SAP Nutrisi Pada Pasien DM 2007
SAP Nutrisi Pada Pasien DM 2007
Bidang study
Topik
Sub topic
Sasaran
Tempat
Pelaksana
Hari
Waktu
A. LATAR BELAKANG
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang
prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Diabetes mellitus
didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis
dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah
(hiperglikemia) disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan
protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin
dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel
beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Dipiro dkk., 2008).
Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan
peningkatan angka insidensi dan prevalensi DM tipe 2 di berbagai penjuru
dunia. World Health Organization (WHO) memprediksikan adanya
peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup besar pada tahun-tahun
mendatang. WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
2030 (Soewondo, 2011). Peningkatan prevalensi terjadinya DM ini
diakibatkan karena faktor gaya hidup, etnis dan usia. Gaya hidup penduduk
dunia masa kini yang lebih banyak mengkonsumsi makanan dengan kadar
lemak tinggi dalam porsi yang besar menyebabkan seseorang dapat
mengalami obesitas.
Insulin merupakan salah satu hormone yang diproduksi oleh pancreas
yang bertanggung jawab untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Insulin
ini dibutuhkan untuk memproses karbohidrat, lemak dan protein menjadi
energy yang diperlukan tubuh manusia.
Dalam penanganan diabetes melitus, salah satunya yaitu dengan terapi
insulin. Berdasarkan observasi di ruang Anggrek 1 RSUD Dr. Moewardi
(.)
B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir penyuluhan kesehatan ini , keluarga dengan pasien Diabetes
melitus memahami terapi insulin pada pasien Diabetes melitus dan
mampu melakukan terapi insulin secara mandiri di rumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah Kegiatan penyuluhan, peserta mampu :
1.
2.
3.
4.
C. SASARAN
Pasien dan keluarga pasien di Ruangan Rawat Inap mawar III RSUD Dr.
Moewardi
D. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
E. METODE
1. Ceramah/Tanya jawab
2. Diskusi
F. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
G. SETTING TEMPAT
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
Keluarga pasien
Pasien
fasilitator
pemateri
Moderator
H. PELAKSANAAN
No Waktu
Kegiatan
Moderator
dan
Tim
Responden
Ket
1. Menjawab
Menggunaka
salam
n suara tanpa
penyuluh
5 menit Pembukaan:
1. Membuka
kegiatan
Penyuluhan
dengan salam
2. Memperkenalk
an diri
3. Menjelaskan
tujuan
penyuluhan
dari
mengucapkan
salam
2. Moderator
sound
2. Mendengar
kan
memperkenalkan
anggota tim
3. Moderator
3. Mendengar
4. Menyebutkan
materi
yang
akan diberikan
menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
4. Moderator
menyampaikan
kan
4. Memperha
tikan
Pelaksanaan :
2 menit
1. Menggali
a. Moderator
Pengetahuan
memberikan
keluarga
Pertanyaan
atau
pasien tentang
pengertian, cara
penyimpanan,
penyuntikan
dan
cara
insulin.
2. Menjelaskan
waktu
tim
kepada
penyuluh
menyampaikan
materi
penyimpanan,
Tim
lokasi
menyampaikan
penyuntikan
materi :
a. pengertian
pemberian
insulin.
cara
penyuluh
insulin
b. cara
penyimpanan
insulin
c. lokasi
penyuntikan
insulin
d. cara pemberian
insulin
benar
secara
Menggunaka
n
lefleat,
Lembar
Balik, poster
dan
3. Mendengar
kan
dan
memperhat
ikan
pengertian, cara
dan
kan
atau pasien
b. Moderator
untuk
pemberian
2. Mendengar
kepada keluarga
memberikan
lokasi
1. Menjawab
metode
ceramah.
5 menit Evaluasi:
3
1. Memberikan
kesempatan
kepada
atau
pasien
keluarga
1. Membuka
sesi
pertanyaan
2. Memberikan waktu
kepada tim untuk
menjawab
untuk bertanya
pertanyaan
a. Tim
1. Bertanya
2. Mendengar
kan
dan
memperhat
ikan
penyuluh
menjawab
Pertanyaan
4 5menit
Terminasi:
1. Mengucapkan
terimakasih
Penyuluh
atas
mengucapkan
peran
peserta.
2. Mengucapkan
salam penutup
1. Menjawab
dan
partisipasi
2. Moderator dan tim
Penyuluh
2. Menjawab
Salam
menyampaikan
salam
I. EVALUASI
1. Klien bersedia diberi penyuluhan (100%)
2. Periapan lingkungan dan tempat yang akan digunakan.
3. Persiapan media yang akan digunakan
4. persiapan penyaji yang akan menyampaikan materi
Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2. penyaji menyampaikan materi dengan baik
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
Evaluasi Hasil:
1.
2.
3.
4.
TINJAUAN TEORI
Terapi Pemberian Insulin
A.
Pengertian
Insulin merupakan suatu hormone yang diproduksi pancreas,
mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan
penyimpanannya (Smeltzer, 2001)
Terapi insulin merupakan penggunaan hormone insulin untuk
mengontrol kadar glukosa dalam darah pada pasien dengan Diabetes
Melitus. Pada Diabetes Melitus tipe 2, insulin mungkin diperlukan sebagai
terapi jangka panjang untuk mengendalikan kadar glukosa darah jika diet
dan obat hiperglikemi oral tidak berhasil mengontrolnya.
B.
Penyimpanan Insulin
Insulin harus disimpan sesuai dengan anjuran produsen obat yang
bersangkutan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
tertentu.
Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan penyejuk 15-20o C bila
kali memakai
Untuk mengurangi terjadinya iritasi lokal pada daerah penyuntikan yang
sering terjadi bila insulin dingin disuntikkan, dianjurkan untuk
mengguling-gulingkan alat suntik di antara telapak tangan atau
menempatkan botol insulin pada suhu kamar, sebelum disuntikkan.
C.
Mencuci tangan
Memakai Handscoon
Mengambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang dibutuhkan.
Memilih lokasi penyuntikan, perikasa apakah terdapat kebiruan,
Daftar Pustaka
Suzanne C. Smeltzer, 2001, Buku Ajar medical-bedah Brunner & Suddart.
Jakarta: EGC
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Departemen kesehatan RI, 2005:
Pharmaceutical care untuk penyakit Diabetes melitus. Jakarta: Departemen
kesehatan RI.