Anda di halaman 1dari 24

dr. H. Ahmad Nuri Sp.

A
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD dr. Soebandi Jember

IKTERUS NEONATORUM
Pewarnaan kuning pada kulit, mukosa dan sklera oleh
karena bilirubin darah meningkat > 2 mg/dL
Metabolisme bilirubin
Bilirubin katabolisme Heme dari Hb eritrosit yang
rusak
Dari Myoglobin, heme protein dalam hati
1 gr Hb 34 gr bilirubin

Katabolisme terjadi di RES sirkulasi, berikatan dengan


serum Albumin Hepar
Bil + Albumin tidak toksik, tidak melewati BBB

Di hepar, Bil. Mengalami konjugasi Bil direk


Sal. Empedu Duodenum

Di usus, Bil. Direk oleh bakteri usus (E. Coli,


Clostridium perfringen) stercobilin feses

Sebagian Bil. Direk mengalami hidrolisa Bil.


Indirek reabsorpsi ke sirkulasi enterohepatik

Pada neonatus, usus masih steril


stercobilin (-)
Sebagian besar Bil. Direk dihirolisa
bil. Indirek dan masuk sirkulasi enterohepatik
penting untuk terjadinya
Hiperbilirubinemia

Ikterus fisiologik
Terjadi karena metabolisme normal bilirubin pada
bayi usia minggu I
- timbul pada hari ke 2 3
- kadar Bil < 10 mg/dL BCB
dan < 12 mg/dL BKB hari 5 7
- hilang pada hari ke 10 14

Mekanisme hiperbilirubinemia fisiologik


1. Produksi bil. Berlebihan akibat destruksi
eritrosit
- vol. Darah bayi relatif besar (80 cc/kgBB),
dws (60 cc/kgBB)
- umur eritrosit lebih pendek (90 hari), dws
(120 hari)
- sumber bil. lain lebih tinggi
2. Albumin kurang (prematur)
- penurunan uptake bilirubin indirek
3. Konjugasi hati belum sempurna
- rendahnya aktivitas enzim glukoronil
tranferase
4. Flora usus steril
- bilirubin direk tdk direduksi mjd stercobilin
direabsorpsi melalui sirkulasi enterohepatik

Ikterus patologis
- timbul dalam 36 jam post natal
- kadar Bil total > 12 mg/dL
- peningkatan bilirubin total 5 mg/dL dlm 24 jam
- Bil direk > 1,5 mg/dL
- ikterus menetap setelah 2 minggu

Mekanisme hiperbilirubinemia patologis


1. Prehepatik
pembentukan bilirubin berlebihan ok
penghancuran eritrosit
- kelainan hemolitik
- ABO, Rh incompatibility
- Def. Enzim G6PD eritrosit
- sferositosis hereditair
- trauma persalinan
2. Hepatik
- gangguan pengambilan bilirubin hipoalbumin
- gangguan konjugasi bilirubin defisiensi enzim
glukoronil transferase

- ASI mengandung pregnadiol


menghambat konjugasi bil.
Bil. indirek tdk pernah kern ikterus
- Hepatitis, infeksi TORCH
stasis empedu pada kanalikuli
Bil. Direk
- Obat-obatan (salisilat, sulfonamid, diazepam,
heparin)
berkompetisi dengan ikatan albumin
Bil. Direk
- Hipoalbumin (prematur)
Bil. Direk

3. Post hepatik
- gangguan ekskresi bilirubin bil. direk
obstruksi extrahepatik
Atresia biliaris
- peningkatan sirkulasi enterohepatik bil. Indirek
illeus paralitik
obstruksi saluran pencernaan
Bil. direk larut dalam air urine berwarna gelap &
feses pucat ok tdk ada stercobilin
Hiperbilirubin akibat kejadian perinatal
- pemotongan tali pusat yang terlambat
vol. Darah banyak Bilirubin

- tindakan vakum, forcep


hematom resorbsi eritrosit Bilirubin

- ASI/PASI secara dini


merangsang peristaltik usus
mengurangi sirkulasi enterohepatik
Bilirubin

Patofisiologi
Peningkatan bil. Dapat terjadi karena proses
- pre hepatik
- hepatik
- post hepatik

Toksisitas terutama pada Bil. Indirek


sukar larut dalam air, mudah larut dalam lemak
dapat menembus BBB
Kern Ikterus

Kern Ikterus terjadi bila Bil. Indirek > 20 mg/dL


Bayi prematur lebih rentan thd kern ikterus

Patofisiologi Kern Ikterus


Bil. Indirek
toksis dan mampu menembus BBB SSP
ganglia basalis, globus palidus, putamen, nukleus
kaudatus
menderita kelainan paling berat

Deposisi Bil. Pada SSP


kerusakan mitokondria dan abnormalitas
metabolisme yang lain
manifestasi klinis dan gejala kern ikterus

Diagnosis
- Ikterus fisiologik
- Ikterus patologis
- pre hepatik
- hepatik
- post hepatik
Pemeriksaan KRAMER
I kepala dan leher
bil. 4 7 mg/dL (6 mg/dL)
II dada pusar
bil. 5 12 mg/dL (9
mg/dL)
III pusar lutut
bil. 8 16 mg/dL
IV lutut perg. Kaki
bahu perg. Tangan
bil. 11 18 mg/dL (15 mg/dL)
V kaki/tangan
> 15 mg/dL
Cara : menekan jari telunjuk di tempat tulang
menojol

Komplikasi
* Kern ikterus
I
: letargi, hipotoni, minum , nangis
melengking
II
: kejang, panas, rigiditass, mata deviasi ke
atas
III : spastisitas
IV
: gejala sisa spastis, RM, tuli

Terapi
Prinsip

: segera menurunkan Bil. Indirek


untuk mencegah kern ikterus

Pemberian obat-obatan
- Luminal merangsang enzim Glukoronil
Transferase
- Albumin atau plasma mengikat Bil. Indirek
- Kolesteramin mengurangi sirkulasi enterohepatik

Fototerapi
- Profilaksis
- bayi kecil < 1500 gr
- bayi prematur dengan memar
- menunggu tranfusi ganti
- Terapeutik
- kadar Bil. > 10 mg/dL + proses hemolisis
- kadar Bil. > 12 mg/dL

Fototerapi Isomerisasi bilirubin indirek


mudah larut cepat diekskresi oleh hati ke sal.
empedu dalam plasma
- Kontraindikasi pada hiperbilirubin direk
bronze baby syndrom
- Fototerapi 6 jam menurunkan bil. 1-2 mg/dL
bayi prematur fototerapi 24 jam menurunkan bil.
indirek 1-3 mg/dL
Jika dengan fototerapi bil tetap/naik transfusi
tukar

Tehnik fototerapi
Bayi telanjang
Mata + testis ditutup dengan bahan tidak tembus cahaya
Jarak bayi lampu 50 cm
Posisi bayi diubah-ubah
Waktu minum fototerapi stop
Berikan ekstra cairan 10%
Monitor suhu, BB
Periksa bilirubin tiap 24 jam
Alat fototerapi
- 4 lampu neon 20 W Biru
- tiap 2000 jam, batang lampu diganti

Efek samping fototerapi


- Dehidrasi
- Hipotermi
- Mencret
- iritabilitas

Transfusi ganti/tukar
penggantian darah neonatus dgn darah donor
Menurunkan dengan cepat Bil. Indirek
Mengganti eritrosit yang hemolisis
Membuang antibodi yang menimbulkan
hemolisis
dilakukan bila Bil. Indirek > 20 mg/dL
digunakan darah golongan yang sama dengan bayi
(darah segar kurang dari 72 jam)
vol. darah 2x vol darah bayi
= 160 ml/kgBB 87% menggatikan darah bayi
dilakukan di V. Umbilikalis atau V. Sapena magna
secara aseptik

Tehnik transfusi ganti


Bayi ditempatkan di meja yang dihangatkan,
posisi terlentang
Darah dipasang dengan transfusi set yang
dihubungkan dengan threeway pada ujungnya
Kateter/abocath dipasang pada vena besar
Threeway dihubungkan dengan kateter, ujung
sanya dengan spuit 10/20 cc
Pengeluaran + penyuntikan darah dilakukan
secara bergantian sebanyak 10 20 ml setiap
kali, sampai darah habis
Setiap pemasukan 100 ml darah beri 1 ml Ca
Glukonas 10%
Waktu yang diperlukan tiap tahap 3 5 menit

Komplikasi transfusi ganti


- emboli
- infeksi
- gangguan elektrolit
- hipotermi
- hipovolemi, henti jantung
Perawatan pasca transfusi ganti
- fototerapi
- pengawasan terjadinya komplikasi
Prognosis
- buruk, bila kern ikterus

CREATED BY KOMANG YOSE

Anda mungkin juga menyukai