Hingga saat ini, SUTIP sudah berkontribusi dengan membantu dalam beberapa
bidang perencanaan regulasi dan dokumen berkerjasama dengan Kementerian
Perhubungan dan BAPPENAS, seperti National Road Map on CO2 mitigation dari
Kementerian Perhubungan, grand design in Urban Transport, BAPPENAS, dan
kerjasama dengan 4 kota besar seperti Palembang, Bogor, Solo, dan Yogyakarta
dalam hal pendampingan, advice, atau pelatihan tenaga ahli.
b. Social Protection Programme (SPP)
Commissioned by: German Federal Ministry for Economic Cooperation and
Development (BMZ)
Country: Indonesia
Lead executing agency: National Development Planning Agency (BAPPENAS)
Overall term: 2014 to 2015
Deskripsi
Project ini menitikberatkan pada perlindungan sosial rakyat Indonesia sebagai salah
satu dukungan terdahap prioritas kepentingan nasional yang terdapat pada rencana
pembangunan lanjutan tahun 2015-2019.
Pendekatan
1. Penyedia jasa untuk memberikan pertimbangan BAPPENAS dalam menyusun grand
plan perlindungan sosial dan kooordinasi dengan instansi terkait
2. Mendukung the National Social Security Council (DJSN) sebagai badan yang
bertugas dalam pelindungan sosial. Hal ini juga mengenai asuransi kesehatan, BPJS
I, dan peningkatan kapasitas manajemen.
3. Struktur yang memadai dan proses transfer uang tunai bersyarat yang diusulkan dari
Kementrian Sosial secara berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan program
perlindungan sosial dan memperluas kesempatan bagi keluarga miskin.
4. Penyedia jasa untuk memberikan pertimbangan bagi BAPPENAS dalam hal
meningkatkan dan membangun strategi atau skema perlindungan sosial bagi para
penyandang disabilitas, sebagai acuan adalah UN Convention on the Rights of
Persons with Disabilities (UNCRPD).
Perkembangan program
Dengan bantuan tenaga ahli baik dalam hal teknis, metodologis, dan dukungan personal
program ini telah banyak membantu dalam penyusunan draft peraturan nasional tentang
perlindungan nasional di bawah Kementrian Sosial dan instansi terkait.
c. Policy Advice for Environment and Climate Change (PAKLIM)
Deskripsi
PAKLIM adalah program kerjasama Indonesia dan Jerman yang berperan dalam
memberi advis dan membantu pemerintah pusat dan daerah serta pelaku industri
untuk mengembangkan inisiatif mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Sebagai salah satu negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia,
Indonesia perlu merencanakan dan mengkoordinasikan strategi penanggulangan
dampak perubahan iklim dengan baik untuk menghadapi tantangan perubahan iklim
kini dan nanti. Dengan adanya beragam pemangku kepentingan dalam hal
perubahan iklim, tiga komponen PAKLIM berfokus pada level-level yang berbeda
namun terkait:
Program
Atas nama Pemerintah Jerman, Deutsche Gesellschaft fr Internationale
Zusammenarbeit (GIZ) GmbH membantu pihak pemerintah dan swasta di Indonesia
dalam implementasi program PAKLIM. Kerjasama ini diharapkan dapat
memfasilitasi proses pembelajaran dan perubahan, yang pada akhirnya akan
menciptakan lingkungan kondusif untuk implementasi aksi mitigasi. Proyek-proyek
percontohan diadakan di tingkat daerah untuk menguji upaya-upaya mitigasi di area
perkotaan dan industri, sehingga contoh-contoh terbaik dapat direplikasi.
PAKLIM berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan yang rendah karbon
melalui:
PAKLIM di Indonesia dengan tiga fokus komponen telah melakukan berbagai hal
seperti: bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam menyusun dan
melaksanakan upaya mitigasi melalui Nationally Appropriate Mitigation Actions
(NAMAs) dan dalam dan pengembangan standar monitoring yang akan
menghasilkan sistem MRV yang terpercaya: pengukuran, pelaporan, dan verifikasi
kegiatan. Tenaga ahli yang tergabung dalam PAKLIM akan membantu
pengembangan koordinasi kebijakan, pembangunan dan pelaksanaan strategis
terkait perubahan iklim yang sesuai dengan konteks Indonesia.
d. Forests and Climate Change Programme (FORCLIME)
Commissioned by: German Federal Ministry for Economic Cooperation and
Development (BMZ)
Country: Indonesia
Lead executing agency: Indonesian Ministry of Forestry (KEMHUT)
Overall term: 2009 to 2020
Deskripsi
Forests and Climate Change Programme (FORCLIME) merupakan program yang
dilaksanakan bersama oleh Kementerian Kehutanan dan Perhimpunan Jerman untuk
Kerjasama Internasional atau GIZ. FORCLIME berjalan di tiga kabupaten
percontohan di Pulau Kalimantan. Ketiga kabupaten yang dipilih adalah Kapuas Hulu
(Kalbar), Malinau (Kaltim), dan Berau (Kaltim).
Program
Program bertujuan signifikan merancang pengelolaan hutan lestari yang berkontribusi
terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan meningkatkan
kehidupan masyarakat miskin pedesaan. FORCLIME memiliki 5 komponen kerja:
1.
National and subnational regulatory framework (jasa advis dalam hal kebijakan
mengenai hutan dan iklim)).
2.
3.
4.
5.
1. Tahun 2009, pada fase pertamanya, FORCLIME membantu pemerintah serta pihak
publik dan swasta dalam menciptakan kerangka, metode, jasa demi pengelolaan hutan
lestari, konservasi alam, sampai pengenalan ekowisata.
Fase kedua akan berlangsung antara 2013-2016, dengan potensi fase ketiga sampai
dengan 2020.
2. Kerangka program secara teknis memiliki tiga komponen. Pertama, di tatanan nasional
berupa pemberian saran kebijakan bagi pemerintah pusat, pengembangan strategi dan
kelembagaan. Kedua, di tingkat daerah kabupaten dengan melakukan reformasi
administrasi kehutanan yang diarahkan pada pengelolaan hutan lestari dan kegiatan
reduksi emisi gas karbon dari deforestasi dan degradasi. Ketiga adalah skema
konservasi alam, pengelolaan sumber daya, dan perbaikan kehidupan masyarakat yang
bergantung pada hutan di kawasan jantung Borneo
3. Program FORCLIME juga mendukung serta dinas kehutanan kabupaten membentuk
model satuan kerja yang disebut Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), dan upaya
masyarakat untuk mengelola hutan dalam konteks hak pemanfaatan lahan tradisional.
e. Transforming Administration Strengthening Innovation (TRANSFORMASI)
Commissioned by: German Federal Ministry for Economic Cooperation and
Development (BMZ)
Country: Indonesia
Lead executing agency: Indonesian Ministry of Administrative Reform (KemPANRB)
Overall term: 2014 to 2016
Deskripsi
Project ini berfokus pada kurangnya performa pegawai administrasi public
pemerintah yang menghambat pembangunan sosial dan ekonomi. Hal ini
dikarenakan pekerja yang kurang professional, kurang terlatih dan korupsi. Program
ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas para administrasi public
agar lebih accountable dan citizen-friendliness.
Program
Program bergerak pada bidang manajemen pengetahuan yang dirasa minim.
Kegiatan dilakukan dengan memberikan dampingan tenaga ahli dalam isu isu
administrative bagi lembaga atau kementerian dalam mereformasi bagian yang
masih kurang propotsional. Pemberian pelatihan dalam hal birokrasi (coacing clinic)
bagi pegawai bekerjasama dengan berbagai kementerian di Indonesia dan lembaga
(NGO) yang terkait.
f.
Menyediakan jasa informasi bagi transisi bagi pelajar dari tingkat sekolah ke dunia
kerja.
Perkembangan program
Project ini berkaitan langsung mengenai skill dan pengatahuan pelajar sebagai
modal kebutuhan industri. Tenaga ahli dan professional memberi dampingan dalam analisis
hal peraturan dan regulasi di pasar tenaga kerja, khususnya program ini juga sudah
berkontribusi bagi manajemen sekolah dalam memberikan informasi antar wilayah dengan
wilayah lain. Banyaknya sekolah di daerah Jawa telah menggunakan kemajuan IT dalam hal
pencarian dan penempatan pekerjaan bagi para usahawan yang mencari tenaga kerja di
daerah.
Program ini berfokus pada tindak korupsi di Indonesia yang cukup massif, khususnya
dalam lembaga lembaga negara. Program ini memberikan advisi, dampingan baik
dari segi prosedural dan hukum bagi lembaga khususnya bagi KPK sebagai lembaga
penanganan korupsi di Indonesia dan pembuatan strategi pencegahan tindakan
korupsi.
j.
Responsible and Inclusive Business Hub South East Asia (RIBH SOA)
Program ini berfokus pada peningkatan kondisi hubungan bisnis antar negara di Asia
tenggara terutama ksenjangan dan kemiskinan di negara negara tersebut. Program ini
memberikan masukan strategi advisi rancangan model bisnis yang dapat
diimplementasikan di negara negara Asia Tenggara. Hal ini termasuk produsen, mitra
bisnis atau bahkan konsumen. RIBH memberikan pengetahuan bagi usaha yang dapat
mendukung pembangunan dan ekonomi global.