proses rekrutmen politik selalu bermakna ganda.
• Pertama, menyangkut seleksi untuk menduduki
posisi-posisi politik yang tersedia, seperti anggota
legislatif, kepala negara dan kepala daerah.
• Kedua, menyangkut transformasi peran-peran non-
politik warga yang berasal dari aneka subkultur agar
menjadi layak untuk memainkan peran-peran politik
(Cornelis Lay, Prisma No. 4-1997).
Mekanisme Rekruitmen Politik
1. Pemilihan Umum
Pemilihan Umum merupakan salah satu pola rekruitmen politik
yang khusus dilakukan bagi setiap warga negara yang memiliki
hak politik (political right) serta memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan oleh UUD 1945 dan Peraturan perundang-
undangan lainnya
2. Fit and Propertest
Pola rekruitmen yang dilakukan oleh legislative (DPR) melalui
mekanisme Fit and Propertest (uji kelayakan dan kepatutan)
adalah khusus ditujukan untuk memilih pimpinan eksekutif yang
akan memimpin lembaga tertentu.
Lembaga tertentu yang dimaksud adalah lembaga tinggi
negara, dan lembaga yang memiliki otoritas yang luas dan
besar bagi kesejahteraan rakyat.
Contohnya, BPK, MA, TNI, BUMN, Duta Besar dan lainnya
S
S
lanjutan……………
3. Seleksi CPNS Pola rekruitmen ini adalah pola
yang dilakukan oleh Institusi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) RI.
Semua peraturan mengenai pelaksanaan test
penerimaan CPNS ditetapkan Pusat .
(A. Rahman ,2007,SISTEM POLITIK INDONESIA
:247)
Fungsi Komunikasi PolitiK
Definisi tentang politik:
Politik adalah siapa
memperoleh apa, kapan, dan
bagaimana (Lasswell: 1958 )
Fungsi Komunikasi Politik
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa
latin “communicare” yang berarti berpartisipasi.Dan
dari kata “Communis” yang berarti milik bersama
Dengan kata lain, komunikasi merupakan proses
penyebaran pesan untuk menghasilkan kesamaan
makna.
Sedangkan arti politik menurut Harold Lasswell :
Politics determines the process of "who gets what,
when, and how
(Politik adalah siapa memperoleh apa, kapan, dan
bagaimana )
Komunikasi Politik menurut Almond
dan Powell
Komunikasi Politik sebagai fungsi politik
bersama-sama fungsi artikulasi,
agregasi, sosialisasi dan rekruitmen yang
terdapat di dalam suatu sistem politik dan
komunikasi politik merupakan prasyarat
bagi berfungsinya fungsi-fungsi politik
yang lain
Komunikasi Politik menurut Dr. Rusadi
Kartaprawira, SH
Komunikasi politik dilihat dari kegunaannya
yaitu untuk menghubungkan pikiran politik
yang hidup dalam masyarakat, baik intra
golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor
kehidupan politik pemerintah.
Komunikasi Politik menurut Miriam Budiardjo
Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi
partai politik, yakni menyalurkan aneka ragam
pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya
sedemikian rupa – ”penggabungan kepentingan”
(interest aggregation” dan “perumusan
kepentingan” (interest articulation) untuk
diperjuangkan menjadi public policy.
Konsep Pembahasan Komunikasi Politik.
Menurut W. L. Rivers, W. Schramm dan C. G. Cristians dalam
bukunya “Responsibility in Mass Communications” membagi dalam
tiga konsep :
1. Konsep Komunikasi dalam Sistem Politik
Authoritarianism
Komunikasi politik dimana lembaga Suprastruktur Politik mengatur
bahkan menguasai sistem komunikasi politik yang menghubungkan
antara suprastruktur dengan Infrastruktur.
Artinya Negara memiliki pengaruh lebih besar dalam
mengendalikan media komunikasi politik kepada masyarakat.
Masyarakat tidak memiliki daya yang kuat untuk mengendalikan
sistem komunikasi atau bahkan hanya bisa menerima semua pesan
komunikasi politik yang disampaikan oleh negara atau pemerintah
.Contoh: negara sosialis komunis
2. Konsep Komunikasi Politik dalam Sistem
Politik Liberitarianism
Komunikasi politik dimana lembaga Infrastruktur Politik
memiliki kewenangan yang besar untuk mengatur bahkan
menguasai sistem komunikasi politik yang menghubungkan
antara suprastruktur dengan Infrastruktur politik .
Artinya Masyarakat (society) lebih besar memiliki pengaruh
dalam mengendalikan media komunikasi politik dalam kehidupan
masyarakat dan negara. Negara hanya memiliki daya untuk
memantau atau mengendalikan sistem komunikasi agar tidak
melanggar semua aturan atau hukum yang berlaku dalam negara
yang dapat berakibat kerugian pada masyarakat umum.
Contoh : Penerapan sistem Komunikasi Politik dalam Negara
Demokrasi
3.Konsep Komunikasi Politik dalam Sistem Politik
Social Responsibility Theory
Komunikasi politik dimana lembaga Suprastruktur Politik
mengatur bahkan menguasai sebagian besar sistem komunikasi
politik yang menghubungkan antara suprastruktur dengan
Infrastruktur.
Artinya Negara lebih besar memiliki pengaruh dalam
mengendalikan media komunikasi politik kepada masyarakat.
Masyarakat tidak memiliki daya yang kuat untuk mengendalikan
sistem komunikasi politik atau bahkan hanya bisa menerima
sebagian besar pesan komunikasi politik yang disampaikan oleh
negara atau pemerintah.
Contoh : Penerapan sistem komunikasi politik dalam Negara
Sosialis Demokrat
Unsur-Unsur Komunikasi Politik
Menurut Drs. Sumarno, AP, unsur komunikasi Politik meliputi
dua unsur, yaitu : 1. Unsur Komunikasi Politik dalam Lembaga
Suprastruktur. Dalam unsur ini terdiri dari tiga kelompok yaitu
yang berada pada lembaga legislative, Eksekutif dan Yudikatif.
Pada Ketiga kelompok tersebut terdiri dari ;a.Elit Politik, b. Elit
Militer c. Teknokrat d. Profesional Group
2. Unsur Komunikasi Politik dalam Lembaga Infrastruktur
Politik ,dalam unsur ini terdiri dari beberapa kelompok yaitu : a.
Partai Politik b. Interest Group c. Media Komunikasi Politik d.
Kelompok Wartawan ( sbg With input) e. Kelompok Mahasiswa
(sbg Within-put) f. Para Tokoh Politik C. Fungsi Komunikasi
Politik
Fungsi Komunikasi Politik dapat ditinjau dari
dua aspek
1. Fungsi Komunikasi Politik dalam aspek Totalitas
Mewujudkan suatu kondisi negara yang stabil dengan terhindar
dari faktor-faktor negatif yang mengganggu keutuhan
nasional.artinya behwa negara berkewajiban menyampaikan
komunikasi politik kepada masyarakat secara terbuka
(transparan) serta menyeluruh (komprehensif) serta
menghilangkan hambatan (barier) komunikasi antara negara
dengan masyarakat sehingga tercipta hubungan yang hermonis
diantara keduanya.
Lanjutan……………….
2.Fungsi Komunikasi Politik dalam aspek Hubungan
Suprastuktur dan Infrastruktur
Sebagai jembatan penghubung antara kedua suasana tersebut dalam totalitas
nasional yang bersifat independen dalam berlangsungnya suatu system pada
ruang lingkup negara. Artinya bahwa pemerintah berkewajiban
menyampaikan (artikulasi) semua kebijakan dan keputusan politik kepada
masyarakat dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Aspek dimaksud adalah aspek ideology, ekonomi, social budaya,
hukum dan hankam serta aspek lain yang berhubungan dengan sikap dan
perilaku politik Indonesia kepada pihak internasional (luar negeri)

(A. Rahman ,2007,SISTEM POLITIK INDONESIA :251)


. Komunikator Politik terdiri dari tiga
kategori:Politisi, Profesional,
dan Aktivis:
Politisi
adalah orang yang bercita-cita untuk dan atau memegang
jabatan pemerintah, seperti aktivis parpol, anggota parlemen,
menteri, dsb.
Profesional
adalah orang yang menjadikan komunikasi sebagai
nafkah pencahariannya, baik di dalam maupun di luar politik,
yang uncul akibat revolusi komunikasi. Mereka terdiri dari
jurnalis (wartawan, penulis) dan promotor (humas, jurubicara,
jurukampanye, dsb.
Lanjutan……………
.

Aktivis
terdiri dari:
(a) Jurubicara (spokesman) bagi kepentingan
terorganisasi, tidak memegang atau mencita-citakan jabatan
pemerintahan, juga bukan profesional dalam komunikasi.
Perannya mirip jurnalis.
(b) Pemuka pendapat (opinion leader),
orang yang sering dimintai petunjuk dan informasi oleh
masyarakat; meneruskan informasi politik dari media massa
kepada masyarakat.
.
Secara formal objek komunikasi politik adalah
dampak atau hasil yang bersifat politik (political
outcomes) di samping sebagai salah satu fungsi
yang menjadi syarat untuk berfungsinya sistem
politik.
Jika komunikasi politik dilihat sebagai jembatan
metedologis antara disiplin komunikasi dan
politik
maka objek formal komunikasi politik adalah
proses penciptaan kebersamaan dalam makna
(the commonness in meaning) tentang fakta dan
peristiwa politik.
You were born to win, but to
be a winner, you must plan to
win, prepare to win, and
expect to win. (Anda dilahirkan untuk
menang, tapi untuk menjadi pemenang, Anda harus
merencanakan untuk menang, mempersiapkan diri
untuk menang, dan berharap untuk menang.)
Zig Ziglar

Anda mungkin juga menyukai